Pencegahan Kanker Indung Telur

DITULIS OLEH:
Fery Irawan 

Juni 8, 2018


Dapatkah Kanker Indung Telur Dicegah? Banyak faktor yang memicu serangan kanker indung telur pada wanita. Lalu adakah pencegahan kanker indung telur yang dapat meminimalisasi risiko serangan kanker indung telur?

Dalam artikel ini Anda akan memperoleh informasi seputar pencegahan kanker indung telur. Mulai dari menggunakan kontrasepsi oral, operasi ginekologi, serta penggunaan vaksin kanker indung telur. Simak penjelasan selengkapnya dalam artikel berikut!

Pencegahan Kanker Indung Telur

Namun, hingga saat ini penyebab kanker indung telur masih belum dapat dipastikan. Sedangkan untuk mencegah terjadinya kanker, maka Anda perlu menghindari penyebabnya.

Ada beberapa cara yang diyakini dapat mengurangi risiko serangan kanker indung telur epitel. Jika Anda khawatir dengan risiko serangan kanker indung telur, Anda mungkin dapat mendiskusikan informasi ini dengan para ahli medis. Sehingga, mereka akan membantu mempertimbangkan tindakan pencegahan yang cocok dengan keadaan Anda hingga obat kanker indung telur. Beberapa hal yang bisa jadi efektif untuk mencegah kanker indung telur ialah;

Penggunaan Kontrasepsi Oral

Penggunaan kontrasepsi oral (pil KB) diyakini mampu menurunkan risiko serangan kanker indung telur. Pengguaan kontrasepsi oral selama 5 tahun atau lebih memiliki potensi penurunan risiko serangan kanker sebesar 50%. Lebih rendah dibandingkan dengan wanita yang tidak pernah menggunakan kontrasepsi oral. Namun, konsumsi pil KB dalam jangka panjang dapat menimbulkan efek samping yang cukup serius. Jika Anda hendak menggunakan obat ini ada baiknya untuk mempertimbangkan dan mendiskusikannya dengan dokter.

Operasi Ginekologis

Histerektomi dipercaya dapat mengurangi kemungkinan terkena serangan kanker indung telur. Namun kebanyakan ahli medis setuju bahwa operasi ini hanya boleh dilakukan atas dasar alasan medis yang benar – bukan karena pengaruhnya yang mampu mengurangi risiko kanker indung telur.

Jika Anda ingin menjalani histerektomi dengan alasan medis yang benar dan ternyata Anda juga memiliki riwayat keluarga pengidap kanker indung telur atau kanker payudara yang kuat. Tindakan ini mungkin bisa menjadi pertimbangan agar kedua bagian indung telur maupun tuba fallopi diangkat.

Bahkan jika Anda tidak memiliki peningkatan risiko serangan kanker indung telur, beberapa dokter menyarankan agar indung telur diangkat beserta dengan rahim. Terutama jika seorang wanita telah mengalami menopause atau mendekati masa menopause. Bagi Anda yang berusia lebih dari 40 tahun, sebaiknya Anda mendiskusikan potensi risiko dengan dokter yang merawat, sebelum mengambil tindakan medis ini.

Vaksin Kanker Indung Telur

Menurut laporan klinik Mayo, Vaksin kanker indung telur merupakan jenis imunoterapi, yaitu pengobatan yang memanfaatkan sistem kekebalan tubuh untuk melawan kuman dalam menyerang sel kanker. Periset berharap bisa menggunakan vaksin kanker indung telur untuk melatih sistem kekebalan tubuh dalam mendeteksi dan menyerang sel kanker yang muncul kembali setelah perawatan awal selesai dilakukan.

Vaksin kanker indung telur yang diteliti meliputi:

  • Vaksin ini telah terbukti menimbulkan respons kekebalan pada wanita yang mengidap kanker indung telur, namun pengaruhnya terhadap kesanggupan hidup pasien untuk bertahan menghadapi kanker belum dapat dipastikan.
  • Vaksin ini juga telah diuji pada wanita dan telah terbukti menimbulkan respons imun. Namun satu penelitian menunjukkan tidak ada perbedaan dalam tingkat kekambuhan pada wanita yang mendapat oregovomab dibandingkan dengan wanita yang menerima plasebo.

Periset masih mempelajari vaksin kanker dan jenis imunoterapi lainnya yang bisa digunakan pada wanita pengidap kanker indung telur dikemudian hari. Pemeriksaan kanker indung telur masih perlu dilakukan untuk memastikan seberapa ganas sel tersebut.

Demikianlah beberapa tindakan pencegahan kanker indung telur yang dapat Anda lakukan saat ini. Semua tindakan pencegahan ini seharusnya dilakukan berdasarkan atas petunjuk dokter yang merawat Anda. Mengingat setiap kondisi kesehatan seorang pengidap kanker indung telur tidaklah sama dengan pasien lainnya. Beberapa orang mungkin mengalami gangguan kesehatan lainnya yang dikira serupa dengan ciri-ciri kanker indung telur.

Tentang Penulis

Artikel dibuat oleh tim penulisan deherba.com kemudian disunting oleh Fery Irawan seorang editor sekaligus penulis yang antusias dan sadar untuk memberikan informasi kesehatan yang tidak berat sebelah. Aktif menulis beragam artikel kesehatan selama beberapa tahun terakhir. Ia selalu berupaya menyampaikan informasi yang aktual dan terpercaya, sesuai dengan ketentuan dan prinsip jurnalistik yang ada. Silakan klik di sini untuk kontak penulis via WhatsApp.

Anda mendapat manfaat dari artikel-artikel kami? Mohon berikan ulasan untuk terus menyemangati kami menulis > Google Review

{"email":"Email address invalid","url":"Website address invalid","required":"Required field missing"}