Gula Alkohol: Pemanis Buatan Pengganti Gula Biasa?

DITULIS OLEH:
Nurul Kuntarti 

Oktober 1, 2018


Kita sudah memahami dengan baik ada bahaya yang mengancam dibaliknya manisnya gula. Sudah pula dipahami bahwa gula adalah salah satu penyebab diabetes dan masalah obesitas. Dari sanalah kemudian kita mulai mengenal konsep gula rendah kalori.

Pengganti gula ini memang memiliki kadar kalori lebih rendah dari gula pada umumnya. Lazim pula disebut sebagai pemanis buatan karena beberapa di antaranya adalah pemanis yang dibuat dari proses kimiawi buatan khusus.

Dan di antara pilihan pemanis buatan tersebut kita mengenal gula alkohol. Dikatakan bahwa gula alkohol memang jenis gula rendah kalori yang memiliki rasa yang sangat mendekati rasa gula tebu pada umumnya.

Tetapi apakah gula alkohol ini aman untuk dikonsumsi? Apakah tidak menyisakan efek samping untuk tubuh kita? Dan apakah pemanfaatannya sebagai pengganti gula cukup efektif untuk meredam efek samping gula?

Apa Sebenarnya Gula Alkohol?

Meski disebut dengan istilah gula alkohol, jangan menyalah artikan gula alkohol mengandung komponen alkohol atau etanol di dalamnya. Penggunaan istilah gula alkohol diperoleh dari proses pembentukan formula gula alkohol itu sendiri.

Gula alkohol diperoleh dari proses fermentasi dari karbohidrat. Pada dasarnya zat pati dari karbohidrat memang memiliki unsur manis yang samar. Proses fermentasi akan menguatkan rasa manis ini.

Tetapi dengan proses fermentasi yang juga akan berperan meningkatkan komposisi serat dari karbohidrat, maka rasa manis ini juga tidak lagi berbentuk glukosa atau sukrosa. Melainkan dalam bentuk gula alkohol. Setelah melalui proses ekstraksi, gula dari proses ini dapat dibentuk dalam formula solid tanpa unsur alkohol di dalamnya.

Beberapa gula alkohol diperoleh dengan proses buatan. Tetapi sebagian besar gula alkohol di dapat alami dari buah-buahan. Beberapa jenis buah-buahan melepas unsur etanol dalam tingkat kematangan tertentu dan ini juga akan menyebabkan terbentuknya gula alkohol. Gula alkohol di pasaran dapat diperoleh dari ekstraksi buah-buahan semacam ini.

Karena karakternya yang berbeda dari gula pada umumnya, gula alkohol pada umumnya memiliki rasa manis yang lebih rendah. Tetapi gula alkohol memiliki keunggulan lain, karena kadar glikemik di dalamnya yang rendah.

Gula alkohol termasuk dalam kategori gula rendah kalori. Aspek inilah yang kemudian menyebabkan beberapa jenis gula alkohol dimanfaatkan sebagai pemanis buatan untuk pengganti gula. Lazimnya, gula alkohol dimanfaatkan sebagai pengganti gula pada beragam produk di pasaran. Kita kemudian mengenalnya sebagai produk bebas gula atau sugar free.

Jangan salah kaprah dengan konsep bebas gula ini. Karena sebenarnya produk bersangkutan masih menggunakan pemanis yang mengandung kalori, meski jenis gula rendah kalori semacam gula alkohol ini.

Jenis-Jenis Gula Alkohol

Gula alkohol sendiri terdiri dari beberapa jenis. Setiap jenis dari gula alkohol memiliki kadar kalori dan kadar rasa manis yang berbeda. Juga diperoleh dari proses yang berbeda-beda. Jenis-jenis dari gula alkohol tersebut antara lain.

  • Sorbitol

    Senyawa gula alkohol ini terbuat dari fermentasi alami glukosa. Hasil ekstraksi yang diperoleh memiliki tingkat rasa manis sekitar 60% dari rasa manis gula biasa dengan kadar kalori sekitar 2, 6 kal untuk tiap gram. Ini lebih rendah dari kalori gula biasa yang mencapai 4 kal pergram.

    Sorbitol sendiri memiliki rasa sedikit menyerupai mint yang sangat lembut. Itu sebabnya sorbitol lazim dimanfaatkan sebagai pemanis buatan dalam penyegar mulut, pasta gigi dan permen karet. Sorbitol juga kerap dimanfaatkan pengganti gula dalam dunia bakery karena dianggap efektif menjaga kelembaban dari kue basah.

    Kandungan serat dalam sorbitol tinggi sehingga pemanis buatan ini membutuhkan waktu lebih lama untuk dicerna tubuh. Ini salah satu alasan sorbitol memiliki kadar glikemik yang rendah. Tetapi penggunaan sorbitol berlebih sebagai gula pengganti akan menyebabkan diare, rasa mual dan kembung.

