9 Cara Mudah Mengatasi Efek Samping Antibiotik


By Cindy Wijaya

Sewaktu Anda menderita radang tenggorokan, infeksi telinga, infeksi saluran urin, atau infeksi bakteri lain yang umum, kemungkinan besar Anda akan diresepkan obat antibiotik untuk menyembuhkannya.

Antibiotik adalah obat-obatan yang digunakan untuk mengatasi infeksi bakteri. Terdapat beberapa jenis antibiotik berbeda yang bekerja melawan berbagai jenis bakteri berbeda dan sejumlah jenis parasit.

Jika digunakan dengan benar, obat antibiotik dapat membunuh atau memperlambat pertumbuhan bakteri penyebab masalah kesehatan. Hal ini pada akhirnya membantu sistem kekebalan alami Anda untuk mengatasi infeksi tersebut.

Tetapi terdapat efek samping antibiotik yang dapat menyebabkan masalah kesehatan sementara. Beberapa efek samping obat antibiotik yang umum antara lain diare, mual, muntah, infeksi jamur vagina, reaksi alergi, dan gangguan telinga bagian dalam.

Di waktu bersamaan, penggunaan atau penyalahgunaan obat antibiotik dapat membuatnya tidak lagi efektif, melemahkan sistem kekebalan, memperbesar risiko kanker, dan bahkan mengurangi efektivitas pil KB.

Jika Anda mengalami reaksi ringan setelah menggunakan antibiotik, itu bukan masalah besar. Anda bisa dengan mudah mengatasi efek samping obat antibiotik yang masih ringan dengan cara-cara alami. Berikut adalah sejumlah cara mengatasi efek samping antibiotik.

Konsumsi Yogurt Probiotik

Anda disarankan mengonsumsi yogurt yang mengandung ‘bakteri baik’ ketika mengonsumsi obat antibiotik. Konsumsi yogurt probiotik membantu tubuh pulih dari diare, salah satu efek samping antibiotik yang umum.

Probiotik adalah bakteri yang ramah terhadap usus yang menyediakan lapisan perlindungan di usus dan membantu menghasilkan asam laktat untuk mengeluarkan racun bakteri ke luar tubuh.

Penelitian tahun 2011 yang diterbitkan dalam Therapeutic Advances in Gastroenterology melaporkan bahwa probiotik memperlihatkan potensi untuk mencegah diare akibat penggunaan antibiotik.

Penelitian lain di tahun 2015 dalam BMJ Open memperlihatkan bahwa yogurt probiotik adalah metode efektif untuk mengurangi gangguan perut akibat antibiotik pada anak-anak.

Ketika mengonsumsi antibiotik, Anda bisa makan yogurt begitu saja atau dibuat menjadi smoothie. Makanlah yogurt beberapa kali dalam sehari.

Konsumsi Makanan Fermentasi atau Suplemen Probiotik

Selain yogurt, banyak makanan fermentasi lain yang secara natural mengandung banyak probiotik. Anda bisa mengonsumsi beberapa makanan fermentasi seperti kombucha, kimchi, dan acar, sebagai tambahan yogurt.

Alternatifnya, Anda juga bisa mengonsumsi suplemen probiotik, tapi sebaiknya konsultasi dulu dengan dokter. Seperti yogurt probiotik, suplemen probiotik atau makanan fermentasi dapat membantu mencegah gangguan perut akibat penggunaan antibiotik.

Konsumsi probiotik ini harus dilanjutkan setelah obat antibiotik habis. Bahkan konsumsi makanan fermentasi juga dianjurkan untuk dimasukkan dalam menu makanan sehari-hari Anda.

Konsumsi Bawang Putih

Bawang putih merupakan antibiotik alami yang membantu membunuh mikroba-mikroba berbahaya tanpa efek samping obat antibiotik kimiawi. Selain itu juga mengandung senyawa penting bernama allicin yang melindungi ginjal serta liver dari kerusakan akibat penggunaan antibiotik.

Sebuah penelitian tahun 1999 yang diterbitkan pada Microbes and Infection mendapati bahwa senyawa sulfur bernama allicin di dalam bawang putih dapat berperan sebagai antibiotik alami. Menambah asupan bawang putih ke dalam menu makanan sehari-hari adalah cara yang baik untuk mendetoksifikasi tubuh dari efek samping antibiotik yang berbahaya.

Minum Teh Jahe

Jahe bagus untuk mengatasi efek samping antibiotik berupa diare, mual, atau muntah. Kemampuan antibiotik natural yang dimiliki jahe membantu mencegah serta mengatasi banyak masalah kesehatan yang disebabkan bakteri. Jahe segar memiliki efek antibiotik terhadap patogen-patogen dari makanan sekaligus terhadap infeksi saluran pernapasan dan gusi.

Jahe juga diketahui mampu meredakan ketidaknyamanan pada perut dan pencernaan. Minumlah teh jahe maksimal 3 kali sehari untuk mengatasi efek samping antibiotik. Berikut cara membuat teh jahe:

  • Parut sekitar 2.5 cm rimpang jahe segar.
  • Rebus dengan 1 ½ gelas air selama 10 menit.
  • Saring, tambahkan madu dan air perasan lemon ke dalam rebusan jahe, lalu minumlah secara perlahan.

