Urgensi dan Penyebab Turunnya Vitamin C Dalam Tubuh


By Fery Irawan

Setiap orang membutuhkan vitamin C di dalam tubuhnya. Vitamin C atau asam askorbat ini telah digunakan oleh manusia sejak berabad-abad lamanya meskipun pengetahuan tentang manfaatnya sendiri baru diketahui belakangan ini.

Linus Pauling, peraih hadiah Nobel bidang kesehatan, pernah mengungkapkan pernyataan kontroversialnya bahwa vitamin C yang terdapat dalam tubuh dapat menyembuhkan berbagai macam penyakit dari yang ringan sampai penyakit berat.

Bahkan penyakit AIDS yang belum pernah ada obatnya sekalipun, menurutnya, bisa diminimalisir efeknya oleh peran vitamin C. Mengingat peran vitamin C cukup penting di dalam tubuh, kita harus mengetahui kapan tubuh kekurangan vitamin C.

Cara untuk mengetahui kadar vitamin C dalam tubuh ialah dengan melakukan pemeriksaan di laboratorium di klinik atau rumah sakit. Jika serum Anda kurang dari 0,3 mg per deciliter, maka menandakan bahwa tubuh Anda kekurangan vitamin C.

Begitu juga bila dalam bulir darah putih kadar vitamin C-nya kurang dari 2 mg per deciliter maka akan timbul penyakit sariawan dan luka pada gusi.

Selain terjadinya sariawan, kekurangan vitamin C juga bisa menyebabkan luka di tubuh yang tidak mudah disembuhkan, cepat lelah, otot menjadi lemah, perdarahan di gusi bahkan mudah depresi.

Tubuh akan mengalami kekurangan vitamin C jika selama beberapa bulan (antara 3-5 bulan) tidak mengonsumsi makanan yang banyak mengandung vitamin C seperti buah-buahan atau sayuran.

Seiring dengan perkembangan zaman, untuk mencukupi kebutuhan vitamin C Anda sudah tak perlu susah payah lagi karena banyak suplemen yang mengandung vitamin C sesuai dengan yang dibutuhkan oleh tubuh karena dibuat berdasarkan hasil ekstraksi buah-buahan dan sayuran segar.

Berfungsi Mengurangi Kolesterol

Beberapa peneliti lintas negara seperti dari AS, Afrika Selatan, dan dari Eropa mengungkapkan bahwa vitamin C ternyata bisa mengurangi kadar kolesterol dalam darah seseorang.

Banyak pakar yakin bahwa vitamin C berperan dalam membantu ginjal meningkatkan kemampuannya dalam mengubah kolesterol menjadi empedu.

Vitamin C dalam dosis tertentu juga bisa berperan dalam meningkatkan kemampuan tubuh Anda untuk mempertahankan kolesterol larut dalam darah dan tidak mengalami pengendapan di dinding pembuluh darah sehingga tidak mengalami penyumbatan.

Selain itu, untuk mengurangi kadar kolesterol dalam darah, Anda juga harus memastikan untuk mengurangi konsumsi lemak jenuh seperti yang terkandung dalam daging berlemak atau susu dan menggantinya dengan sayuran, buah-buahan, dan biji-bijian yang berkulit ari (whole grain).

Memperpanjang Usia Pasien Kanker

Yang paling menakjubkan lagi ialah fakta bahwa vitamin C ternyata bisa memperpanjang usia penderita penyakit kanker. Linus Pauling bersama seorang rekannya yang adalah dokter berkebangsaan Skotlandia, Ewan Carson, pernah mendemonstrasikan di kalangan para media bahwa vitamin C bisa memperpanjang usia penderita kanker.

Earl Henson dari National Cancer Institute AS juga pernah meyakinkan bahwa vitamin C dapat digunakan untuk pengobatan kanker. Henson mendasarkan alibinya tersebut pada penelitian Heroshi Kan Simpo dari Fujita Health University, Jepang yang menemukan bahwa vitamin C dapat menghambat kerusakan oksidatif pada otot-otot jantung hewan yang digunakannya untuk melakukan percobaan.

Selain dipercaya bisa menghambat penyebaran kanker, vitamin C juga sangat berperan dalam mencegah aterosklerosis karena sifatnya sebagai antioksidan. Kandungan antioksidan yang terdapat pada vitamin C itulah yang membuat jenis vitamin ini banyak bermanfaat bagi tubuh.

Dan karena tubuh manusia tidak bisa memproduksi sendiri vitamin C maka kebutuhan terhadap vitamin ini harus disuplai dari luar. Linus Pauling merekomendasikan untuk mengonsumsi vitamin C dengan dosis 18 gram setiap hari.

Zat Pengurang Vitamin C

Kebutuhan akan vitamin C berbeda pada tiap-tiap orang karena sangat tergantung pada kebiasaan dan aktifitas kehidupannya. Yang jelas Anda yang memiliki kebiasaan buruk seperti merokok, meminum alkohol sampai peminum kopi sekalipun beresiko kekurangan vitamin C karena zat-zat yang terkandung di dalam rokok, alkohol, dan kopi berperan dalam mengurangi kadar vitamin C.

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa para perokok telah kehilangan 25% vitamin C dalam darah dibandingkan dengan orang yang tidak merokok. Begitu juga dengan Anda yang peminum alkohol dimana kadar vitamin C akan berkurang secara signifikan.

Selain itu, ada zat lain yang juga berperan signifikan dalam mengurangi kadar vitamin C dalam darah seperti obat anti-kejang, anti-arthritis, obat tidur sampai kontrasepsi yang dipakai secara oral.

Makanya, disarankan untuk tidak mengonsumsi rokok, alkohol, kopi dan zat-zat lainnya secara berlebihan untuk menjaga kadar vitamin C sesuai dengan kebutuhan yang diperlukan tubuh.

Jangan lupa pula untuk mengonsumsi vitamin C dalam kadar yang disarankan untuk menjaga kebutuhan akan vitamin C tetap terpenuhi sesuai dengan keharusannya.

Tentang Penulis

Artikel dibuat oleh tim penulisan deherba.com kemudian disunting oleh Fery Irawan seorang editor sekaligus penulis yang antusias dan sadar untuk memberikan informasi kesehatan yang tidak berat sebelah. Aktif menulis beragam artikel kesehatan selama beberapa tahun terakhir. Ia selalu berupaya menyampaikan informasi yang aktual dan terpercaya, sesuai dengan ketentuan dan prinsip jurnalistik yang ada. Silakan klik di sini untuk kontak penulis via WhatsApp.

Anda mendapat manfaat dari artikel-artikel kami? Mohon berikan ulasan untuk terus menyemangati kami menulis > Google Review

{"email":"Email address invalid","url":"Website address invalid","required":"Required field missing"}