Penyakit Ginjal Polikistik: Gejala, Penyebab, dan Pengobatannya

DITULIS OLEH:
Cindy Wijaya 

Mei 24, 2021


Penyakit ginjal polikistik (PKD) menyerang setiap 1 dari 400 – 1000 orang di seluruh dunia, dan diperkirakan setiap 1 dari 20 ribu anak menderita PKD jenis resesif autosomal. Ini adalah penyakit ginjal yang sering berkembang menjadi parah. Namun jika ditangani dengan baik, penyakit ini bisa diperlambat perkembangannya dan penderitanya bisa hidup dengan baik.

Apa itu penyakit ginjal polikistik? Bagaimana gejala-gejalanya? Apa penyebabnya? Dan bagaimana cara mengobatinya? Temukan jawabannya dengan membaca artikel ini sampai habis.

Apa Itu Penyakit Ginjal Polikistik?

Penyakit ginjal polikistik (polycystic kidney disease atau sering disingkat PKD) adalah penyakit kelainan genetik yang menyebabkan ada banyak kista berisi cairan tumbuh di ginjal seseorang. Ini tidak seperti kista ginjal biasa yang umumnya tidak berbahaya, yang dapat muncul di ginjal seraya memasuki usia lanjut. Kista dari penyakit ini sampai mengubah bentuk ginjal penderitanya, dan bisa membuatnya membesar.

Polycystic kidney disease merupakan salah satu jenis penyakit ginjal kronis yang mengurangi fungsi ginjal dan dapat mengakibatkan gagal ginjal. Penyakit ini juga bisa menyebabkan komplikasi, atau masalah lain, seperti tekanan darah tinggi, kista di hati, dan masalah pembuluh darah di otak dan jantung.

Dua Jenis Utama Penyakit Ginjal Polikistik

Terdapat dua jenis utama dari polycystic kidney disease, yaitu:

  • PKD dominan autosomal (autosomal dominant polycystic kidney disease, disingkat ADPKD), yang biasanya didiagnosis pada usia dewasa.
  • PKD resesif autosomal (autosomal recessive polycystic kidney disease, disingkat ARPKD), yang dapat didiagnosis pada bayi di dalam rahim atau segera setelah bayi lahir.

Di seluruh dunia diketahui setiap 1 dari 400 sampai 1000 orang menderita jenis ADPKD, dan setiap 1 dari 20.000 anak menderita ARPKD.

Bagaimana Gejala Penyakit Ginjal Polikistik?

Banyak dari penderita PKD bertahun-tahun tidak mengalami gejala yang berkaitan dengan penyakit ginjalnya itu. Kista di ginjal biasanya harus bertumbuh 1.27 cm atau lebih besar sebelum seseorang mulai mengalami gejala-gejala. Gejala-gejala yang berkaitan polycystic kidney disease antara lain:

  • Tekanan darah tinggi
  • Sakit punggung atau sakit di sisi samping
  • Darah di urin
  • Merasa kenyang atau penuh di perut
  • Perut membesar karena ginjal membesar
  • Sakit kepala
  • Batu ginjal
  • Gagal ginjal
  • Infeksi saluran kemih atau infeksi ginjal

Tidak jarang penderita PKD tidak menyadari keberadaan penyakit ini karena tidak merasakan gejala yang signifikan.

Namun jika Anda mengalami beberapa dari gejala seperti di atas, sebaiknya periksakan ke dokter. Dan jika Anda punya anggota keluarga dekat—orang tua, kakak atau adik, atau anak—yang sudah didiagnosis polycystic kidney disease, sebaiknya minta dokter untuk memeriksa apakah Anda juga memiliki penyakit ini.

Apa Penyebab Penyakit Ginjal Polikistik?

Penyebab dari polycystic kidney disease adalah gen-gen yang abnormal (tidak normal). Itu artinya pada kebanyakan kasus penyakit ini menurun dalam keluarga. Kadang-kadang mutasi genetik juga dapat terjadi dengan sendirinya (spontan), meski tidak ada faktor keturunan penyakit ini dari orang tua.

