• Home
  • Blog
  • Stres
  • Tingkatan Stres Menurut Para Ahli: Anda Berada di Level Berapa?

Tingkatan Stres Menurut Para Ahli: Anda Berada di Level Berapa?


By Cindy Wijaya

Menurut para pakar kesehatan, stres sebenarnya adalah reaksi normal dalam tubuh kita. Itu adalah caranya otak dan tubuh kita menanggapi sesuatu yang menuntut. Berbagai situasi dalam kehidupan kita bisa memengaruhi tingkatan stres dalam tubuh.

Tapi meski sedikit stres sehari-hari adalah normal (bahkan bisa bermanfaat untuk memotivasi kita), stres yang berlebihan dapat berdampak negatif pada kesehatan fisik, mental, dan emosional kita.

Kita perlu tahu caranya mengenali tanda-tanda bahwa kita sudah terlalu stres, supaya kita tetap waspada dan mengatasi masalahnya sebelum membahayakan kesehatan.

Tingkatan Stres Menurut Para Ahli

Seberapa stres kita dapat diukur menggunakan skala yang telah dirancang para ahli untuk membantu mengukur tingkatan stres per individu. Salah satu yang paling banyak digunakan adalah Perceived Stress Scale (PSS).

Skala ini pertama kali dikembangkan di tahun 1983 dan hingga kini tetap menjadi pilihan populer untuk membantu kita memahami bagaimana kondisi stres kita saat ini.

Skala ini terdiri dari 10 pertanyaan mengenai perasaan dan pikiran kita selama sebulan terakhir. Dalam setiap pertanyaan, kita diminta untuk mengisi seberapa sering kita merasakan atau memikirkan sesuatu.

Cara menjawab yang terbaik adalah menjawab dengan cukup cepat. Artinya, jangan coba menghitung berapa kali Anda merasakan hal tertentu; lebih baik gunakan saja perkiraan yang masuk akal.

10 Pertanyaan Skala PSS untuk Menentukan Tingkatan Stres Anda


Untuk setiap pertanyaan di bawah ini, pilih dari empat pilihan berikut: 0 – tidak pernah, 1 – hampir tidak pernah, 2 – kadang-kadang, 3 – cukup sering, 4 – sangat sering.

  1. Dalam sebulan terakhir, seberapa sering Anda marah karena sesuatu yang terjadi tak terduga?
  2. Dalam sebulan terakhir, seberapa sering Anda merasa tidak mampu mengendalikan hal-hal penting dalam hidup Anda?
  3. Dalam sebulan terakhir, seberapa sering Anda merasa gelisah dan stres?
  4. Dalam sebulan terakhir, seberapa sering Anda merasa percaya diri dengan kemampuan Anda untuk mengatasi masalah-masalah pribadi?
  5. Dalam sebulan terakhir, seberapa sering Anda merasa bahwa segala sesuatu berjalan sesuai keinginan Anda?
  6. Dalam sebulan terakhir, seberapa sering Anda menyadari bahwa Anda tidak mampu menghadapi semua hal yang harus Anda lakukan?
  7. Dalam sebulan terakhir, seberapa sering Anda sanggup mengendalikan gangguan-gangguan dalam hidup Anda?
  8. Dalam sebulan terakhir, seberapa sering Anda merasa berada di atas segalanya?
  9. Dalam sebulan terakhir, seberapa sering Anda marah karena hal-hal yang terjadi di luar kendali Anda?
  10. Dalam sebulan terakhir, seberapa sering Anda merasa kesulitan menumpuk begitu tinggi sehingga Anda tidak mampu mengatasinya?

Menghitung Tingkatan Stres dengan Skala PSS

Setelah menjawab 10 pertanyaan di atas, sekarang Anda bisa menentukan skor skala PSS dengan mengikuti petunjuk berikut:

  • Pertama, balikkan skor Anda untuk pertanyaan 4, 5, 7, dan 8. Pada empat pertanyaan ini, ubah skornya seperti ini: 0 = 4, 1 = 3, 2 = 2, 3 = 1, 3 = 0.
  • Sekarang tambahkan skor Anda untuk setiap jawaban pertanyaan untuk menghitung totalnya.

Skor total Anda akan menentukan ada dimana tingkatan stres Anda untuk saat ini. Skor total dari skala PSS dapat berkisar dari 0 hingga 40, dengan skor yang lebih tinggi menunjukkan tingkatan stres yang lebih tinggi.

