Matahari dan Jerawat, Menyembuhkan atau Memperburuk?


By Cindy Wijaya

Anda mungkin pernah mendengar beberapa orang tua menyarankan kita untuk berjemur di bawah sinar matahari demi bisa menghilangkan jerawat. Tetapi anehnya, beberapa orang justru tanpa sadar mendapati wajahnya menjadi lebih berjerawat setelah beraktivitas fisik di bawah sinar matahari.

Manakah sebenarnya yang benar? Apakah sinar matahari akan membantu menyembuhkan jerawat atau justru memperburuk jerawat di wajah Anda? Kami akan mencoba melihat pengaruh sinar matahari terhadap wajah Anda dengan lebih dalam demi bisa menjawab pertanyaan tersebut.

Bagaimana Sinar Matahari Bekerja pada Kulit?

Tentu saja sinar matahari memberi pengaruh pada kulit. Ini adalah sebuah fakta yang perlu kita pahami bersama. Jadi jangan mengambil asumsi kita harus sepenuhnya menghindari sinar matahari, karena keputusan ini sama sekali tidak bijak.

Bahkan, faktanya mereka yang rutin beraktivitas fisik di bawah sinar matahari akan memiliki kondisi tubuh yang lebih sehat. Karena sinar matahari membuat tubuh mengolah pro vitamin D menjadi vitamin D untuk siap diserap tubuh. Sedang tubuh Anda terutama tulang, kulit dan proses regenerasi sel membutuhkan vitamin D dalam jumlah cukup besar.

Itu sebabnya mereka yang mendapatkan paparan sinar matahari dengan cukup akan memiliki permukaan kulit lebih bersih dan segar. Karena rupanya ada peran cukup besar vitamin D terhadap kesehatan kulit, termasuk untuk perawatan jerawat, perbaikan jaringan kulit dan membantu meningkatkan daya tahan permukaan kulit. Hal ini dijelaskan pula dalam livestrong.com.

Dan sinar matahari juga akan membantu mengatasi bakteri pada permukaan kulit, karena rupanya panas dan radiasi dari sinar matahari memang memiliki sifat antiseptik yang dapat mematikan bakteri pada permukaan kulit, sebagaimana dijelaskan dalam howtogetridofacne.com.

Di sisi lain, ternyata sinar matahari juga akan menurunkan intensitas sistem imunitas tubuh. Ini artinya tubuh akan menurunkan intensitas proteksi dan perlawanan terhadap serangan bakteri di permukaan wajah.

Apakah Sinar Matahari Bisa Menyembuhkan Jerawat?

Bisa dikatakan sinar matahari memiliki dua sisi mata pedang yang perlu Anda pahami ketika dikaitkan dengan jerawat. Pada kondisi terbatas, ada pengaruh positif dari terapi sinar matahari terhadap penyembuhan jerawat, tetapi dalam kondisi lain, justru sinar matahari akan memperburuk jerawat.

Sinar matahari akan memberi pengaruh positif terhadap proses penyembuhan jerawat hanya bila dilakukan dalam skala terbatas. Situasi hanya berlaku apabila dilakukan di saat sinar matahari masih lembut dengan ekspos yang terbatas. Seperti hanya dilakukan selama 10 menit pada saat pukul 7 pagi setiap harinya.

Pada dasarnya sinar matahari adalah radiasi, pada skala ringan radiasi ini akan memberi manfaat untuk membunuh bakteri. Juga efek hangatnya akan membantu mengeringkan jerawat kista yang biasanya mengandung banyak cairan dan nanah.

Sinar UV sebagai salah satu bagian sinar radiasi dalam sinar matahari bila dipaparkan dalam skala ringan akan membantu meredakan inflamasi sehingga kulit akan memudarkan efek kemerahan akibat inflamasi dari jerawat.

