Kenali dan Hindari 6 Penyebab Keputihan yang Tidak Normal Ini!


By Cindy Wijaya

Keputihan tidak selalu buruk, sering kali itu adalah hal yang normal dan biasa terjadi. Akan tetapi, memang ada beberapa jenis keputihan yang mengisyaratkan adanya infeksi. Apakah Anda pernah atau mungkin sering mengalami keputihan? Jika ya, maka sebaiknya pelajari apa penyebab keputihan serta bagaimana ciri-ciri keputihan yang perlu diwaspadai.

Keputihan yang tidak normal bisa jadi berwarna kuning atau hijau, kental, atau berbau. Keputihan seperti ini biasanya disebabkan oleh infeksi jamur atau bakteri. Jika Anda memperhatikan adanya keputihan yang tidak seperti biasanya atau berbau tidak enak, sebaiknya temui dokter untuk pemeriksaan serta pengobatan.

Apa Penyebab Keputihan?

Sebenarnya keputihan yang normal merupakan fungsi tubuh yang sehat, dan itu adalah cara tubuh Anda untuk membersihkan serta melindungi vagina. Biasanya keputihan lebih banyak terjadi setelah olahraga, penggunaan pil KB, stres emosional, bergairah secara seksual, dan ovulasi. Namun penyebab keputihan yang tidak normal biasanya karena infeksi.

1. Vaginosis Bakteri

Vaginosis bakteri adalah sejensi infeksi bakteri dan cukup umum dialami wanita. Infeksi ini menyebabkan peningkatan keputihan yang berbau menyengat, busuk, dan kadang-kadang amis. Tapi pada beberapa kasus, infeksi ini tidak menimbulkan gejala apa-apa. Wanita yang melakukan seks oral atau memiliki pasangan seks lebih dari satu riskan mengalami infeksi vaginosis bakteri.

2. Trikomoniasis

Ini adalah jenis infeksi yang disebabkan oleh protozoa (organisme bersel tunggal). Infeksi ini biasanya menular melalui kontak seksual, tapi juga bisa melalui barang-barang pribadi seperti handuk atau mantel mandi. Infeksi trikomoniasis menyebabkan keputihan berwarna kuning atau hijau yang memiliki bau busuk. Sering juga disertai dengan keluhan nyeri, peradangan, dan gatal meski tidak semua penderita mengalaminya.

3. Infeksi Jamur

Infeksi jamur adalah penyebab keputihan yang berwarna putih seperti keju cottage, juga disertai rasa sakit seperti terbakar dan gatal. Keberadaan jamur di dalam vagina adalah sesuatu yang normal, tapi pertumbuhannya bisa berlipat ganda di luar kendali dalam keadaan tertentu. Hal-hal yang dapat meningkatkan kemungkinan infeksi jamur adalah stres, diabetes, penggunaan pil KB, kehamilan, serta penggunaan antibiotik (terutama lebih dari 10 hari).

4. Gonore dan Klamidia

Gonore dan klamidia adalah infeksi menular seksual yang bisa menyebabkan keputihan, sering kali berwarna kuning, kehijauan, atau keruh.

5. Penyakit Radang Panggul

Penyebab keputihan lain adalah infeksi penyakit radang panggul yang biasanya ditularkan melalui kontak seksual. Ini terjadi jika bakteri menyebar ke vagina serta organ reproduksi lain. Keputihan yang ditimbulkannya mungkin jumlahnya banyak dan berbau busuk.

6. Human Papillomavirus (HPV) atau Kanker Serviks

Infeksi human papillomavirus (HPV), yang menular melalui kontak seksual, dapat mengarah pada kanker serviks. Walaupun mungkin tidak menimbulkan gejala apa pun, tetapi adakalanya jenis kanker ini bisa memicu keputihan berdarah, cokeal, dan/atau berair dengan bau tidak enak. Kanker serviks bisa dengan mudah dicegah atau dideteksi melalui rutin tes Pap smear dan tes HPV.

Jika Anda melihat adanya keputihan yang tidak normal dan disertai gejala-gejala seperti demam, rasa sakit di perut, penurunan berat badan yang tidak jelas sebabnya, kelelahan, atau lebih sering buang air kecil, Anda harus segera periksa ke dokter. Jika khawatir apakah keputihan yang Anda alami sekarang tidak normal, sebaiknya periksa juga ke dokter meski tidak mengalami gejala-gejala lain.

Seperti Apa Jenis-Jenis Keputihan?

Ada beberapa jenis keputihan yang berbeda. Jenis-jenis ini dikelompokkan berdasarkan warna dan kekentalannya. Ada jenis-jenis yang normal, sedangkan yang lainnya digolongkan tidak normal karena mungkin menandakan keberadaan masalah kesehatan yang membutuhkan perawatan.

1. Putih

Sedikit bercak keputihan warna putih, terutama di awal atau akhir siklus menstruasi, adalah normal. Tetapi jika disertai dengan rasa gatal dan kental, menyerupai keju cottage, maka keputihan ini tidaklah normal sehingga membutuhkan perawatan. Dan penyebab keputihan ini mungkin adalah infeksi jamur.

2. Bening dan Berair

Keputihan bening dan berair benar-benar normal dan bisa terjadi kapan pun. Biasanya jumlahnya menjadi banyak setelah olahraga.