  • Skor 0 – 13 dianggap stres tingkatan rendah.
  • Skor 14 – 26 dianggap stres tingkatan sedang.
  • Skor 27 – 40 dianggap stres tingkatan tinggi.

Skala PSS ini menarik dan unik, karena hasilnya bisa berbeda pada masing-masing orang, meskipun situasi yang dihadapi sangat mirip. Bergantung pada cara mereka menanggapi stres tersebut, total skor PSS mereka bisa berada di tingkatan cenderung rendah atau di tingkatan cenderung tinggi.

Tanda-Tanda Fisik yang Menunjukkan Tingkatan Stres Tinggi

Kita bisa saja terlalu stres tanpa sadar. Bisa saja itu terlihat dari keluhan fisik yang dikira karena penyakit atau masalah lain. Tapi kenyataannya stres itu sendiri bisa menyebabkan masalah pada organ, jaringan, dan hampir setiap sistem pada tubuh kita.

Menurut para ahli, berikut adalah beberapa tanda fisik bahwa tingkatan stres kita sudah terlalu tinggi:

  • Rasa sakit atau tertekan di kepala, dada, perut, atau otot-otot: Otot-otot kita cenderung menegang ketika stres, dan seiring waktu bisa menyebabkan sakit kepala, migrain, atau gangguan muskuloskeletal.
  • Masalah pencernaan: Antara lain diare atau sembelit, mual, dan muntah. Stres bisa memengaruhi seberapa cepat makanan bergerak melalui sistem pencernaan dan caranya usus menyerap nutrisi.
  • Masalah reproduksi: Stres bisa mengubah gairah seks, menimbulkan masalah pada siklus menstruasi pada wanita, atau impotensi dan masalah produksi sperma pada pria.
  • Perubahan detak jantung dan tekanan darah: Kalau kita terbebani dengan stres, tubuh akan masuk ke mode “fight-or-flight” (lawan-atau-lari), yang memicu kelenjar adrenal untuk melepaskan hormon kortisol dan adrenalin. Hal ini bisa membuat jantung berdetak lebih cepat dan tekanan darah naik.

Tanda-tanda fisik seperti di atas biasa terjadi ketika ada pemicu stres yang sementara, dan efeknya akan mereda begitu pemicu stres hilang.

Sebagai contoh, kita mungkin mendapati jantung kita berdegup kencang saat terlambat meeting, tapi kemudian kembali normal begitu kita tiba di sana.

Akan tetapi seiring waktu, jika terlalu banyak pemicu-pemicu stres sementara seperti ini, bisa menyebabkan peradangan (inflamasi) di pembuluh arteri, yang merupakan salah satu faktor terjadinya serangan jantung.

Tanda-Tanda Psikologis & Emosional yang Menunjukkan Tingkatan Stres Tinggi

Stres juga berpengaruh pada perasaan dan pikiran kita, membuat kita sulit untuk mengerjakan pekerjaan sehari-hari dan untuk membuat keputusan-keputusan dengan bijak.

Kadang-kadang stres jenis ini bisa membuat seseorang terjerumus pada perilaku yang merugikan, contohnya menjadi kecanduan obat, alkohol, tembakau, atau zat-zat berbahaya lain, sebagai upaya untuk menghadapi stres.

Stres berlebihan juga bisa memengaruhi selera makan, mungkin kita jadi makan lebih sedikit atau lebih banyak dari biasanya, dan bisa mengurangi motivasi kita untuk berolahraga atau untuk menjaga kesehatan.

Selain itu perasaan negatif yang muncul saat sedang stres juga mungkin membuat seseorang menarik diri dari teman dan keluarga, lalu menyendiri.

Menurut para ahli, berikut sejumlah tanda-tanda psikologis dan emosional ketika tingkatan stres terlalu tinggi:

  • Depresi atau kecemasan
  • Gampang marah, gampang tersinggung, atau gelisah
  • Merasa tertekan, tidak ada motivasi, atau tidak fokus
  • Susah tidur atau kebanyakan tidur
  • Pikiran bercabang atau selalu merasa khawatir
  • Gangguan daya ingat atau konsentrasi
  • Membuat keputusan-keputusan yang buruk

Kapan Anda Harus Mencari Bantuan?

Kalau Anda merasa bahwa tingkatan stres Anda terlalu tinggi dan tidak tahu cara mengatasinya, mungkin ada baiknya mencari bantuan.