Pada jenis autosomal dominant polycystic kidney disease (ADPKD), gejala-gejala penyakit ini seringnya mulai muncul di usia 30 hingga 40-an. Sehingga jenis ini sempat disebut PKD orang dewasa. Namun sebenarnya anak-anak juga dapat mengalami PKD ini.

Hanya butuh satu pihak orang tua (ayah atau ibu) dengan gen-gen abnormal ini untuk menurunkannya pada anaknya. Jika satu pihak orang tua punya ADPKD, setiap anaknya punya kemungkinan 50% untuk memiliki penyakit ADPKD. Karena itu sebagian besar kasus PKD merupakan jenis ini.

Pada jenis autosomal recessive polycystic kidney disease (ARPKD), yang jauh lebih jarang kasusnya daripada ADPKD, gejala-gejalanya seringnya muncul tidak lama setelah seorang bayi lahir. Tapi kadang gejala-gejalanya baru muncul di masa kanak-kanak nanti atau bahkan selama masa remaja.

Harus ada gen-gen abnormal dari kedua pihak orang tua (ayah dan ibu) untuk menurunkannya pada anaknya. Jika kedua orang tua punya mutasi genetik untuk penyakit ini, setiap anak mereka punya 25% kemungkinan untuk memiliki penyakit ARPKD.

Bisakah Mencegah Penyakit Ginjal Polikistik?

Para ahli masih belum menemukan cara untuk mencegah PKD. Namun, kita mungkin bisa memperlambat perkembangan komplikasi PKD yang disebabkan oleh tekanan darah tinggi, misalnya kerusakan ginjal.

Caranya dengan mengupayakan untuk menjaga tekanan darah tidak lebih dari 120/80. Dan bekerja sama dengan dokter untuk membantu mengendalikan PKD. Dokter yang terlibat mungkin termasuk seorang dokter umum dan seorang dokter nefrologi, yaitu dokter spesialis kesehatan ginjal.

Bagaimana Cara Mengobati Penyakit Ginjal Polikistik?

Tingkat keparahan PKD bervariasi dari orang ke orang, bahkan pada satu keluarga yang sama. Sering kali, penderita PKD mencapai penyakit ginjal stadium lanjut pada usia 55 – 65 tahun. Tapi ada penderita PKD yang penyakit ginjalnya ringan dan tidak pernah mencapai stadium lanjut.

Cara mengobati polycystic kidney disease haruslah disesuaikan dengan gejala-gejala yang dialami serta komplikasi yang sudah terjadi pada pasien. Berikut beberapa cara pengobatan yang dilakukan oleh dokter:

  • Mengonsumsi obat untuk memperlambat pertumbuhan kista di ginjal.
  • Mengonsumsi obat dan mengubah pola hidup untuk mengendalikan tekanan darah.
  • Menjaga tubuh sesehat mungkin untuk memperlambat penurunan fungsi ginjal.
  • Mengonsumsi obat untuk meredakan rasa sakit.
  • Mengonsumsi antiobiotik untuk mengatasi infeksi saluran kemih atau ingeksi ginjal.
  • Minum banyak air untuk mengatasi urin yang berdarah.
  • Menjalani dialisis atau transplantasi ginjal jika sudah mengalami gagal ginjal.
  • Menjalani pengobatan untuk aneurisma otak.

Melakukan pengobatan sedini mungkin merupakan cara terbaik untuk memperlambat perkembangan dari PKD.

Penyesuaian Pola Hidup untuk Memperlambat PKD

Aktif bergerak atau olahraga minimal 30 menit hampir setiap hari: Aktivitas fisik yang teratur dapat membantu mengurangi stres, menjaga berat badan, dan mengendalikan tekanan darah.

Kurangi berat badan: Berat badan yang berlebih membuat ginjal bekerja lebih keras. Jadi kurangilah berat badan untuk membantu melindungi fungsi ginjal.