    Beberapa juga melihat bahwa sorbitol memiliki efek laksatif yang ringan. Ini membantu melancarkan pencernaan pada tingkat tertentu, tetapi dapat memicu kontraksi berlebih bila dikonsumsi diatas dosis wajar.

  • Maltitol

    Jenis pemanis buatan ini terbuat dari ekstraksi komponen gula alkohol dalam sejumlah jenis sayuran dan buah. Termasuk jenis pengganti gula yang disukai untuk dunia kuliner karena rasanya yang cukup mendekati rasa gula.  Malt sendiri mengandung efek kepuasan sehingga sedikit membantu memberi efek kenyang.

    Maltitol diketahui sebagai jenis gula rendah kalori dengan kadar kalori sekitar 2 kal untuk tiap gram, sekitar ½ dari kadar kalori dalam gula biasa. Juga memiliki rasa manis lebih baik dibandingkan jenis pengganti gula lain, kadar manis dari maltitol mendekati kisaran 80% dari gula.

  • Erithritol

    Jenis gula alkohol satu ini terbuat dari fermentasi gula yang terdapat dalam pati jagung. Hasil ekstraksi dari proses ini memiliki kadar manis sekitar 70% dari gula biasa dengan kadar kalori sekitar 0,2 kal untuk tiap gramnya. Termasuk dalam kategori gula rendah kalori yang memiliki kadar kalori mendekati 0.

    Dapat dikatakan jenis erithritol ini termasuk jenis gula alkohol yang paling sehat dibandingkan jenis lain. Itu sebabnya lebih populer dimanfaatkan sebagai produk pengganti gula komersial.

    Ini karena erithritol tidak banyak memberi efek samping terhadap sistem pencernaan. Erithritol adalah jenis pemanis buatan yang mudah terserap dan larut dalam aliran darah tanpa terlalu lama terendap di dalam lambung dan usus. Ini meminimalisir efek pelepasan gas pada pencernaan.

  • Xilitol

    Satu lagi jenis gula alkohol yang diperoleh dengan mengekstraksi sejumlah jenis sayuran dan buah-buahan. Xilitol juga dianggap sebagai pemanis buatan aman yang digemari di dunia kuliner.

    Kadar kalori dari xilitol sekitar 2,4 kal untuk tiap gramnya dengan kadar fruktosa 0%. Ini kelebihan dari xilitol dibandingkan jenis gula alkohol buah lain. Tidak adanya kandungan fruktosa tidak akan membuat hati terganggu.

    Kadar manis dari xilitol terbilang medium sekitar 50-70% dari rasa manis dari gula, tanpa ada sisa rasa masam sebagaimana pada beberapa jenis gula pengganti dari buah-buahan lain. Beberapa pakar juga melihat xilitol membantu menurunkan kadar bakteri jahat dalam tubuh dan baik untuk kesehatan gigi. Beberapa permen karet untuk kesehatan gigi memanfaatkan xilitol sebagai pemanis buatan di dalamnya.

    gula rendah kalori
    Sumber: Imageresizer
  • Isomalt

    Isomalt adalah salah satu jenis gula alkohol yang memiliki rasa sangat mendekati rasa gula, dengan kadar manis sekitar 55%. Termasuk jenis gula rendah kalori, dengan kadar kalori dari isomalt sekitar 2 kal untuk tiap gram, sekitar ½ dari kadar kalori pada gula biasa.

    Isomalt terbuat dari proses fermentasi unsur pati jenis gandum-ganduman. Tidak heran bila isomalt juga sedikit memberi efek kenyang. Pemanfaatan isomalt sebagai pemanis buatan memang lebih tinggi di dunia kuliner karena rasa isomalt yang netral sehingga sangat mudah dipadukan dengan beragam bahan dan rasa.

  • Mannitol

    Pada umumnya mannitol lebih banyak dimanfaatkan sebagai obat dibandingkan sebagai pengganti gula. Meski memang termasuk gula rendah kalori, hanya sekitar 1,6 kal untuk pergramnya. Gula alkohol ini diperoleh dari ekstraksi beberapa jenis tanaman seperti jamur, bawang hingga beberapa jenis buah. Kadar manisnya sekitar 60% dari kadar manis pada gula biasa.

    Tetapi karena sifat diuretiknya yang cukup kuat, penggunaan dalam dosis berlebihan atau jangka panjang dianggap tidak cukup aman untuk keseimbangan cairan tubuh. Mannitol berlebihan juga dikhawatirkan mempengaruhi fungsi ginjal.

    Karena alasan tersebutlah kemudian mannitol menjadi pemanis buatan yang lebih sering menjadi terapi medis untuk masalah edema, pembengkakan otak, keracunan dan lain sebagainya. Gula alkohol ini juga kerap dijadikan terapi beberapa gangguan saraf dan otot, termasuk keluhan glukoma.