Dokter bisa membantu memeriksa apakah keluhan-keluhan yang Anda alami berasal dari suatu masalah kesehatan atau karena gangguan kecemasan. Ia juga dapat memberi Anda rekomendasi seorang dokter ahli kesehatan mental.

Menurut para ahli, berikut adalah sejumlah tanda yang menunjukkan bahwa Anda mungkin butuh bantuan:

  • Kesulitan untuk bekerja atau belajar di sekolah.
  • Ketergantungan alkohol, obat-obatan atau tembakau untuk lari dari stres.
  • Kebiasan makan atau tidur jadi sangat berubah.
  • Tingkah laku Anda membahayakan diri sendiri, termasuk melukai diri sendiri.
  • Merasakan ketakutan dan kecemasan yang tidak masuk akal.
  • Kesulitan untuk mengerjakan dan menyelesaikan pekerjaan sehari-hari.
  • Menarik diri dari teman-teman dan keluarga.
  • Berpikir untuk bunuh diri atau melukai orang lain.

Bila stres berlebihan sudah membuat Anda berpikir untuk melukai diri sendiri atau orang lain, sebaiknya segera cari bantuan.

Tenangkan Stres Anda dengan Suplemen Mood Booster

Situasi zaman sekarang yang cepat berubah dapat menimbulkan stres dalam kehidupan kita. Tingkatan stres yang tak terkendali juga bisa membuat mood cenderung buruk.

Tongkat Ali dapat dipertimbangkan sebagai suplemen harian untuk membantu tubuh cepat menyesuaikan diri dengan situasi. Para ahli menganggap Tongkat Ali sebagai herbal adaptogen, artinya sanggup membantu tubuh beradaptasi terhadap berbagai jenis stres, termasuk stres psikologis, biologis, dan fisik.

Penelitian menunjukkan bahwa herbal ini dapat memperbaiki mood Anda dengan cara mengurangi emosi-emosi negatif seperti kemarahan, ketegangan, dan kebingungan. Ini membantu Anda untuk lebih tenang, tidak gampang emosi, dan bisa lebih fokus.

Tongkat Ali juga diketahui bermanfaat untuk meredakan kecemasan. Bahkan didapati bahwa kemampuannya sebanding dengan obat diazepam, yang sering digunakan untuk mengobati gangguan kecemasan.

Bila dikonsumsi secara teratur, herbal ini akan menjadi mood booster yang membantu mengendalikan mood Anda sehari-hari, membuat Anda lebih mudah menyesuaikan diri sehingga tidak mudah stres.

Demikianlah artikel ini yang mengupas tentang tingkatan stres. Semoga informasi ini dapat bermanfaat bagi Anda dan keluarga. Temukan juga ulasan-ulasan menarik lain seputar kesehatan hanya di Deherba.com.

Sumber

WebMD. Is My Stress Level Too High?. URL: https://www.webmd.com/balance/stress-management/stress-level-too-high

State of New Hampshire Employee Assistance Program. Perceived Stress Scale. URL: https://das.nh.gov/wellness/docs/percieved%20stress%20scale.pdf

Talbott, S. M., Talbott, J. A., George, A., & Pugh, M. (2013). Effect of Tongkat Ali on stress hormones and psychological mood state in moderately stressed subjects. Journal of the International Society of Sports Nutrition, 10(1), 28. URL: https://doi.org/10.1186/1550-2783-10-28

Ang, H. H., & Cheang, H. S. (1999). Studies on the anxiolytic activity of Eurycoma longifolia Jack roots in mice. Japanese Journal of Pharmacology, 79(4), 497–500. URL: https://doi.org/10.1254/jjp.79.497

Tentang Penulis

Artikel dibuat oleh tim penulisan deherba.com kemudian disunting oleh Cindy Wijaya seorang editor dan penulis beragam artikel kesehatan. Ia senang meriset dan berbagi topik-topik kesehatan dan pemanfaatan herbal. Tinggal di Bogor “kota hujan” sehingga mencintai suasana hujan dan sering mendapat inspirasi ketika hujan. Silakan klik di sini untuk kontak penulis via WhatsApp.

Anda mendapat manfaat dari artikel-artikel kami? Mohon berikan ulasan untuk terus menyemangati kami menulis > Google Review

{"email":"Email address invalid","url":"Website address invalid","required":"Required field missing"}