Komplikasi Diabetes Melitus yang Harus Anda Waspadai


By Cindy Wijaya

Diabetes adalah penyakit yang membuat tubuh tidak mampu memetabolisme glukosa (gula) dengan baik. Ada banyak jenis penyakit diabetes, dan dua yang paling dikenal adalah diabetes melitus tipe 1 dan tipe 2. Meski perawatannya mungkin berlainan, namun ada kesamaan perawatan yaitu untuk memastikan glukosa terkontrol agar mencegah atau menunda komplikasi diabetes melitus.

Untuk mengontrol glukosa membutuhkan ketekunan dan pengendalian diri, yang bisa jadi sulit dan melelahkan. Tetapi kabar baiknya, Anda dapat menjalani hidup sehat meski punya diabetes. Anda dapat mengelola dan mencegah komplikasi umum yang terkait penyakit ini.

Berlatihlah pengendalian diri setiap hari, tetapkan tujuan-tujuan yang masuk akal bersama dokter Anda, dan jangan lupa untuk secara teratur berkonsultasi dengan dokter.

Apa Saja Komplikasi Diabetes Melitus?

Komplikasi diabetes dapat dibagi menjadi dua kategori:

  • Komplikasi mikrovaskular: komplikasi pada pembuluh darah kecil
  • Komplikasi makrovaskular: komplikasi pada pembuluh darah besar

Kedua jenis komplikasi tersebut biasanya terjadi akibat kenaikan kadar gula darah yang berlangsung terus-menerus (kondisi yang disebut hiperglikemia).

Kenaikan gula darah juga dapat menyebabkan kondisi yang timbul secara mendadak, seperti ketoasidosis diabetik (paling sering menjadi komplikasi diabetes melitus tipe 1) atau sindrom hiperglikemik hiperosmolar nonketosis. Kedua komplikasi ini dapat terjadi kapan saja. Namun, seringnya terkait dengan penyakit, dosis yang tidak mencukupi, atau kelalaian insulin, dan mereka dapat dicegah.

Kondisi kadar gula darah rendah (hipoglikemia) juga merupakan kondisi timbul mendadak yang dapat dicegah dan diatasi. Mengatasi kadar gula darah rendah dengan segera akan mencegah situasi yang berpotensi berbahaya.

Hipoglikemia biasanya muncul dengan gejala gemetar, berkeringat, dan kebingungan, dan harus segera diobati dengan asupan karbohidrat yang bekerja cepat, seperti jus atau tablet glukosa. Hipoglikemia berat dapat menyebabkan koma dan, dalam kasus yang parah, kematian. Karena itu sangat penting untuk memahami tanda, gejala, dan pengobatan hipoglikemia.

Gula darah rendah dapat disebabkan oleh asupan karbohidrat yang tidak cukup, olahraga, terlalu banyak insulin, atau waktu pengobatan yang tidak memadai. Jika Anda atau orang yang Anda kenal sering mengalami gula darah rendah, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter.

Risiko untuk mengembangkan komplikasi diabetes melitus yang kronis akan tergantung pada durasi penyakit dan tingkat keparahan hiperglikemia. Komplikasi jangka panjang dari diabetes dapat dikelola dan dicegah, tetapi kadang jika komplikasi terlalu parah, mereka dapat berkembang menjadi kondisi kronis lainnya.

Komplikasi Diabetes Melitus Jenis Mikrovaskular

Kerusakan dapat terjadi pada mata, ginjal, atau saraf-saraf akibat kondisi tingginya kadar gula darah.

Retinopati

Retinopati terjadi jika pembuluh darah di mata menjadi rusak. Retinopati diabetik adalah istilah umum untuk semua gangguan retina yang disebabkan oleh diabetes.

Ada dua jenis retinopati—non-proliferatif dan proliferatif. Retinopati proliferatif yang ekstrem dapat menyebabkan kebutaan jika tidak terdeteksi dan diobati. Penderita diabetes juga berisiko lebih besar tekena glaukoma dan katarak.

Gangguan pada mata dapat dicegah jika Anda rutin periksa kondisi kesehatan, mendeteksi dini masalah yang muncul, dan kontrol gula darah yang baik. Juga, kemajuan dalam metode perawatan telah membuat pengobatan penyakit mata pada penderita diabetes lebih berhasil.

Lembaga American Diabetes Association merekomendasikan agar semua orang yang baru didiagnosis diabetes tipe 2 untuk menjalani pemeriksaan mata segera setelah diagnosis dan setiap tahun sesudahnya. Sedangkan penderita diabetes tipe 1 harus menerima pemeriksaan mata dilated dalam waktu 5 tahun sesudah diagnosis dan setiap tahun setelahnya.