3. Bening dan Lengket

Jika keputihan bening tapi lengket seperti lendir, tidak seperti air, mungkin itu tandanya Anda sedang ovulasi. Jenis keputihan ini adalah normal dan tidak perlu terlalu dikhawatirkan.

4. Cokelat atau Berdarah

Biasanya keputihan cokelat atau berdarah adalah normal, terutama jika terjadi selama atau segera setelah siklus menstruasi Anda. Keputihan yang keluar di akhir periode haid Anda mungkin terlihat cokelat daripada merah. Anda mungkin juga melihat bercak-bercak darah di luar waktu menstruasi.

Jika bercak ini muncul selama waktu normal menstruasi dan baru saja melakukan hubungan seks, bisa jadi itu adalah tanda kehamilan. Namun bercak darah di tahap awal kehamilan adakalanya tanda dari keguguran, jadi sebaiknya periksakan ke dokter kandungan.

Dalam kasus yang langka, keputihan cokelat atau berdarah dapat menjadi gejala kanker serviks yang sudah berkembang. Inilah sebabnya penting untuk melakukan pemeriksaan panggul dan Pap smear secara rutin, agar dokter bisa memeriksa jika ada yang tidak beres dengan serviks Anda.

5. Kuning atau Hijau

Keputihan kuning atau hijau, terutama jika kental atau berbau tidak enak, tidaklah normal. Penyebab keputihan seperti ini mungkin adalah infeksi trikomoniasis, yang umumnya menular melalui hubungan seksual.

Jika Anda melihat ciri-ciri keputihan yang tidak normal, sebaiknya jangan tunda untuk periksa ke dokter. Dokter mungkin akan melakukan pemeriksaan fisik, termasuk pemeriksaan panggul. Beliau mungkin juga menanyakan beberapa pertanyaan mengenai gejala yang dialami, siklus menstruasi, serta aktivitas seksual Anda. Dalam banyak kasus, infeksi dapat dideteksi melalui pemeriksaan fisik atau panggul.

Jika dokter tidak mampu segera mendiagnosis penyebab keputihan, beliau mungkin akan menganjurkan sejumlah tes tambahan. Bisa jadi beliau ingin mengambil sedikit sampel dari serviks Anda untuk memeriksa apakah ada HPV atau kanker serviks. Sampel keputihan Anda juga dapat diperiksa dengan mikroskop untuk memastikan keberadaan infeksi. Setelah dokter yakin dengan penyebab keputihan yang tidak normal, Anda akan diberinya beberapa pilihan pengobatan.

Bagaimana Cara Menghilangkan Keputihan?

Bagaimana cara menghilangkan keputihan sebenarnya bergantung pada apa penyebab dibaliknya. Sebagai contoh, jika penyebab keputihan adalah infeksi jamur maka biasanya diobati dengan obat-obatan anti-jamur yang dimasukkan melalui vagina dalam bentuk krim atau gel.

Sedangkan keputihan akibat infeksi vaginosis bakteri diobati menggunakan pil atau krim antibiotik. Trikomoniasis sering kali diatasi dengan konsumsi obat metronidazole atau tinidazole. Yang pasti, keputihan yang tidak normal harus diperiksa ke dokter sehingga diketahui penyebabnya, sehingga pengobatan yang dijalankan akan efektif.

Berikut adalah beberapa tips bagi Anda untuk mencegah infeksi vagina yang dapat menyebabkan keputihan yang tidak normal:

  • Jagalah kebersihan area vagina dengan cara membersihkannya secara teratur menggunakan sabun berbahan ringan dan air hangat.
  • Jangan gunakan sabun beraroma dan produk feminin atau douche. Juga hindari penggunaan semprotan feminin dan sabun busa.
  • Setelah buang air kecil atau besar, selalu bersihkan area depan sampai ke belakang vagina untuk mencegah bakteri masuk ke vagina lalu menyebabkan infeksi.
  • Pakailah celana dalam berbahan 100 persen katun, dan hindari celana atau pakaian yang ketat.

Jadi bagi Anda yang belum mengalami keputihan yang tidak normal, sebaiknya lakukanlah langkah pencegahan seperti di atas. Sedangkan jika sudah terlanjur mengalaminya, sudah seharusnya Anda bekerja sama dengan dokter untuk memastikan penyebabnya lalu menentukan cara menghilangkan keputihan yang tepat.

Namun ingatlah bahwa keputihan itu tidak selalu buruk. Jadi lain kali Anda melihat adanya bercak-bercak yang keluar dari vagina, perhatikanlah apakah ada dari ciri-ciri keputihan tidak normal di artikel ini yang cocok dengan karakteristiknya.

Tentang Penulis

Artikel dibuat oleh tim penulisan deherba.com kemudian disunting oleh Cindy Wijaya seorang editor dan penulis beragam artikel kesehatan. Ia senang meriset dan berbagi topik-topik kesehatan dan pemanfaatan herbal. Tinggal di Bogor “kota hujan” sehingga mencintai suasana hujan dan sering mendapat inspirasi ketika hujan. Silakan klik di sini untuk kontak penulis via WhatsApp.

Anda mendapat manfaat dari artikel-artikel kami? Mohon berikan ulasan untuk terus menyemangati kami menulis > Google Review

{"email":"Email address invalid","url":"Website address invalid","required":"Required field missing"}