Pertanyaan tentang Penyakit Asbestosis


By Cindy Wijaya

Penggunaan asbes dapat menimbulkan akibat penyakit yang berbahaya, sayangnya masih banyak orang yang menggunakannya, terutama untuk dijadikan atap bangunan. Salah satu bahaya penyakitnya adalah asbestosis. Apa yang dimaksud asbestosis? Apa saja gejala-gejala dari penyakit ini? Bagaimana cara mencegahnya? Simak di sini penjelasan dari pertanyaan umum tentang penyakit asbestosis.

Artikel ini akan membahas secara garis besar mengenai pertanyaan-pertanyaan yang sering ditanyakan mengenai penyakit asbestosis: penyebabnya, gejalanya, pencegahannya, serta pengobatannya. Agar informasi di sini akurat, sumber yang kami gunakan adalah situs-situs web kesehatan yang dapat dipercaya (silakan lihat di bagian “sumber referensi”).

Pertanyaan tentang Penyakit Asbestosis: Apa Itu Asbestosis?

Apa yang dimaksud asbestosis? Asbestosis adalah penyakit paru-paru kronis yang disebabkan oleh menghirup serat-serat abses. Terpajan serat-serat asbes dalam waktu lama dapat menyebabkan terbentuknya jaringan parut di paru-paru dan keluhan sesak napas.

Gejala-gejala dari asbestosis biasanya baru muncul bertahun-tahun setelah terpajan dalam waktu lama. Sebagian besar penderita asbestosis adalah mereka yang bekerja di lingkungan yang banyak mengandung asbes.

Apa itu asbes? Asbes, atau asbestos, adalah produk mineral alami yang tahan terhadap panas dan korosi. Mineral ini dulu digunakan secara luas untuk membuat produk-produk seperti atap bangunan, insulasi atap dan dinding, semen, dan beberapa jenis ubin lantai.

Saat ini penggunaan asbes telah dibatasi atau dilarang sama sekali di beberapa negera. Namun pemerintah di Indonesia belum mengeluarkan larangan perihal penggunaan asbes. Karena itu masih banyak orang yang menggunakannya, sering kali untuk material bangunan.

Pertanyaan tentang Penyakit Asbestosis: Apa Penyebabnya?

Jika Anda terpajan banyak debu dari asbes dalam jangka waktu yang lama, beberapa serat asbes yang ada di udara dapat tersangkut di dalam alveolus—kantung kecil di dalam paru-paru tempat oksigen ditukar dengan karbon dioksida dalam darah.

Serat-serat asbes mengiritasi dan melukai jaringan paru-paru, menyebabkan paru-paru mengeras. Ini membuatnya sulit bernapas.

Ketika asbestosis berkembang, jaringan paru-paru menjadi semakin terluka. Pada akhirnya, jaringan paru-paru Anda menjadi sangat keras sehingga tidak dapat berkontraksi dan mengembang secara normal.

Tampaknya merokok memperbanyak penumpukan serat-serat asbes di paru-paru, dan sering kali membuat penyakit ini jadi lebih cepat berkembang.

Asbestosis, Penyakit Akibat Pajanan dan Penggunaan Asbes
Credit Photo: Tunatura / Shutterstock

Pertanyaan tentang Penyakit Asbestosis: Apa Saja Faktor Risikonya?

Orang-orang yang paling berisiko terkena penyakit ini ialah mereka yang bekerja di pertambangan, penggilingan, pembuatan, atau pemasangan produk asbes. Contohnya adalah:

  • Penambang asbes
  • Mekanik pesawat dan mobil
  • Operator alat ketel uap (boiler)
  • Pekerja konstruksi bangunan
  • Montir listrik
  • Pekerja rel kereta api
  • Pekerja kilang dan penggilingan minyak
  • Pekerja galangan kapal
  • Pekerja yang melepaskan insulasi asbes di sekitar pipa uap pada bangunan tua

Risiko asbestosis umumnya berkaitan dengan jumlah dan durasi dari pajanan terhadap asbes. Semakin besar pajanan itu, semakin besar juga risikonya untuk melukai paru-paru.

Orang-orang yang tinggal bersama para pekerja di atas juga punya risiko, karena serat-serat asbes dapat menempel ke pakaian kerjanya dan dibawa ke rumah. Orang-orang yang tinggal dekat dengan lokasi penambangan asbes juga dapat terkena serat-serat asbes yang beterbangan di udara.

Bagaimana dengan produk atau bahan yang mengandung asbes? Secara umum, tidak masalah berada di sekitar bahan tersebut asalkan bahan itu tidak rusak dan tidak melepaskan serat-seratnya.

Pertanyaan tentang Penyakit Asbestosis: Apa Saja Gejalanya?

Sama seperti penyakit akibat pajanan dan penggunaan asbes lainnya, asbestosis butuh waktu lama sampai gejala-gejalanya mulai muncul. Rata-rata berkisar antara 10 – 30 tahun setelah pajanan asbes.

Saat gejalanya mulai muncul, yang paling awal terasa biasanya adalah sesak napas. Gejala ini mungkin awalnya hanya terjadi saat melakukan kegiatan fisik, tapi lama-kelamaan sesak napas juga dialami bahkan saat sedang istirahat.

Waspadai Gejala Umum Asbestosis:


  • Bunyi berderak di paru-paru saat bernapas
  • Rasa nyeri dan sesak di dada
  • Selera makan berkurang dan berat badan turun
  • Kelelahan
  • Batuk terus-menerus
  • Sesak napas

Segeralah periksakan diri ke dokter jika Anda mulai mengalami gejala-gejala seperti di atas. Beritahukanlah pada dokter bila Anda pernah terpajan asbes dalam waktu cukup lama. Dokter mungkin akan melakukan pemeriksaan spesifik untuk memastikan apakah Anda mengalami penyakit asbesotis.

