Memahami Lebih Baik Khasiat Angkak Untuk Demam Berdarah

DITULIS OLEH:
Nurul Kuntarti 

November 27, 2021


Mungkin Anda tidak lagi asing dengan saran untuk mengonsumsi herbal angkak saat terserang demam berdarah. Sejumlah fakta empiris memang menunjukan adanya khasiat cukup signifikan dari angkak untuk demam berdarah.

Kami pernah membahas tentang Angkak untuk demam berdarah di sini. Tetapi bagaimana sebenarnya efek angkak pada pasien demam berdarah? Sejauh mana keamanan mengonsumsi herbal angkak ini untuk penderita DBD? Apakah melanjutkan konsumsi herbal angkak meski sudah dinyatakan sembuh itu juga aman?

Melihat Lebih Dalam Manfaat Angkak Untuk Demam Berdarah

Angkak sebenarnya merupakan beras putih biasa yang lazim Anda konsumsi sehari hari. Hanya bedanya, beras ini sudah melalui proses fermentasi dengan ragi khusus Monascus purpureus yang akan menghasilkan pigmen merah pada beras.

Sejak dahulu sebenarnya, angkak ini sudah dikenal kaya akan manfaat. Dalam pengobatan tiongkok beras angka telah lama digunakan untuk terapi pencernaan, kolesterol dan jantung. Termasuk di antaranya kemudian di kenal akan khasiat angkak untuk demam berdarah.

Sebenarnya, beras angkak tidak dapat dikatakan dapat mengobati demam berdarah. Karena sejatinya, demam berdarah terjadi akibat infeksi virus dan herbal angkak ini tidak dapat bekerja mengatasi infeksi virus tersebut. Tidak tepat mengatakan bahwa pengobatan angkak untuk demam berdarah.

Namun, terapi dengan beras angkak secara empiris memang terbukti membantu mengatasi gejala yang muncul akibat infeksi tersebut. Terutama membantu meningkatkan kadar trombosit pada penderita demam berdarah. Hal tersebut diungkap dalam jurnal Infection Disease Reports tahun 2020.

Angkak mengandung sejumlah unsur nutrisi yang terbukti secara medis memiliki manfaat mendongkrak kadar trombosit dalam darah. Di antaranya vitamin K, vitamin C, asam folat (B9), cobalamin (vitamin B12) dan zat besi

Tetapi manfaat dari angkak untuk demam berdarah tidak sekedar karena unsur nutrisi tersebut. Tetapi karena efek pigmen dari beras merah yang membentuk sejumlah senyawa unik fitokimia yang terbukti menstimulasi produksi trombosit dalam sumsum tulang belakang.

Dalam angkak ditemukan unsur unsur isoflavon dan jenis flavonoid yang memiliki efek anti peradangan. Sifat anti peradangan ini mendorong tubuh membentuk lebih banyak trombosit supaya mempercepat menutup luka dan perdarahan.

Kandungan lovastatin yang notabene merupakan senyawa yang bekerja merawat kesehatan jantung dan sirkulasi darah juga akan membantu memperbaiki kadar trombosit dalam darah. Kandungan monacolin K yang memiliki efek menurunkan kadar kolesterol juga terbukti memiliki pengaruh terhadap peningkatkan produksi trombosit.

Sehingga ketika virus merusak trombosit yang terdapat dalam kapiler, tubuh membentuk trombosit baru untuk segera menggantikannya. Ini membantu mengatasi salah satu masalah yang ditimbulkan oleh infeksi demam berdarah, yakni dropnya kadar trombosit.

Mengapa Turunnya Trombosit Bisa Berbahaya?

Meski dewasa ini kebanyakan kasus demam berdarah dapat diatasi dengan perawatan medis. Juga tingkat kematian dari penyakit ini relatif menurun dibandingkan beberapa tahun lalu. Tetapi sebenarnya dropnya trombosit sebagai salah satu ciri khas dari penyakit demam berdarah adalah sebuah ancaman yang tidak bisa dipandang sepele.

