Kenali 3 Faktor yang Dapat Memicu Gangguan Mental!


By Cindy Wijaya

Walaupun kita jarang melihat orang-orang dengan gangguan mental di sekitar kita, namun sebenarnya jenis kelainan ini dialami oleh sangat banyak orang. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menjelaskan bahwa “satu dari empat orang akan mengalami gangguan mental pada saat tertentu dalam hidup mereka.” Namun sayangnya, WHO juga mengungkapkan bahwa gangguan mental “sering ditutup-tutupi, tidak ditangani, dan dianggap remeh.”

Jika orang yang Anda sayangi mengidap gangguan mental, mungkin Anda merasa bingung kenapa sampai dia jadi seperti ini. Agar bisa membantunya, ada beberapa hal yang perlu Anda ketahui untuk lebih memahami gangguan mental.

Gangguan mental adalah kelainan serius yang memengaruhi cara seseorang berpikir, mengendalikan emosi, serta caranya berperilaku. Kelainan ini dapat sangat menghambat kemampuan seseorang untuk memahami atau memperlakukan orang lain secara normal. Pengidap gangguan mental juga seringkali tidak mampu menghadapi tantangan hidup sehari-hari, bahkan yang sederhana sekalipun.

Apa penyebab gangguan mental? Penyebab pasti dari kelainan ini masih terus diteliti, tetapi berdasarkan riset-riset yang sudah dilakukan sudah diketahui bahwa gangguan mental disebabkan oleh kombinasi antara faktor biologis, psikologis, dan lingkungan.

Apa Faktor Biologis yang Memengaruhi Kesehatan Mental Seseorang?

Beberapa gangguan mental telah dikaitkan dengan kelainan fungsi dari sirkuit sel saraf atau jalur yang menghubungkan area-area otak tertentu. Sel-sel saraf di dalam sirkuit otak ini berkomunikasi melalui zat kimia yang disebut neurotransmitter.

Apabila dokter mendapati bahwa gangguan mental seorang pasien disebabkan oleh kelainan fungsi sirkuit sel saraf, maka mungkin ia akan berupaya memperbaiki masalahnya dengan memberikan obat-obatan, psikoterapi, atau prosedur medis lainnya guna membantu agar sirkuit otak berfungsi lebih normal.

Selain itu, cacat atau kerusakan pada area-area otak tertentu juga telah dikaitkan dengan sejumlah gangguan mental. Beberapa faktor biologis lain yang mungkin dapat memengaruhi perkembangan gangguan mental antara lain:

Genetik (keturunan): Kelainan kesehatan mental kadang-kadang bisa diturunkan melalui genetik, sehingga orang yang anggota keluarganya punya riwayat gangguan mental mungkin agak lebih rentan untuk mengembangkan suatu kelainan mental juga. Kecenderungan untuk menderita kelainan mental ini dapat diturunkan dari orang tua kepada anaknya melalui genetik.

Para ahli meyakini bahwa banyak gangguan mental dipicu oleh perpaduan dari banyak gen ‘penyakit mental’, bukan hanya satu atau beberapa gen, serta bagaimana gen-gen ini berinteraksi dengan lingkungan tidak sama untuk setiap orang (bahkan kembar identik pun tidak sama).

Itulah sebabnya jika seseorang mewarisi kecenderungan kelainan mental dari orang tuanya bukan berarti dia nantinya pasti akan mengalami gangguan mental. Kelainan ini hanya akan terjadi jika ada interaksi gen-gen ‘penyakit mental’ dengan faktor-faktor pemicu lainnya. Misalnya stres, penganiayaan, atau peristiwa traumatis dapat memengaruhi atau memicu perkembangan gangguan mental pada orang tersebut.

Infeksi: Jenis infeksi tertentu dituduh sebagai penyebab kerusakan otak dan memicu perkembangan gangguan mental atau setidaknya memperparah gejala-gejala yang sudah ada. Sebagai contoh, suatu penyakit yang dikenal sebagai gangguan autoimun neuropsikiatri pediatrik yang dikaitkan dengan infeksi bakteri Streptococcus diduga telah memicu perkembangan gangguan obsesif-kompulsif serta penyakit mental lainnya pada anak-anak.

Cacat atau cedera pada otak: Cacat atau cedera yang mengakibatkan kerusakan pada area-area otak tertentu juga dianggap dapat menjadi penyebab gangguan mental.

Kesalahan saat kehamilan: Beberapa bukti menunjukkan bahwa gangguan pada perkembangan otak janin di tahap awal pertumbuhannya atau trauma otak yang dialami sewaktu bayi dilahirkan—misalnya, hilangnya asupan oksigen ke otak—mungkin mampu memicu perkembangan kelainan mental tertentu, seperti gangguan spektrum autisme.