Apa yang Dimaksud Asbestosis?

Pertanyaan tentang Penyakit Asbestosis: Bagaimana Cara Mencegahnya?

Mengingat asbestosis adalah penyakit yang dapat muncul akibat pajanan dan penggunaan asbes, maka cara terbaik untuk mencegahnya yaitu dengan mengurangi pajanan tersebut.

Ada banyak rumah, sekolah, dan bangunan lain yang menggunakan bahan-bahan material yang mengandung asbes, seperti pipa, ubin lantai, dan atap. Secara umum, tidak ada risiko untuk menghirup serat-serat asbes selama bahan material itu tertutup dan tidak mengalami kerusakan.

Apabila bahan-bahan yang mengandung asbes mengalami kerusakan, maka ada bahaya serat-serat asbesnya terlepas ke udara dan terhirup ke dalam paru-paru.

Untuk mengetahui lebih lanjut tips-tips praktis mencegah bahaya asbes, kami menganjurkan Anda untuk membaca artikel ini: Membendung Bahaya Asbes dengan Mengurangi Paparannya.

Pertanyaan tentang Penyakit Asbestosis: Bagaimana Cara Mengobatinya?

Kerusakan pada paru-paru dan alveolus tidak dapat dipulihkan seperti sedia kala. Namun penyakit asbestosis dapat secara efektif ditangani agar perkembangannya dapat diperlambat dan gejala-gejalanya dikurangi sehingga pasien bisa hidup lebih lama. Apa saja pengobatan untuk asbesotis?

  • Bronkodilator atau inhaler untuk meningkatkan aliran udara ke paru-paru.
  • Oksigen tambahan untuk menambah pasokan oksigen ke paru-paru dan memperbaiki pernapasan.
  • Antibiotik untuk mengencerkan sekresi paru-paru dan mengurangi nyeri dada serta memperbaiki pernapasan.
  • Drainase postural, yaitu posisi yang membantu mengalirkan cairan keluar dari paru-paru.
  • Perkusi dada, atau terapi fisik dada, untuk membantu mengeluarkan cairan dari paru-paru.
  • Rehabilitasi paru, yaitu latihan dan perubahan gaya hidup khusus bagi pasien penyakit paru-paru kronis.

Selama menjalani pengobatan untuk penyakit asbestosis, Anda harus berhenti merokok (jika sebelumnya merokok). Merokok dapat memperbesar risiko Anda untuk mengembangkan asbestosis menjadi kanker paru-paru. Anda juga harus menghindari asap rokok orang lain.

Kesimpulan Pertanyaan tentang Penyakit Asbestosis

Apa yang dimaksud dengan asbestosis? Asbestosis adalah salah satu penyakit akibat pajanan dan penggunaan asbes dalam waktu lama. Asbes adalah mineral alami yang dulu banyak digunakan untuk membuat produk-produk seperti atap bangungan, insulasi atap dan dinding, semen, dan beberapa jenis ubin lantai.

Apa penyebab penyakit asbestosis? Serat-serat asbes yang terlepas dari produk atau bahan mengandung asbes dapat terhirup ke dalam paru-paru, mengendap di sana, melukainya, lalu menyebabkan paru-paru mengeras (karena membentuk jaringan parut akibat luka). Akibatnya paru-paru jadi sulit untuk berfungsi secara normal.

Apa saja gejala-gejala penyakit asbestosis? Gejala-gejala umumnya antara lain: Sesak napas, bunyi berderak di paru-paru saat bernapas, rasa nyeri dan sesak di dada, selara makan berkurang, berat badan turun, kelelahan, dan batuk terus-menerus.

Bagaimana cara mencegah asbestosis? Cara terbaiknya adalah dengan menghindari pajanan serat-serat asbes dari bahan-bahan yang mengandung asbes. Jika rumah Anda memiliki bahan material yang mengandung asbes, jagalah agar tidak sampai rusak dan tutupi dengan baik supaya serat-seratnya tidak beterbangan di udara dan terhirup.

Demikianlah artikel ini yang membahas tentang apa yang dimaksud asbestosis. Semoga informasi ini dapat membuat Anda semakin waspada terhadap bahaya-bahaya yang ada di lingkungan sekitar.

Sumber

Sumber Referensi:

Mayo Clinic. Asbestosis. Published: 2019-12-27. URL: https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/asbestosis/symptoms-causes/syc-20354637. Accessed: 2020-02-05

Mesothelioma.com. Asbestosis. Modified: 2019-06-04. URL: https://www.mesothelioma.com/asbestos-cancer/asbestosis/. Accessed: 2020-02-05

Tentang Penulis

Artikel dibuat oleh tim penulisan deherba.com kemudian disunting oleh Cindy Wijaya seorang editor dan penulis beragam artikel kesehatan. Ia senang meriset dan berbagi topik-topik kesehatan dan pemanfaatan herbal. Tinggal di Bogor “kota hujan” sehingga mencintai suasana hujan dan sering mendapat inspirasi ketika hujan. Silakan klik di sini untuk kontak penulis via WhatsApp.

Anda mendapat manfaat dari artikel-artikel kami? Mohon berikan ulasan untuk terus menyemangati kami menulis > Google Review

{"email":"Email address invalid","url":"Website address invalid","required":"Required field missing"}