Karena trombosit berperan besar dalam menjaga pembekuan darah berjalan normal. Ini membantu Anda dengan cepat menutup luka. Dengan trombosit yang drop, tubuh akan kesulitan menutup luka.

Sementara bersamaan dengan trombosit yang drop, tubuh pasien demam berdarah juga akan dengan cepat mengalami luka terbuka, iritasi atau kebocoran pada pembuluh darah. Mulai dari gejala ringan seperti gusi berdarah atau sariawan ringan, hingga mimisan dan gejala perdarahan lain.

Dengan trombosit yang drop pada level sangat rendah, kebocoran kecil atau luka terbuka bisa menjadi masalah sangat serius. Kadang ketika kebocoran terjadi di dalam organ dalam, semakin sulit untuk melakukan deteksi dan penanganan yang cepat. Dan ini yang bisa menjadi bahaya fatal bagi pengidap demam berdarah.

Pada kasus demam berdarah, turunnya trombosit inilah yang menjadi titik indikasi sejauh mana bahaya penyakit ini pada pasien. Sehingga kadar trombosit juga menjadi indikator perawatan yang paling tepat untuk penderita.

Meski turunnya trombosit bukan satu satunya indikasi berat tidaknya demam berdarah. Karena pengaruh dari infeksi demam berdarah sendiri bisa cukup beragam. Termasuk di antaranya demam yang sangat tinggi dan mungkin akan melebihi ketahanan tubuh. Atau munculnya keluhan pembengkakan pada getah bening, limpa dan hati.

Namun, kadar trombosit biasanya menjadi indikator utama dalam menilai serangan demam berdarah. Dan sejatinya, dengan meningkatnya kembali kadar trombosit pada tubuh pasien, maka diasumsikan tubuh berhasil melawan serangan virus.

Karena demam berdarah adalah penyakit yang disebabkan oleh virus, sehingga penyembuhan optimal hanya dapat dilakukan dengan memaksimalkan daya tahan tubuh dalam melawan serangan virus. Bukan dengan anti biotik sebagaimana pada infeksi karena bakteri.

Sejauh Mana Efektivitas Angkak Untuk Meningkatkan Trombosit?

Selain dengan memanfaatkan angkak untuk demam berdarah, Anda mungkin sudah pernah mendengar sejumlah herbal lain yang juga dipercaya baik untuk atasi demam berdarah. Setidaknya, membantu meningkatkan trombosit. Sebut saja seperti jus jambu biji dan kurma.

Dalam riset yang dikembangkan di Universitas Airlangga Surabaya pada tahun 2013 dibuktikan bagaimana sejumlah perkembangan positif terhadap sampel tikus yang sebelumnya sudah mengalami kondisi Thrombocytopenia atau penurunan kadar trombosit dibawah kadar normal.

Tikus dibagi dalam 4 kelompok, satu kelompok mendapatkan asupan placebo, kelompok berikutnya dengan terapi air rebusan angkak, kelompok berikutnya lagi dengan pemberian air juice jambu biji dan sisanya dengan pemberian terapi kurma.

Dari uji coba ini terbukti, tikus yang sebelumnya sudah menjalankan terapi dengan rebusan angkak menunjukan peningkatan kadar trombosit lebih cepat dari terapi herbal lainnya. Dalam riset ini juga disimpulkan bahwa sejatinya ketiga jenis herbal memiliki efek baik untuk mendongkrak trombosit dan dinyatakan aman bila dikonsumsi bersamaan. Meski hingga kini konsumsi dalam jangka panjang tetap tidak disarankan.

Riset dari institusi yang sama pada tahun 2015 kembali menegaskan bahwa memadukan khasiat jambu biji dan angkak untuk demam berdarah akan sangat baik untuk membantu meningkatkan kadar trombosit darah pada pasien.

Meski demikian, terapi dengan angkak untuk demam berdarah sendiri tidak dapat ditentukan hasilnya secara tepat. Karena laporan dari hasil peningkatan trombosit akan berbeda beda untuk sejumlah pasien.

Apakah Angkak Untuk Demam Berdarah Bisa Berbahaya?

