Virus Corona di Pakaian, Apakah Perlu Dikhawatirkan?

DITULIS OLEH:
Cindy Wijaya 


Banyak petugas medis yang langsung melepas pakaian mereka setelah tiba di rumah, bahkan beberapa sebelum masuk ke dalam rumah. Apakah itu berarti kita, sebagai masyarakat umum, juga harus khawatir tentang penyebaran COVID-19 dari virus corona yang menempel di pakaian, baju, atau bahan-bahan kain lain yang kita pakai?

Dalam artikel ini kami akan membahas mengenai kemungkinan penyebaran virus corona dari pakaian, baju, atau bahan-bahan kain lain yang kita pakai sehari-hari. Informasi di artikel ini didasarkan atas sumber yang dapat dipercaya, silakan lihat “sumber referensi” pada akhir pembahasan.

Tumpas Kanker, Tumor, Kista Mulai 30 Hari Tanpa Kemoterapi dan Pembedahan?!
Redakan Rasa Sakit Menahun Anda dengan 'Obat Pereda Nyeri' Alami Ini!
Pria Dewasa, Mau ‘Keras & Tahan Lama’ untuk Bahagiakan Pasangan Anda?

Apakah Virus Corona Bisa Menempel di Pakaian?

Para peneliti telah mendapati bahwa virus corona bisa bertahan di beberapa permukaan hingga 5 hari, namun penelitian mereka tidak termasuk bahan kain. “Sejauh ini, bukti menunjukkan bahwa virus lebih sulit untuk menyebar dari permukaan yang lunak (seperti kain) daripada dari permukaan keras yang sering disentuh seperti tombol lift atau gagang pintu,” kata Lisa Maragakis, MD, direktur senior pencegahan infeksi di Johns Hopkins Health System.

Satu hal yang diketahui para ahli: Pada saat ini, penularan terjadi terutama melalui kontak dekat, bukan dari menyentuh permukaan yang keras atau pakaian. Hal terbaik yang bisa kita lakukan untuk melindungi diri adalah tetap di rumah. Jika harus keluar, selalu lakukan physical distancing dengan menjaga jarak fisik antara kita dengan orang lain.

“Ini adalah senjata perlindungan yang sangat kuat,” jelas Robert Redfield, MD, direktur CDC. “Virus ini tidak bisa berpindah dari orang ke orang dengan mudah. Itu perlu jarak yang dekat. Itu membutuhkan kita berada dalam jarak kurang dari 2 meter (sekitar 6 kaki).”

Dan jangan lupa untuk menggunakan hand sanitizer ketika berada di luar ruangan, hindari menyentuh wajah, dan segera cuci tangan dengan air mengalir dan sabun ketika pulang ke rumah.

Jika tidak ada orang di rumah yang punya gejala-gejala COVID-19 dan semuanya tetap tinggal di rumah, lembaga kesehatan CDC menyarankan untuk secara rutin membersihkan rumah, termasuk mencuci pakaian. Bahkan meski jika kita keluar rumah, kita seharusnya akan baik-baik saja jika menjaga jarak sekitar 2 meter dengan siapapun yang bukan orang rumah.

Tetapi jika kita merasa terlalu dekat untuk waktu yang terlalu lama, atau jika ada orang yang batuk di sekitar kita, tidak ada salahnya mengganti pakaian dan segera mencucinya, terutama jika ada permukaan yang keras di kain itu seperti kancing dan ritsleting dimana virus corona mungkin menempel. Dan cuci tangan lagi setelah memasukkan semuanya ke dalam mesin cuci. Jika mungkin, keringkan semuanya dengan suhu tinggi, karena virus mati pada temperatur di atas 56 derajat C (133 derajat F).

Jika Kita Harus ke Tempat Laundry Umum

Kalau kita punya mesin cuci dan mesin pengering sendiri, lebih baik mencuci pakaian sendiri. Tetapi jika harus ke tempat laundry, ada beberapa tindakan pencegahan tambahan yang masuk akal untuk dilakukan:

Ahli Herbal

Cari produk herbal untuk penyakit Anda? Ayo konsultasi gratis dengan ahli herbal DEHERBA.COM!

WHATSAPP SEKARANG
  • Pertimbangkan menjaga jarak fisik. Apakah ruang laundry sangat kecil sehingga tidak bisa berdiri 2 meter dari orang lain? Lebih baik jangan masuk jika sudah ada orang di sana. Anda mungkin bisa meminta karyawan atau petugas laundry untuk mengatur jadwal cuci, supaya tidak kontak dekat dengan orang lain.
  • Atur cucian Anda sebelum pergi, dan lipat cucian bersih di rumah, untuk mengurangi jumlah waktu yang dihabiskan di tempat laundry dan jumlah permukaan yang disentuh.
  • Bawalah hand sanitizer untuk membersihkan gagang dan tombol mesin sebelum Anda menyentuhnya. Atau, karena sebagian besar ruang laundry memiliki wastafel, cucilah tangan dengan sabun segera setelah menyalakan mesin.
  • Jika punya keranjang sendiri, pakailah itu. Keranjang yang dipakai bersama mungkin sudah ada virus yang menempel di situ. Jangan menyentuh wajah saat mencuci pakaian.
  • Lebih baik tidak berdiam di ruang laundry sementara pakaian Anda dicuci. Semakin sedikit waktu yang dihabiskan di dekat orang lain, semakin baik. Lebih baik pulang ke rumah atau menunggu di dalam mobil.

