Mencegah Batu Ginjal dengan Diet Batu Ginjal


By Nurul Kuntarti

Menurut data depkes, penyakit ginjal merupakan salah satu penyakit yang paling banyak memakan biaya dari dana BPS tahun 2015. 1/4 kasus  yang muncul berkaitan dengan kasus batu ginjal. Ditengarai keterbatasan pemahaman masyarakat akan gejala, penyebab dan cara mencegah batu ginjal sebagai penyebab tingginya kasus batu ginjal.  Adakah diet batu ginjal yang efektif?

Ini menunjukan bahwa penyakit ini siap mengancam siapa saja dan kapan saja. Sekalipun dikatakan tingkat resiko pada pasien pria lebih tinggi 4 kali dibandingkan dengan resiko pada pasien wanita. Simak selengkapnya dalam artikel berikut!

Kenali Efektivitas Diet Batu Ginjal Berikut!

Menurut sumber medicalnewstoday.com, penyebab terjadinya batu ginjal dapat berkaitan dengan sejumlah faktor. Tetapi faktor utama yang menjadi penyebab adalah kebiasaan minum yang kurang. Tubuh secara normal membutuhkan sekitar 6 – 8 gelas sehari. Dan bila minum Anda tidak mencukupi kebutuhan ini, tubuh akan lebih rentan membentuk endapan pada saluran urin, termasuk ginjal.

Karena ginjal membutuhkan dorongan dari air untuk memproduksi urin supaya dapat optimal membuang sisa metabolisme tubuh. Bila proses pembuangan urin ini tidak berjalan lancar, endapan akan terbentuk dan akhirnya mengeras di area ginjal. Inilah asal muasal penyebab terjadinya batu ginjal.

Tetapi sejumlah pola makan juga dapat meningkatkan resiko terbentuknya batu ginjal. Karena komponen dari batu ginjal sendiri pada umumnya terbentuk dari kalsium oksalat,asam urat dan elemen-elemen residu proses metabolisme makanan tertentu yang kita asup.

Ketika Anda mengonsumsi makanan yang mengandung kadar oksalat tinggi, mengandung elemen purin dan asam urat, atau memiliki kadar garam tinggi Anda akan mengalami peningkatan resiko batu ginjal setidaknya 10%. Karena elemen ini lebih mudah mengendap pada ginjal dan menjadi penyebab terjadinya batu ginjal.

Sejumlah vitamin seperti vitamin C dan D yang Anda konsumsi berlebihan dan dalam jangka panjang juga dapat menjadi penyebab terjadinya batu ginjal. Karena vitamin-vitamin ini bekerja dengan larut pada air, sehingga bila asupannya tidak diimbangi dengan minum yang cukup justru beresiko membentuk endapan.

Resiko tinggi juga akan dialami pada mereka yang mengidap sejumlah masalah seperti hiperparatiroid, keluhan saluran kencing, chrons disease dan lain sebagainya. Juga pada mereka dengan masalah hipertensi, diabetes dan kegemukan.

Selain itu, untuk mereka yang sudah memiliki riwayat batu ginjal sebelumnya perlu pula melakukan tidakan pencegahan ekstra sebelum kasus batu ginjal muncul pada tubuh mereka.

11 Cara Efektif Mencegah Batu Ginjal

Akan tetapi, bagaimana cara efektif untuk membantu Anda mencegah batu ginjal? Beberapa cara – cara diet batu ginjal berikut ini akan membantu Anda.

  • Kendalikan Berat Badan

    Menurut sumber Journal of American Medical Association tahun 2005, mereka yang memiliki masalah obesitas akan memiliki resiko masalah ginjal termasuk di antaranya batu ginjal lebih tinggi.

    Sedang menurut sumber Canadian Journal of Kidney Health and Disease tahun 2017 diungkap bagaimana kegemukan dapat memicu masalah volume urin dan sirkulasi air menuju ginjal yang tidak lancar. Masalah kegemukan juga kerap menyebabkan tersimpannya air di dalam sel-sel tubuh lebih lama.

