Metronidazole: Manfaat, Dosis Aman, dan Efek Sampingnya bagi Kesehatan


By Cindy Wijaya

Metronidazole adalah obat antibiotik yang berfungsi membasmi bakteri di dalam tubuh Anda. Obat metronidazole sering diresepkan untuk mengatasi infeksi bakteri pada vagina, lambung, kulit, persendian, dan saluran pernapasan. Namun obat ini tidak dapat mengobati infeksi jamur pada vagina.

Metronidazole bekerja dengan menyembuhkan infeksi akibat bakteri anaerob atau mikroorganisme protozoa. Dua tipe organisme itu bisa tumbuh dan berkembang biak tanpa oksigen, sehingga proses penyembuhannya pun lumayan lama. Metronidazole juga kerap diresepkan bagi orang yang alergi terhadap antibiotik penisilin.

Aturan Pakai Metronidazole

Obat antibiotik ini digolongkan dalam kategori antimikroba yang penggunaannya wajib dengan resep dokter. Manfaat utamanya ialah menyembuhkan infeksi akibat kedua jenis bakteri yang sudah disebutkan di atas yang biasanya memicu sejumlah penyakit atau keluhan seperti infeksi amebiasis, giardiasis, infeksi ulkus kaki, radang gigi dan gusi, vaginosis bakteri, infeksi H. Pylori, infeksi trikomoniasis, atau untuk memulihkan infeksi paska operasi.

Obat ini berbentuk tablet dan bisa dikonsumsi oleh orang dewasa dan anak-anak. Tapi ada juga yang diminum langsung dalam bentuk cairan, supositoria, hingga obat suntik. Selain itu, obat metronidazole juga tersedia di apotik, tapi diwajibkan menggunakan resep dokter untuk membelinya.

Pemakaian obat ini diwajibkan dalam takaran atau dosis yang diresepkan oleh dokter. Untuk dosis aman metronidazole tergantung dari diagnosis dan resep dokter. Memang agak merepotkan tetapi begitulah jika ingin menggunakan obat medis yang tergolong keras karena takaran dosisnya wajib disesuaikan pada kondisi kesehatan tubuh pasien. Biasanya dosis ditentukan dari jenis, level infeksi, kondisi tubuh, respon jika mengonsumsi obat ini, sampai pada faktor usia dan bobot badan.

Rata-rata dosis aman metronidazole untuk orang dewasa sekitar 200 hingga 1200 mikrogram setiap harinya. Dan dalam satu hari dilarang untuk mengonsumsi dosis lebih dari 4 gram. Konsumsinya pun disarankan tak lebih dari dua minggu atau paling cepat 3 hari.

Aturan pakainya sudah dicantumkan dalam label pada kemasan obat. Meski demikian, harus tetap berkonsultasi dahulu pada dokter yang menangani Anda. Untuk dosis dan frekuensi konsumsi obat pun demikian, wajib berdasarkan resep dokter. Jarak konsumsi obat ini haruslah sesuai resep, dengan cara mencampurkannya bersama makanan atau langsung ditelan/diminum bersama segelas air putih. Yang juga tak kalah penting ialah semua obat ini harus habis, tujuannya mencegah kambuhnya infeksi.

Obat ini hanya boleh digunakan sesuai petunjuk dokter. Jangan mengurangi atau melebihi dosis atau menggunakan lebih lama dari jangka waktu yang sudah ditentukan.

Bagaimana jika lupa meminum obat ini di waktu yang sudah ditentukan? Segeralah meminumnya begitu ingat, sesuai dosis yang ditetapkan. Tetapi kalau sudah melewati waktu untuk minum dosis berikutnya, jangan menggandakan takaran.

Minuman beralkohol dilarang keras diminum selama masa konsumsi obat ini atau selama dua hari sejak minum dosis terakhir. Sebabnya, efek sampingnya menyebabkan jantung berdebar-debar kuat dan sakit kepala tak tertahankan.

Efek Samping Metronidazole

Cari pertolongan medis apabila Anda mengalami tanda-tanda alergi terhadap metronidazole: gatal-gatal, kesulitan bernapas, pembengkakan pada wajah, lidah, bibir, atau tenggorokan.

Kenali juga efek samping Metronidazole supaya terhindari dari risiko buruk yang tak disadari oleh pasien. Karena termasuk kategori obat keras, meminum metronidazole akan berdampak pada sejumlah efek samping yang cenderung berbahaya.

Beberapa efek samping yang berbahaya dan harus segera ditangani oleh dokter ialah:

  • Mati rasa atau kesemutan di tangan atau kaki
  • Bercak putih atau luka di dalam mulut atau bibir
  • Diare berair atau berdarah
  • Masalah penglihatan, nyeri di belakang mata
  • Kesulitan berkonsentrasi, bicara cadel, perubahan mood atau perilaku, tremor, otot berkedut, kejang
  • Demam, menggigil, nyeri otot, kebingungan, sakit kepala, sakit tenggorokan, leher kaku, peningkatan kepekaan terhadap cahaya, mengantuk, mual dan muntah
  • Reaksi kulit yang parah—demam, sakit tenggorokan, pembengkakan di wajah atau lidah, mata terasa terbakar, sakit kulit disertai ruam merah atau ungu yang menyebar (terutama di wajah atau tubuh bagian atas) serta menyebabkan kulit melepuh dan mengelupas

Sedangkan efek samping metronidazole yang tergolong lebih ringan adalah:

  • Sakit perut, diare
  • Pusing, kehilangan keseimbangan
  • Gatal di vagina atau keputihan
  • Mulut kering atau ada rasa seperti logam di mulut
  • Batuk, bersin, hidung meler atau tersumbat
  • Bengkak atau sakit di lidah

Semua efek samping metronidazole di atas bisa terjadi bersamaan atau hanya beberapa. Tubuh setiap orang punya respon yang berbeda-beda selama mengonsumsi obat ini. Kalau efek samping yang dirasakan tak menghilang juga, segeralah menghubungi dokter dan konsultasikan apa tindakan selanjutnya.

