Pengertian Antibiotik: Info Seputar Obat Medis


By Cindy Wijaya

Pengertian antibiotik yaitu obat yang mampu menghentikan atau memperlambat pertumbuhan bakteri dalam tubuh seseorang. Obat ini punya efek yang kuat serta digunakan untuk mengobati penyakit yang diakibatkan oleh bakteri. Karena itulah antibiotik tidak dapat digunakan untuk mengatasi penyakit akibat virus, misalnya pilek, flu, dan radang tenggorokan.

Selain akan membahas mengenai pengertian antibiotik, di artikel ini juga akan diulas tentang fungsi antibiotik, golongan antibiotik, juga mengapa ada orang yang mengalami resisten terhadap obat ini. Dapatkan juga informasi seputar obat antibiotik yang umum diresepkan yaitu amoksisilin, tetrasiklin, dan ampisilin.

Pengertian Antibiotik

Antibiotik adalah obat-obatan berefek kuat yang sanggup mengatasi infeksi tertentu dan bisa menyelamatkan nyawa bila digunakan dengan benar. Fungsi antibiotik yaitu untuk menghentikan pertumbuhan bakteri atau untuk membunuh bakteri.

Sebelum bakteri bisa memperbanyak diri dan menimbulkan gejala-gejala, sistem imun tubuh kita sebenarnya bisa membunuh mereka. Sel-sel darah putih kita akan menyerang bakteri berbahaya tersebut dan, meskipun gejala-gejala sudah muncul, sistem imun kita biasanya mampu mengatasinya kemudian menyembuhkan infeksi itu.

Sayangnya, adakalanya sistem imun kita jadi kewalahan dan membutuhkan bantuan; itulah saatnya untuk menggunakan antibiotik.

Antibiotik yang pertama ditemukan adalah penisilin. Golongan antibiotik yang terkait dengan penisilin yaitu amoksisilin, ampisilin, dan benzilpenisilin. Ketiganya sekarang telah banyak digunakan untuk mengobati beragam jenis infeksi—sebab golongan antibiotik itu sudah lebih dulu ada daripada yang lain.

Kini para dokter telah menggunakan beberapa golongan antibiotik lain yang lebih modern, dan mereka umumnya hanya boleh dikonsumsi mengikuti resep dokter.

Fungsi Antibiotik

Setelah membahas pengertian antibiotik, sekarang mari kita ulas mengenai fungsi antibiotik. Obat ini diberikan dalam upaya mengobati infeksi yang disebabkan oleh bakteri. Jadi tidak akan efektif untuk mengobati infeksi akibat virus.

Jika kita mengalami infeksi, sebaiknya kita cari tahu dulu apakah itu disebabkan oleh bakteri atau oleh virus. Kebanyakan infeksi di saluran pernapasan bagian atas, misalnya pilek dan radang tenggorokan, disebabkan oleh virus. Jadi ada baiknya kita tidak mengobatinya dengan antibiotik.

Bila antibiotik digunakan secara berlebihan atau dengan tidak tepat, ada risiko bahwa bakteri itu dapat menjadi resisten. Maksudnya, antibiotik jadi kurang efektif untuk mengatasi jenis bakteri tersebut.

Kadang-kadang, antibiotik bisa digunakan untuk mencegah sebaliknya daripada untuk mengobati infeksi. Contohnya adalah penggunaan antibiotik sebelum operasi. Metode ini disebut penggunaan antibiotik secara ‘profilaksis’. Umumnya metode ini digunakan sebelum operasi usus dan ortopedi (tulang & sendi).

Golongan Antibiotik

Dalam dunia kedokteran dikenal ada lebih dari 100 antibiotik, tapi kebanyakan darinya dapat dikelompokkan menjadi beberapa golongan saja. Berikut adalah beberapa golongan antibiotik yang utama.

  • Penisilin, misalnya amoksisilin dan ampisilin
  • Cephalosporin, seperti cephalexin
  • Macrolides, seperti eritromisin, klaritromisin, dan azitromisin
  • Fluoroquinolones, contohnya ciprofolxacin, levofloxacin, dan ofloxacin
  • Sulfonamida, misalnya kotrimoksazol dan trimetoprim
  • Tetrasiklin, seperti tetrasiklin dan doksisiklin
  • Aminoglikosida, contohnya gentamisin dan tobramycin

Setiap golongan antibiotik efektif hanya untuk jenis-jenis infeksi tertentu, dan dokter harus mampu mempertimbangkan mana yang paling dibutuhkan pasiennya. Dan juga harus mempertimbangkan alergi yang dimiliki pasiennya terhadap golongan antibiotik tertentu. Misalnya pasien yang alergi penisilin tidak boleh diresepkan amoksisilin atau ampisilin.

Resisten Antibiotik

Meskipun fungsi antibiotik cukup bermanfaat bagi kita, tapi dikhawatirkan obat ini terlalu sering digunakan. Penggunaan antibiotik secara berlebihan turut menimbulkan masalah infeksi bakteri yang menjadi kebal atau resisten terhadap antibiotik.

Berdasarkan laporan dari European Centre for Disease Prevention and Control (ECDC), resisten antibiotik ini terus menjadi masalah kesehatan umum yang terjadi di seluas dunia. Dalam pernyataannya pada November 2012, mereka menginformasikan bahwa diperkirakan 25.000 orang meninggal setiap tahun di Uni Eropa akibat infeksi bakteri yang sudah resisten terhadap antibiotik.