    Sebagaimana sudah dijelaskan sebelumnya, untuk penting menjaga volume dan kuantitas urin demi mencegah batu ginjal. Maka ketika mereka dengan masalah obesitas mulai mengalami gangguan kencing, maka tingkat resiko batu ginjal akan meningkat.

  • Kendalikan Konsumsi Air

    Cukup minum adalah rahasia paling penting dalam mencegah batu ginjal. Karena fungsi ginjal akan bekerja optimal hanya bila tubuh tercukupi kebutuhan airnya. dan ginjal akan dengan mudah meyisakan endapan kotoran  ketika cairan yang ada dalam tubuh tidak cukup.

    Standar kebutuhan tubuh akan air minum mencapai kisaran minimal 6 – 8 gelas perhari. Tetapi angka ini tidak baku, karena pada beberapa orang yang terlalu aktif, mereka bisa membutuhkan air hingga 12 gelas perhari.

    Maksimalkan untuk mengonsumsi air putih dibandingkan air yang dibubuhi perasa termasuk kopi dan teh. Karena manfaat air dapat bekerja optimal ketika masuk ke dalam tubuh dalam keadaan air murni bukan dengan komponen terlarut.

    Selain air putih beberapa pakar melihat diet batu ginjal akan efektif dengan mengonsumsi air kelapa juga akan sangat membantu mengurangi kadar endapan dalam ginjal. Ini juga baik mencegah terbentuknya batu ginjal.

  • Kendalikan Konsumsi Kafein

    Kafein dalam formula apapun memang memiliki dua efek dengan dua sisi mata uang. Tubuh sendiri memang terbantu dengan kinerja kafein dalam mendorong metabolisme tubuh dan sirkulasi darah. Tetapi perhatikan pula efeknya terhadap saraf dan sistem fluida dalam tubuh.

    Khusus untuk pengaruhnya yang terakhir, kafein dapat berpengaruh pada pembentukan batu ginjal. Menurut The American Journal of the Clinical Nutrition tahun 2014, kafein berlebihan akan meningkatkan resiko pembentukan batu ginjal.

    Ini karena berlebihan dengan kafein hingga melebihi 400 mg perhari akan mendorong keluarnya urin berlebihan dan memicu efek dehidrasi. Kondisi dehidrasi akan meningkatkan resiko pembentukan batu ginjal.

    Di sisi lain, justru mengonsumsi kafein dengan moderat, hanya dikisaran 200 mg perhari akan membantu mencegah pembentukan batu ginjal sekitar 10%. Karena pada level moderat efek diuretik pada kafein justru membantu mendorong endapan pada ginjal lebih cepat keluar bersama urin. Setidaknya demikian yang dijelaskan dalam American Journal of Epidemiology tahun 1996.

  • Kendalikan Konsumsi Asam Sitrat

    Setidaknya 60% dari pasien batu ginjal ditemukan memiliki masalah kekurangan kadar asam sitrat dalam tubuhnya. Ini berdasar riset yang diungkap dalam Korean Journal of Urology tahun 2014.

    Menurut  medicinenet, kondisi hipocitraturia atau tubuh kekurangan kadar asam sitrat memang dapat berakibat buruk bagi tubuh. Salah satu efeknya menjadi salah satu penyebab utama terjadinya endapan kalsium.

    Untuk dapat dikatakan normal tubuh membutuhkan kadar asam sitrat sekitar 320 mg perhari. Dan untuk mendapatkan asupan asam sitrat dengan cukup Anda dapat mengasup setidaknya 1 gelas air perasan lemon atau juice berry. Juice mangga dan satu mangkuk anggur juga bisa menjadi pilihan alternatif untuk Anda.

