• Home
  • Blog
  • Jelatang
  • Kenali 11 Manfaat Jelatang, Tumbuhan Semak Liar yang Berbulu Halus

Kenali 11 Manfaat Jelatang, Tumbuhan Semak Liar yang Berbulu Halus


By Cindy Wijaya

Pernah mendengar tanaman jelatang? Mungkin Anda jarang atau belum pernah dengar dengan tanaman satu ini. Diakui meski tanaman jelatang sangat mudah Anda temukan, manfaat jelatang di Indonesia tidak terlalu populer dibandingkan jenis dedaunan dan tanaman herbal lain.

Padahal bila di dunia barat, sejak dahulu kala jelatang dikenal sebagai tanaman herbal pengobatan tradisional. Di kawasan ini jelatang lebih dikenal dengan sebutan khas stinging nettle.

Disebut demikian karena perilaku khas dari tanaman ini. Batang dan daun dari jelatang terselimuti oleh bulu halus yang bila tersentuh memberi efek sengatan kecil. Sisa sengatan ini akan membuat permukaan kulit Anda terasa gatal dan sedikit panas. Karena dikenal menyengat, kemudian tanaman ini diberi nama stinging nettle.

Tanaman ini juga sebenarnya sangat mudah Anda temukan. Tanaman perdu pendek ini memiliki bentuk daun kecil sedikit lebar dengan ujung runcing. Permukaan daun terlihat jelas berbulu dengan warna hijau yang segar. Biasanya tanaman ini tumbuh di area yang terpapar sina matahari dengan kualitas tanah yang sehat.

Daun jelatang atau stinging nettle ini dikenal luas memiliki manfaat. Meski berbulu yang menyengat, rupanya dedaunan kecil ini akan menjelma menjadi herbal bermanfaat begitu direbus. Proses masak ini menjinakan bulu halus pada permukaan daun sehingga sama sekali tidak memberi efek sengat kembali.

Apa Saja Manfaat Jelatang?

Dikatakan bahwa tanaman perdu yang lazim tumbuh liar ini memiliki sederet manfaat. Di dunia barat terapi dengan daun nettle ini sudah lama dilakukan. Banyak keluhan yang relatif efektif diatasi dengan terapi menggunakan daun jelatang atau air rebusan dari daun jelatang.

Apa saja manfaat dari daun jelatang tersebut? Berikut sejumlah di antaranya.

  • Membantu Detoksifikasi

    Daun jelatang dikenal dengan komponen flavonoidnya yang tinggi. Dan diperkaya pula dengan komponen serat yang larut dan tidak larut dalam air. Dan jelatang juga ditemukan memiliki efek diuretik.  Sebagaimana dijelaskan dalam organicfacts.net.

    Beberapa komponen mikronutrisi dalam daun jelatang membuatnya menjadi salah satu tanaman yang efektif berperan sebagai detoksifikasi dalam tubuh Anda.

    Komponen flavonoid akan membantu memperbaiki fungsi hati dan menetralkan komponen toksin dalam tubuh. Kemampuan jelatang dalam meningkatkan produksi urin efektif mengoptimalkan pembuangan.

    Kandungan serat di dalamnya membantu memperbaiki fungsi pencernaan. Termasuk di antaranya melancarkan pembuangan yang nantinya juga akan berperan dalam fungsi detoksifikasi.

    Dalam portal kesehatan herballegacy.com, jelatang memiliki manfaat untuk menstimulasi fungsi liver dan membantu membersihkan liver yang menyimpan banyak sisa residu metabolisme. Laman ini juga menjelaskan bagaimana jelatang akan bekerja membantu menurunkan kadar toksin dalam darah dengan mendorong fungsi liver.

    Bahkan juga dikatakan bahwa jelatang merupakan herbal hepaprotektif yang efektif memperbaiki kerusakan-kerusakan jaringan dalam hati. Dengan membaiknya fungsi hati, akan mendorong fungsi hati sebagai detoksifikasi alami semakin meningkat.

  • Memperbaiki Sirkulasi

    Untuk memaksimalkan seluruh fungsi tubuh dibutuhkan sistem efektif yang menjaga sirkulasi darah dalam tubuh berjalan dengan baik dan optimal. dan jelatang memiiki peran efektif untuk masalah ini.

    Dalam jelatang terdapat kandungan zat besi, vitamin B dan vitamin C. Ternyata seluruh kandungan jelatang ini memiliki peran penting untuk kesehatan tubuh sendiri.

    Zat besi dan vitamin B baik untuk mempertahankan produksi sel darah merah bejalan dengan lancar. Sedang vitamin c juga memiliki pengaruh dalam menjaga elastisitas pembuluh darah. Peran-peran tersebut memiliki pengaruh terhadap sirkulasi darah.