  • Laktitol

    Pemanfaatan dari laktitol sebagai pengganti gula memang tidak sebanyak pemanfaatan jenis pemanis buatan lain. Ini karena laktitol sendiri hanya memiliki kadar rasa manis sekitar 35% dari rasa manis pada gula biasa. Dengan kadar kalori mencapai 2 kal untuk tiap gram.

    Tetapi jenis gula alkohol yang terbuat dari whey atau dadih susu ini memiliki komponen polisakarida yang membantu proses pembuangan. Produk dengan kandungan laktitol memang biasanya Diperuntukan sebagai terapi laksatif atau pencahar.

Kenapa Gula Alkohol Berbeda?

Gula alkohol bekerja dengan cara yang berbeda di dalam tubuh. Cara penyerapan tubuh terhadap gula alkohol berbeda dari jenis gula biasa. Dan bagaimana cara tubuh memproses gula alkohol juga berbeda.

Kebanyakan jenis gula alkohol memang memiliki kadar kalori yang lebih rendah dari gula biasa. Ini menjadi salah satu alasan gula alkohol disukai sebagai pengganti gula untuk penderita diabetes dan mereka yang tengah dalam program penurunan berat badan.

Gula alkohol tidak diserap dengan optimal oleh tubuh. Beberapa mengandung lebih banyak serat sehingga lebih lama untuk dicerna. Kebanyakan juga mengandung unsur pencahar yang baik untuk melancarkan pencernaan.

Tubuh juga bereaksi berbeda ketika ditemukan kadar gula alkohol dalam darah. Tubuh tidak membutuhkan banyak insulin untuk proses metabolisme gula alkohol. Meski demikian keberadaan unsur pati di dalam gula alkohol akan tetap membantu mensuplai energi, meski tidak sebaik kemampuan gula biasa dalam memenuhi kebutuhan suplai energi.

Selain aspek pemanfaatannya sebagai gula rendah kalori yang membantu diet Anda, gula alkohol dapat menjadi pengganti gula dengan varian rasa berbeda. Rasa dari gula alkohol tidak semanis gula biasa. Beberapa memiliki rasa unik seperti unsur mint atau unsur sedikit masam yang samar. Dalam sejumlah kondisi rasa berbeda ini justru menjadikannya lebih digemari sebagai penambah rasa dalam dunia kuliner.

pengganti gula
Sumber: Istockphoto

Apa Manfaat Gula Alkohol?

Bicara soal manfaat gula alkohol memang cukup beragam. Dengan adanya fakta bahwa gula alkohol adalah gula rendah kalori saja kita sudah dapat mendapat gambaran, bahwa gula alkohol baik untuk diet Anda. Tetapi apa saja sebenarnya manfaat dari gula alkohol?

  • Asupan gula rendah kalori

    Mereka yang sedang dalam diet atau diharuskan untuk mengurangi asupan kalori dalam menu harian mereka tentu akan membutuhkan asupan yang mengandung kalori yang rendah. Dan gula alkohol tidak sekedar gula rendah kalori, tetapi juga memiliki nilai indeks glikemik yang rendah dengan tingkat kepuasan yang cukup baik.

    Mengonsumsi gula alkohol akan membantu Anda tetap leluasa  mengonsumsi minuman dan makanan manis tanpa perlu khawatir dengan jumlah kalori yang Anda asup. Beberapa jenis gula alkohol bahkan memiliki tingkat indeks glikemik mendekati 0. Ini artinya gula alkohol tersebut tidak memberi pengaruh terhadap kadar gula darah.

    Ini akan menjadi alternatif pilihan terbaik untuk mereka dengan masalah metabolisme, masalah berat badan berlebih hingga mereka dengan keluhan prediabetes dan diabetes.

    Khusus untuk kasus diabetes, proses metabolisme gula alkohol pada umumnya tidak membutuhkan banyak insulin. Sehingga baik untuk membantu pasien diabetes yang juga mengalami masalah dalam produksi insulin, juga efektif mencegah terjadinya resistensi insulin.

  • Pengganti gula yang aman untuk gigi dan mulut

    Gula adalah salah satu makanan empuk bagi bakteri. Ketika kadar glukosa dalam tubuh meningkat, otomatis bakteri akan lebih mudah tinggal. Demikian halnya bila ada endapan gula yang melekat pada gigi. Endapan ini mengundang bakteri untuk berkoloni dan membentuk infeksi dalam mulut.

    Memilih untuk mengonsumsi pengganti gula akan mengurangi pengendapan glukosa dan sukrosa pada mulut. Ini karena sifat dari gula alkohol yang tidak mudah membentuk endapan dan tertinggal sebagaimana pada gula biasa.