Jika Ada Orang Sakit di Rumah

Apabila ada orang yang sakit atau memiliki gejala-gejala COVID-19 di rumah, ada sejumlah saran yang perlu kita terapkan sehubungan dengan virus corona yang mungkin ada di pakaian, baju, atau kain lain yang dipakai orang tersebut. Saat akan mencuci pakaiannya, lembaga kesehatan CDC menyarankan:

  • Pakai sarung tangan sekali pakai saat memegang cucian kotor, dan cuci tangan Anda segera setelah melepaskan sarung tangan.
  • Hindari untuk menggoyang-goyangkan cucian kotor, untuk menghindari penyebaran virus corona yang mungkin ada di pakaian, baju, atau bahan kain lain tersebut.
  • Ikuti petunjuk yang tertera di produk pembersih yang Anda gunakan untuk apa pun yang Anda bersihkan. Gunakan air panas. Setelah itu, keringkan semuanya sampai benar-benar kering.
  • Tidak apa-apa untuk mencampur pakaian kotor Anda sendiri dengan pakaian kotor orang yang sakit. Dan jangan lupa untuk memasukkan pakaian kotor ke kantong plastik khusus, atau gunakan kantong sampah sekali pakai sebagai gantinya.

Sehabis mencuci pakaian kotor, kita juga disarankan untuk membersihkan keranjang yang dipakai untuk tempat cucian kotor. Untuk membersihkannya dianjurkan menggunakan cairan disinfektan yang terbuat dari alkohol 70% atau dari larutan pemutih yang dicampurkan air. Anda bisa membaca cara membuat disinfektan rumahan di artikel ini: Cara Membuat Disinfektan Rumahan Menurut Standar WHO.

Kesimpulan tentang Virus Corona di Pakaian

Meski virus corona ditemukan dapat bertahan di beberapa permukaan hingga 5 hari, namun itu tidak termasuk pada permukaan lunak seperti pakaian, baju, atau kain lainnya. Selain itu sejauh ini cara utama penularan virus corona ialah melalui kontak dekat, dari jarak kurang dari 2 meter.

Oleh sebab itu cara terbaik untuk melindungi diri kita adalah dengan menerapkan physical distancing dengan menjaga jarak fisik sekitar 2 meter pada saat berada di luar rumah. Dan dengan sering-sering mencuci tangan serta tidak menyentuh wajah.

Namun sebagai antisipasi adanya virus corona di pakaian, baju, atau kain lain yang kita kenakan, tidak ada salahnya untuk mencucinya segera setelah pulang ke rumah. Itu khususnya perlu dilakukan jika di kain itu ada permukaan keras seperti kancing dan ritsleting dimana virus corona mungkin menempel.

Setelah memasukkan semua cucian kotor ke mesin cuci, segeralah cuci tangan. Dan jika mungkin, keringkan dengan suhu tinggi, sebab virus mati pada temperatur di atas 56 derajat C (133 derajat F).

Demikianlah artikel ini yang membahas tentang kemungkinan penyebaran virus corona di pakaian, baju, atau bahan kain lainnya. Semoga informasi ini dapat menambah kewaspadaan Anda terhadap wabah penyakit ini.

Sumber

Sumber Referensi:

WebMD. Coronavirus on Fabric: What You Should Know. Reviewed: 2020-04-01. URL: https://www.webmd.com/lung/news/20200401/coronavirus-on-fabric-what-you-should-know. Accessed: 2020-04-06

Tumpas Kanker, Tumor, Kista Mulai 30 Hari Tanpa Kemoterapi dan Pembedahan?!
Redakan Rasa Sakit Menahun Anda dengan 'Obat Pereda Nyeri' Alami Ini!
Pria Dewasa, Mau ‘Keras & Tahan Lama’ untuk Bahagiakan Pasangan Anda?

Tentang Penulis

Artikel dibuat oleh tim penulisan deherba.com kemudian disunting oleh Cindy Wijaya seorang editor dan penulis beragam artikel kesehatan. Ia senang meriset dan berbagi topik-topik kesehatan dan pemanfaatan herbal. Tinggal di Bogor “kota hujan” sehingga mencintai suasana hujan dan sering mendapat inspirasi ketika hujan. Silakan klik di sini untuk kontak penulis via WhatsApp.

Anda mendapat manfaat dari artikel-artikel kami? Mohon berikan ulasan untuk terus menyemangati kami menulis > Google Review

{"email":"Email address invalid","url":"Website address invalid","required":"Required field missing"}