  • Melindungi Ginjal

    Dalam jalatang ditemukan kemampuan diuretik, ini dijelaskan dalam ulasan mengenai stinging nettle webmd.com. ini membantu membersihkan residu yang tersisa dalam kantung ginjal.

    Tetapi manfaat jalatang juga baik untuk membantu Anda mengatasi keluhan berkemih. Membantu mengendalikan fungsi otot pada saluran kencing sehingga membantu meredakan keluhan berkemih di malam hari, kencing yang disertai dengan nyeri yang kerap terjadi pada pasien infeksi saluran kencing.

    Dijelaskan pula bahwa jalatang akan sangat membantu mengatasi keluhan seperti batu ginjal, infeksi ginjal, pembengkakan prostat hingga keluhan sindrom nefrotik yang kerap disebut pula dengan kebocoran ginjal.

    Hal senada juga dijelaskan dalam laman livestrong.com, yang menggambarkan jalatang sebagai terapi efektif untuk perawatan saluran kencing dan fungsi ginjal.

    Ini merupakan perpaduan antara lektin yang bekerja menstimulasi fungsi ginjal, fungsi natural anti inflamasi yang menekan produksi prostaglandin dalam tubuh dan fungsi diuretik yang membantu membersihkan bakteri dari dalam ginjal.

  • Untuk Anti-Inflamasi

    Salah satu kemampuan terbaik dari jelatang adalah kemampuan anti inflamasi yang tersimpan di dalamnya. Ini dijelaskan dalam review University of Maryland Medical Center.

    Dalam jelatang ditemukan komponen lipophilic yang memiliki kemampuan anti inflamasi. Kemampuan anti inflamasi di dalamnya efektif untuk membantu mengatasi sejumlah inflamasi seperti infeksi ginjal dan saluran kencing, infeksi pencernaan, inflamasi pada keluhan asam urat dan reumatik juga membantu mengatasi keluhan infeksi pada pernafasan.

  • Memperbaiki Kesehatan Wanita

    Rupanya manfaat jelatang ini terbilang sangat beragam. Dan salah satu yang cukup banyak dimanfaatkan adalah sebagai perawatan fungsi kewanitaan.

    Ini karena dalam jelatang, termasuk pada daun dan akarnya tersimpan kemampuan untuk mengendalikan fungsi endokrin. Senyawa dalam jelatang memiliki kemampuan menormalkan kembali keseimbangan hormonal pada wanita.

    Sebagaimana dipahami, bahwa wanita demikian rentan dengan fluktuasi hormonal dan masalah gangguan endokrin. Ini memicu terjadinya masalah pada metabolisme, sirkulasi darah hingga yang lebih krusial bagi wanita, yakni masalah kesuburan, reproduksi dan seksualitas.

    Tidak ada fito hormonal dalam jelatang. Ini memberi efek lebih sehat pada tubuh ketimbang dengan mengonsumsi sejumlah herbal yang memiliki sifat fito hormonal. Karena kinerja jelatang akan lebih berfokus pada regulasi keseimbangan hormonal, meningkatkan hormon yang jumlahnya minor dan menurunkan hormon yang berlebihan.

    Jelatang menurut rawforestfoods.com,  akan membantu menormalkan siklus haid, mengendalikan efek PMS, membantu memperbaiki mood, memperbaiki fungsi kesuburan hingga mencegah serta membantu mengatasi masalah PCOS.

    Jelatang juga membantu mencegah terbentuknya enzim aromatase yang mendorong terbentuknya hormon estrogen berlebihan. Juga mencegah terjadinya dominasi androgen yang menjadi penyebab kasus PCOS.

  • Sebagai Antibiotik Alami

    Dalam ulasan webmd.com, juga dijelaskan bagaimana tanaman jelatang memiliki komponen lengkap antiseptik dan anti biotik. Di dalamnya tersimpan komponen anti bakteri, anti viral dan anti fungal.

    Dalam jelatang ditemukan kandungan selenite yang memiliki efek anti viral cukup kuat. Sebagaimana diungkap dalam International Journal of Environmental Research and Public Heath tahun 2010.

    Sedang dalam jelatang juga ditemukan komponen anti fungal yang juga sangat efektif. Dalam review American Society of Plants Biology tahun 1999 menunjukan bagaimana komponen aglutinnin dalam jelatang bekerja sebagai anti fungal.

    Kemampuan anti fungal dalam jelatang cukup ampuh termasuk untuk membantu mengatasi keluhan jamur yang serius termasuk candida, ringworm dan keluhan kutu air.

