Perawatan Rumahan Untuk Penyakit Usus Buntu


By Cindy Wijaya

Penyakit usus buntu sebenarnya adalah kondisi yang merujuk pada istilah appendicitis. Yakni peradangan yang terjadi pada organ kecil di sisi kanan bawah usus besar yang secara medis disebut dengan istilah apendiks sedang secara umum lebih dikenal dengan sebutan usus buntu.

Keberadaannya yang berujung buntu di sudut kanan bawah perut membuatnya disebut sebagai usus buntu. Pada pandangan medis lawas, organ ini dianggap tidak penting, namun rupanya organ kecil ini memiliki peran terhadap sistem imunitas, bahkan juga memiliki fungsi organ limfatik yang artinya memiliki peran besar dalam produksi sistem kekebalan tubuh.

Riset lain oleh Duke University Medical School menunjukan adanya peran usus buntu sebagai lokasi reproduksi bakteri baik dalam usus. Beberapa fungsi lain diungkap mengenai usus buntu dan kami akan mencoba mengulasnya pada kesempatan yang lain.

Terlepas dari fungsinya, usus buntu sendiri rentan mengalami infeksi dan peradangan. Bentuknya yang buntu membuat kadang makanan terjebak masuk ke dalam lubang usus dan membusuk di dalamnya. Kondisi ini menyebabkan usus buntu menampung makanan busuk dalam jangka panjang dan akhirnya mengalami infeksi. Selain itu, bentuk buntunya juga kerap menyebabkan sejumlah bakteri dan virus terjebak di dalamnya bereproduksi berlebihan dan akhirnya menginfeksi jaringan usus buntu.

Pada umumnya, penyakit usus buntu akan diatasi dengan terapi antibiotik yang bertujuan mengatasi infeksi dengan obat oral. Namun pada tahap lebih serius, peradangan tidak akan bisa diatasi cukup dengan pengobatan oral. Kondisi kerusakan pada jaringan usus buntu sudah cukup serius dan di dalamnya sudah tersimpan himpunan bakteri, kotoran dan nanah yang bila tersebar akan meracuni jaringan lainnya, sehingga solusi terbaik hanya dengan pengangkatan atau operasi.

Namun sebenarnya, sejumlah terapi pengobatan rumahan juga bisa Anda tempuh untuk membantu meredakan masalah penyakit usus buntu. Apa saja, langkah tradisional yang bisa Anda tempuh untuk membantu penanganan penyakit usus buntu? Berikut beberapa di antaranya.

1. Bawang Putih

Sifat anti inflamasi dari bawang putih memang relatif sangat aktif. Bawang putih sudh lama dikenal sebagai agen anti inflamasi yang efektif mengatasi sejumlah keluhan inflamasi seperti gejala arthritis dan peradangan pada lambung.

Hal ini juga ditegaskan dalam jurnal Anti Cancer Agents in Medical Chemistry tahun 2014 dengan tajuk “The Immunomodulation and Anti-Inflammatory Effects of Garlic Organosulfur Compounds in Cancer Chemoprevention”.

Menurut sumber 10homeremedies, disarankan pengidap penyakit usus buntu untuk mengonsumsi bawang putih mentah setidaknya 2 sampai 3 siung setiap harinya. Anda bisa mengonsumsinya utuh, dalam bentuk acar mentah atau menghaluskannya terlebih dulu. Menggunakannya sebagai bumbu juga dipercaya membantu penyembuhan radang.

2. Lemon

Selama ini lemon dikenal sebagai sumber vitamin C dalam dosis tinggi. Kadar vitamin C di dalamnya diketahui berperan besar dalam proses peningkatan sistem imun, meningkatkan daya lawan tubuh terhadap infeksi dan menstimulasi tubuh membentuk gluthatione dan kolagen yang berperan membantu percepatan regenerasi sel rusak termasuk pada peradangan.

Selain itu, dalam jurnal Immunopharmacology and Immunotoxicology tahun 2005 diungkap bahwa air jeruk lemon mengandung anti inflamasi, memiliki sifat pereda nyeri, membantu memperbaiki fungsi pencernaan yang kesemuanya akan bekerja pada kondisi radang dalam usus buntu.

