Mengenal Lebih Baik Apa Itu Glikogen


By Cindy Wijaya

Glukosa dan karbohidrat lain adalah sumber energi utama dalam tubuh Anda. Tapi adakalanya tubuh Anda menyimpan lebih banyak gula daripada yang dibutuhkan. Untuk itu, tubuh Anda sering menyimpan kelebihan gula tersebut dalam bentuk glikogen. Apa itu Glikogen sebenarnya? Apakah keberadaan senyawa ini memberi keuntungan bagi tubuh atau justru membawa kerugian? Artikel ini akan membantu Anda memahami apa itu glikogen dan juga apa manfaat dari glikogen bagi tubuh Anda.

Dalam laman sciencedaily, disampaikan apa itu glikogen sebenarnya. Glikogen adalah hasil akhir dari formasi glukosa dalam tubuh yang tersimpan dalam sel dan hati sebagai cadangan energi. Merupakan salah satu formasi kimia dari karbohidrat atau zat pati yang telah melalui rangkaian sekresi dalam tubuh sampai membentuk sebagai cadangan pati.

Glukosa sendiri merupakan biomolekul penting yang menjadi elemen penting dalam proses pembentukan energi untuk sel-sel di seluruh tubuh manusia secara keseluruhan. Gula glukosa kita peroleh dari makanan yang banyak mengandung karbohidrat, seperti biji-bijian, umbi-umbian, juga dari buah-buahan yang kita konsumsi sepanjang hari yang diproses menjadi bentuk gula yang larut dalam darah.

Gula yang larut dalam darah akan terserap oleh sel berdasarkan sinyal dari insulin. Ketika sel membutuhkan energi, insulin akan diproduksi, mendorong glukosa terserap sel dan terjadilah proses metabolisme energi dari glukosa. Sedang sisa dari glukosa yang tidak menjadi energi ini akan dkonversikan dengan bantuan sejumlah enzim dan peran fruktosa untuk membentuk glikogen.

Fruktosa adalah jenis lain dari zat gula yang bisa didapat dari beragam jenis gula buah dan madu. Fruktosa akan masuk dalam tubuh untuk kemudian diolah sebagian menjadi glukosa dan sisanya bertahan dalam formasi lamanya, fruktosa. Fruktosa berfungsi untuk membantu pembakaran lemak dan membentuk cadangan pati atau glikogen serta cadangan lemak atau trigliserida.

Glikogen akan tersimpan dalam dua tempat yaitu:

Glikogen yang tersimpan dalam otot

Pada jaringan otot, glukosa yang tersimpan dalam bentuk glikogen dapat digunakan secara langsung oleh otot tersebut untuk menghasilkan tenaga. Sebanyak dua pertiga dari semua cadangan glikogen tubuh akan disimpan dalam otot. Glikogen yang tersimpan dalam otot akan mengalami penyusutan apabila seseorang melakukan olahraga berat dalam waktu yang lama.

Glikogen yang tersimpan dalam hati

Glikogen dalam hati ini bisa kembali lagi ke aliran darah seseorang sehingga jika seseorang mengalami kekurangan kalori, glikogen inilah yang memenuhi kebutuhannya. Misalnya untuk kebutuhan otak, jantung, dan paru-paru. Karena fungsi vital itu jugalah yang mungkin membuat persedian glikogen dalam hati lebih banyak. Hati dapat menyimpan glikogen sebanyak sepertiga dari banyak glikogen yang dihasilkan karena kelebihan kalori. Glikogen dalam hati akan mengalami penyusutan setelah 12-18 jam puasa.

Glikogen ini akan dipakai oleh tubuh sebagai sumber energi cadangan yang sangat penting untuk mempertahankan fungsi normal semua sel tubuh, misalnya pada saat kita sedang berolahraga, bekerja berat, berpuasa, atau sakit.

Untuk membantu tubuh memproduksi energi disaat asupan tidak mencukupi, tubuh akan menarik cadangan glikogen dan cadangan trigliserida dalam tubuh. Biasanya keduanya akan bekerja bersama atau kadang bergiliran untuk membantu membentuk energi. Semakin banyak Anda mengasup buah sebagai sumber fruktosa, semakin besar pembentukan energi dari trigliserida terbentuk.