  • Kendalikan Konsumsi Potasium

    Sementara Anda disarankan untuk mengendalikan asupan garam, Anda juga rupanya disarakan untuk mengendalikan asupan potasium atau kalium ke dalam tubuh. Sementara diketahui, bahwa potasium bekerja berlawanan dengan garam dengan menstimulasi tubuh menarik air dari dalam darah menuju ginjal.

    Meski di satu sisi ini menjadi cara efektif menurunkan volume darah dan tingkat tekanan darah.  Tetapi Anda disarankan untuk mengendalikan level konsumsi dalam batas aman. Karena kelebihan potasium akan meningkatkan kadar basa dalam tubuh dan menyebabkan efek peningkatan volume urin. Situasi ini bila diteruskan justru bisa menyebabkan batu ginjal.

  • Kurangi Konsumsi Alkohol

    Alkohol memang memiliki tingkat resiko cukup tinggi bagi kesehatan, terutama bila dikonsumsi dengan berlebihan. Khusus untuk kasus batu ginjal, alkohol sendiri memiliki kandungan purin cukup tinggi. sementara purin dapat menjadi salah satu komponen yang berperan dalam pembentukan batu ginjal.

    Di luar itu, ada efek diuretik ketika Anda mengonsumsi alkohol berlebihan. Dalam jangka pendek, diuretik akan membantu mengangkat endapan dalam ginjal dan membawanya keluar bersama urin.

    Tetapi kerapnya Anda mengonsumsi alkohol akan membuat tubuh Anda kerap mengalami kekurangan cairan. Pada fase semacam ini, tubuh akan kembali kesulitan dalam mendorong sisa residu metabolisme tubuh dan akhirnya dengan mudah terendap pada ginjal.

  • Kurangi Konsumsi Garam

    Ada kaitan kuat sekali antara kondisi retensi air dalam tubuh dengan asupan garam. Ketika kadar natrium dalam garam tinggi, maka tubuh akan menarik lebih banyak air  menuju darah. Kemudian sel-sel tubuh juga akan menarik lebih banyak air.

    Dan akibatnya tubuh mengalami masalah retensi air. Kondisi ini mudah dikenali dengan munculnya edema atau pembengkakan pada beberapa bagian tubuh atau seluruh tubuh. Pembengkakan akan tidak bingkas atau sulit kembali ketika ditekan.

    Retensi air akan mengurangi volume air yang masuk menuju ginjal dan menurunkan produksi urin. Ini sebabnya pasien  akan rentan mengalami masalah batu ginjal. Dan karenanya perlu Anda kurangi ketika Anda menjalankan diet batu ginjal.

  • Kurangi Konsumsi Asam

    Ada perbedaan mendasar antara makanan yang mengandung komponen asam sitrat dengan makanan yang didalam tubuh dapat diubah menjadi komponen asam. Di sini kita akan bicara soal jenis yang kedua. Jenis yang kedua rupanya malah berbahaya dan dapat meningkatkan resiko pembentukan batu ginjal.

    Menurut  Journal of Nephrology tahun 2010, makanan yang dengan mudah diubah tubuh menjadi asam akan meningkatkan keasaman pada urin dan ini yang akan menjadi salah satu hal yang memicu batu ginjal.

    Makanan-makanan yang masuk dalam golongan ini antara lain  daging merah, daging dari jenis unggas-unggasan, keju, telur dan daging ikan berserat padat seperti tuna dan tongkol. Kurangi jenis makanan ini untuk mencegah batu ginjal.

  • Kurangi Konsumsi Oksalat

    Pada dasarnya, batu ginjal dapat terbentuk dari beragam komponen, tetapi salah satu yang paling kerap muncul adalah jenis batu ginjal yang mengandung kadar kalsium oksalat tinggi.

    Riset yang diungkap dalam Clinical Journal of the American Society of Nephrology tahun 2014 menunjukan bahwa setidaknya 67% dari kasus batu ginjal terbentuk dari endapan kalsium oksalat dalam ginjal.