Sementara itu, sinar matahari juga membantu kulit membentuk vitamin D. Untuk Anda ketahui bahwa sebenarnya terdapat manfaat besar vitamin D terhadap penyembuhan jerawat. Bahkan dikatakan bahwa salah satu tanda kulit kurang vitamin D adalah mudahnya kulit membentuk koloni jerawat di permukaan wajah.

Kekurangan vitamin D akan menyebabkan kulit memproduksi lebih banyak minyak  yang menjadi salah satu penyebab jerawat lebih mudah tumbuh. Kekurangan vitamin D juga akan menyebabkan sistem daya tahan permukaan kulit akan menurun sehingga kulit lebih rentan terhadap bakteri penyebab jerawat. Jadi menambahkan asupan vitamin D pada kulit akan penting dalam proses perawatan kulit berjerawat.

Dapatkah Sinar Matahari Memperburuk Jerawat?

Menurut teenvogue.com, manfaat sinar matahari untuk perawatan jerawat memang cukup ambigu. Meski memang memberi manfaat, tetapi sifatnya cukup terbatas dan kadang ekspos berlebihan hanya akan bekerja berkebalikan terhadap permukaan kulit. Dan itu sebabnya, melakukan perawatan jerawat dengan sinar matahari hanya bisa dilakukan dengan hati-hati dan skala cukup terbatas.

Karena sebenarnya efek radiasi dari sinar UVA dan UVB dari sinar matahari bisa berubah menjadi cukup buruk terhadap permukaan kulit. Kulit yang terpapar sinar matahari berlebihan justru akan mengalami efek iritasi berat, terbakar dan kerusakan termasuk di antaranya memicu tumbuhnya jerawat lebih berat.

Ini karena selain mematikan bakteri, sinar UVA dan UVB justru menyebabkan sistem imunitas menurun. Cukup kontradiktif, mengingat dikatakan sebelumnya sinar matahari menyebabkan naiknya kadar vitamin D di permukaan kulit yang akan membantu meningkatkan daya tahan kulit, tetapi kini dikatakan kembali bahwa radiasi akan menurunkan imunitas.

Tetapi demikianlah faktanya, sinar matahari yang terpapar berlebihan memang akan menyebabkan sistem imunitas atau daya tahan kulit terhadap serangan bakteri menurun. Dan ekspos vitamin D yang Anda dapatkan tak akan dapat berkutik menghadapi efek kerusakan dari sinar matahari pada kulit Anda.

Di sisi lain ekspos sinar matahari berlebihan terutama selepas pukul 9 pagi hingga pukul 4 sore akan menyebabkan efek iritasi akibat kulit terbakar oleh radiasi. Kerusakan ini menyebabkan permukaan kulit menjadi kering. Secara otomatis situasi ini akan mendorong kulit memproduksi lebih banyak minyak.

Inilah sebabnya setelah Anda berjemur di bawah sinar matahari, Anda akan menemukan kulit wajah Anda kering, merah dengan noda kehitaman,namun terasa berminyak sekali ketika disentuh dengan sejumlah sebum dan jerawat yang berkoloni pada wajah. Sejumlah orang mengatakan situasi ini sebagai breakout, karena tingkat kerusakan yang cukup berat.

Anda membutuhkan terapi untuk mengembalikan kelembaban permukaan kulit Anda sementara Anda juga akan membutuhkan terapi untuk kembali menormalkan produksi minyak pada wajah Anda. Kadang situasi ini akan cukup sulit diatasi dalam jangka panjang.

Paparan sinar matahari berlebihan juga menyebabkan pembuluh darah pada wajah membesar. Ini juga memicu permukaan kulit melebarkan pori-porinya. Ini adalah bentuk adaptasi tubuh Anda terhadap panas yang dipaparkan pada wajah Anda. Pori-pori yang besar memudahkan kotoran dan bakteri terperangkap di dalamnya sehingga semakin meningkatkan resiko jerawat.

Apakah Tabir Surya Bisa Membantu Mengurangi Masalah?

