Ketahui Bahaya Kecanduan Alkohol bagi Kesehatan Anda!


By Cindy Wijaya

Penyalahgunaan alkohol sudah lama menjadi masalah kehidupan yang rumit di berbagai belahan dunia. Hal ini didefinisikan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sebagai “suatu pola konsumsi alkohol yang disertai risiko konsekuensi yang membahayakan” secara fisik, mental, atau sosial. Kecanduan alkohol sering membuat seseorang minum lebih dari batas aman yang direkomendasikan.

Ketergantungan terhadap alkohol dapat menyebabkan Anda kehilangan kendali untuk berhenti minum. Orang yang ketergantungan/kecanduan alkohol teramat menginginkan alkohol, terus minum meskipun sudah mengalami banyak masalah akibat alkohol, serta merasa sangat menderita apabila tidak minum alkohol.

Orang dari segala usia, jenis kelamin, dan kebangsaan tidak kebal terhadap bahaya kecanduan alkohol. Yang jadi pertanyaan, apa sebenarnya pengaruh alkohol bagi tubuh? Apa bahaya kesehatan dari minum berlebihan? Dan Apa batas aman konsumsi alkohol?

Apa Pengaruh Alkohol bagi Tubuh Anda?

Minuman beralkohol mengandung senyawa etanol yang merupakan neurotoksin—zat yang bisa merusak sistem saraf. Orang yang mabuk sebenarnya ia sedang berada dalam pengaruh racun atau lebih tepatnya sedang keracunan.

Dalam jumlah yang besar, etanol dapat menyebabkan koma bahkan kematian. Tubuh Anda bisa mengubah etanol menjadi zat yang tidak berbahaya, tetapi proses pengubahan tersebut tidak terjadi dalam waktu singkat.

Apabila alkohol dikonsumsi dengan cepat melebihi kecepatan tubuh dalam menetralkan racun, maka etanol akan menumpuk di sistem dan mulai memperlihatkan gangguan fungsi otak. Bagaimana bisa?

Kemampuan bicara, berpikir, penglihatan, pikiran, koordinasi gerakan, dan perilaku semuanya berhubungan dengan serangkaian reaksi kimia yang luar biasa rumit pada neuron otak. Etanol bisa mengubah reaksi-reaksi tersebut dengan meningkatkan atau menekan fungsi neurotransmitter (yang menghantarkan sinyal antara neuron) sehingga mengganggu arus informasi normal dalam otak. Seorang yang mabuk akan bicara dengan tidak jelas, penglihatannya kabur, perilakunya kurang masuk akal, dan gerakannya lamban.

Terbiasa minum alkohol membuat proses kimiawi otak menyesuaikan diri untuk mengatasi efek racun etanol serta mempertahankan fungsi saraf normal. Ini menimbulkan toleransi alkohol—alkohol dalam jumlah sama akan lebih sedikit pengaruhnya. Kecanduan timbul jika otak menyesuaikan diri sedemikian rupa sehingga otak tidak sanggup berfungsi sebagaimana mestinya tanpa alkohol.

Jika kebutuhan tubuh pecandu akan alkohol tidak terpenuhi, ia akan mengalami gejala terganggunya proses kimiawi otak, misalnya kecemasan, gelisah, gemetar, atau kejang-kejang.

Inilah Bahaya Kecanduan Alkohol bagi Tubuh Anda!

Penyalahgunaan alkohol dalam jangka panjang merusak liver secara bertahap. Pertama, proses penguraian etanol memperlambat penceraan lemak sehingga lemak menimbun dalam liver (steatosis alkoholis). Kedua, setelah lemak menumpuk, muncullah peradangan liver yang kronis (hepatitis). Dan tahap terakhir adalah terjadinya sirosis liver. Ketiga tahap kerusakan liver ini berulang terus-menerus pada diri pecandu alkohol sehingga bisa menimbulkan cacat permanen pada liver.

Kunci yang paling penting dalam menghindari bahaya kecanduan alkohol ialah membiasakan diri minum dalam batas aman. Jutaan orang di seputar dunia bisa dengan aman menikmati alkohol. Berbagai sumber mengatakan bahwa batas aman alkohol ialah 20 gram alkohol murni perhari (2 takaran standar) bagi pria, dan 10 gram (1 takaran) bagi wanita.

Tentang Penulis

Artikel dibuat oleh tim penulisan deherba.com kemudian disunting oleh Cindy Wijaya seorang editor dan penulis beragam artikel kesehatan. Ia senang meriset dan berbagi topik-topik kesehatan dan pemanfaatan herbal. Tinggal di Bogor “kota hujan” sehingga mencintai suasana hujan dan sering mendapat inspirasi ketika hujan. Silakan klik di sini untuk kontak penulis via WhatsApp.

Anda mendapat manfaat dari artikel-artikel kami? Mohon berikan ulasan untuk terus menyemangati kami menulis > Google Review

{"email":"Email address invalid","url":"Website address invalid","required":"Required field missing"}