Usus Buntu, Nama Organ atau Penyakit?


By Cindy Wijaya

Jika mendengar istilah usus buntu, barangkali dalam benak pembaca akan muncul anggapan bahwa ini merupakan suatu penyakit. Memang anggapan tersebut tidak sepenuhnya salah. Namun sebenarnya usus buntu bukan hanya sebuah penyakit yang sering diistilahkan orang dengan sebutan penyakit usus buntu, tetapi bagian organ tubuh.

Dalam dunia medis, usus buntu atau istilahnya sekum (appendix vermiformis) merupakan organ berupa kantung dalam perut manusia yang bentuknya seperti tabung berukuran kecil serta tipis dengan ukuran sekitar 5 hingga 10 cm. Usus buntu tersambung atau terhubung pada usus besar. Tak hanya ada pada manusia, usus buntu juga terdapat pada hewan seperti burung, sapi, dan lain sebagainya.

Usus buntu juga merupakan bagian dari sistem imunitas tubuh Anda. Usus buntu atau umbai cacing bisa menghasilkan zat anti kuman melalui organ limfoid untuk menangkal serta melawan berbagai infeksi pada tubuh. Uraian singkat di atas menjelaskan usus buntu sebagai bagian dari organ tubuh manusia dan hewan. Nah pada bagian selanjutnya ulasan usus buntu dikaitkan dengan suatu penyakit yang umum dikenal masyarakat sebagai penyakit usus buntu.

Apa Pengertian Penyakit Usus Buntu?

Ya, usus buntu akan berubah menjadi semacam gangguan kesehatan dan bisa menimbulkan penyakit jika terjadi peradangan pada bagian usus tersebut. Peradangan pada usus buntu dapat menimbulkan penyakit usus buntu (apendicitis).

Penyakit usus buntu adalah suatu kondisi atau gangguan dimana organ usus buntu yaitu appendix meradang, membengkak, dan berisi nanah. Gangguan tersebut akan menimbulkan rasa nyeri dan sakit. Dan penyakit usus buntu juga bisa menimbulkan adanya komplikasi pada tubuh, seperti kanker usus, dan lain sebagainya. Betapa berbahayanya penyakit usus buntu ini bagi Anda!

Agar Anda semakin tahu dan memahami tentang usus buntu serta gangguan yang terjadi padanya berikut disajikan ulasan tentang penyebab dan gejala yang menyertainya.

Apa yang Menyebabkan Penyakit Usus Buntu?

Usus buntu yang mengalami gangguan bisa disebabkan oleh infeksi pada bagian usus sehingga terjadi peradangan dan rasa nyeri. Penyakit usus buntu bisa juga timbul karena gangguan pada organ usus buntu akibat tersumbat.

Sumbatan terjadi karena adanya kelenjar getah bening yang mengalami pembengkakan atau adanya peradangan di sekitar usus. Selain karena kelenjar getah bening, sumbatan pada usus buntu juga bisa disebabkan oleh tinja atau feses dari bakteri yang terdapat di dalamnya. Makanan pun berperan dalam penyakit usus buntu, seringnya akibat mengonsumsi makanan pedas atau makanan dengan kadar asam tinggi.

Apa Sajakah Gejala Penyakit Usus Buntu?

Apendisitis atau penyakit usus buntu bisa menyerang siapa saja, apakah itu orang dewasa maupun anak-anak serta remaja berusia sekitar sepuluh hingga dua puluh tahunan. Gangguan usus buntu biasanya akan menimbulkan rasa sakit di sekitar perut. Sakit perut akibat gangguan pada usus buntu pada mulanya hanya terjadi pada area tengah perut. Kemudian rasa sakitnya menyebar ke area lain seperti bagian kanan perut dan sebagainya. Rasa sakit yang muncul awalnya memang belum parah dan datang-pergi. Namun kemudian rasa sakit yang terjadi perlahan-lahan semakin sakit dan parah.