    Selain itu, terbukti pula dalam International Journal of Dentristy tahun 2010, bahwa beberapa jenis gula alkohol seperti xilitol, erithtritol dan sorbitol memang memberi efek proteksi pada gigi. Membantu menguatkan gigi dan mencegah gigi menjadi rapuh dan mudah digerigiti oleh bakteri.

  • Baik untuk liver

    Salah satu bahaya dari gula biasa adalah pengaruhnya terhadap liver atau hati. gula berlebih akan menyebabkan produksi insulin berlebihan. Ini menyebabkan hati harus bekerja extra menetralisir insulin dan mengubah gula berlebih ini menjadi lemak cadangan.

    Dengan mengonsumsi pemanis buatan gula alkohol ini maka tubuh tidak akan memproduksi insulin berlebih dan tidak akan menstimulasi kerja hati dengan berlebih. Itu sebabnya mengonsumsi gula alkohol akan lebih sehat untuk liver.

  • Sebagai prebiotik

    Sebagian besar gua alkohol diperoleh dari fermentasi unsur glukosa, sukrosa dan pati. Proses alami  ini nantinya akan menghasilkan komponen fiber khusus yang akan berfungsi sebagai prebiotik bagi tubuh.

    Ini akan menjadi makanan bagi unsur bakteri sehat yang berdiam dalam usus. Alih-alih terserap oleh usus, gula alkohol akan dicerna oleh bakteri dalam usus dan membantu meningkatkan kuantitas dan kualitas bakteri sehat dalam pencernaan.

  • Baik untuk tulang dan kulit

    Dalam riset terbatas juga ditemukan adanya fakta bahwa sejumlah jenis gula alkohol tidak hanya dapat bekerja sebagai pemanis buatan, tetapi juga meningkatkan kadar kolagen dalam tubuh. Ada kolerasi sangat kuat antara kolagen dengan kesehatan kulit, tulang dan tulang rawan.

Adakah Risiko Mengonsumsi Gula Alkohol?

Meski dinyatakan dapat menjadi pilihan pengganti gula yang lebih sehat, ternyata kita tetap perlu memperhatikan jumlah gula alkohol yang Anda konsumsi dalam sehari-hari. Rupanya, gula alkohol dalam kadar berlebih rupanya juga dapat menyisakan efek samping.

Gula rendah kalori ini rupanya memiliki sejumlah efek seperti efek diuretik pada jenis gula alkohol mannitol. Beberapa gula alkohol juga dapat menyebabkan efek diare bahkan efek kontraksi usus seperti pada jenis laktitol sorbitol. Kebanyakan gula alkohol ini juga dapat memicu efek kembung dan mual bila dikonsumsi berlebihan.

Pada dasarnya tidak banyak kasus overdosis dari gula alkohol yang ditemukan. Mereka yang menjadikan gula alkohol sebagai pengganti gula hanya akan mengonsumsi dalam jumlah dibawah 400 gram. Ini masih dianggap sebagai dosis normal yang dapat ditoleransi tubuh.

Memilih gula rendah kalori untuk pilihan pemanis harian Anda mungkin akan menjadi satu langkah awal memulai pola hidup sehat Anda. Tetapi pastikan tetap bijak dalam memilih pemanis buatan yang Anda konsumsi dan bagaimana cara untuk mengonsumi pengganti gula ini dengan bijak dan aman.

Sumber

Joe Leech. MS. Healthline. Sugar Alcohols: Good or Bad?. https://www.healthline.com/nutrition/sugar-alcohols-good-or-bad. Accessed: 2018-09-21(Archived by WebCite®)

American Diabetes Association. Sugar Alcohols . http://www.diabetes.org/food-and-fitness/food/what-can-i-eat/understanding-carbohydrates/sugar-alcohols.html. Accessed: 2018-09-21(Archived by WebCite®)

Megan Metropulos, MS, RD, LDN and Megan Ware, RDN . Medical News Today. Are sugar alcohols good or bad for you?. https://www.medicalnewstoday.com/articles/320901.php. Accessed: 2018-09-21(Archived by WebCite®)

Tentang Penulis

Artikel dibuat oleh tim penulisan deherba.com kemudian disunting oleh Nurul Kuntarti seorang seorang sarjana ekonomi yang menemukan hasratnya dalam bidang kesehatan sejak memiliki putri pertamanya. Keinginan untuk terus memahami dunia kesehatan dilanjutkan dengan mengabdikan diri dalam dunia tulis-menulis di bidang kesehatan, untuk terus menghasilkan artikel-artikel kesehatan yang akurat, kredibel, dan bermanfaat. Silakan klik di sini untuk kontak penulis via WhatsApp.

Anda mendapat manfaat dari artikel-artikel kami? Mohon berikan ulasan untuk terus menyemangati kami menulis > Google Review

{"email":"Email address invalid","url":"Website address invalid","required":"Required field missing"}