• Home
  • Blog
  • Beras
  • Angkak: Beras Merah Fermentasi yang Diyakini sebagai Obat DBD

Angkak: Beras Merah Fermentasi yang Diyakini sebagai Obat DBD


By Cindy Wijaya

Musim pancaroba memang selalu diramaikan dengan pemberitaan wabah demam berdarah. Dilaporkan bahwa jumlah pasien di beberapa kota di Indonesia mencapai jumlah ratusan orang. Dan ada yang menarik yang berhasil kami temukan dari wabah demam berdarah tahun ini.

Bila beberapa tahun lalu acapkali wabah demam berdarah muncul maka yang kemudian menjadi primadona adalah buah jambu biji, sampai-sampai semua pedagang buah akan berbondong-bondong menjualnya di lapak mereka saking tingginya permintaan.

Maka tahun ini ada satu primadona lain yang konon katanya lebih ampuh mengatasi demam berdarah dan membantu meningkatkan trombosit dengan cepat—angkak. Apa sebenarnya angkak ini dan apa saja manfaatnya untuk kesehatan? Benarkah angkak memiliki keampuhan dalam mengatasi demam berdarah, bahkan lebih efektif dari jambu biji?

Sebenarnya munculnya nama herbal angkak ini sebagai herbal demam berdarah bukan hal baru di Indonesia. Nama herbal yang aslinya berasal dari Cina ini konon sudah lama dikenal sebagai herbal berkhasiat dan pewarna alami makanan di Tiongkok. Dan penggunaannya sebagai herbal demam berdarah sudah dikenal sejak beberapa tahun lalu di Indonesia.

Apa Sebenarnya Angkak Itu?

Angkak sebenarnya adalah beras putih biasa. Yang membuatnya berbeda adalah beras ini sudah melalui proses fermentasi dengan sejenis kultur ragi bernama Monascus spp. Ragi ini memang memiliki pigmen merah dan bekerja terhadap pati dalam beras untuk membentuk pigmen baru.

Setidaknya terbentuk 4 pigmen warna dalam beras yakni pigmen kuning bernama monascin dan ankaflavin—pigmen jingga bernama rubropunctatin dan monascorubrin serta perwarna merah bernama rubropunctamin dan monascorubramin.

Pigmen ini sendiri membentuk banyak senyawa dalam angkak yang menjadi faktor pewarna yang kuat untuk makanan. Hingga kini banyak makanan modern yang mendapatkan pewarnaan alami dari angkak seperti minuman, sosis, dan ham. Kandungan nitrit di dalamnya sangat membantu mengikat warna pada makanan serta mempertahankannya dalam proses memasak.

Dan selain menjadi faktor pewarna makanan, senyawa pigmen dalam angkak dijumpai mengandung sejumlah senyawa baik untuk kesehatan. Beberapa senyawa baik yang dapat Anda jumpai dari angkak antara lain mevinolin, lovastatin, monakolin, isoflavon, flavonoid, dan beberapa senyawa sterol. Kandungan asam dari proses peragian juga dapat bekerja sebagai antibiotik dan mengandung sejumlah senyawa asam askorbat yang menjadi elemen penting dari vitamin C.

Manfaat Angkak untuk Kesehatan

Keberadaan sejumlah senyawa unik dalam angkak membuat Anda juga bisa menemukan sejumlah manfaat dari angkak. Beberapa manfaat angkak antara lain:

  • Membantu melancarkan pencernaan

    Kandungan serat dalam angkak relatif tinggi berkat efek materi ragi dan angkak yang memang dikenal sangat baik dalam membentuk serat dalam pati. Serat ini membantu untuk melancarkan pencernaan dan membantu menyerap toksin dalam pencernaan menuju pembuangan.

    Penggunaan angkak sebagai herbal pelancar pencernaan sudah dipraktekan dalam pengobatan herbal Tiongkok sejak ribuan tahun lalu dan masih diterapkan hingga kini. Tidak heran kalau sampai sekarang Angkak masih kerap dimanfaatkan sebagai bumbu untuk aneka sup khas Tiongkok.

  • Meningkatkan daya tahan tubuh

    Dalam literatur pengobatan Tiongkok, angkak bisa ditambahkan sebagai herbal pewarna pada sup yang ditujukan untuk mengatasi keluhan demam dan flu ringan. Kandungan asam askorbat dan sejumlah senyawa stenol sangat efektif membantu meningkatkan daya tahan tubuh dan menjadi stimulan imunitas terhadap serangan bakteri dan virus.

