Kadar Oksigen Normal dalam Darah, Bagaimana Cara Mengetahuinya?

DITULIS OLEH:
Cindy Wijaya 

Februari 22, 2021


Mengapa penting untuk mengetahui kadar oksigen normal dalam darah? Kadar oksigen dalam darah menunjukkan seberapa banyak oksigen yang dibawa oleh sel-sel darah merah. Sel-sel darah merah ini bertugas membawa oksigen dari paru-paru dan mengedarkannya ke seluruh bagian tubuh. Menjaga kadar oksigen yang normal penting untuk fungsi vital organ-organ tubuh dan untuk kesehatan kita.

Kebanyakan orang tidak perlu memantau kadar oskigen normal dalam darah. Bahkan saat melakukan pemeriksaan medis, para dokter pun biasanya tidak mengeceknya kecuali pasiennya memiliki gejala-gejala yang menunjukkan masalah pada kadar oksigen, misalnya sesak napas atau nyeri dada.

Namun para penderita penyakit kronis mungkin harus memantau kadar oksigen dalam darah mereka. Ini termasuk penderita asma, penyakit jantung, dan penyakit paru obstruktif kronik (PPOK). Mereka perlu memantau kadar oksigen untuk melihat apakah perawatan yang sedang dijalani bekerja dengan baik atau tidak.

Dan kabar yang terbaru, banyak dari penderita COVID-19 diketahui memiliki kadar oksigen dalam darah yang rendah. Ini bahkan terjadi sewaktu mereka merasa baik-baik saja. Dan kadar oksigen yang rendah itu bisa menjadi tanda-tanda awal bahwa mereka membutuhkan perawatan medis.

Bagaimana Cara Mengukur Kadar Oksigen Normal dalam Darah?

Setidaknya ada dua cara untuk mengetahui kadar oksigen dalam darah kita, yaitu melalui pemeriksaan arterial blood gas (disingkat ABG) atau melalui pemeriksaan dengan pulse oximeter (disingkat pulse ox).

Arterial Blood Gas

Ini adalah tes darah. Selain untuk mengukur kadar oksigen dalam darah, pemeriksaan ini juga bisa mendeteksi kadar gas-gas tertentu serta kadar pH dalam darah. Hasil pemeriksaan ABG sangatlah akurat, tetapi cara melakukannya sedikit menyakitkan.

Cara melakukannya cukup rumit sehingga biasanya hanya dilakukan di rumah sakit atau di klinik tertentu. Dokter perlu mengambil darah dari pembuluh arteri, bukan dari pembuluh vena. Tidak seperti vena, arteri memiliki denyut nadi yang dapat dirasakan. Dan, darah yang diambil harus dari arteri yang mengandung oksigen. Sedangkan darah di pembuluh vena tidak mengandung darah.

Darah akan diambil dari pembuluh arteri di pergelangan tangan, karena lebih mudah dirasakan daripada arteri-arteri lain di tubuh. Inilah proses yang bisa sedikit menyakitkan, karena pergelangan tangan adalah area sensitif. Arteri juga berada lebih dalam daripada vena, yang bisa membuat lebih tidak nyaman.

Pulse Oximeter

Pulse oximeter adalah alat pengukur kadar oksigen dalam darah yang berukuran kecil. Alat ini bekerja dengan mengirimkan cahaya inframerah ke pembuluh darah kapiler di jari tangan, kaki, atau daun telinga kita. Kemudian akan mengukur seberapa banyak cahaya yang dipantulkan dari gas.

Ilustrasi Alat Pengukur Kadar Oksigen dalam Darah
Pulse Oximeter (Photo by Africa images via Canva)

Pembacaan akan menunjukkan berapa persentase darah kita yang tersaturasi, yang dikenal sebagai kadar SpO2. Namun hasil pembacaan itu bisa jadi 2 persen lebih tinggi atau lebih rendah dari kadar oksigen dalam darah yang sebenarnya.

Dibandingkan dengan tes ABG, pemeriksaan kadar oksigen normal dalam darah dengan pulse oximeter mungkin sedikit kurang akurat. Tetapi cara ini sangat mudah dilakukan, sehingga dokter sering mengandalkannya untuk mendapat hasil yang cepat.

Penggunaan cat kuku berwarna gelap atau suhu anggota tubuh yang dingin dapat menyebabkan pulse oximeter menghasilkan pembacaan lebih rendah dari biasanya. Dokter mungkin meminta menghapus cat kuku apapun dari kuku sebelum menggunakan alat ini atau jika pembacaannya tampak rendah secara tidak normal.