Nefropati

Nefropati (kerusakan ginjal) dapat terjadi jika kadar glukosa meningkat untuk waktu lama. Penderita diabetes yang mengembangkan penyakit ginjal mungkin punya kecenderungan genetik terhadap penyakit ginjal dan masalah tekanan darah.

Jika komplikasi diabetes melitus terjadi pada ginjal, ginjal jadi kesulitan menyaring limbah tubuh, yang dapat menyebabkan protein tumpah ke dalam urin (dikenal sebagai mikroalbuminuria).

Jika penyakit ginjal terdeteksi lebih awal, komplikasi yang lebih parah dapat dicegah. Namun, Anda mungkin membutuhkan prosedur dialisis atau transplantasi ginjal agar tetap sehat ketika penyakit ginjal ditemukan pada tahap selanjutnya.

Untuk mencegah komplikasi pada ginjal, Anda harus menjaga kadar glukosa tetap terkendali, yang bahkan dapat memulihkan komplikasi ringan yang sudah terjadi pada ginjal.

Neuropati

Glukosa yang terus-menerus dalam keadaan tinggi dapat menyebabkan kerusakan saraf (neuropati). Berbagai jenis neuropati tersebut antara lain neuropati perifer (yang paling umum, memengaruhi kaki, lengan, dan tangan) dan neuropati otonom.

Neuropati perifer dapat menyebabkan mati rasa, rasa panas, nyeri, kesemutan, hilang rasa, luka susah sembuh, dan rentan terhadap infeksi dan borok pada anggota-anggota badan. Neuropati otonom mengacu pada kerusakan saraf yang dapat memengaruhi perut (seperti pada gastroparesis) dan organ seks.

Masalah saraf dapat berdampak pada sebagian besar sistem organ dan gejalanya muncul secara berbeda tergantung pada organ yang rusak. Beberapa gejala ini termasuk gastroparesis, sembelit, diare, masalah kontrol kandung kemih, masalah dengan organ seks seperti disfungsi ereksi, seperti ingin pingsan, dan detak jantung tidak teratur.

Disfungsi otonom kardiovaskular dikaitkan dengan meningkatnya risiko iskemia miokardium dan kematian.

Komplikasi Diabetes Melitus Jenis Makrovaskular

Kerusakan dapat terjadi pada jantung dan pembuluh darah akibat kondisi tingginya kadar gula darah.

Penyakit Kardiovaskular

Diabetes merupakan salah satu penyebab utama penyakit kardiovaskular (penyakit jantung dan pembuluh darah). Dan penyakit kardiovaskular adalah penyebab utama pada orang dengan diabetes. Bahkan lembaga American Diabetes Association menunjukkan bahwa dua-pertiga kematian pada penderita diabetes diakibatkan oleh penyakit jantung.

Sejumlah jenis penyakit kardiovaskular yaitu aterosklerosis, aritmia, dan gagal jantung. Yang rentan mengalami komplikasi diabetes melitus ini ialah mereka yang diabetesnya tak terkontrol yang kegemukan, punya riwayat keluarga penderita penyakit jantung, tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, dan trigliserida tinggi.

Penyakit jantung bisa mengakibatkan serangan jantung dan stroke. Namun kabar baiknya Anda bisa mengurangi risikonya dengan menurunkan berat badan, pola makan bergizi seimbang, olahraga, dan pengendalian kadar gula darah.

Anda juga perlu rutin memeriksakan kondisi kesehatan untuk dapat mendeteksi dini dan mengobati masalah yang mungkin muncul.

Penyakit Vaskular Perifer

Penyakit arteri perifer terjadi sewaktu pembuluh darah di kaki menebal akibat plak. Mirip dengan bagaimana arteri di jantung dapat dipengaruhi oleh peningkatan glukosa, begitu juga arteri di kaki Anda.

Gejala penyakit arteri perifer antara lain kram atau nyeri saat berjalan yang hilang saat beristirahat, kelemahan pada anggota tubuh bagian bawah, rasa nyeri, kurang denyut nadi di kaki, jari kaki dingin, luka atau borok di kaki yang sulit sembuh.

Bila Anda mengalami gejala-gejala ini, sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter. Anda mungkin perlu menemui dokter ahli pembuluh darah (vaskular) untuk menentukan langkah selanjutnya.

Stroke

Stroke terjadi akibat terganggunya aliran darah ke otak. Penderita diabetes hampir dua kali lebih mungkin untuk terkena stroke daripada mereka yang tidak punya diabetes.