Dan semakin banyak Anda mengonsumsi air selama beraktivitas, semakin banyak glikogen dalam hati akan diurai kembali sebagai glukosa untuk kemudian larut dalam darah. Inilah cara tubuh memproduksi energi sekalipun tidak mendapatkan sumber energi yang mencukupi.

Bagi tubuh pembentukan energi secara alami seharusnya memang datang dari glukosa dan lemak. Bila kadar glukosa dalam darah menipis dan tak ada pula cadangan energi, maka tubuh akan menarik protein sebagai sumber energi. Ini akan menyebabkan otot kekurangan massa dan materi asam amino di dalamnya.

Tidak hanya bermasalah dengan otot, protein yang masuk dalam sistem metabolisme akan menjadi beban berat bagi hati dan kerap menjad pemicu beragam penyakit serius, seperti masalah sirkulasi darah, kardiovaskular, penurunan fungsi hati, sampai asam urat dan gagal ginjal.

Itu sebabnya penting untuk tetap menjaga kadar glikogen dan trigliseria dalam dalam tubuh berada pada ambang normal. Dan ketika asupan makanan dan nilai kalori yang Anda konsumsi melebihi kebutuhan energi tubuh, otomatis kelebihan gula dalam darah akan kembali dicadangkan sebagai glikogen.

Yang menjadi masalah adalah ketika jumlah glikogen dalam tubuh sudah berlebihan. Kelebihan glikogen dalam hati dapat mengakibatkan kelebihan kolesterol dan penyakit fatty liver. Glikogen juga bisa memberi efek negatif terhadap kesehatan sirkulasi darah, sistem saraf, dan masalah dengan kardiovaskular.

Begitu pula keberadaan glikogen dalam otot yang berlebih juga akan membuat masalah pada otot dan tungkai. Otot dan tungkai akan mengalami kelelahan berlebih juga rasa nyeri. Hal ini disebabkan otot tidak bisa mengolah glikogen yang ada secara normal untuk aktivitas sehari-hari.

Penipisan glikogen dapat dicegah dengan menjaga asupan karbohidrat dan gula, terutama bila aktivitas Anda banyak membutuhkan energi. Aktivitas tersebut misalnya adalah body building memberikan bantuan untuk melakukan adaptasi terhadap peningkatan kebutuhan kalori dengan jumlah cadangan glikogen dalam tubuh.

Di sisi lain, selalu pastikan pula untuk menjaga glikogen dalam jumlah yang normal. Anda bisa mengatur pola makan sehingga asupan karbohidrat sesuai dengan kebutuhan tubuh akan energi. Hindari mengonsumsi karbohidrat berlebihan dan karbohidrat sederhana karena memudahkan terbentuknya cadangan glikogen berlebihan. Tetap perbanyak buah yang kaya vitamin dan mineral serta memperbanyak asupan air putih demi mengimbangi asupan Anda.

Kini Anda tahu kan apa itu glikogen? Jangan menghindari karbohidrat sepenuhnya karena tanpa asupan tersebut, banyak fungsi tubuh Anda akan menurun karena kekurangan energi. Tetapi bijaklah dalam mengonsumsinya supaya tetap menjaga nilai glikogen dalam ambang normal.

Tentang Penulis

Artikel dibuat oleh tim penulisan deherba.com kemudian disunting oleh Cindy Wijaya seorang editor dan penulis beragam artikel kesehatan. Ia senang meriset dan berbagi topik-topik kesehatan dan pemanfaatan herbal. Tinggal di Bogor “kota hujan” sehingga mencintai suasana hujan dan sering mendapat inspirasi ketika hujan. Silakan klik di sini untuk kontak penulis via WhatsApp.

Anda mendapat manfaat dari artikel-artikel kami? Mohon berikan ulasan untuk terus menyemangati kami menulis > Google Review

{"email":"Email address invalid","url":"Website address invalid","required":"Required field missing"}