Bicara soal tabir surya memang akan bicara soal masalah yang cukup kompleks. Faktanya untuk melindungi kulit Anda, tabir surya adalah satu hal yang paling penting untuk Anda gunakan. Anda akan meningkatkan resiko kanker kulit bila membiarkan kulit Anda terpapar sinar matahari tanpa perlindungan tabir surya terutama bila Anda beraktivitas outdoor di siang hari.

Tabir surya akan bekerja membantu melindungi kulit dari efek radiasi sinar UVA dan UVB. Juga membantu menjaga kelembaban kulit yang akan lebih mudah kering pasca terpapar panas dari sinar matahari. Tabir surya juga akan melindungi permukaan kulit dari efek iritasi dan terbakar dari paparan sinar matahari.

Hanya saja kebanyakan tabir surya berada dalam formula yang berat dan kadang memiliki kadar pelembab yang terlalu tinggi. Ini karena sejumlah komponen dalam tabir surya memang bisa memicu terjadinya jerawat. Menurut sumber facingacne.com, sejumlah komponen kimia dalam tabir surya sebaiknya dihindari ketika kulit Anda terlalu berminyak, sensitif dengan produk berat atau relatif mudah berjerawat.

Beberapa jenis komponen yang sebaiknya dihindari dari tabir surya yang diperkirakan akan menyebabkan jerawat antara lain seperti cocoa butter, minyak peppermint, minyak kayu manis, minyak kelapa dan beberapa jenis senyawa kimia seperti butyl stearate, decyl oleate, myristyrl propionate, isopropyl isostearate, octyl stearate, isopropyl myristate, isopropyl neopentanoate, isopropyl palmitate, myristyl myristate, octyl palmitate, dan propylene glycol-2.

Senyawa seperti avobenzones, benzophenones, oxyphenones, methoxycinnamate (biasa ditemukan dalam jenis tabir surya anti air) juga senyawa para-aminobenzoic acid (PABA) juga bukan jenis senyawa yang aman untuk kulit sensitif.

Akan lebih baik untuk Anda memilih jenis tabir surya untuk kulit berminyak. Biasanya jenis ini sudah bersifat lebih ringan dengan komponen utama yang tidak terlalu beminyak. Beberapa mengandung senyawa zinc oxide atau titanium dioxide yang justru membantu merawat kulit berjerawat atau bersebum.

Pada dasarnya terapi dengan sinar matahari memiliki manfaat untuk permukaan kulit, bahkan juga dapat membantu mengatasi jerawat dan mempercepat proses penyembuhannya. Namun hanya bila dilakukan dengan ekspos terbatas dan ringan.

Berlebihan dengan sinar matahari terutama di saat sinar matahari sedang panas-panasnya sama sekali bukan tindakan bijak dan justru akan memperburuk kondisi kulit berjerawat. Pada situasi ini perlindungan dengan tabir surya kadang juga tak banyak membantu.

Anda juga bisa membantu mempercepat efektifitas terapi jerawat yang Anda jalankan dengan mengonsumsi noni juice. Noni juice yang kaya vitamin C dan E serta sejumlah komponen antioksidan akan mempercepat proses pengeringan jerawat, penyembuhan bekas luka jerawat dan membantu meningkatkan daya tahan tubuh terhadap bakteri penyebab jerawat.

Tentang Penulis

Artikel dibuat oleh tim penulisan deherba.com kemudian disunting oleh Cindy Wijaya seorang editor dan penulis beragam artikel kesehatan. Ia senang meriset dan berbagi topik-topik kesehatan dan pemanfaatan herbal. Tinggal di Bogor “kota hujan” sehingga mencintai suasana hujan dan sering mendapat inspirasi ketika hujan. Silakan klik di sini untuk kontak penulis via WhatsApp.

Anda mendapat manfaat dari artikel-artikel kami? Mohon berikan ulasan untuk terus menyemangati kami menulis > Google Review

{"email":"Email address invalid","url":"Website address invalid","required":"Required field missing"}