    Untuk mengendalikan resiko pembentukan batu ginjal dari jenis ini, Anda disarankan untuk mengonsumsi kalsium ketika Anda mengonsumsi makanan kaya oksalat. Kendalikan asupan makanan kaya oksalat dengan baik.

    Kecuali Anda memang memiliki resiko tinggi mengalami masalah batu ginjal, Anda akan disarankan untuk membatasi asupan makanan kaya oksalat dalam level yang cukup terbatas.

    Untuk itu, Anda bisa mulai dengan memadukan makanan kaya kalsium seperti susu dengan sereal, bayam dan kaldu tulang, berry dengan yoghurt juga kacang almond dengan keju.

  • Tingkatkan Konsumsi Omega 6

    Minyak ikan dan jenis ikan-ikanan dari laut dalam mengandung komponen asam lemak omega 3 yang tinggi. kabar baiknya ternyata asam lemak omega 3 membantu mengendalikan kadar asam pada urin dan menurunkan resiko  terbentuknya batu ginjal. Hal tersebut di jelaskan dalam Journal of Urology tahun 2014.

    Pastikan untuk mendapatkan rasio asam lemak omega 6 dan omega 3 dalam komposisi yang tepat, 1 : 3. Karena kelebihan asam lemak omega 6 dapat mendorong terbentuknya banyak endapan kalsium dalam urin.  Dan lagi-lagi akan menggagalkan upaya Anda mencegah batu ginjal.

  • Tingkatkan Konsumsi Vitamin B6

    Selain menambah asupan kalsium dan asam lemak omega 3, Anda juga disarankan untuk mencukupi kebutuhan tubuh akan vitamin B6. Karena ada kaitan erat antara kekurangan vitamin B6 dengan batu ginjal. Hal tersebut diungkap dalam sejumlah laporan termasuk dalam Journal of the American Society of Nephrology tahun 1999.

    Makanan kaya vitamin B6 seperti edamame, kacang, granola, dan sejumlah sayuran serta biji-bijian adalah sumber terbaik untuk tubuh Anda. Setidaknya Anda membutuhkan asupan  vitamin B6 sekitar 10 mg perharinya untuk mencapai level aman.

Itu tadi beberapa cara sederhana mengatur pola makan untuk mencegah batu ginjal. Mencegah penyakit ginjal apapun bentuknya jauh lebih baik ketimbang membiarkan kerusakan ginjal berlarut-larut.

Mencegah batu ginjal sebenarnya hanya membutuhkan konsistensi dan kesabaran. Menjalankan pola diet batu ginjal dengan menghindari makanan yang bisa menjadi penyebab terjadinya batu ginjal akan membantu Anda menurunkan resiko terbentuknya batu ginjal dan penyakit ginjal lain menyerang Anda.

Demikianlah diet batu ginjal yang bisa Anda terapkan. Bila Anda memiliki kondisi kesehatan lainnya, alangkah baiknya untuk segera melakukan pemeriksaan medis, sebelum diet batu ginjal diterapkan. Nantikan terus informasi kesehatan lainnya selain diet batu ginjal.

Tentang Penulis

Artikel dibuat oleh tim penulisan deherba.com kemudian disunting oleh Nurul Kuntarti seorang seorang sarjana ekonomi yang menemukan hasratnya dalam bidang kesehatan sejak memiliki putri pertamanya. Keinginan untuk terus memahami dunia kesehatan dilanjutkan dengan mengabdikan diri dalam dunia tulis-menulis di bidang kesehatan, untuk terus menghasilkan artikel-artikel kesehatan yang akurat, kredibel, dan bermanfaat. Silakan klik di sini untuk kontak penulis via WhatsApp.

Anda mendapat manfaat dari artikel-artikel kami? Mohon berikan ulasan untuk terus menyemangati kami menulis > Google Review

{"email":"Email address invalid","url":"Website address invalid","required":"Required field missing"}