Tidur: Apa Manfaat Cahaya Matahari Bagi Istirahat Malam?

DITULIS OLEH:
Fery Irawan 

Juni 11, 2014


Apakah Anda masih mengalami susah tidur, walau telah mencoba berbagai cara? Adakah cara lain yang dapat membantu Anda untuk lebih nyenyak tidur? Tahukah Anda bahwa cahaya matahari memberikan manfaat bagi mutu tidur malam Anda? Bagaimana hal ini dapat terjadi? Perhatikanlah keterangan berikut ini!

Cahaya Matahari & Hormon Melatonin

Beberapa penelitian di Jepang memperlihatkan bahwa para lansia cenderung mengalami insomnia, hal ini dikarenakan kurangnya terkena cahaya matahari. Lalu, pemeriksaan berupa tes darah dilakukan untuk mengetahui kemungkinan lain yang dapat timbul. Pemeriksaan tersebut memperlihatkan bahwa kadar hormon melatonin menurun drastis.

Melatonin merupakan hormon yang dihasilkan oleh kelenjar pinealis dan berada didalam otak. Dalam keadaan normal, hormon ini memiliki persentase kandungan yang tinggi pada malam hari dan tidak ditemukan keberadaannya selama siang hari.

Namun, tidak demikian halnya pada orang yang kurang mendapatkan cahaya matahari, konsentrasi melatonin dalam darah cenderung menurun. Hal ini membentuk kesimpulan bahwa kurangnya hormon melatonin dapat memengaruhi mutu tidur.

Upaya Meningkatkan Hormon Melatonin

Untuk dapat meningkatkan kadar melatonin dalam tubuh, tak ada salahnya untuk berjemur selama 4 jam sehari. Mulai dari jam 10 pagi hingga 12 siang, lalu dilanjutkan lagi dari jam 2 siang hingga 4 sore, dengan demikian mutu tidur Anda akan menjadi lebih baik.

Bila kebanyakan waktu yang Anda gunakan adalah di dalam ruangan, cobalah untuk menyisihkan waktu dalam menikmati hangatnya cahaya matahari dan rasakan manfaatnya berupa tidur nyenyak. Pada malam hari, upayakan agar Anda memiliki kamar tidur dengan pencahayaan yang redup.

Beberapa orang, khususnya kaum lansia senang mengonsumsi suplemen peningkat hormon melatonin agar dapat tidur nyenyak di malam hari, hanya saja kita tidak tahu seberapa amankah penggunaan suplemen ini, jika digunakan dalam waktu yang lama dan jumlah besar. Maka dari itu, cahaya matahari masih menjadi terapi yang paling aman dan berkhasiat.

Penyebab Beberapa Orang Tak Suka Cahaya Matahari & Apa Kerugiannya?

Ada yang merasa takut kulitnya terbakar cahaya matahari, adapula yang takut terkena kanker kulit, yang lainnya ingin mencoba namun tak memiliki banyak waktu. Bagi kaum muda di-era modern ini, cahaya matahari dapat menjadi musuh bagi make up yang dikenakannya. Remaja lainnya merasa bahwa kegiatan bersantai dibawah matahari hanya cocok bagi mereka yang sedang liburan di pantai.

Ya, begitu banyak orang seolah-olah anti terhadap cahaya matahari. Belum lagi terkait dengan masalah pemanasan global yang membuat reputasi sang surya bertambah kelam. Maka tak heran jika banyak orang merasa bahwa upaya memperoleh manfaat dari sinar matahari sebagai cara yang membuang waktu.

Namun, sebenarnya tidak demikian! Misalnya di wilayah lingkaran Arktik, seperti; Rusia, Norwegia, dan Swedia—beberapa negara ini memiliki rentang waktu siang yang sangat pendek, sehingga kebanyakan orang mengalami depresi musiman.

Tentang Penulis

Artikel dibuat oleh tim penulisan deherba.com kemudian disunting oleh Fery Irawan seorang editor sekaligus penulis yang antusias dan sadar untuk memberikan informasi kesehatan yang tidak berat sebelah. Aktif menulis beragam artikel kesehatan selama beberapa tahun terakhir. Ia selalu berupaya menyampaikan informasi yang aktual dan terpercaya, sesuai dengan ketentuan dan prinsip jurnalistik yang ada. Silakan klik di sini untuk kontak penulis via WhatsApp.

Anda mendapat manfaat dari artikel-artikel kami? Mohon berikan ulasan untuk terus menyemangati kami menulis > Google Review

{"email":"Email address invalid","url":"Website address invalid","required":"Required field missing"}