Ciprofloxacin: Manfaat, Dosis Aman, dan Efek Sampingnya bagi Kesehatan


By Cindy Wijaya

Ciprofloxacin adalah obat antibiotik fluoroquinolone yang bekerja melawan bakteri di dalam tubuh. Obat ciprofloxacin digunakan untuk mengatasi berbagai jenis infeksi bakteri. Obat ini juga dimanfaatkan dalam pengobatan antrax pada manusia atau jenis wabah bakteri lain.

Antibiotik fluoroquinolone dapat menyebabkan efek samping serius yang fatal. Karena itu, obat ciprofloxacin hanya digunakan untuk infeksi bakteri yang tidak dapat ditangani menggunakan obat antibiotik lain.

Obat antibiotik ini juga memiliki nama lain yang disebut Ciproxin. Ciprofloxacin dapat dikonsumsi oleh anak-anak dan dewasa dengan catatan dosis yang diberikan adalah dosis yang tepat. Ciprofoxacin diproduksi dalam beberapa pilihan seperti tablet, cairan siap minum, obat tetes mata, cairan infus, dan obat oles luar.

Aturan Pakai Ciprofloxacin

Semua antibiotik tentunya tidak boleh dikonsumsi secara sembarangan karena tidak semua orang aman dari risiko alergi antibiotik. Oleh sebab itu konsumsi antibiotik, termasuk ciprofloxacin, wajib di bawah pengawasan dokter. Adapun beberapa hal penting yang wajib diperhatikan soal antibiotik yang satu ini, seperti:

  • Khusus untuk wanita hamil atau menyusui, sesuaikan dosis konsumsi seperti yang telah dianjurkan oleh dokter
  • Khusus untuk penderita gangguan ginjal, penyakit jantung, tendonitis, epilepsi, artimia, atau berbagai jenis gangguan lain, efek samping dari penggunaan obat ini berupa kejang-kejang, kekurangan glukosa-6-fosfat dehidrogenase, dan myastenia gravis
  • Antibiotik ini wajib dihabiskan seperti apa yang telah dianjurkan oleh dokter. Tujuannya adalah untuk memastikan bahwa bakteri penyebab infeksi benar-benar mati serta untuk mencegah kambuhnya infeksi oleh bakteri serupa.
  • Sangat dianjurkan untuk tidak mengonsumsi obat antasida, susu, dan suplemen yang mengandung zinc dan zat besi karena dapat menghambat kinerja obat Ciprofloxacin.
  • Apabila terjadi reaksi alergi atau over-dosis, segeralah ke dokter atau rumah sakit terdekat.

Obat ini hanya boleh digunakan sesuai petunjuk dokter. Jangan melebihi atau mengurangi dosis atau menggunakan lebih lama dari jangka waktu yang sudah diresepkan.

Dosis aman ciprofloxacin sangat bergantung pada jenis infeksi, tingkat keparahan gejala, dan kondisi tubuh Anda. Dokter umumnya meresepkan dosis sekitar 250 sampai 500 mg dan dalam jangka waktu antara 3 hari sampai 2 minggu. Karena dosis aman ciprofoxacin bagi tubuh Anda dapat berubah sesuai dengan perkembangan infeksi, Anda sangat dianjurkan untuk rutin kontrol ke dokter.

Adapun aturan pakai obat ciprofloxacin adalah sebagai berikut: Ciprofloxacin dikonsumsi sebelum atau sesudah makan. Pasien juga dianjurkan untuk mengonsumsi banyak air putih guna mensuplai cairan di dalam tubuh. Air putih yang dikonsumsi dapat membantu pasien terhindar dari dampak efek samping paska mengonsumsi obat ini. Perlu diketahui bahwa sebaiknya tidak dianjurkan untuk mengonsumsi produk susu atau minuman berkafein seperti kopi dan cokelat.

Selain itu, mengonsumsi suplemen atau vitamin yang kaya akan kandungan zat besi dan zink juga sebaiknya tidak dilakukan ketika mengonsumsi obat ini. Jika pasien sudah terlanjur mengonsumsi produk susu atau minuman berkafein, setidaknya beri jeda 2, 4, atau 6 jam sebelum/sesudah mengonsumsi ciprofloxacin agar khasiat obat tidak berkurang.

Apabila jadwal konsumsi ciprofloxacin secara tidak sengaja terlewatkan, sebaiknya segera langsung meminumnya. Akan tetapi perlu diingat bahwa jangan mengonsumsi cprofloxacin dengan dosis ganda sebagai ganti dosis yang telah terlewatkan karena akan berakibat fatal.

Efek Samping Ciprofloxacin

Sama seperti obat-obatan kimia pada umumnya, ciprofloxacin juga dapat memunculkan efek samping pasca meminumnya. Ada beberapa efek samping ciprofloxacin yang umum dirasakan oleh pengonsumsi antibiotik ini, seperti:

  • Sakit kepala
  • Mual dan diare
  • Sering buang gas
  • Sendi terasa nyeri
  • Terjadi pembengkakan pada sendi atau otot (efek samping ini biasa dialami oleh pasien dengan usia di atas 60 tahun)
  • Muncul ruam, kesulitan bernafas, dan pembengkakan pada wajah dan mulut sebagai bentuk reaksi alergi terhadap ciprofloxacin.
  • Fungsi hati yang abnormal
  • Berpotensi meningkatkan risiko tendonitis dan bahkan tendon pecah, khususnya pada pasien berusia di atas 60 tahun atau pasien yang juga mengonsumsi obat-obatan yang masuk dalam kategori kortikosteroid, pasien penerima transplatasi ginjal, jantung, atau paru-paru.
  • Memunculkan gejala insomnia
  • Menyebabkan tremor, halusinasi, psikosis, paranoia, kecemasan, dan bahkan kecenderungan bunuh diri
  • Berpotensi menyebabkan nekrolisis epidermal toksik, aritmia jantung, Steven Johnson, pneumonitas alergi, hepatitis atau gagal hati, penekanan pada susmsum tulang, dan fotosintesitas.