Karena cara melakukannya yang mudah, kita bisa melakukannya sendiri di rumah. Alat alat pengukur kadar oksigen dalam darah ini bisa dibeli di apotek atau toko alat kesehatan, secara offline maupun online. Tapi dianjurkan untuk bertanya dulu dengan dokter sebelum menggunakannya di rumah, supaya kita paham cara mengartikan hasil pembacaan alat ini.

Berapa Kadar Oksigen Normal dalam Darah?

Pengukuran oksigen dalam darah disebut sebagai kadar saturasi oksigen. Dalam bahasa medis, ini sering disebut PaO2 jika menggunakan pengukuran gas darah (dengan tes ABG) dan disebut O2 sat (SpO2) jika menggunakan pengukuran pulse oximeter.

Berikut panduan singkat yang membantu untuk memahami apa arti hasil dari alat pengukur kadar oksigen dalam darah:

Kadar Oksigen Normal dalam Darah:

Pada pemeriksaan ABG, kadar oksigen normal dalam darah untuk paru-paru sehat berada di antara 80 – 100 milimeter merkuri (mm Hg).

Pada pemeriksaan dengan pulse oximeter, kadar oksigen normal dalam darah (SpO2) biasanya berada di antara 95 – 100 persen.

Namun pada penderita PPOK atau penyakit paru-paru lain, kisaran ini mungkin berbeda. Contohnya pada penderita PPOK yang parah, bahkan sudah sulit untuk menjaga kadar Sp02 mereka di antara 88 – 92 persen. Berkonsultasilah dengan dokter untuk mengetahui berapa kadar oksigen normal dalam darah yang spesifik untuk kondisi Anda.

Kadar Oksigen dalam Darah di Bawah Normal:

Kadar oksigen dalam darah di bawah normal disebut “hipoksemia”. Semakin rendah kadar oksigennya, maka semakin parah kondisi hipoksemia tersebut. Hal ini bisa menimbulkan komplikasi di jaringan dan organ dalam tubuh.

Pada umumnya pembacaan PaO2 di bawah 80 mm Hg atau pembacaan SpO2 di bawah 95 persen dianggap sudah tergolong rendah.

Namun jika Anda memiliki kondisi khusus, terutama jika memiliki masalah paru-paru kronis, sebaiknya konsultasikan dengan dokter berapa kadar oksigen normal dalam darah yang sesuai kondisi Anda.

Dokter dapat memberi rekomendasi berapa kisaran kadar oksigen yang masih dianggap normal khusus untuk kondisi Anda.

Kadar Oksigen dalam Darah di Atas Normal:

Kadar oksigen yang berlebihan di dalam darah disebut sebagai “hiperoksemia”. Kondisi ini dapat terdeteksi pada pemeriksaan ABG. Seseorang dianggap sudah memiliki kondisi hiperoksemia apabila hasil pembacaan PaO2 berada di atas 120 mm Hg.

Apabila pernapasan kita tidak dibantu oleh alat apapun, akan sulit bagi kita untuk memiliki kadar oksigen dalam darah yang terlalu tinggi. Dalam kebanyakan kasus, kadar oksigen tinggi terjadi pada orang yang menggunakan oksigen tambahan.

Seorang perokok mungkin mendapat hasil pembacaan pulse oximeter yang lebih tinggi secara tidak akurat. Ini karena merokok menyebabkan karbon monoksida menumpuk dalam darah. Dan pulse oximeter tidak bisa membedakan jenis gas ini dengan oksigen, sehingga menganggap keduanya sama.

Jadi jika Anda seorang perokok dan ingin mengetahui berapa kadar oksigen dalam darah Anda, disarankan untuk melakukan pemeriksaan ABG untuk hasil lebih akurat.

Apa Gejala dari Kadar Oksigen dalam Darah yang Rendah?

Ketika kadar oksigen dalam darah menjadi terlalu rendah, kita mungkin akan mengalami gejala-gejala tertentu. Gejala-gejala tersebut misalnya:

  • Sesak napas
  • Nyeri dada
  • Kebingungan
  • Sakit kepala
  • Detak jantung cepat

Jika kita terus memiliki kadar oksigen yang rendah, kita mungkin akan mengalami gejala-gejala “sianosis”. Tanda-tanda khas dari sianosis yaitu perubahan warna kebiruan pada bantalan kuku, kulit, dan membran mukosa (bagian lapisan kulit dalam, misalnya pada hidung, bibir, kelopak mata, dan telinga).

Sianosis ini harus segera ditangani secara medis. Jadi segera lah cari bantuan dokter jika mengalami gejala-gejalanya. Jika terus dibiarkan sianosis dapat mengakibatkan kegagalan pernapasan, yang dapat mengancam kehidupan.

Apa Penyebab Kadar Oksigen dalam Darah yang Rendah?