    Untuk terapi antibiotik, stinging nettle ini bisa direbus menjadi teh untuk diminum setidaknya 2 – 4 kali sehari. Anda hanya perlu merebus setidaknya 1 genggam kecil daun jelatang yang sudah dibersihkan dengan air sebanyak 300 cc. Rebus sampai air tersisa 200 cc untuk kemudian Anda minum.

    Sedang air rebusan ini juga bisa Anda gunakan sebagai kompress untuk terapi area yang terinfeksi oleh jamur, virus atau bakteri bila ditemukan adanya infeksi pada permukaan kulit.

  • Sebagai Anti Alergi

    Dalam review mengenai stinging nettle pada University of Maryland Medical Center  juga ditemukan adanya komponen anti histamin alami dalam jelatang. Ini merupakan terapi aman untuk membantu masalah alergi.

    Anti histamin adalah terapi yang lazim diberikan pada pasien alergi. Pada dasarnya, alergi terjadi akibat terbentuknya senyawa histamin akibat tubuh membaca kondisi-kondisi dan stimulan-stimulan tertentu sebagai gangguan. Ini menyebabkan tubuh bereaksi negatif dengan beberapa gejala seperti kulit membengkak, gatal-gatal, mual, sesak nafas dan lain sebagainya.

    Untuk menanggulangi gejala alergi dalam jangka pendek, dibutuhkan terapi untuk mencegah produksi histamin. Dan inilah fungsi dari terapi anti histamin.

    Selain itu, kemampuan anti inflamasi dalam jelatang juga akan membantu mencegah berkembangnya gangguan fungsi imun ini memicu reaksi berlebihan yang akhirnya berujung peradangan.

    Dan di sisi lain, kemampuan untuk meregulasi fungsi endokrin dalam jelatang akan membantu menormalkan kembali fungsi hormon tiroid. Hormon ini memiliki pengaruh signifikan dalam fungsi imunitas. Dengan regulasi fungsi hormonal, maka tubuh akan meregulasi pula fungsi imunitas dalam tubuh.

  • Melindungi Kehamilan

    Beberapa wanita memiliki kondisi kandungan yang rentan sehingga saat hamil, mudah sekali mereka mengalami perdarahan. Ada banyak hal yang bisa menjadi penyebab kondisi tersebut.

    Dan menurut sumber organicfacts.net, terapi dengan teh jelatang akan membantu Anda memperkuat jaringan pada sel-sel dinding rahim sehingga mencegah perdarahan saat kehamilan.

    Tidak hanya itu, rupanya daun jelatang sendiri dapat bekerja sebagai senyawa terapi koagulan. Kandungan vitamin K dalam daun jelatang membantu mencegah mudahnya sel pembuluh darah rusak dan memicu perdarahan.

    Daun jelatang juga dikenal memiliki manfaat pada fungsi hormonal atau endokrin. Peran ini baik untuk meregulasi perubahan abnormal pada hormon kewanitaan selama kehamilan. Wanita hamil mutlak membutuhkan peran hormonal untuk membantu berjalannya proses kehamilan dan menyusui.

  • Menjaga Kesehatan Tulang

    Pada dasarnya ada peran hormonal dalam mempertahankan kadar densitas atau kepadatan tulang. Peran daun jelatang dalam menjaga keseimbangan hormonal akan mencegah tubuh mengalami efek kekurangan dan kelebihan estrogen.

    Dan tentu saja, tubuh akan mengalami masalah bila tidak mendapatkan suplai estrogen. Jadi peran jelatang dalam melindungi hormonal akan secara langsung berpengaruh pada kesehatan tulang sekaligus mencegah osteoporosis.

    Bukan hanya itu, ditemukan pula komponen boron. Senyawa ini memang asing tetapi justru membantu menjaga densitas dan kekuatan tulang.

  • Membantu Sistem Pernafasan

    Dijelaskan dalam ulasan sebelumnya bahwa daun jelatang memiliki manfaat sebagai terapi anti alergi. Termasuk di dalamnya membantu menjaga pasien asma untuk tidak sering kumat.

    Tetapi selain sebagai anti alergi, diketahui pula bahwa daun jelatang membantu mencegah produksi mucus atau lendir berlebihan. Juga membantu meredakan rasa gatal pada tenggorokan akibat efek iritasi ringan.

    Dalam catatan Institut Pertanian Bogor juga dijelaskan bahwa jelatang secara tradisional dikenal sebagai pereda peradangan pada sistem pernafasan. Termasuk astringent efektif untuk keluhan peradangan pada paru-paru.

  • Baik untuk Kesehatan Prostat

    Menurut Penn State Health Milton S. Hershey Medical Center, jelatang juga memiliki kemampuan merawat kesehatan fungsi prostat.