Apabila Anda mengalami beberapa gejala di atas, ada baiknya Anda segera hubungi dokter atau langsung periksakan kondisi kesehatan Anda ke rumah sakit agar gejala-gejala tersebut dapat diatasi dengan baik. Dan konsumsi obat ini wajib dihentikan apabila pasien mengalami gejala-gejala hipersensitivitas seperti ruam parah, sakit kuning, dan gejala-gejala hipersensitivitas lainnya.

Alternatif Herbal untuk Ciprofloxacin

Antibiotik merupakan jenis obat-obatan yang biasa dimanfaatkan untuk mencegah dan mengobati berbagai jenis infeksi yang disebabkan oleh bakteri. Namun yang menjadi masalah adalah penggunaan antibiotik yang berlebihan justru tidak baik untuk kesehatan tubuh. Dosis konsumsi antibiotik yang berlebihan justru akan membuat bakteri di dalam tubuh akan resisten. Dampaknya, tubuh akan rentan terserang penyakit-penyakit yang sebenarnya sepele.

Jika Anda ragu dengan anibiotik kimia, Anda bisa gunakan antibiotik alami yang bisa didapatkan dari beberapa jenis tanaman. Sebut saja jahe, bawang, kunyit, madu, oregano, minyak zaitun, dan lain sebagainya. Bawang putih, misalnya, pada jaman dulu sering dimanfaatkan sebagai obat alami untuk mengobati infeksi perut yang disebabkan oleh bakteri.

Caranya bisa dimakan secara mentah-mentah atau dijadikan sebagai bumbu masakan. Tahukah Anda, bawang putih memiliki kandungan allicin dan zat theurapeutic yang berkhasiat untuk terapi penyembuhan penyakit. Khasiat ini serupa dengan khasiat antibiotik yang juga mampu mengobati penyakit infeksi.

Madu juga berperan sebagai antibiotik alami yang terkenal ampuh atasi berbagai jenis penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri. Anda bisa mengonsumsinya dengan campuran kayu manis sebagai minuman kesehatan. Resep obat tradisional ini terbukti sangat ampuh untuk meredakan gangguan pencernaan pada perut akibat aktivitas bakteri penyebab infeksi. Di dalam madu asli dan alami terdapat antimikroba yang mengeluarkan zat hidrogen peroksida yang mampu menghalangi pertumbuhan bakteri-bakteri penyebab infeksi.

Alternatif berikutnya yang tidak kalah ampuh membunuh bakteri ialah Noni juice. Dengan meminumnya setiap hari, sistem kekebalan tubuh dioptimalkan untuk bergerak cepat melawan berbagai serangan bakteri, parasit, serta melindungi tubuh dari bahaya infeksi.

Riset ilmiah yang dilakukan oleh Burns School of Medicine di University of Hawaii mengungkapkan bahwa Noni juice mengandung limpahnya polisakarida yang mampu mendongkrak sistem kekebalan tubuh melalui peningkatan aktivitas sel-sel darah putih.

Selain itu, Noni juga dinyatakan mampu menstimulasi produksi Nitrit Oksida dalam tubuh. Ini memberikan efek yang sangat bermanfaat bagi sistem kekebalan tubuh untuk melindungi tubuh dari infeksi. Nitrit Oksida membantu makrofagus—sel-sel pada tubuh yang diaktifkan untuk mencari dan menghancurkan parasit, bakteri, dan para “penjajah” lainnya yang menimbulkan infeksi.

Untuk informasi selengkapnya mengenai Noni juice, silakan baca halaman artikel “Noni Juice—Herbal Teruji Taklukan Berbagai Penyakit Berat!

Demikian sekilas ulasan tentang obat antibiotik ciprofloxacin, manfaat, dosis yang aman, serta efek sampingnya bagi kesehatan tubuh. Ingatlah bahwa sejumlah risiko efek samping kesehatan pengonsumsian obat bukan masalah yang berarti selama Anda mengikuti resep dokter.

Tentang Penulis

Artikel dibuat oleh tim penulisan deherba.com kemudian disunting oleh Cindy Wijaya seorang editor dan penulis beragam artikel kesehatan. Ia senang meriset dan berbagi topik-topik kesehatan dan pemanfaatan herbal. Tinggal di Bogor “kota hujan” sehingga mencintai suasana hujan dan sering mendapat inspirasi ketika hujan. Silakan klik di sini untuk kontak penulis via WhatsApp.

Anda mendapat manfaat dari artikel-artikel kami? Mohon berikan ulasan untuk terus menyemangati kami menulis > Google Review

{"email":"Email address invalid","url":"Website address invalid","required":"Required field missing"}