Tidur cukup setiap malam: Mendapat tidur yang cukup penting untuk menjaga kesehatan fisik dan mental, serta membantu menjaga tekanan darah serta kadar gula darah.

Minimalkan stres: Stres yang berkepanjangan bisa menaikkan tekanan darah dan bisa memicu depresi. Cobalah kurangi stres dengan lebih aktif bergerak secara fisik dan cukup tidur, atau dengan mengerjakan suatu hobi.

Berhenti merokok: Merokok menaikkan tekanan darah, yang membuat kerusakan ginjal lebih parah. Selain bagus untuk ginjal, berhenti merokok juga bagus untuk kesehatan jantung.

Ubah pola makan: Penderita PKD biasanya perlu mengubah pola makan untuk mengendalikan tekanan darah serta melindungi ginjalnya. Jadi bicarakanlah dengan dokter atau ahli nutrisi megnenai pola makan yang terbaik bagi Anda.

Kesimpulan tentang Penyakit Ginjal Polikistik

Apa itu penyakit ginjal polikistik? Penyakit ginjal polikistik (polycystic kidney disease atau sering disingkat PKD) adalah kelainan genetik yang menimbulkan tumbuhnya banyak kista berisi cairan di ginjal. Kista ini sampai mengubah bentuk ginjal dan bisa membuatnya membesar.

Bagaimana gejala-gejala PKD? Gejala-gejala yang dapat dialami seorang penderita PKD antara lain: darah tinggi, sakit punggung atau sakit di sisi samping, darah di urin, perut terasa penuh, perut membesar, sakit kepala, batu ginjal, gagal ginjal, dan infeksi saluran kemih atau infeksi ginjal.

Apa penyebab PKD? PKD disebabkan oleh mutasi genetik. Kebanyakan kasus PKD disebabkan oleh warisan mutasi genetik dari orang tua pada anaknya. Namun pada sebagian kecil kasus, mutasi genetik itu terjadi dengan sendirinya (spontan) tanpa pengaruh keturunan.

Bagaimana cara mengobati PKD? Tujuan pengobatan PKD adalah mengendalikan gejala-gejalanya serta mencegah atau meminimalkan komplikasi. Beberapa cara mengobati PKD antara lain: konsumsi obat penghilang rasa sakit, obat tekanan darah, antibiotik, menjalani pengobatan untuk masalah tertentu, mengubah pola makan, dan menyesuaikan gaya hidup.

Demikianlah artikel ini yang mengupas tentang penyakit ginjal polikistik. Semoga informasi ini dapat membantu Anda lebih peduli dengan kesehatan pribadi maupun keluarga. Temukan juga ulasan-ulasan informatif lain seputar kesehatan hanya di Deherba.com.

Sumber

Sumber Referensi:

Mayo Clinic. Polycystic kidney disease. URL: https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/polycystic-kidney-disease/symptoms-causes/syc-20352820

National Institute of Diabetes and Digestive and Kidney Diseases. What Is Polycystic Kidney Disease?. URL: https://www.niddk.nih.gov/health-information/kidney-disease/polycystic-kidney-disease/what-is-pkd

Healthline. Polycystic Kidney Disease. URL: https://www.healthline.com/health/polycystic-kidney-disease

Tentang Penulis

Artikel dibuat oleh tim penulisan deherba.com kemudian disunting oleh Cindy Wijaya seorang editor dan penulis beragam artikel kesehatan. Ia senang meriset dan berbagi topik-topik kesehatan dan pemanfaatan herbal. Tinggal di Bogor “kota hujan” sehingga mencintai suasana hujan dan sering mendapat inspirasi ketika hujan. Silakan klik di sini untuk kontak penulis via WhatsApp.

Anda mendapat manfaat dari artikel-artikel kami? Mohon berikan ulasan untuk terus menyemangati kami menulis > Google Review

{"email":"Email address invalid","url":"Website address invalid","required":"Required field missing"}