Keputihan? Siapa Takut!


By Fery Irawan

Dalam keadaan yang normal, vagina yang sehat memproduksi cairan untuk membersihkan vagina dari benda-benda asing yang tidak diinginkan.

Cairan tersebut juga berfungsi sebagai pelumas dalam hubungan seksual untuk membantu penetrasi penis, serta membantu fungsi reproduksi. Cairan tersebut bisa cair seperti air atau kadang-kadang agak berlendir, umumnya cairan yang keluar sedikit, jernih, dan tidak berbau. 

Selama kehamilan, menjelang dan sesudah menstruasi dan pada masa ovulasi atau masa subur ketika sel telur siap dibuahi, vagina cenderung mengeluarkan lebih banyak cairan sehingga timbul keputihan.

Begitu juga akibat rangsangan seksual dan saat melakukan senggama, cairan yang dikeluarkan vagina lebih banyak. Keputihan yang terjadi karena hal tersebut, masih tergolong normal dan sehat (Keputihan non-patologis).

Namun, jika cairan yang keluar berlebihan dan sifatnya berubah-ubah, menimbulkan rasa gatal, rasa panas dan perih sewaktu buang air kemih atau rasa nyeri sewaktu bersenggama, serta mengeluarkan bau yang tidak sedap, maka hal tersebut perlu diwaspadai karena merupakan keputihan yang tidak semestinya.

Berikut beberapa penyebab keputihan akibat penyakit (Keputihan Patologis).

  • Adanya infeksi mikroorganisme seperti jamur Candida albicans dan parasit Trichomonas vaginalis.
  • Daya tahan tubuh yang rendah. 
  • Gangguan keseimbangan hormon.
  • Peradangan alat kelamin.
  • Stres dan kelelahan kronis.
  • Gejala penyakit dalam organ reproduksi.

Biasanya, cairan tersebut berwarna kekuning-kuningan, keabu-abuan, atau kehijauan. Bila keputihan tidak diobati secara tuntas, infeksi dapat merembet ke rongga rahim kemudian ke saluran telur dan akhirnya rongga panggul. Penderita keputihan yang kronik dapat menjadi mandul. 

Pengobatan Keputihan

Vagina merupakan organ reproduksi wanita yang sangat rentan terhadap infeksi. Kuman penyakit seperti jamur, bakteri, parasit, maupun virus mudah masuk ke liang vagina dan mengakibatkan infeksi. Untuk itu, wanita harus rajin merawat kebersihan wilayah pribadinya ini.

Infeksi juga dapat terjadi karena terganggunya kesimbangan ekosistem di vagina. Ekosistem vagina merupakan lingkaran kehidupan yang dipengaruhi oleh dua unsur utama, yaitu estrogen dan bakteri Lactobacillus atau bakteri baik. Di sini estrogen berperan dalam menentukan kadar zat gula sebagai simpanan energi dalam sel tubuh (glikogen).

Glikogen merupakan nutrisi dari Lactobacillus, yang akan dimetabolisme untuk pertumbuhannya. Sisa metabolisme kemudian menghasilkan asam laktat, yang menentukan suasana asam di dalam vagina, dengan potential Hydrogen (pH) berkisar 3,8-4,2.

Dengan tingkat keasaman ini, Lactobacillus akan subur dan bakteri patogen (jahat) akan mati. Pada kondisi tertentu keseimbangan ekosistem vagina dapat terganggu yang mengakibatkan keputihan, misalnya, saat stres, daya tahan tubuh menurun dan memudahkan terjadinya infeksi serta keputihan.

Sarang Semut kaya akan kandungan antioksidan yang tinggi seperti flavonoid dan tokoferol yang bekerja dalam sel dengan mengaktifkan serta meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Daya tahan tubuh yang baik akan membantu tubuh melawan infeksi baik oleh bakteri, virus, ataupun jamur.

Selain itu, kombinasi antioksidan dan multi-mineral yang terdapat dalam Sarang Semut diketahui dapat membantu keseimbangan hormon dan tekanan dalam darah sehingga membantu tubuh mengendalikan stres dan merasa rileks.

Dengan demikian, membantu tubuh mempertahankan sistem imun yang baik untuk melawan infeksi yang disebabkan bakteri dan virus yang dapat menyebabkan keputihan.

Sarang Semut juga mengandung senyawa tanin yang berkhasiat sebagai astringen, yaitu bekerja dengan mengerutkan selaput lendir sehingga pengeluaran cairan dan lendir seperti keputihan dapat dikendalikan. 

Ya, kombinasi berbagai senyawa aktif dan mineral yang dapat ditemukan dalam Sarang Semut, bekerja aktif dalam tubuh dengan meningkatkan sistem kekebalan tubuh untuk melawan infeksi serta menghentikan lendir yang sangat mengganggu akibat keputihan.

Baca juga artikel kami lainnya tentang Minyak dan Kesehatan Anda.

Tentang Penulis

Artikel dibuat oleh tim penulisan deherba.com kemudian disunting oleh Fery Irawan seorang editor sekaligus penulis yang antusias dan sadar untuk memberikan informasi kesehatan yang tidak berat sebelah. Aktif menulis beragam artikel kesehatan selama beberapa tahun terakhir. Ia selalu berupaya menyampaikan informasi yang aktual dan terpercaya, sesuai dengan ketentuan dan prinsip jurnalistik yang ada. Silakan klik di sini untuk kontak penulis via WhatsApp.

Anda mendapat manfaat dari artikel-artikel kami? Mohon berikan ulasan untuk terus menyemangati kami menulis > Google Review

{"email":"Email address invalid","url":"Website address invalid","required":"Required field missing"}