Sebenarnya, pemanfaatan angkak untuk demam berdarah sendiri memang cukup kontradiktif. Di Amerika Serikat, FDA telah meregulasi produk herbal berbasis bahan angkak di pasaran. Ini cukup perlu dicermati sebagai pertimbangan ketika Anda memutuskan mengonsumsi angkak untuk demam berdarah.

Dalam catatan FDA, dalam angkak ditemukan adanya senyawa monacolin K yang terbukti memiliki pengaruh dalam menurunkan kadar kolesterol. Di dunia farmasi senyawa ini sudah diakui sebagai obat dan karenanya kadar berlebihan dari monacolin K dalam angkak bisa dianggap menyalahi standar keamananan herbal di Amerika Serikat.

Karena kelebihan asupan senyawa monacolin K dapat menurunkan kadar kolesterol tubuh. Pada mereka yang memiliki kadar kolesterol aman bisa jadi membahayakan. Dan pada mereka yang sudah mengonsumsi obat obatan anti kolesterol, bisa jadi senyawa ini menciptakan interaksi obat yang tidak diharapkan.

Kandungan monacolin K di dalam angkak juga ditengarai mungkin menyebabkan gangguan pada hati dan ginjal. Potensi buruk ini mungkin akan terjadi pada asupan senyawa monacolin K yang berlebihan.

Selain itu, kadar serat di dalam angkak bisa jadi menyebabkan gangguan pencernaan bila dikonsumsi dalam kadar berlebihan. Selain monacolin K, dalam angkak juga ditemukan adanya citrinin yang dapat mengganggu kinerja ginjal. Citrinin ini mungkin bila dikonsumsi berketerusan dapat menyebabkan efek gagal ginja.

Komponen lovastatin dalam angkak juga dianggap bisa berbahaya pada kondisi tertentu. Terutama pada mereka dengan kondisi tengah hamil, karena kerentanan janin di dalam perut terhadap sejumlah jenis senyawa fitokimia.

Dalam dosis yang normal dan tidak berketerusan, angkak baik untuk memperbaiki daya tahan tubuh dan pencernaan. Tetapi ketika diasup dalam jumlah berlebihan dan berkepanjangan, angkak justru bisa menyerang daya tahan tubuh. Juga dapat memicu gangguan pada pencernaan.

Sedang dalam penjelasan British Journal of Clinical Pharmacology tahun 2017 dijelaskan bahwa ada potensi angkak untuk memicu alergi. Dalam kasus terbatas, ditemukan adanya reaksi alergi seperti gatal biduran, ruam merah dan pembengkakan karena konsumsi angkak.

Seberapa Banyak Dosis yang Tepat Dalam Mengonsumsi Angkak Untuk Demam Berdarah?

Dari gambaran di atas, dapat disimpulkan bahwa sebenarnya angkak memiliki sederet manfaat. Termasuk di antaranya manfaat dari angkak untuk demam berdarah, dalam hal ini membantu meningkatkan kadar trombosit.

Namun, angkak bukan lepas dari resiko. Anda perlu peka bilamana Anda menunjukan reaksi alergi terhadap angkak. Anda juga perlu memastikan mengonsumsi dalam kadar moderat dan aman.

Tidak pula disarankan untuk menjadikan terapi herbal angkak sebagai terapi jangka panjang. Karena dikhawatirkan akan memberi efek samping jangka panjang pada kesehatan ginjal, pencernaan dan imunitas.

Salah satu masalah yang menjadi perhatian ketika memberikan herbal angkak pada pasien adalah kandungan senyawa senyawa yang dianggap berpotensi bahaya di dalamnya. Termasuk monacolin K dan citrinin, yang telah menjadi catatan khusus pada FDA.

Di Indonesia belum ada regulasi cukup ketat soal herbal. Ada cukup banyak produk herbal berbahan angkak yang tersedia di pasaran. Hanya saja sulit memastikan sejauh mana kadar monacolin K dan citrinin di dalamnya.