Konsumsi Makanan Hambar

Untuk mengatasi efek samping obat antibiotik seperti diare, mual, dan muntah, Anda dianjurkan untuk hanya mengonsumsi makanan tawar selama mengonsumsi antibiotik dan beberapa waktu setelah menghabiskannya. Makanan ini termasuk biskuit cracker tawar, roti tawar, nasi putih, dan lain sebagainya.

Makanan hambar mudah dicerna dan memberikan waktu bagi saluran pencernaan untuk beristiharat, sehingga bisa lebih ceat pulih dari pengaruh kuat antibiotik. Hal ini penting karena antibiotik merusak bakteri yang buruk sekaligus yang baik untuk pencernaan.

Jika Anda tetap mengonsumsi makanan yang manis, pedas, atau terlalu berasa lainnya, Anda bisa jadi akan lebih lama mengalami diare, mual, dan muntah karena saluran pencernaan Anda tidak mampu mencerna makanan dengan baik.

Minum Tonik Cuka Apel

Cuka apel memiliki kandungan anti-bakteri yang membantu membunuh bakteri berbahaya di dalam tubuh. Disamping itu juga bagus untuk mengendalikan diare, salah satu efek samping antibiotik. Beberapa kandungan di dalamnya juga ampuh meningkatkan kekebalan tubuh Anda.

  • Campurkan 1 – 2 sendok makan cuka apel mentah, unfiltered, ke dalam segelas air.
  • Minumlah sebanyak 2 kali sehari sampai kondisi badan Anda membaik.

Minum Banyak Air

Untuk mengatasi keluhan mulut kering akibat penggunaan obat dan dampak kekurangan cairan akibat diare atau muntah-muntah, sebaiknya Anda banyak minum air. Minumlah lebih banyak air daripada biasanya sewaktu menghadapi efek samping antibiotik agar menjaga tubuh tetap terhidrasi.

Untuk masalah kehilangan cairan yang lebih parah, minumlah larutan oralit yang mencakup air, gula, dan garam untuk membantu menggantikan elektrolit yang dibutuhkan tubuh Anda.

Anda juga bisa minum sup atau jus dari buah-buahan atau sayuran yang mengandung banyak cairan. Di waktu bersamaan, hindari minuman yang tinggi kandungan gula atau mengandung alkohol atau kafein, seperti kopi, teh, dan kola, yang justru dapat memperburuk keadaan.

Jaga Kesehatan

Satu cara untuk mengatasi efek samping obat antibiotik adalah dengan tetap menjaga kesehatan agar tidak perlu menambah dosis dan jangka waktu pengobatan antibiotik. Lakukanlah beberapa perubahan gaya hidup, antara lain:

  • Konsumsi makanan sehat yang kaya akan antioksidan, serat, dan nutrisi penting lain.
  • Olahraga ringan sangatlah penting. Anda tidak perlu sampai berlama-lama olahraga. Yang penting adalah keteraturan.
  • Cukupi kebutuhan tidur dan kendalikan tingkat stres dengan seimbangkan waktu istirahat.
  • Berhenti merokok dan minum alkohol berlebihan, karena keduanya berdampak negatif pada kekebalan tubuh.

Ikuti Aturan Minum Antibiotik

Cara terakhir yang tak kalah penting adalah Anda harus mengikuti aturan minum antibiotik sesuai yang dianjurkan oleh dokter yang menangani Anda.

Sebagai contoh, beberapa jenis antibiotik hanya boleh diminum dengan air. Sedangkan yang lain harus diminum setelah makan agar meningkatkan penyerapannya di dalam tubuh serta menghindari masalah lambung, efek samping antibiotik yang umum.

Anda juga perlu menghabiskan seluruh antibiotik yang diresepkan, bahkan setelah gejala-gejala penyakitnya sudah hilang. Jika pengobatan dihentikan di tengah, infeksi penyakit kemungkinan masih ada dan di lain waktu bisa menimbulkan masalah lebih besar. Juga, jangan pernah minum antibiotik kecuali jika dengan resep dokter.

Sebagaimana sudah disinggung di awal artikel, antibiotik berfungsi sebagai antibakterial, artinya sifatnya hanya bekerja untuk mengatasi infeksi bakteri. Kadang juga bisa dimanfaatkan sewaktu terjadi infeksi akibat jamur. Jadi seharusnya Anda hanya meminum obat ini sewaktu mengalami penyakit akibat infeksi bakteri.

Anda rentan mengalami efek samping antibiotik bila tidak mengikuti aturan konsumsinya dengan benar. Jadi sebelum menderita diare, mual, muntah, reaksi alergi, atau keluhan efek samping lainnya, lebih baik baca dulu bagaimana aturan minum antibiotik di artikel ini: Anda Wajib Ikuti Aturan Minum Antibiotik yang Benar!

Tentang Penulis

Artikel dibuat oleh tim penulisan deherba.com kemudian disunting oleh Cindy Wijaya seorang editor dan penulis beragam artikel kesehatan. Ia senang meriset dan berbagi topik-topik kesehatan dan pemanfaatan herbal. Tinggal di Bogor “kota hujan” sehingga mencintai suasana hujan dan sering mendapat inspirasi ketika hujan. Silakan klik di sini untuk kontak penulis via WhatsApp.

Anda mendapat manfaat dari artikel-artikel kami? Mohon berikan ulasan untuk terus menyemangati kami menulis > Google Review

{"email":"Email address invalid","url":"Website address invalid","required":"Required field missing"}