Apa Itu Kecanduan dan Bagaimana Cara Mengatasinya?


By Cindy Wijaya

Kecanduan adalah kondisi yang terjadi ketika seseorang memasukkan suatu zat ke dalam tubuhnya (misalnya alkohol, kokain, nikotin) atau melakukan suatu kegiatan (misalnya bermain game, belanja, judi) dan merasakan kesenangan darinya tetapi dia tidak sanggup membatasinya. Sehingga akhirnya mengganggu tanggung jawab dan aspek-aspek kehidupannya, seperti pekerjaan, kesehatan, serta hubunganya dengan sesama.

Orang yang telah kecanduan mungkin tidak menyadari bahwa perilakunya sudah di luar batas dan telah menyebabkan berbagai masalah bagi dirinya maupun orang lain. Istilah ‘kecanduan’ digunakan dalam beberapa cara berbeda.

Semua zat atau kegiatan yang bisa menimbulkan rasa senang dapat memicu kecanduan.

Salah satu pengertian kecanduan berkaitan dengan fisik—dimana tubuh beradaptasi dengan zat-zat dari obat tertentu hingga efek zat tersebut sudah tidak sekuat dulu lagi, atau dikenal sebagai ‘toleransi’.

Penggunaan istilah kecanduan fisik lain ialah fenomena dimana otak bereaksi berlebihan terhadap zat (atau hal-hal yang berhubungan dengan zat tersebut). Sebagai contoh, seorang pecandu alkohol yang masuk ke bar akan merasakan dorongan kuat dalam dirinya untuk minum alkohol karena reaksi dari otaknya.

Gejala-Gejala Kecanduan

Kecanduan tidak terbatas pada penggunaan zat-zat biokimia semacam alkohol, kokain, atau nikotin. Anda juga bisa mengalami kecanduan perilaku/kegiatan tertentu. Kegiatan seperti berjudi, makan, melihat pornografi, dan bermain video game sangat mungkin menyebabkan ketagihan karena mereka cenderung langsung memberikan kesenangan.

  • Gejala utama dari kecanduan adalah ketidakmampuan seseorang untuk membatasi penggunaan zat atau aktivitas melampaui kebutuhannya.
  • Ada keinginan atau dorongan yang kuat untuk menggunakan zat tersebut atau melakukan aktivitas tertentu.
  • Penggunaan zat atau aktivitas yang berulang dan semakin meningkat untuk mencapai efek kesenangan yang memuaskannya, ini menunjukkan peningkatan toleransi.
  • Upaya untuk menghentikan kecanduan tersebut menimbulkan gejala-gejala ‘penarikan’—gampang marah, kecemasan, tubuh bergetar, mual.
  • Penggunaan berulang dari zat atau aktivitas tertentu mengganggu pekerjaan, hubungan sosial, dan tanggung jawab keluarga; mengakibatkan gangguan psikologis dan masalah interpersonal; memiliki efek negatif bagi kesehatan, suasana hati, harga diri, dan diperburuk oleh efek dari zat tersebut.

Selain dari gejala-gejala umum kecanduan di atas, sebenarnya ada banyak gejala lain yang dapat ditimbulkan oleh penggunaan dari zat atau aktivitas tersebut.

Semua kecanduan mampu menimbulkan perasaan malu dan bersalah, perasaan putus asa, dan merasa diri gagal. Bukan hanya itu, perasaan cemas dan depresi juga adalah dua gejala yang umum di antara orang-orang yang kecanduan zat atau kegiatan tertentu.

Semua jenis kecanduan berdampak pada berbagai sirkuit saraf dari otak, termasuk yang berkaitan dengan motivasi, penghargaan, dan ingatan.

Cara Mengatasi Kecanduan

Kecanduan bisa diatasi. Langkah pertama untuk mengatasinya adalah dengan menarik diri dari zat atau aktivitas tersebut. Akan ada efek fisik dan psikis yang terjadi setelah Anda berhenti menggunakan zat atau melakukan kegiatan tersebut. Gejala fisik yang mungking dialami mencakup mual dan muntah, meriang dan berkeringat, kram dan nyeri otot, susah tidur, perubahan denyut jantung, bahkan demam.

Sedangkan gejala psikis/emosi yang mungkin dirasakan termasuk depresi, kecemasan, mudah tersinggung, dan perubahan suasana hati. Gejala ‘penarikan’ ini biasanya berlangsung selama tiga sampai lima hari.

Apabila Anda meminta bantuan dokter untuk mengatasi kecanduan zat tertentu, biasanya akan diberikan pengawasan medis untuk program pengobatan di rumah. Dan mungkin akan diresepkan obat-obatan untuk menekan gejala-gejala penarikan yang parah.

Program terapi perilaku dan konseling juga adalah bagian penting dalam pengobatan secara medis. Terapi perilaku kognitif sering kali digunakan untuk membantu pasien mengidentifikasi, menghindari, dan menghadapi situasi-situasi dimana mereka paling tergoda untuk kembali mencandu.

Kekambuhan sekarang tidak lagi dianggap sebagai kegagalan upaya mengatasi kecanduan. Tetapi ini dipandang sebagai kesempatan untuk mempelajari strategi yang lebih baik untuk mengatasi dorongan dan untuk mengidentifikasi suasana hati serta situasi yang dapat menyebabkan kekambuhan.

Faktanya, dibutuhkan waktu untuk mengubah semua aspek mental yang mendukung setiap kebiasaan yang mencandu, situasi yang memicu keinginan, dan aspek-aspek lain. Kecanduan sudah mengubah sejumlah sirkuit di otak, jadi wajar jika butuh waktu untuk mengubah kembali sirkuit-sirkuit otak tersebut.

Tentang Penulis

Artikel dibuat oleh tim penulisan deherba.com kemudian disunting oleh Cindy Wijaya seorang editor dan penulis beragam artikel kesehatan. Ia senang meriset dan berbagi topik-topik kesehatan dan pemanfaatan herbal. Tinggal di Bogor “kota hujan” sehingga mencintai suasana hujan dan sering mendapat inspirasi ketika hujan. Silakan klik di sini untuk kontak penulis via WhatsApp.

Anda mendapat manfaat dari artikel-artikel kami? Mohon berikan ulasan untuk terus menyemangati kami menulis > Google Review

{"email":"Email address invalid","url":"Website address invalid","required":"Required field missing"}