3. Minyak Jarak

Tak banyak orang yang memanfaatkan minyak jarak di dalam pengobatan lokal sebagaimana kini terjadi di dunia barat. Ini karena di dunia sudah banyak riset yang membuktikan minyak jarak memiliki kemampuan sebagai anti inflamasi, pereda nyeri, anti piretik, membantu regenerasi sel dan juga membantu memperbaiki pergerakan dalam usus besar. Kesemuanya jelas menunjukan minyak jarak bermanfaat besar untuk pencernaan.

Hal ini dijelaskan dengan lebih mendetil dalam laman Naturopathic Doctor News and Review pada tahun 2014 dalam ulasannya bertajuk “An Age Old Remedy Provides Powerful Pain Relief”.

Anda bisa manfaatkan minyak jarak sebagai kompress pada area perut kanan bawah untuk meredakan nyeri. Juga bisa Anda konsumsi setidaknya 2 sendok makan setiap hari untuk membantu pengobatan secara oral.

4. Jahe

Menurut 10Homeremedies, dijelaskan jahe juga berperan besar membantu mengatasi keluhan penyakit usus buntu. Dalam catatan Journal of Medicinal Food tahun 2005 diungkap betapa tingginya manfaat anti inflamasi dalam jahe. Selain itu dalam catatan University of Maryland Medical Center juga diungkap bahwa jahe bekerja mengatasi efek kembung, perut nyeri, mual dan dorongan muntah yang kerap muncul pada pengidap penyakit usus buntu.

Anda bisa mendapatkan manfaat jahe dalam membantu mengatasi penyakit usus buntu dengan mengonsumsi teh jahe setidaknya 1 – 2 kali sehari setiap hari. Cara menggunakan minyak jahe sebagai kompress pada area perut juga bisa Anda jajal.

5. Basil atau kemangi

Daun basil atau kemangi, baik itu dari jenis basil Eropa ataupun kemangi ala Asia dikenal memiliki kemampuan anti piretik. Anda bisa menemukan informasi seputar kemampuan anti piretik daun kemangi dalam catatan Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta tahun 2006 mengenai “Efek Antipiretik Ekstrak Daun Kemangi”.

Anda bisa mendapatkan manfaat daun basil atau daun kemangi ini dengan Anda konsumsi langsung, dihaluskan atau direbus. Tambahkan jahe pada air rebusan untuk membantu meningkatkan manfaatnya dalam mengatasi keluhan perut dan penyakit usus buntu.

6. Noni

Berdasarkan riset yang diungkap dalam Journal of Natural Products pada tahun 2016 dengan tajuk “Anti-inflammatory and Quinone Reductase Inducing Compounds from Fermented Noni (Morinda citrifolia) Juice Exudates” membuktikan akan adanya kandungan anti inflamasi yang aktif dalam Noni, terutama untuk jenis yang telah diproses fermentasi.

Dijelaskan pula akan adanya manfaat Noni terhadap kesehatan sistem kerja usus termasuk membantu mendorong gerakan peristaltik pada usus untuk membantu melancarkan pembuangan.

Mengonsumsi rutin buah Noni atau Noni juice (sari buah Noni) yang sudah diproses fermentasi akan membantu mengatasi keluhan usus buntu, mengatasi peradangan yang terjadi, mempercepat perbaikan sel pada jaringan dinding usus dan menghentikan penyebab-penyebab penyakit usus buntu terjadi. Dengan terapi Noni juice yang rutin setidaknya 30 ml setiap harinya, Anda bisa mendapatkan manfaat penyembuhan penyakit usus buntu.

7. Ginseng

Dengan berdasarkan pada kemampuan anti inflamasi yang terkandung dalam ginseng, tanaman herbal yang sangat terkenal dari kawasan Asia Timur ini juga dikenal sangat cocok untuk membantu penyembuhan penyakit usus buntu. Hal ini telah dijelaskan dengan lengkap dalam The Journal of Nutrition tahun 2007 mengenai “Inflammation, Cancer, and Targets of Ginseng”.

Biasanya secara tradisional ginseng sebanyak 6 iris tipis akan direbus dalam kisaran 300 ml air dan disajikan sebagai teh ginseng dengan tambahan madu. Namun belakangan ekstrak ginseng sudah banyak dijual bebas, Anda hanya perlu berhati-hati memilih untuk menghindari dosis yang berlebihan.