Ada sejumlah kondisi kesehatan yang dapat secara negatif berpengaruh pada kadar oksigen normal dalam darah, yaitu antara lain:

  • Penyakit paru obstruktif kronik (PPOK), misalnya bronkitis kronis dan emfisema
  • Sindrom gangguan pernapasan akut
  • COVID-19
  • Asma
  • Paru-paru kolaps
  • Anemia
  • Cacat jantung bawaan
  • Penyakit jantung
  • Emboli paru

Kondisi-kondisi kesehatan tersebut bisa menghalangi paru-paru untuk secara memadai menghirup udara beroksigen dan menghembuskan karbon dioksida. Demikian juga, kondisi kelainan darah dan masalah pada sistem peredaran darah juga bisa menghalangi darah untuk mengambil oksigen dan mengedarkannya ke seluruh tubuh. Akibatnya, kadar saturasi oksigen menjadi turun.

Kapan Harus Periksa ke Dokter?

Anda disarankan untuk segera pergi ke dokter apabila mengalami:

  • Sesak napas yang parah dan tiba-tiba.
  • Sesak napas meski sedang tidak melakukan apa-apa.
  • Sesak napas yang parah yang memburuk saat berolahraga atau melakukan kegiatan fisik.
  • Tiba-tiba terbangun dari tidur dengan sesak napas atau perasaan tercekik.
  • Berada di ketinggian (di atas 8.000 kaki atau 2.400 meter) dan mengalami sesak napas yang parah disertai batuk, detak jantung cepat, dan penumpukan cairan.

Kesimpulan tentang Kadar Oksigen Normal dalam Darah

Mengapa penting untuk mengetahui kadar oksigen normal dalam darah? Memiliki kadar oksigen normal dalam darah penting untuk menjaga fungsi vital tubuh dan menjaga kesehatan.

Ini khususnya penting bagi orang-orang yang menderita penyakit kronis seperti asma, penyakit jantung, dan penyakit paru obstruktif kronik (PPOK). Mereka perlu memantau kadar oksigen untuk melihat apakah perawatan yang sedang dijalani bekerja atau tidak.

Dan kabar yang terbaru, banyak dari penderita COVID-19 bisa memiliki kadar oksigen dalam darah yang rendah. Dan kadar oksigen yang rendah itu bisa menjadi tanda-tanda awal bahwa mereka membutuhkan perawatan medis.

Ada dua cara untuk mengukur kadar oksigen dalam darah, yaitu melalui pemeriksaan tes darah bernama arterial blood gas (disingkat ABG) atau menggunakan alat pengukur kadar oksigen dalam darah bernama pulse oximeter (disingkat pulse ox).

Jika kita memiliki kadar oksigen yang terlalu rendah, kita mungkin mengalami gejala-gejala seperti sesak napas, nyeri dada, kebingungan, sakit kepala, dan detak jantung cepat.

Sebenarnya kadar oksigen rendah belum tentu berbahaya dan bisa dialami bahkan oleh orang sehat, ketika sedang berada di ketinggian. Namun dianjurkan untuk  periksa ke dokter jika Anda mengalami gejala-gejala yang mengkhawatirkan, seperti sesak napas yang sudah parah.

Demikianlah artikel ini yang mengupas tentang kadar oksigen normal dalam darah. Semoga informasi ini dapat berguna bagi Anda dan keluarga. Nantikan juga ulasan-ulasan menarik lain seputar kesehatan hanya di Deherba.com.

Sumber

Sumber Referensi:

Medical News Today. Low and normal blood oxygen levels: What to know. URL: https://www.medicalnewstoday.com/articles/321044

Healthline. Is My Blood Oxygen Level Normal?. URL: https://www.healthline.com/health/normal-blood-oxygen-level

MedicineNet. What Are Blood Oxygen Levels? Chart. URL: https://www.medicinenet.com/what_are_blood_oxygen_levels/article.htm

Minnesota Department of Health. Oxygen Levels, Pulse Oximeters, and COVID-19. URL: https://www.health.state.mn.us/diseases/coronavirus/pulseoximeter.html

Tentang Penulis

Artikel dibuat oleh tim penulisan deherba.com kemudian disunting oleh Cindy Wijaya seorang editor dan penulis beragam artikel kesehatan. Ia senang meriset dan berbagi topik-topik kesehatan dan pemanfaatan herbal. Tinggal di Bogor “kota hujan” sehingga mencintai suasana hujan dan sering mendapat inspirasi ketika hujan. Silakan klik di sini untuk kontak penulis via WhatsApp.

Anda mendapat manfaat dari artikel-artikel kami? Mohon berikan ulasan untuk terus menyemangati kami menulis > Google Review

{"email":"Email address invalid","url":"Website address invalid","required":"Required field missing"}