Post-Holiday Blues, Penyebab Mood Buruk Saat Kembali Kerja Pasca Liburan

DITULIS OLEH:
Cindy Wijaya 

Mei 9, 2022


Liburan panjang sering dianggap sebagai waktunya untuk healing, yaitu memulihkan energi dan pikiran sehingga bisa kembali semangat dalam menjalankan aktivitas sehari-hari. Tapi nyatanya ada sebagian orang yang malah merasa tidak semangat, sedih, cemas, bahkan marah sehabis dari liburan. Kesulitan untuk kembali ke aktivitas normal setelah liburan panjang itu mungkin tanda-tanda dari depresi pasca liburan atau post-holiday blues.

Depresi pasca liburan sering kali dipicu oleh tekanan finansial, emosional, dan fusik saat musim liburan. Sindrom pasca liburan ini juga dapat terjadi karena harus kembali ke pekerjaan setelah merasakan saat-saat indah liburan.

Apa Itu Post-Holiday Blues?

Post-holiday blues adalah kumpulan perasaan buruk seperti sedih, cemas, dan stres yang muncul di sekitar waktu liburan dan mungkin dipicu oleh harapan atau kenangan yang tidak realistis terkait dengan musim liburan. Dalam bahasa Indonesia disebut sebagai depresi pasca liburan atau sindrom pasca liburan.

Sebuah lembaga kesehatan mental di Amerika Serikat, National Alliance on Mental Illness, menunjukkan bahwa 64% orang dilaporkan terpengaruh oleh depresi pasca liburan.

Sindrom pasca liburan ini memiliki banyak gejala khas yang sama dengan gangguan kecemasan atau gangguan mood, yaitu insomnia, kurang energi, gampang marah, susah konsentrasi, dan perasaan cemas. Tapi tidak seperti depresi klinis, perasaan buruk itu biasanya hanya sementara.

Tanda-Tanda Anda Mengalami Post-Holiday Blues

Bagaimana kita bisa tahu apakah yang kita alami sekarang adalah sindrom pasca liburan? Berikut adalah gejala-gejala khas dari depresi pasca liburan:

  • Merasa cemas
  • Merasa kurang motivasi
  • Mood yang buruk
  • Mudah tersinggung
  • Merasa stres
  • Mengalami depresi
  • Mengalami insomnia atau susah tidur
  • Khawatir tentang keuangan
  • Memikirkan sesuatu secara berlebihan

Walaupun mengalami tanda-tanda seperti di atas, Anda sebaiknya tidak terlalu khawatir. Karena biasanya gejala-gejala sindrom pasca liburan tidaklah bertahan terlalu lama, pada akhirnya perasaan Anda akan kembali seperti biasa.

Apa Penyebab Post-Holiday Blues?

Masih relatif sedikit penelitian yang dilakukan tentang masalah ini, tetapi banyak ahli setuju bahwa penyebab utamanya adalah penurunan adrenalin. Seorang psikolog klinis, Dr. Eileen Kennedy-Moore yang berbasis di New Jersey, AS, menyebutkan bahwa penghentian hormon stres secara tiba-tiba setelah peristiwa besar, baik itu karena pernikahan, tenggat waktu penting, atau liburan, dapat berdampak besar pada kesehatan biologis dan psikologis kita.

Terdapat banyak peristiwa atau faktor yang dapat memicu Anda untuk mengalami depresi pasca liburan, berikut beberapa diantaranya:

Makan tidak sehat: Memanjakan diri dengan berbagai makanan dan camilan favorit sering menjadi bagian dari liburan. Namun, sebuah studi tahun 2019 menunjukkan bahwa makan tidak sehat dapat membuat Anda mengalami perasaan buruk.

Kesibukan: Menolak pesta dan acara jalan-jalan selama musim liburan bisa memberi kesan bahwa Anda menyebalkan. Namun, terlalu memaksakan diri dengan mengiyakan segala ajakan pada akhirnya dapat menimbulkan stres dan kewalahan.

Kurang tidur: Entah karena kesibukan, stres karena pengeluaran untuk hadiah dan aktivitas, atau terlalu bersemangat untuk suatu aktivitas, masa-masa liburan dapat mengacaukan tidur Anda.

Ketegangan finansial dan banyak lagi: Hal-hal lain yang juga dapat menyebabkan post-holiday blues adalah masalah keuangan, peristiwa saat ini, kesedihan atas kematian orang yang dikasihi atau hubungan yang rusak, kesendirian, dan penyakit.

Bisakah Post-Holiday Blues Dicegah?

Beberapa orang mungkin merasa lega setelah liburan berlalu karena mereka jadi punya lebih banyak waktu, energi, lebih sedikit pemicu emosi, dan lebih sedikit pengeluaran. Tetapi bagi yang lain, tidak memiliki apapun untuk dinantikan selain masa liburan yang panjang dapat menyebabkan kesedihan.

Kunci untuk mencegah depresi pasca liburan adalah dengan menyadari bahwa Anda bisa mengalami sindrom ini. Dengan begitu Anda bisa menemukan cara untuk belajar menyesuaikannya sebaliknya daripada melawan perasaan yang muncul.