Data terbaru dari ECDC memperlihatkan bahwa selama beberapa tahun terakhir terjadi peningkatan cukup besar pada kasus resisten gabungan dari beberapa antibiotik pada E. coli dan Klebsiella pneumoniae. Peningkatan itu terjadi di lebih dari sepertiga negara Uni Eropa dan EEA (Kawasan Ekonomi Eropa). Konsumsi dari karbapenem, jenis utama dari golongan antibiotik modern, sangat meningkat dari tahun 2007 hingga 2010.

• Amoksisilin

Amoksisilin adalah antibiotik golongan penisilin yang digunakan untuk mengobati beragam jenis infeksi bakteri, seperti tonsilitis, bronkitis, pneumonia, dan gonorea. Amoksisilin juga merupakan antibiotik untuk infeksi saluran kencing, infeksi di telinga, hidung, tenggorokan, atau di kulit. Dokter juga mungkin meresepkan ini sebagai antibiotik untuk sakit gigi akibat infeksi bakteri.

Kadang-kadang amoksisilin dikonsumsi bersama dengan antibiotik lain bernama klaritromisin untuk mengobati sakit maag akibat infeksi Helicobacter pylori. Adakalanya dokter juga menambahkan obat pengurang asam lambung bernama lansoprazole.

Dosis Amoksisilin* (kapsul, puyer, dan tablet):

  • Dewasa, remaja, dan anak-anak berat badan di atas 40 kg: 250 – 500 mg setiap 8 jam, atau 500 – 875 mg setiap 12 jam.
  • Anak-anak dan bayi di atas 3 bulan dan berat badan kurang dari 40 kg: 20 – 40 mg per kg berat badan setiap hari, dibagi dan diberikan setiap 8 jam, atau 25 – 45 mg per kg berat badan setap hari, dibagi dan diberikan setiap 12 jam.
  • Bayi di bawah 3 bulan: 30 mg per kg berat badan setiap hari, dibagi dan diberikan setiap 12 jam.

*) Dosis amoksisilin di atas hanya berdasarkan atas dosis yang biasanya diberikan dokter untuk mengobati infeksi bakteri yang umum terjadi. Sangat disarankan untuk selalu mengikuti resep dokter saat mengonsumsi antibiotik apa pun. (Sumber: Mayo Clinic)

• Ampisilin

Ampisilin adalah antibiotik golongan penisilin yang digunakan untuk mengobati berbagai macam infeksi bakteri, misalnya infeksi telinga, infeksi kandung kemih, pneumonia, gonorea, dan infeksi E. coli atau salmonella.

• Tetrasiklin

Tetrasiklin adalah antibiotik dari golongan tetrasiklin yang digunakan untuk mengobati beragam jenis infeksi, termasuk untuk jerawat. Kadang-kadang dokter meresepkan tetrasiklin bersama dengan obat anti-ulkus untuk mengobati sakit maag.

• Salep Antibiotik

Salep antibiotik adalah jenis antibiotik yang telah diolah ke dalam bentuk krim/gel dan bisa langsung dioleskan ke kulit. Ingatlah dasar pengertian antibiotik adalah obat untuk mengatasi bakteri. Maka salep antibiotik juga seharusnya hanya dipakai untuk mengobati atau menghambat pertumbuhan bakteri pada bagian luar tubuh.

Contoh dari masalah-masalah kesehatan yang dapat diobati menggunakan salep antibiotik yaitu: jerawat, infeksi bakteri di kulit, luka bakar, ketombe, impetigo, paronychia, perioral dermatitis, rosacea, dan seborrheic dermatitis.

Kesimpulan

Sebagaimana terlihat dari pengertian antibiotik, yaitu obat untuk mengatasi pertumbuhan bakteri, maka kita juga tidak boleh sembarangan memakainya. Fungsi antibiotik yaitu untuk menghentikan pertumbuhan bakteri atau untuk membunuh bakteri. Jadi sebelum menggunakannya, kita harus pastikan dulu apakah masalah kesehatan yang kita alami itu disebabkan oleh bakteri atau bukan.

Satu-satunya cara yang aman untuk memastikannya adalah dengan periksa ke dokter. Apabila penyebabnya memang bakteri, barulah dokter bisa meresepkan obat antibiotik. Tapi jika penyebabnya lain, dokter juga sebaiknya meresepkan obat lain yang cocok. Dan saat mengonsumsi antibiotik, pasien harus sepenuhnya mengikuti dosisnya supaya tidak terjadi resisten terhadap antibiotik.

Demikianlah artikel ini yang mengulas tentang pengertian antibiotik. Semoga kita semua bisa lebih memahami mengenai obat antibiotik dan bagaimana cara tepat penggunaannya. Nantikan juga ulasan-ulasan menarik lain seputar info kesehatan, tips kesehatan, serta pengobatan alami hanya di Deherba.com.

Tentang Penulis

Artikel dibuat oleh tim penulisan deherba.com kemudian disunting oleh Cindy Wijaya seorang editor dan penulis beragam artikel kesehatan. Ia senang meriset dan berbagi topik-topik kesehatan dan pemanfaatan herbal. Tinggal di Bogor “kota hujan” sehingga mencintai suasana hujan dan sering mendapat inspirasi ketika hujan. Silakan klik di sini untuk kontak penulis via WhatsApp.

Anda mendapat manfaat dari artikel-artikel kami? Mohon berikan ulasan untuk terus menyemangati kami menulis > Google Review

{"email":"Email address invalid","url":"Website address invalid","required":"Required field missing"}