Penyakit usus buntu juga akan menimbulkan beberapa gejala lain seperti rasa kram di bagian perut, muncul rasa mual dan mau muntah, berkurangnya nafsu makan, diare, demam, ada pembengkakan di perut, dan sulit mengeluarkan atau buang gas, serta muncul rasa sakit saat buang air. Bila gangguan usus buntu semakin parah dan kronis, usus buntu seseorang bisa menimbulkan kondisi usus dalam keadaan pecah. Inilah yang sangat dikhawatirkan bila gangguan usus buntu sudah sedemikian parah.

Namun gejala-gejala di atas tidak hanya mengindikasikan seseorang terkena gangguan usus buntu, tapi juga orang yang terkena gejala maag. Sebaiknya periksakan diri ke dokter ahli untuk mengetahui dan memastikan gejala yang sebenarnya, apakah benar mengalami gejala penyakit usus buntu atau bukan.

Bagaimana Pengobatan Penyakit Usus Buntu?

Sama seperti pembengkakan dan penyakit kelenjar getah bening yang harus melewati tahap pemeriksaan melalui dokter ahli, begitu pun dengan gangguan usus buntu juga harus disertai dengan diagnosa untuk memastikan kondisi yang sebenarnya terjadi. Pemeriksaan oleh dokter meliputi serangkaian prosedur seperti pemeriksaan fisik, tes darah, tes urin, dan lain sebagainya.

Pengobatan terhadap penyakit usus buntu yang sering dilakukan adalah memberikan antibiotik untuk mengurangi gejala yang ditimbulkan. Bila sudah semakin serius, pengobatan yang dilakukan biasanya melakui tindakan operasi berupa pengangkatan organ usus buntu. Pengobatan penyakit usus buntu bisa secara alami menggunakan obat-obatan tradisional atau obat herbal. Ini dimungkinkan jika gangguan usus buntu yang dialami seseroang belum begitu kronis atau parah. Obat herbal untuk usus buntu tentunya berasal dari alam berupa tumbuhan atau produk hewani.

  • Pertama, mengobati usus buntu menggunakan buah noni. Buah ini memang dikenal berkhasiat untuk mencegah dan mengobati berbagai penyakit. Di dalam noni terdapat kandungan terpenoid, xeronine, proxeronine, scolopetin, dan sebagainya. Zat-zat tersebut berguna untuk mengatasi peradangan, kanker, dan pemulihan penyakit.

    Cara mengolah noni menjadi obat adalah dengan dijadikan Noni juice dan dicampurkan dengan madu. Caranya bersihkan buah noni dengan mengupas kulit luarnya kemudian dibersihkan. Buah noni dihancurkan dengan diparut atau diblender. Lalu dicampur dengan madu sebagai pemanis agar rasanya lebih bisa ditoleransi. Minumlah rutin dua kali sehari pagi, siang, atau sore hari.

  • Kedua, menggunakan bahan temulawak, kunyit, dan air. Bersihkan temulawak dan kunyit, kemudian rebus hingga matang dengan air. Lalu saring air rebusan tersebut. Minumlah airnya tiga kali sehari. Di dalam temulawak terdapat kandungan minyak atsiri, karbohidrat, dan protein yang baik bagi usus buntu. Begitu pun dengan kunyit.
  • Ketiga, menggunakan campuran tanaman sambiloto dan madu. Daun sambiloto dibersihkan kemudian direbus dengan air hingga matang. Saring airnya kemudian tambahkan madu. Minum tiga kali sehari secara rutin.

Selain obat herbal di atas, masih banyak lagi obat lain untuk mengobati usus buntu seperti kulit manggis, daun sirsak, dan lain-lain. Usus buntu jika sudah terlalu parah selain dibantu dengan obat herbal juga harus menggunakan tindakan medis.

Tentang Penulis

Artikel dibuat oleh tim penulisan deherba.com kemudian disunting oleh Cindy Wijaya seorang editor dan penulis beragam artikel kesehatan. Ia senang meriset dan berbagi topik-topik kesehatan dan pemanfaatan herbal. Tinggal di Bogor “kota hujan” sehingga mencintai suasana hujan dan sering mendapat inspirasi ketika hujan. Silakan klik di sini untuk kontak penulis via WhatsApp.

Anda mendapat manfaat dari artikel-artikel kami? Mohon berikan ulasan untuk terus menyemangati kami menulis > Google Review

{"email":"Email address invalid","url":"Website address invalid","required":"Required field missing"}