Kabar baiknya, Anda bisa mencegah komplikasi diabetes melitus ini. Anda harus menjaga kadar gula darah tetap terkontrol, berhenti merokok, dan menjaga tekanan darah tetap stabil.

Langkah-Langkah untuk Mencegah Komplikasi Diabetes Melitus

Anda bisa hidup sehat dan panjang umur meski punya diabetes. Demi mencegah komplikasi diabetes melitus tipe 1 maupun tipe 2, Anda harus berupaya mengontrol kadar glukosa darah. Untuk itu, Anda perlu mengerti faktor-faktor apa saja yang memengaruhi kadar glukosa. Berikut sejumlah tips yang dapat dicoba.

  • Pantau kadar gula darah Anda. Bagi kebanyakan penderita diabetes, kadar glukosa puasa mereka seharusnya sekitar 80 – 130 mg/dL, dan kadar glukosa 2 jam setelah makan seharusnya kurang dari 180 mg/dL. Berkonsultasilah dengan dokter mengenai target glukosa yang tepat untuk Anda sendiri.
  • Konsumsi makanan yang sehat. Bekerja sama lah dengan dokter atau ahli gizi untuk mengetahui jenis makanan yang tepat bagi Anda. Sebagian penderita diabetes mendapat manfaat dengan menghitung karbohidrat setiap kali makan, sebagian yang lain mengupayakan diet rendah karbohidrat.
  • Olahraga teratur. Aktivitas fisik membantu menurunkan kadar glukosa sekaligus membuat Anda lebih bertenaga, lebih mudah tidur nyenyak di malam hari, dan mengurangi peradangan dalam tubuh.
  • Kurangi berat badan. Seorang penderita diabetes yang kegemukan dapat lebih terkontrol glukosanya dengan mengurangi kelebihan berat badan.
  • Minum obat sesuai resep. Waktu minum, dosis, berapa sering, dan fungsi obat harus dipertimbangkan saat minum obat. Jadi selalu ikuti petunjuk dokter sewaktu mengonsumsi obat.
  • Bantu dengan herbal anti-diabetes. Salah satu herbal yang direkomendasikan ialah Noni juice, sebab punya manfaat ganda yaitu untuk membantu mengontrol kadar glukosa sekaligus mengatasi masalah-masalah yang turut memicu komplikasi, seperti masalah jantung, masalah saraf, dan kolesterol.
  • Tidur malam. Kualitas tidur yang buruk dapat menaikkan kadar glukosa. Jadi upayakan tidur setidaknya 7 jam setiap malam.
  • Berhenti merokok. Tidak soal tipe diabetes yang Anda miliki, merokok menyulitkan Anda untuk mengontrol diabetes Anda. Upayakanlah untuk berhenti merokok sesegera mungkin.

Diabetes adalah penyakit yang rumit yang membutuhkan pengendalian diri untuk mengontrolnya. Meski ada beberapa hal yang tidak bisa Anda kendalikan, namun ada banyak hal juga yang bisa Anda kendalikan dari penyakit ini.

Berupayalah untuk menjaga gula darah dalam kisaran normal guna mencegah atau menunda komplikasi diabetes melitus. Kadang mengendalikan gula darah juga dapat memulihkan komplikasi tertentu. Dan bekerja sama lah dengan dokter Anda untuk upaya pengendalian diabetes.

Demikianlah artikel ini yang membahas tentang komplikasi diabetes melitus. Semoga informasi ini dapat bermanfaat bagi Anda dan keluarga. Temukan juga ulasan-ulasan menarik lain seputar kesehatan hanya di Deherba.com.

Sumber

Sumber Referensi:

Verywell Health. Managing and Preventing Complications of Diabetes. URL: https://www.verywellhealth.com/managing-and-preventing-complications-of-diabetes-5114759

MSD Manual. Complications of Diabetes Mellitus. URL: https://www.msdmanuals.com/professional/endocrine-and-metabolic-disorders/diabetes-mellitus-and-disorders-of-carbohydrate-metabolism/complications-of-diabetes-mellitus

Tentang Penulis

Artikel dibuat oleh tim penulisan deherba.com kemudian disunting oleh Cindy Wijaya seorang editor dan penulis beragam artikel kesehatan. Ia senang meriset dan berbagi topik-topik kesehatan dan pemanfaatan herbal. Tinggal di Bogor “kota hujan” sehingga mencintai suasana hujan dan sering mendapat inspirasi ketika hujan. Silakan klik di sini untuk kontak penulis via WhatsApp.

Anda mendapat manfaat dari artikel-artikel kami? Mohon berikan ulasan untuk terus menyemangati kami menulis > Google Review

{"email":"Email address invalid","url":"Website address invalid","required":"Required field missing"}