Saat Anda mempersiapkan liburan, disarankan untuk:

  • Merencanakan waktu luang untuk membaca buku atau menonton film yang sudah lama ingin dinikmati.
  • Mengatur liburan akhir pekan dengan keluarga dekat.
  • Mengatur ulang cara Anda menghabiskan malam hari setelah bekerja, supaya itu termasuk melakukan hal-hal yang Anda sukai.

Apa pun yang Anda putuskan, ingatlah bahwa perencanaan ke depan adalah kunci dalam mencegah sindrom pasca liburan.

Bagaimana Cara Mengatasi Post-Holiday Blues?

Berikut adalah sejumlah cara mengatasi post-holiday blues untuk segera memulihkan perasaan buruk yang sedang Anda alami:

Beri diri Anda lebih banyak waktu: Ini berarti memberi diri Anda waktu tambahan untuk segalanya, mulai dari membongkar koper hingga membuka email atau pesan singkat. Jadwalkan satu atau dua hari sebagai waktu mengejar ketinggalan. Gunakan ini sebagai penyangga sebelum kembali ke rutinitas biasa.

Ubah mood dengan membatasi media sosial: Bicaralah secara langsung melalui telepon atau secara tatap muka sebaliknya daripada melalui media sosial.

Olahraga yang cukup: Lembaga kesehatan The Cleveland Clinic mengatakan bahwa Anda akan merasa lebih senang dan mendapat dorongan endorfin (hormon perasaan senang) jika berolahraga.

Cara Mengatasi Post-Holiday Blues
Olahraga Jalan Kaki Membantu Mengatasi Depresi Pasca Liburan (Credit: Morakot Kawinchan/Shutterstock)

Luangkan waktu untuk menikmati alam: Sudah terbukti bahwa pemandangan hijau alam dapat meningkatkan rasa sejahtera kita.

Makan dengan baik: Fokuslah pada makanan-makanan sehat seperti ikan, serealia utuh, sayuran, dan buah-buahan untuk melawan stres.

Tidur yang cukup: Lembaga The Sleep Foundation mengatakan bahwa tidur yang buruk berkontribusi pada depresi dan bahwa seseorang lebih mungkin untuk mengalami gangguan tidur jika mengalami depresi.

Jadwalkan sesuatu untuk dinanti-nantikan di kalender: Daripada bekerja keras sepanjang bulan, tentukan waktu bersama teman-teman atau keluarga untuk olahraga bersama, menonton film, atau makan siang spesial.

Menonton film lucu: Humor dan tawa dapat mengurangi stres.

Ceritakan perasaan Anda: Bicarakan dengan keluarga atau teman dekat tentang apa yang sedang Anda alami. Mereka mungkin bisa membantu.

Wajar jika setelah semua kegembiraan dan kesibukan selama liburan, Anda akan merasa down. Jika Anda sedikit berjuang dengan perasaan negatif setelah musim liburan, cobalah terapkan beberapa cara mengatasi post-holiday blues seperti di atas. Anda bisa segera kembali bersemangat menjalani aktivitas sehari-hari.

Kesimpulan tentang Post-Holiday Blues

Apa itu post-holiday blues? Post-holiday blues adalah kumpulan perasaan buruk seperti sedih, cemas, dan stres yang muncul di sekitar waktu liburan dan mungkin dipicu oleh harapan atau kenangan yang tidak realistis terkait dengan musim liburan.

Apa penyebab post-holiday blues? Banyak ahli setuju bahwa penyebab utamanya adalah adrenalin yang sempat meningkat menjelang dan semasa liburan lalu mendadak menurun sehabis liburan.

Bagaimana cara mengatasi post-holiday blues? Sejumlah cara mengatasi post-holiday blues adalah dengan merawat diri dengan makan yang sehat, olahraga, cukup tidur; menjadwalkan waktu untuk melakukan hal-hal yang disukai; dan beri diri Anda waktu untuk menyesuaikan diri.

Demikianlah artikel ini yang mengupas tentang sindrom depresi pasca liburan. Semoga informasi ini dapat bermanfaat bagi Anda yang sedang mengalami masalah ini. Temukan juga ulasan-ulasan menarik lain seputar kesehatan hanya di Deherba.com.

Sumber

Verywell Mind. What Are the Post-Holiday Blues?. https://www.verywellmind.com/what-are-the-post-holiday-blues-5214403

Psycom. Understanding Post-Holiday Depression and Blues. https://www.psycom.net/depression/post-holiday-depression

Psych Central. Keeping Your Spirits Up When the Holidays End. https://psychcentral.com/lib/how-to-manage-post-holiday-depression

Tentang Penulis

Artikel dibuat oleh tim penulisan deherba.com kemudian disunting oleh Cindy Wijaya seorang editor dan penulis beragam artikel kesehatan. Ia senang meriset dan berbagi topik-topik kesehatan dan pemanfaatan herbal. Tinggal di Bogor “kota hujan” sehingga mencintai suasana hujan dan sering mendapat inspirasi ketika hujan. Silakan klik di sini untuk kontak penulis via WhatsApp.

Anda mendapat manfaat dari artikel-artikel kami? Mohon berikan ulasan untuk terus menyemangati kami menulis > Google Review

{"email":"Email address invalid","url":"Website address invalid","required":"Required field missing"}