Tromboflebitis: Penyebab, Gejala, dan Pengobatan


By Cindy Wijaya

Tromboflebitis adalah peradangan pada pembuluh vena yang disebabkan oleh penggumpalan darah. Masalah ini biasanya terjadi di kaki. Penggumpalan darah adalah gumpalan keras dari sel-sel darah yang saling menempel.

Gumpalan-gumpalan darah dapat mengganggu aliran darah normal di seluruh tubuh ktia, dan dianggap dapat membahayakan nyawa. Tromboflebitis bisa terjadi di pembuluh vena yang dekat permukaan kulit atau di bagian lebih dalam, jauh di dalam di antara lapisan-lapisan otot kita.

Tromboflebitis berbeda dengan masalah trombosis vena dalam, dan bagian yang terkena tromboflebitis adalah pembuluh darah vena superfisial.

Penyebab Tromboflebitis

Penyebab tromboflebitis adalah penggumpalan darah. Ketidakaktifan, misalnya akibat harus istirahat total sesudah kecelakaan atau operasi, adalah penyebab utama dari masalah penggumpalan darah. Gumpalan darah juga dapat terbentuk kalau kita duduk diam terlalu lama, misalnya ketika dalam perjalanan panjang.

Kita semestinya sering-sering berdiri, melakukan peregangan, dan gerakkan kaki saat perjalanan panjang, untuk mencegah terbentuknya penggumpalan darah. Gerakan-gerakan kecil seperti itu membantu melancarkan aliran darah, yang mencegah menempelnya sel-sel darah.

Kita juga bisa mengalami penggumpalan darah jika terjadi luka atau kerusakan pada pembuluh darah. Cedera pada anggota badan yang bersangkutan dapat menimbulkan luka pada pembuluh darah. Kita juga bisa alami cedera pada pembuluh darah akibat jarum infus atau kateter selama menjalankan suatu prosedur medis. Tetapi cedera seperti itu jarang memicu penggumpalan darah.

Ada juga hal-hal lain yang dapat menyebabkan gumpalan darah terbentuk lebih mudah. Hal-hal tersebut antara lain:

  • Ditanamkan alat pacu jantung dalam tubuh
  • Ditanamkan alat akses vena sentral
  • Menderita kanker
  • Menderita penyakit turunan yang menyebabkan darah menggumpal terlalu banyak
  • Sedang hamil
  • Punya kelebihan berat badan
  • Memiliki varises
  • Menjalankan terapi hormon, termasuk menggunakan pil KB
  • Merokok
  • Punya riwayat pribadi atau keluarga penderita tromboflebitis
  • Menderita atau pernah menderita stroke
  • Usia lebih dari 60 tahun

Cara Mencegah Tromboflebitis

Kita harus sering-sering bangkit berdiri dan berjalan atau lakukan peregangan jika bekerja duduk di depan komputer atau sedang dalam perjalanan panjang. Duduk diam terlalu lama bisa mengarah kepada tromboflebitis.

Untuk mencegah penggumpalan darah saat dirawat di rumah sakit, dokter akan rutin mengganti infus. Dokter juga mungkin meresepkan obat-obatan untuk mencegah masalah ini.

Gejala Tromboflebitis

Gejala-gejala tromboflebitis yang dialami satu orang bisa berbeda dengan yang dirasakan orang lain. Tetapi pada umumnya, kita akan mengalami gejala-gejala seperti berikut di dekat bagian tubuh yang bersangkutan:

  • Rasa nyeri/sakit
  • Terasa hangat
  • Sensitif
  • Bengkak
  • Kemerahan

Tromboflebitis superfisial kadang-kadang dapat menyebabkan pembuluh vena yang terkena berubah jadi membesar dan berwarna merah.

Diagnosis Tromboflebitis

Dalam beberapa kasus, dokter tidak perlu menjalankan tes-tes besar untuk mengenali masalah ini. Penampakan dari area yang terkena dan penjelasan kita atas gejala-gejala yang dirasakan mungkin sudah cukup untuk menegakkan diagnosis.

Bila penampakan dan penjelasan dari kita belum cukup bagi dokter untuk membuat diagnosis, maka dokter akan menggunakan tes pencitraan untuk melihat apakah terjadi penggumpalan darah. Pilihan tes yang diberikan mungkin terdiri dari ultrasound, CT scan, dan MRI scan.

Dalam kasus-kasus lain, dokter mungkin memilih melakukan tes venogram. Tes ini mengharuskan dokter menyuntikkan zat pewarna ke pembuluh vena agar bisa terlihat saat sinar-X. Dokter kemudian mengambil gambar sinar-X untuk melihat apakah ada penggumpalan darah.

Pengobatan Tromboflebitis

Dokter mungkin menyarankan perawatan di rumah sendiri untuk mengatasi tromboflebitis superfisial. Mereka akan memberikan petunjuk-petunjuk, antara lain:

  • Berikan suhu panas ke area yang terkena
  • Kenakan stoking pendukung
  • Jaga bagian tubuh tersebut tetap terangkat
  • Konsumsi obat anti-radang, misalnya ibuprofen
  • Konsumsi obat antibiotik

Dokter mungkin harus menjalankan operasi pengangkatan pembuluh vena yang bersangkutan apabila masalah ini sudah menimbulkan rasa sakit parah atau sangat tidak enak dilihat. Atau jika masalah ini terjadi di pembuluh vena yang sama berulang kali.

Operasi tersebut dikenal sebagai operasi pengupasan vena atau vein stripping. Jenis operasi ini biasanya tidak akan memengaruhi peredaran darah kita. Pembuluh vena lain di bagian dalam kaki kita bisa menanggulangi peningkatan aliran darah yang terjadi setelahnya.

Selain itu, penderita tromboflebitis biasanya tidak membutuhkan obat pengencer darah. Akan tetapi, bila gumpalan darah ada di dekat persimpangan salah satu pembuluh darah bagian dalam, maka mungkin dibutuhkan pengencer darah untuk mencegahnya berubah jadi trombosis vena dalam. Jika trombosis vena dalam tidak diatasi, masalah itu dapat mengarah kepada embolisme pulmonari—gumpalan darah di paru-paru—yang akibatnya bisa fatal.

Tentang Penulis

Artikel dibuat oleh tim penulisan deherba.com kemudian disunting oleh Cindy Wijaya seorang editor dan penulis beragam artikel kesehatan. Ia senang meriset dan berbagi topik-topik kesehatan dan pemanfaatan herbal. Tinggal di Bogor “kota hujan” sehingga mencintai suasana hujan dan sering mendapat inspirasi ketika hujan. Silakan klik di sini untuk kontak penulis via WhatsApp.

Anda mendapat manfaat dari artikel-artikel kami? Mohon berikan ulasan untuk terus menyemangati kami menulis > Google Review

{"email":"Email address invalid","url":"Website address invalid","required":"Required field missing"}