Penyalahgunaan obat-obatan: Konsumsi obat-obatan tertentu dalam jangka panjang khususnya dikaitkan dengan gangguan kecemasan, depresi, serta paranoia—gangguan mental karena ketakutan.

Faktor-faktor biologis lainnya: Asupan gizi yang buruk dan terkena racun-racun tertentu, seperti timah, juga diduga memainkan peran dalam perkembangan penyakit mental.

Apa Faktor Psikologis yang Memengaruhi Kesehatan Mental Seseorang?

Beberapa faktor psikologis yang dapat menjadi penyebab gangguan mental pada seseorang antara lain:

  • Trauma psikologis parah yang dialami sewaktu masih kecil—misalnya kekerasan secara emosi, fisik, atau pelecehan seksual.
  • Kehilangan sesuatu yang amat penting ketika masih kecil, misalnya kehilangan orang tua akibat kematian.
  • Tidak dirawat atau dididik dengan benar oleh orang tua atau pembimbingnya.
  • Ketidakmampuan seseorang untuk berinteraksi dengan orang lain.

Dari beberapa faktor psikologis di atas dapat disimpulkan bahwa peristiwa maupun pengalaman yang traumatis di masa-masa awal kehidupan sewaktu seseorang masih anak-anak atau remaja, bisa sangat berpengaruh pada kondisi mentalnya di tahun-tahun mendatang.

Apa Faktor Lingkungan yang Memengaruhi Kesehatan Mental Seseorang?

Situasi-situasi yang membuat stres dapat memicu gangguan mental pada orang yang sudah memiliki kecenderungan terhadap penyakit mental. Situasi-situasi tersebut antara lain:

  • Kematian atau perceraian
  • Kehidupan keluarga yang berantakan
  • Perasaan tidak berguna, rendah diri, terus-terusan merasa marah, cemas, atau kesepian
  • Pindah kerja atau pindah sekolah
  • Ekspektasi (harapan) yang terlalu tinggi dari lingkungan sekitar (misalnya, masyarakat sekitar menganggap kecantikan diukur dari kelangsingan sehingga memicu timbulnya kelainan/gangguan pola makan pada orang-orang)
  • Penyalahgunaan zat atau obat-obatan oleh orang tersebut atau orang tuanya.

Sumber utama dari stres adalah situasi hidup yang sangat sulit dihadapi seperti kematian atau perceraian, masalah dalam hubungan keluarga, kehilangan pekerjaan, pindah sekolah, dan penyalahgunaan zat-zat tertentu sanggup memicu atau setidaknya memperburuk gejala-gejala gangguan mental pada beberapa orang.

Akan tetapi kebanyakan orang pasti merasa terguncang pada waktu menghadapi situasi-situasi sulit seperti di atas. Merupakan hal yang normal jika seseorang merasakan kesedihan, kemarahan, dan emosi-emosi negatif lain sewaktu menghadapi guncangan besar dalam hidupnya.

Memang tidak gampang untuk melihat apakah seseorang menunjukkan gejala-gejala gangguan mental atau tidak. Karena jika seseorang merasakan ketidakstabilan emosi sewaktu dihadapkan pada situasi-situasi sulit, itu tidak selalu berarti ia mengalami gangguan mental.

Ada baiknya Anda mengenali apa saja gejala-gejala yang menunjukkan perilaku kelainan mental. Jika gejala-gejala tersebut dideteksi sejak awal, maka besar kemungkinan gangguan mental dapat segera diatasi sebelum semakin parah. Simaklah informasi ini di artikel: Kenali 9 Gejala Gangguan Mental.

Setelah memahami bahwa ada tiga faktor—biologis, psikologis, serta lingkungan—yang dapat menjadi penyebab gangguan mental, maka Anda jadi bisa tahu bagaimana cara yang baik untuk membantu seorang penderita gangguan mental.

Tentang Penulis

Artikel dibuat oleh tim penulisan deherba.com kemudian disunting oleh Cindy Wijaya seorang editor dan penulis beragam artikel kesehatan. Ia senang meriset dan berbagi topik-topik kesehatan dan pemanfaatan herbal. Tinggal di Bogor “kota hujan” sehingga mencintai suasana hujan dan sering mendapat inspirasi ketika hujan. Silakan klik di sini untuk kontak penulis via WhatsApp.

Anda mendapat manfaat dari artikel-artikel kami? Mohon berikan ulasan untuk terus menyemangati kami menulis > Google Review

{"email":"Email address invalid","url":"Website address invalid","required":"Required field missing"}