Dalam gambaran FDA, dosis yang dianggap aman adalah sekitar 200 – 4800 mg ekstrak angkak dengan syarat kadar monacolin K di dalamnya hanya sekitar 10 mg di dalamnya. Sehingga dapat diperkirakan itulah dosis yang juga disarankan untuk kita konsumsi, atau setidaknya di bawah 4800 ml dengan asumsi tidak ada regulasi dan pengukuran pasti soal kadar monacolin K dalam angkak yang dijual di pasaran.

Perhatikan pula ketika Anda memutuskan untuk mengonsumsi angkak dalam jangka panjang. Dijelaskan bahwa mengonsumsi herbal dengan kandungan angkak bisa menjadi aman dalam jangka panjang bila tetap dalam kadar ringan. Bahkan mungkin tidak menunjukan potensi reaksi negatif dalam periode 4 tahun.

Namun dalam penjelasan lain, mengonsumsi herbal dengan kandungan angkak secara moderat disarankan hanya dilakukan dalam periode 1 – 3 bulan. Anda bisa mengonsumsinya dengan jeda bila melihat adanya manfaat dalam tubuh Anda.

Apakah Pasien Demam Berdarah Dapat Melanjutkan Terapi Angkak Pada Masa Penyembuhan?

Ini yang acapkali menjadi pertanyaan pada banyak orang, ketika mereka sedang atau sudah melalui masa penyembuhan dari demam berdarah. Apakah konsumsi angkak perlu dan dapat dilanjutkan?

Sejatinya, selama kadar trombosit belum mencapai angka normal, mengonsumsi angkak tetap bisa dilanjutkan. Karena angkak untuk demam berdarah memang terbukti efektif membantu mempercepat proses kenaikan kadar trombosit. Banyak penderita demam berdarah yang secara fisik tampak pulih namun sebenarnya kadar trombositnya belum sepenuhnya normal.

Namun perhatikan pula bagaimana reaksi tubuh. Beberapa orang bisa mengalami masalah konstipasi atau efek kembung setelah beberapa pekan mengonsumsi angkak, karenanya sebaiknya konsumsi angka dihentikan.

Pastikan Anda tidak sedang mengonsumsi obat-obatan yang terkait dengan terapi kolesterol. Bahkan catatan ini juga perlu Anda perhatikan sejak Awal Anda mengonsumsi angkak untuk pengobatan herbal.Padukan dengan minum air putih yang cukup banyak untuk meredam kemungkinan efek samping dari angkak terhadap ginjal.

Ketika tubuh Anda terasa lebih bugar, coba untuk semakin mengurangi dosis herbal angkak ini. Bagaimanapun, meski terbukti akan adanya khasiat dari herbal angkak untuk demam berdarah, herbal ini memiliki efek samping yang perlu diwaspadai.

Sumber

angkak untuk demam berdarah:

Rachael Link, MS, RD. Healthline. 2021. Red Yeast Rice: Benefits, Side Effects and Dosage. https://www.healthline.com/nutrition/red-yeast-rice

Mayoclinic. 2020. Red Yeast Rice. https://www.mayoclinic.org/drugs-supplements-red-yeast-rice/art-20363074

Catherine McDermott. In Gov. 2007. Red Yeast Rice. https://www.in.gov/health/food-protection/recalls-and-advisories/2007-advisories/red-yeast-rice-products/

Tentang Penulis

Artikel dibuat oleh tim penulisan deherba.com kemudian disunting oleh Nurul Kuntarti seorang seorang sarjana ekonomi yang menemukan hasratnya dalam bidang kesehatan sejak memiliki putri pertamanya. Keinginan untuk terus memahami dunia kesehatan dilanjutkan dengan mengabdikan diri dalam dunia tulis-menulis di bidang kesehatan, untuk terus menghasilkan artikel-artikel kesehatan yang akurat, kredibel, dan bermanfaat. Silakan klik di sini untuk kontak penulis via WhatsApp.

Anda mendapat manfaat dari artikel-artikel kami? Mohon berikan ulasan untuk terus menyemangati kami menulis > Google Review

{"email":"Email address invalid","url":"Website address invalid","required":"Required field missing"}