Alternatif Herbal untuk Metronidazole

Metronidazole memang kerap dicantumkan dalam resep dokter untuk menyembuhkan jenis infeksi tersebut. Masalahnya adalah risiko efek samping yang bisa sangat menyulitkan pasien dan belum tentu sembuh secara optimal. Setiap orang punya kondisi tubuh yang berbeda-beda dan dengan alasan itulah dicari beragam alternatif untuk cara penyembuhan lebih efektif.

Dari sekian banyak penelitian yang sudah dilakukan oleh para ilmuwan dan pakar kesehatan, muncul terobosan dari buah Noni yang diolah menjadi Noni juice. Ramuan ini sebetulnya sudah lama digunakan dan menjadi warisan tradisional penduduk di kawasan Kepulauan Pasifik. Ditemukannya buah ini sebagai pengobatan menjadi alternatif yang sangat manjur untuk menyembuhkan berbagai penyakit seperti infeksi sehingga tak perlu memakai metronidazole yang punya sejumlah efek samping.

Noni juice adalah herbal alternatif yang bisa dikonsumsi untuk menggantikan metronidazol. Alasannya karena konsumsi obat medis dari resep dokter cenderung menimbulkan efek samping yang berbeda-beda pada setiap kondisi kesehatan tubuh manusia. Respons tubuh manusia yang mengonsumsi obat medis pun bisa mengalami titik yang membahayakan jika tak terkendali dengan baik. Ramuan herbal seperti Noni juice punya perbedaan yang mendasar karena aman bagi setiap orang yang mengonsumsinya. Bahkan Noni juice bisa dikonsumsi layaknya minuman kesehatan dan tidak ada ikatan waktu yang ketat.

Beragam masalah kesehatan bisa disembuhkan oleh Noni juice, selain infeksi yang disebabkan oleh akibat bakteri anaerob dan mikroorganisme protozoa. Berbagai masalah kesehatan pun bisa disembuhkan misalnya pembengkakan, cedera, gangguan pencernaan, pilek, hingga menurunnya sistem kekebalan dalam tubuh manusia.

Infeksi akan semakin parah jika ternyata sistem kekebalan tubuh manusia tidak menunjang. Suplemen dalam bentuk Noni juice ini berkhasiat untuk memulihkan sekaligus meningkatkan sistem kekebalan tubuh manusia. Jadi, segala bentuk serangan virus, bakteri, hingga kuman akan dicegah melalui pembentukan sistem kekebalan tubuh melalui konsumsi Noni juice secara teratur.

Cara kerjanya sebagai anti bakteri, virus, dan kuman dijabarkan dalam dua teori. Pertama, adanya senyawa Polisakarida yang berperan sebagai perangsang dan peningkat sistem kekebalan tubuh. Kedua, kadar alami dari Noni juice membantu produksi Nitrit Oksida yang sangat bermanfaat dalam mengatasi berbagai serangan parasit, bakteri, hingga infeksi virus.

Oleh sebab itu, pemakaian obat herbal ini merupakan alternatif yang sangat manjur dan bisa dikonsumsi secara rutin. Bahkan konsumsi untuk keseharian alias bukan untuk tujuan penyembuhan penyakit pun sangat bagus hasilnya. Tubuh orang yang mengonsumsi ramuan herbal ini akan semakin kuat karena sistem kekebalan tubuh yang meningkat, dan tentu saja terhindarkan dari segala macam risiko penyakit.

Silakan baca artikel “Noni Juice—Herbal Teruji Taklukan Berbagai Penyakit Berat!” untuk lebih jelasnya mengenai herbal ini.

Demikianlah ulasan mengenai ulasan manfaat, dosis aman, dan efek samping obat metronidazole. Ingatlah bahwa ini termasuk obat antibiotik yang harus digunakan sesuai resep dokter. Karena itu Anda harus selalu berkonsultasi dengan dokter sebelum dan ketika sedang mengonsumsi obat ini.

Tentang Penulis

Artikel dibuat oleh tim penulisan deherba.com kemudian disunting oleh Cindy Wijaya seorang editor dan penulis beragam artikel kesehatan. Ia senang meriset dan berbagi topik-topik kesehatan dan pemanfaatan herbal. Tinggal di Bogor “kota hujan” sehingga mencintai suasana hujan dan sering mendapat inspirasi ketika hujan. Silakan klik di sini untuk kontak penulis via WhatsApp.

Anda mendapat manfaat dari artikel-artikel kami? Mohon berikan ulasan untuk terus menyemangati kami menulis > Google Review

{"email":"Email address invalid","url":"Website address invalid","required":"Required field missing"}