8. Mint

Meski tradisi menggunakan herbal mint sebagai pengobatan bukan hal yang lazim di Indonesia, tetapi rupanya menghidangkan teh mint pada penderita penyakit usus buntu akan sangat membantu mengatasi keluhan. Sifatnya yang hangat membantu melegakan perut, meredakan rasa nyeri dan membantu mengatasi efek kembung serta perut tidak nyaman.

Dalam laman Medicalnewstoday.com juga diungkap bagaimana manfaat daun mint dan air rebusan daun mint sangat efektif bekerja saat Anda merasa tidak nyaman dengan perut Anda. Termasuk saat penyakit usus buntu Anda kambuh yang kerap kali juga menimbulkan efek kembung, sebah, mual dan sesak.

9. Kunyit

Siapa yang memungkiri akan adanya kandungan agen anti inflamasi dalam kunyit. Kadar curcuma dan turmerik di dalamnya menjadi kunci herbal tradisional yang juga lazim dimanfaatkan sebagai bumbu dapur masakan nusantara ini membantu Anda lebih nyaman saat penyakit usus buntu menyerang.

Dalam Riset yang diungkap pada Biological And Medical Central pada tahun 2014 dengan tajuk “Efficacy of turmeric in the treatment of digestive disorders: a systematic review and meta-analysis protocol” diungkap bahwa kunyit memang memiliki kemampuan lengkap dalam mengatasi sejumlah keluhan pada pencernaan, termasuk masalah kembung, iritasi dan infeksi, serta masalah enzim, termasuk membantu masalah sembelit.

Terapi dengan air perasan kunyit atau air rebusan kunyit setiap hari dalam beberapa pekan bukan hany efektif membantu mencegah penyakit usus buntu untuk kambuh, tetapi juga mengatasi peradangan pada usus buntu dengan mendalam.

10. Sayuran berserat tinggi

Dalam The International Journal of Food Sciences and Nutrition dijelaskan bahwa mengonsumsi makanan kaya serat akan sangat membantu menuntaskan masalah penyakit usus buntu.

Ini karena makanan kaya serat bekerja membantu melancarkan pencernaan, termasuk artinya menyerap kotoran yang terendap dalam usus untuk turut dibuang melalui proses BAB. Dari proses ini kotoran yang terendap dalam usus buntu sedikit demi sedikit akan terabsorpsi keluar dari liang usus buntu. Selain juga membantu menyerap toksin yang terendap di sana.

Serat juga baik menjaga keseimbangan bakteri dalam pencernaan. Sementara sejumlah pakar sepakat mengenai manfaat keseimbangan bakteri dalam pencernaan terhadap kesehatan dalam sistem daya tahan tubuh. Itu artinya dari proses beruntun ini, tubuh akan membentuk perlawanan alami terhadap serangan infeksi.

Ada banyak sumber makanan berserat tinggi yang bisa Anda manfaatkan mulai dari aneka sayuran, buah-buahan sampai jenis biji-bijian seperti kacang hijau, flax seed, biji bunga matahari dan masih banyak lagi.

Itulah tadi sejumlah wacana mengenai 6 macam terapi rumahan untuk mengatasi penyakit usus buntu. Untuk menyempurnakan informasi sebelumnya mengenai tema yang sama. Semoga dengan menjalankan terapi-terapi rumahan ini, Anda bisa menghindari dari penanganan penyakit usus buntu di atas meja operasi.

Tentang Penulis

Artikel dibuat oleh tim penulisan deherba.com kemudian disunting oleh Cindy Wijaya seorang editor dan penulis beragam artikel kesehatan. Ia senang meriset dan berbagi topik-topik kesehatan dan pemanfaatan herbal. Tinggal di Bogor “kota hujan” sehingga mencintai suasana hujan dan sering mendapat inspirasi ketika hujan. Silakan klik di sini untuk kontak penulis via WhatsApp.

Anda mendapat manfaat dari artikel-artikel kami? Mohon berikan ulasan untuk terus menyemangati kami menulis > Google Review

{"email":"Email address invalid","url":"Website address invalid","required":"Required field missing"}