    Bukan hanya baik untuk menjaga fungsi prostat berjalan baik, tetapi juga membantu mengatasi kasus Benign Prostatic Hyperplasia (BPH). Ini adalah kondisi penyakit dimana terjadi pembengkakan prostat . Pembengkakan ini akan menyebabkan efek tekanan pada fungsi uretra, menyebabkan And kesulitan untuk BAK atau malah membuat Anda demikian mudah BAK tanpa bisa ditahan.

    Kasus ini tidak berkaitan dengan kanker, ini hanya efek dari proses penuaan tubuh. Tetapi pengaruh jangka panjangnya bisa cukup berat bila diabaikan. Dapat mempengaruhi kinerja fungsi ginjal dan menyebabkan gangguan pada kandung kemih dan saluran kemih.

Catatan Seputar Herbal Jelatang

Dikatakan bahwa jelatang merupakan jenis tanaman herbal yang baik untuk tubuh. Diakui dunia sebagai herbal yang patut Anda pertimbangkan sekalipun duri tipisnya menyebabkan efek gatal bila Anda tidak tepat dalam menyentuhnya.

Akan tetapi, sejumlah informasi empiris juga menguak fakta bahwa daun jelatang ini memiliki efek samping yang perlu Anda waspadai. Artinya dalam kadar moderat jelatang tentu saja aman dan bermanfaat bagi tubuh. Tetapi perlu anda cermati dosis harian yang Anda tentukan demi menghindari efek samping di jangka panjang. Apa saja catatan yang perlu Anda pahami terkait konsumsi jelatang?

  • Memiliki Efek Hepatoksik

    Meski dalam skala rendah, terbukti berdasar riset bahwa dalam jelatang terdapat kandungan hepatoksik dalam kadar rendah.  Dalam laporan riset Institut Pertanian Bogor, ditemukan bahwa terapi dengan jelatang dalam dosis 1 gram/BB selama 90 hari pada tikus menunjukan perkembangan kasus steatosis, yakni menurunnya kemampuan hati mengolah lemak hingga mendorong terbentuknya lemak hati.

  • Memengaruhi Kadar Gula Darah

    Ada beberapa kondisi yang menyebabkan pasien diabetes sebaiknya lebih berhati-hati dalam mengonsumsi jelatang. Ini karena jelatang bekerja dengan berbeda pada sejumlah pasien kasus diabetes.

    Dalam sejumlah riset jelatang menyebabkan naiknya kadar gula darah dengan cepat. namun sejumlah riset  lain justru menunjukan arah berlawanan. Sejumlah pasien mengalami efek hipoglikemik yang juga tak kalah berbahaya bagi pasien.

  • Kontradiksi dengan Obat Lain

    Efek daun jelatang dalam mempengaruhi sirkulasi, tekanan darah dan sejumlah efek terhadap tubuh termasuk diuretik, membuat Anda yang tengah mengonsumsi terapi pengencer darah untuk lebih berhati-hati.

    Efeknya dalam menurunkan tekanan darah bisa cukup efektif dan mungkin saja justru menjadi berbahaya ketika Anda padukan dengan obat-obatan anti tekanan darah tinggi. hati-hati pula memadukan jelatang bersama terapi diuretik dan terapi Nonsteroidal anti-inflammatory drugs (NSAIDs).

Tanaman jelatang di Indonesia kerap kali dipandang remeh. Dianggap sekedar tanaman perdu liar, namun siapa sangka justru tanaman yang permukaannya memberi efek gatal ini kaya akan manfaat untuk kesehatan. Akan tetapi perhatikan dengan baik beberapa catatan dalam mengonsumsi jelatang.

Anda akan mendapatkan manfaat jelatang dengan optimal selama Anda mengonsumsinya dalam kadar yang moderat dan sesuai dengan kadar toleransi tubuh Anda. Pastikan tubuh Anda cukup aman mengonsumsi jelatang sebelum memutuskan untuk menjalankan terapi manfaat jelatang.

Tentang Penulis

Artikel dibuat oleh tim penulisan deherba.com kemudian disunting oleh Cindy Wijaya seorang editor dan penulis beragam artikel kesehatan. Ia senang meriset dan berbagi topik-topik kesehatan dan pemanfaatan herbal. Tinggal di Bogor “kota hujan” sehingga mencintai suasana hujan dan sering mendapat inspirasi ketika hujan. Silakan klik di sini untuk kontak penulis via WhatsApp.

Anda mendapat manfaat dari artikel-artikel kami? Mohon berikan ulasan untuk terus menyemangati kami menulis > Google Review

{"email":"Email address invalid","url":"Website address invalid","required":"Required field missing"}