Gangguan Mood: Macam-Macam, Gejala, dan Penanganannya

DITULIS OLEH:
Cindy Wijaya 

November 1, 2021


Kebanyakan orang sesekali merasa sedih atau gelisah marah dari waktu ke waktu. Mereka mungkin bilang bahwa mereka sedang “tidak mood”. Tapi gangguan mood jauh berbeda. Gangguan ini sangat memengaruhi keadaan emosi sehari-hari dan berdampak negatif pada kehidupan.

Bahkan gangguan ini dapat meningkatkan risiko seseorang untuk terkena penyakit jantung, diabetes, dan penyakit lainnya. Namun dengan penanganan dan perawatan yang tepat, kebanyakan penderitanya tetap dapat menjalani kehidupan yang produktif dan memuaskan.

Dalam artikel ini akan dibahas mengenai macam-macam, gejala-gejala, penyebab, dan cara penanganan gangguan mood.

Apa Itu Gangguan Mood?

Gangguan mood adalah suatu masalah kesehatan mental yang terutama memengaruhi keadaan emosional seseorang. Ini adalah gangguan dimana seseorang mengalami kebahagiaan ekstrem, kesedihan ekstrem, atau keduanya dalam waktu lama. Gangguan ini disebut juga sebagai gangguan afektif.

Mood seseorang memang bisa berubah-ubah, tergantung keadaannya. Namun pada gangguan mood, gejalanya harus ada selama beberapa minggu atau lebih. Gangguan mood dapat menyebabkan perubahan dalam perilaku Anda dan memengaruhi kemampuan Anda untuk melakukan kegiatan rutin, seperti bekerja atau sekolah.

Apa Saja Macam-Macam Gangguan Mood?

Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders (DSM-V) mengelompokkan gangguan ini ke dalam dua kategori: gangguan bipolar (dan gangguan lain yang terkait) serta gangguan depresi. Secara umum, macam-macam gangguan mood yang utama meliputi:

Gangguan Depresi Mayor:

Sering disebut sebagai depresi mayor atau depresi klinis. Melibatkan suatu jangka waktu yang diisi kesedihan, keputusasaan, atau kehampaan ekstrem yang disertai berbagai gejala fisik, kognitif, dan emosional.

Gangguan Bipolar I:

Gangguan ini dulu disebut “mania-depresi”. Mania dicirikan dengan mood yang gembira dan/atau mudah marah dan peningkatan energi atau aktivitas. Selama episode mania, penderita bipolar I juga biasanya melakukan aktivitas yang dapat mengakibatkan konsekuensi merugikan diri mereka sendiri dan/atau orang lain.

Gangguan Bipolar II:

Seseorang akan didiagnosis gangguan bipolar II jika mengalami sedikitnya satu episode hipomania (jenis mania yang lebih ringan), dan sedikitnya satu episode depresi mayor, tetapi tidak pernah mengalami episode mania.

Gangguan Siklotimia:

Seseorang akan didiagnosis gangguan siklotimia jika memiliki riwayat minimal dua tahun mengalami banyak episode hipomania yang tidak terlalu parah dan depresi mayor yang tidak terlalu berat.

Gangguan lainnya:

Ada kategori lain dari gangguan mood yang mencakup gangguan mood akibat zat/obat. Ada juga gangguan lain dan tidak spesifik yang tidak benar-benar memenuhi kriteria untuk masuk ke kategori gangguan mood di atas.

Apa Saja Gejala Gangguan Mood?

Gangguan afektif atau mood bisa membuat seseorang kesulitan untuk menjalani kegiatan sehari-hari. Sebagian orang, terutama anak-anak, mungkin memiliki gejala fisik dari depresi, misalnya sakit kepala atau sakit perut tanpa sebab.

Karena ada macam-macam gangguan mood, maka terdapat juga gejala gangguan mood yang bisa sangat berbeda. Secara umum, berikut adalah sejumlah gejala yang perlu diperhatikan:

Gejala Gangguan Depresi Mayor:

  • Merasa sedih hampir sepanjang waktu atau hampir setiap hari.
  • Kurang energi atau merasa lesu.
  • Merasa tidak berharga atau putus asa.
  • Kehilangan nafsu makan atau makan secara berlebihan.
  • Berat badan bertambah atau turun.
  • Kehilangan minat pada aktivitas yang sebelumnya disukai.
  • Tidur terlalu banyak atau kesulitan tidur.
  • Susah untuk konsentrasi atau fokus.
  • Sering berpikir untuk mati atau bunuh diri.

Gejala Mania atau Hipomania dari Gangguan Bipolar:

  • Merasa sangat energik atau gembira.
  • Bicara atau bergerak terlalu cepat.
  • Merasa bergejolak, gelisah, atau gampang marah.
  • Perilaku yang berisiko, seperti menghabiskan terlalu banyak uang atau mengemudi dengan sembrono.
  • Peningkatan aktivitas yang tidak biasa atau mencoba melakukan terlalu banyak hal sekaligus.
  • Pikiran bercabang.
  • Insomnia atau susah tidur.
  • Perasaan tidak bisa tenang yang tanpa sebab.

Gejala-gejala itu bukanlah pikiran atau perasaan negatif yang kadang-kadang muncul dan biasa dimiliki setiap orang. Gejala gangguan mood berlangsung terus-menerus dan akhirnya berdampak negatif pada kehidupan sehari-hari penderitanya.

Apa Penyebab Gangguan Mood?

