5 Anjuran Makanan untuk Penderita Maag


By Cindy Wijaya

Pola makan yang tepat membantu mengurangi gejala-gejala maag seperti masalah pencernaan, kembung, mual, dan sakit perut. Mengonsumsi anjuran makanan untuk penderita maag bagus untuk maag akut maupun kronis.

Kuncinya adalah menghindari makanan asam dan pedas, dan sebaliknya mengonsumsi makanan rendah asam dan rendah gula. Artikel ini akan menjelaskan tentang apa saja makanan yang baik untuk penderita maag.

Rekomendasi Makanan untuk Penderita Maag

Anjuran makanan untuk penderita maag harus terdiri dari makanan-makanan yang tidak menyebabkan iritasi dan peradangan lambung. Misalnya makanan pedas, kopi, alkohol, serta buah-buahan dan sayuran yang asam.

Bergantung pada penyebab, gejala, dan respons tubuh terhadap pengobatan, Anda mungkin hanya perlu mengikuti anjuran makanan ini selama beberapa minggu atau mungkin dalam jangka panjang. (Sumber: What to Eat If You Have Gastritis – Verywell Health)

Buah-buahan dan Sayuran

Hindari yang menimbulkan rasa asam, seperti buah-buahan jeruk dan tomat. Selain itu, hindari sayuran yang menggunakan bumbu seperti bawang dan cabai.

Pilih buah dan sayur yang rendah asam. Contohnya adalah apel, beri, buah labu, brokoli, dan wortel yang juga merupakan sumber serat yang baik. Pisang juga bagus karena merangsang produksi lendir yang melindungi dari asam di lambung, serta mengandung serat larut.

Namun, sebagian penderita maag tidak cocok memakan pisang, karena mereka justru mengalami lebih banyak masalah pencernaan.

Serealia

Untuk serealia, makanan yang baik untuk penderita maag adalah roti dan nasi merah. Mereka bagus karena hambar dan mengandung serat, yang penting untuk kesehatan pencernaan. Oat, barley, dan quinoa juga adalah pilihan serealia yang bergizi.

Namun, jika Anda mengalami gejala maag yang membuat sulit untuk makan, nasi putih atau kentang biasanya bisa lebih mudah dicerna.

Tapi hindari jagung dan apapun yang terbuat dari jagung, seperti nasi jagung, roti jagung, pasta bebas gluten tertentu, dan produk olahan jagung lainnya.

Susu

Lemak dapat mengiritasi lapisan lambung dan memicu gejala maag. Hindari produk susu yang tinggi lemak (full-fat). Untuk susu, anjuran makanan untuk penderita maag adalah produk susu rendah lemak (low-fat).

Yoghurt rendah lemak dan rendah gula juga pilihan yang baik. Cari merek yang mengandung probiotik yang menyehatkan usus. Anda juga mungkin masih bisa makan beberapa jenis keju keras dalam porsi kecil. Tapi hindari saus, isian, atau puding yang dibuat dari krim kental atau keju lembut.

Protein

Telur merupakan sumber protein yang sangat baik. Tapi hindari mengolahnya dengan mentega, susu, dan bumbu (termasuk lada).

Hindari daging merah yang tinggi lemak dan dapat memicu gejala maag. Pilih daging unggas tanpa lemak dan makanan laut yang dipanggang (bukan digoreng).

Kacang tinggi protein tapi juga tinggi lemak. Ini bisa menjadi masalah bagi sebagian penderita maag. Cobalah sedikit dulu makan kacang untuk melihat apakah Anda bisa menoleransi kacang-kacangan.

Sup berbahan dasar kaldu, seperti sup ayam, adalah pilihan yang lebih baik daripada sup berbahan dasar krim atau susu.

Minuman

Hindari kafein, minuman manis, soda, minuman energi, jus asam (jus jeruk atau tomat), dan alkohol, termasuk wine, bir, dan koktail.

Meskipun umumnya penderita maag harus menghindari kafein, tapi beberapa penderita maag ringan masih bisa minum teh atau kopi encer dengan sedikit susu rendah lemak atau krimer non-susu.

Air, teh herbal, susu yang bukan susu sapi, dan jus buah rendah gula/asam adalah pilihan minuman terbaik untuk penderita maag.

Jam Makan untuk Penderita Maag

Ketika sistem pencernaan Anda sedang stres atau tidak bekerja dengan baik, jumlah makanan yang Anda makan dan jam makan Anda bisa menyebabkan iritasi.

Jika Anda cenderung mengalami sakit perut akibat maag, Anda mungkin perlu menyesuaikan porsi dan jam makan untuk penderita maag. Cobalah bagi porsi makanan menjadi porsi-porsi kecil tapi jadi lebih sering dalam sehari, daripada makan 3 kali sehari tapi sekaligus banyak.

Jika Anda merasa kurang puas saat makan lebih sedikit setiap kali makan, tambahkan beberapa makanan kecil yang sehat sebagai camilan untuk mengganjal perut.

Contoh Jam Makan untuk Penderita Maag

Berikut contoh jam makan untuk penderita maag: Sarapan jam 8 pagi, snack pagi di jam 10 pagi, makan siang jam 12, snack sore di jam 4 sore, lalu ditutup dengan makan malam jam 7 malam.

Untuk sarapan, makanan yang baik untuk penderita maag contohnya oatmeal dicampur dengan buah beri dan apel, dan dengan susu rendah lemak.

Untuk snack pagi, rekomendasi makanan untuk penderita maag contohnya roti gandum dan kentang rebus untuk mengganjal perut sambil menunggu jam makan siang.

Untuk makan siang, anjuran makanan untuk penderita maag contohnya nasi dengan sayuran brokoli dan wortel, dan protein seperti daging ayam atau telur.

Untuk snack sore, makanan yang baik untuk penderita maag misalnya bubur kacang hijau atau buah-buahan sebagai makanan ringan agar perut tidak kosong terlalu lama.

Untuk makan malam, rekomendasi makanan untuk penderita maag misalnya nasi merah dengan sayur bayam dan ikan.

Ini hanyalah contoh jam makan untuk penderita maag dan beberapa pilihan makanannya. Anda bisa menyesuaikan dengan kebutuhan dan keadaan Anda.

Demikianlah artikel ini yang membahas tentang anjuran makanan untuk penderita maag. Semoga informasi ini dapat bermanfaat bagi Anda dan keluarga. Temukan juga artikel-artikel menarik lain seputar kesehatan hanya di Deherba.com.

Tentang Penulis

Artikel dibuat oleh tim penulisan deherba.com kemudian disunting oleh Cindy Wijaya seorang editor dan penulis beragam artikel kesehatan. Ia senang meriset dan berbagi topik-topik kesehatan dan pemanfaatan herbal. Tinggal di Bogor “kota hujan” sehingga mencintai suasana hujan dan sering mendapat inspirasi ketika hujan. Silakan klik di sini untuk kontak penulis via WhatsApp.

Anda mendapat manfaat dari artikel-artikel kami? Mohon berikan ulasan untuk terus menyemangati kami menulis > Google Review

{"email":"Email address invalid","url":"Website address invalid","required":"Required field missing"}