    Menurut William Adi Teja, salah satu pakar herbal Tiongkok, Angkak juga diresepkan secara tradisional dalam beragam ramuan untuk meningkatkan vitalitas karena membantu meningkatkan produksi energi secara alami.

  • Membantu melawan demam berdarah

    Demam berdarah adalah salah satu penyakit yang disebabkan oleh virus sehingga dalam stadium rendah penyembuhan cenderung diserahkan pada sistem daya tahan tubuh . Untuk itu pasien akan mendapatkan asupan stimulan daya tahan tubuh dan obat penambah cairan untuk menjaga kondisi tubuh pasien. Dan peran angkak terhadap daya tahan tubuh kelihatannya cukup besar untuk membantu dalam hal ini.

    Tetapi ada peran lain yang diyakini menjadikan angkak sebagai herbal yang ampuh untuk demam berdarah. Angkak mengandung senyawa isoflavon dan flavonoid yang berperan dalam pembentukan sel darah merah dan trombosit. Kandungan vitamin K di dalamnya serta zat besi juga mengambil peran besar. Masalah kemampuan angkak terhadap kenaikan trombosit pada kasus demam berdarah memang masih dalam penelitian lebih lanjut.

    Namun dalam beberapa riset dari Universitas Riau dan Badan riset IPB diungkapkan kemampuan angkak dalam menaikkan kadar platelet darah yang berperan dalam pembekuan darah. Meski tidak secara langsung menaikan trombosit, namun terbukti kenaikan platelet akan berkesinambungan pada kenaikan trombosit dengan signifikan.

  • Membantu masalah anemia

    Riset lain dikemukakan dalam salah satu jurnal dari Mahidol University of Thailand. Dikatakan adanya faktor pembentuk sel darah merah dalam angkak yang berperan mengatasi keluhan anemia atau kekurangan sel darah merah. Riset ini menguatkan beberapa literatur pengobatan Tiongkok kuno yang sudah memasukan Angkak sebagai obat herbal anemia sejak ratusan tahun lampau.

  • Membantu masalah kolesterol

    Menurut Badan riset IPB, kandungan senyawa mevinolin dan lovastatin adalah kekuatan dibalik kemampuan angkak dalam mengatasi kadar kolesterol tinggi. Mevinolin bekerja efektif sebagai anti kolesterol sekaligus anti hipertensi.

    Sedangkan menurut salah satu peneliti herbal asal University of California Los Angeles, Dr. G. Herber, senyawa lovastatin dikenal sebagai penghambat pembentukan enzim HMG-Coa yang bekerja pada hati. Fungsi enzim ini adalah mensekresi asupan lemak ke dalam tubuh menjadi kolesterol. Dengan demikian asupan lemak berlebihan dalam tubuh akan terbuang melalui pembuangan oleh mekanisme hati.

    Dalam riset yang diadakan Dr. G. Herber tersebut setidaknya 83 orang pengidap kolesterol tinggi terbukti mampu menurunkan kadar kolesterol mereka setelah mengonsumsi angkak selama 12 minggu secara rutin dengan konsentrasi 2,4 gram dalam 100 ml air.

Itulah beberapa manfaat dari angkak. Namun menurut literatur IPB dikatakan adanya sejenis toksin dalam angkak bernama Cinitrin yang bila berada dalam kadar berlebihan akan berbahaya bagi kesehatan ginjal. Karenanya penting untuk Anda tetap mengonsumsi angkak secara bijaksana agar mendapatkan khasiatnya tanpa efek samping.

Tentang Penulis

Artikel dibuat oleh tim penulisan deherba.com kemudian disunting oleh Cindy Wijaya seorang editor dan penulis beragam artikel kesehatan. Ia senang meriset dan berbagi topik-topik kesehatan dan pemanfaatan herbal. Tinggal di Bogor “kota hujan” sehingga mencintai suasana hujan dan sering mendapat inspirasi ketika hujan. Silakan klik di sini untuk kontak penulis via WhatsApp.

Anda mendapat manfaat dari artikel-artikel kami? Mohon berikan ulasan untuk terus menyemangati kami menulis > Google Review

{"email":"Email address invalid","url":"Website address invalid","required":"Required field missing"}