Para ahli memperkirakan ada sejumlah faktor yang menyebabkan gangguan ini, tergantung pada jenis gangguannya. Tampaknya juga cenderung terjadi pada orang-orang yang dalam keluarganya punya riwayat gangguan serupa. Berikut sejumlah faktor yang bisa memicu gejala gangguan mood pada seseorang:

  • Riwayat keluarga.
  • Pernah didiagnosis gangguan afektif sebelumnya.
  • Trauma, stres, atau perubahan dalam kehidupan.
  • Penyakit fisik atau penggunaan obat tertentu. Depresi telah dikaitkan dengan penyakit seperti kanker, diabetes, Parkinson, dan penyakit jantung.
  • Struktur dan fungsi otak.

Namun sampai sekarang masih belum jelas diketahui apa penyebab gangguan afektif atau mood. Faktor-faktor di atas hanyalah perkiraan, kemungkinan masih ada faktor lain yang berpengaruh. Dan belum tentu Anda akan mengalami gangguan ini meski memiliki faktor-faktor tersebut.

Bagaimana Cara Penanganan Gangguan Mood?

Penanganan gangguan mood bergantung pada jenis gangguannya dan gejala-gejala yang muncul. Biasanya penanganan gangguan mood terdiri dari konsumsi obat dan terapi bicara (psikoterapi) Sesi terapi dapat dilakukan oleh seorang psikolog, psikiatris, atau ahli kesehatan mental lainnya.

Berikut adalah sejumlah jenis obat dan terapi yang digunakan dokter untuk penanganan gangguan mood (gangguan depresi dan/atau gangguan bipolar).

Obat Antidepresan

Banyak obat tersedia untuk menangani depresi dan gangguan bipolar. Salah satu jenis antidepresan yang paling sering digunakan ialah SSRI (selective serotonin reuptake inhibitor), antara lain citalopram, escitalopram, sertraline, fluoxetine, dan paroxetine.

Juga ada jenis antidepresan SNRI (serotonin and norepinephrine reuptake inhibitor) seperti duloxetine dan venlafaxine. Lalu jenis obat bupropion digunakan untuk depresi dan gangguan afektif musiman. Dan ada jenis-jenis antidepresan yang lama, seperti tricylic, monoamine oxidase inhibitor, dan tetracyclic.

Obat Penstabil Mood (Mood Stabilizer)

Obat-obatan ini membantu mengendalikan perubahan mood yang terjadi pada gangguan bipolar dan gangguan afektif lain. Mereka mengurangi aktivitas otak yang abnormal. Penstabil mood kadang diresepkan dokter bersamaan dengan obat antidepresan. Beberapa jenis penstabil mood yang sering digunakan ialah lithium dan antikonvulsan, seperti valproic acid, lamotrigine, carbamazepine, dan oxecarbazepine.

Obat Antipsikotik

Penderita gangguan bipolar yang mengalami episode mania atau episode campuran mungkin diberikan resep obat antipsikotik atipikal, misalnya aripiprazole. Antipsikotik atipikal juga kadang digunakan untuk menangani depresi, jika gejala-gejalanya tidak dapat ditangani oleh obat antidepresan.

Terapi Bicara (Psikoterapi)

Penderita gangguan depresi atau gangguan afektif lainnya dapat memperoleh manfaat dengan menjalani psikoterapi atau sesi konseling dengan seorang ahli kesehatan mental. Jenis-jenis terapi ini antara lain terapi perilaku kognitif, terapi interpersonal, dan terapi pemecahan masalah.

Gangguan afektif atau mood seperti depresi dan gangguan bipolar dapat berulang atau berkelanjutan, sehingga mungkin membutuhkan penanganan jangka panjang. Penting untuk meminum obat sesuai resep dokter.

Setelah memulai pengobatan Anda, mungkin diperlukan dua hingga enam minggu sebelum Anda mulai melihat perbaikan pada gejala gangguan mood. Jangan berhenti minum obat tanpa petunjuk dokter, meski Anda sudah merasa jauh lebih baik.

Selain konsumsi obat, psikoterapi telah terbukti menjadi cara penanganan gangguan mood yang membantu. Karena itu terapi ini sering dilakukan bersamaan dengan pengobatan. Bahkan gangguan depresi yang ringan dapat ditangani hanya dengan psikoterapi.

Demikianlah artikel ini yang mengupas tentang macam-macam, gejala, penyebab, dan penanganan gangguan mood. Semoga informasi ini dapat bermanfaat bagi Anda dan keluarga. Temukan juga ulasan-ulasan menarik lain seputar masalah kesehatan hanya di Deherba.com.

Sumber

Verywell Mind. The Various Types of Mood Disorders. https://www.verywellmind.com/mood-disorder-1067175

Cleveland Clinic. Mood Disorders. https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/17843-mood-disorders

Tentang Penulis

Artikel dibuat oleh tim penulisan deherba.com kemudian disunting oleh Cindy Wijaya seorang editor dan penulis beragam artikel kesehatan. Ia senang meriset dan berbagi topik-topik kesehatan dan pemanfaatan herbal. Tinggal di Bogor “kota hujan” sehingga mencintai suasana hujan dan sering mendapat inspirasi ketika hujan. Silakan klik di sini untuk kontak penulis via WhatsApp.

Anda mendapat manfaat dari artikel-artikel kami? Mohon berikan ulasan untuk terus menyemangati kami menulis > Google Review

{"email":"Email address invalid","url":"Website address invalid","required":"Required field missing"}