Kadar Asam Urat Normal

DITULIS OLEH:
Cindy Wijaya 

Desember 4, 2017


Asam urat terbentuk ketika tubuh memecah zat purin, yang ada di dalam beberapa makanan yang kita konsumsi, dan juga muncul saat sel-sel mati dan dipisahkan. Bila kadar asam urat normal menjadi berlebihan di dalam tubuh, maka bisa terjadi sakit asam urat yang menimbulkan peradangan di persendian. Selain itu juga dapat memicu batu ginjal serta penyakit lain. Jadi mari kita upayakan kadar asam urat normal.

Untuk menentukan apakah kadar asam urat dalam tubuh kita normal atau terlalu tinggi, tersedia tes medis yang mengukur kadarnya dalam darah. Anda mungkin pernah mendengar tes ini yang disebut tes asam urat, serum urat, atau UA (uric acid). Tapi pertanyaannya, bagaimana cara membaca hasil tes itu untuk melihat apakah kadarnya normal?

Berapa Kadar Asam Urat Normal?

Tes asam urat mengukur kadar asam urat dalam miligram (mg) dan mengukur darah dalam desiliter (dL), jadi Anda akan melihat angka-angka dalam satuan mg/dL.

Berapa kadar asam urat normal bisa berbeda-beda pada tiap-tiap laboratorium. Jadi periksalah ke dokter untuk membantu Anda membaca dan mengerti hasil tes tersebut. Secara umum, kadar asam urat normal adalah:

  • Pria dewasa, antara 2 – 7,5 mg/dL
  • Wanita dewasa, antara 2 – 6,5 mg/dL
  • Anak laki-laki usia 10 – 18, antara 3,6 – 5,5 mg/dL
  • Anak perempuan usia 10 – 18, antara 3,6 – 4 mg/dL
  • Pria di atas 40 tahun, antara 2 – 8.5 mg/dL
  • Wanita di atas 40 tahun, antara 2 – 8 mg/dL

Bila kadar asam urat melebihi batas normal di atas, itu artinya Anda memiliki kadar asam urat tinggi. Sebaliknya, bila kurang dari batas kadar asam urat normal di atas, berarti Anda memiliki kadar asam urat rendah.

Apa Penyebab Kadar Asam Urat Tinggi?

Ada beragam penyebab asam urat tinggi. Kelebihan produksi asam urat oleh tubuh atau menurunnya proses pembuangan asam urat oleh ginjal—salah satu atau kedua masalah ini bisa menyebabkan kadar asam urat jadi tinggi. Ginjal mengeluarkan sekitar dua pertiga dari kelebihan asam urat dari dalam tubuh, sedangkan sepertiga-nya lagi dikeluarkan melalui tinja.

Konsumsi alkohol berlebihan, penggunaan obat diuretik, penyakit diabetes, keracunan timbal, penyakit ginjal, kanker, toksemia kehamilan atau asupan makanan ber-purin tinggi, semuanya bisa mengakibatkan kadar asam urat tinggi.

Selain itu, beberapa orang ternyata memiliki kecenderungan bawaan dari orangtua untuk memiliki kadar asam urat tinggi. Dan konsumsi obat-obatan tertentu, termasuk aspirin, kafein, teofilin, atau fenotiazida juga dapat menyebabkan kenaikan kadar asam urat.

Apa Penyebab Kadar Asam Urat Rendah?

Kondisi ini lebih jarang terjadi daripada asam urat tinggi, dan biasanya bukanlah masalah serius. Penyakit-penyakit seperti sindrom Fanconi, sindrom sekresi hormon diuretik yang tidak tepat (SIADH), atau penyakit hati seperti penyakit Wilson, dapat menyebabkan kadar asam urat rendah.

Kurang asupan makanan ber-purin juga bisa menjadi penyebabnya. Selain itu, obat-obatan seperti allopurinol—yang digunakan untuk mengatasi sakit asam urat, obat kortikosteroid, estrogen, glukosa, dan warfarin juga dapat menurunkan kadar asam urat. Wanita hamil juga mungkin mengalami penurunan asam urat sebanyak kurang-lebih 33 persen, tetapi kadarnya akan kembali normal di akhir kehamilan.

Mengapa Anda Membutuhkan Tes Asam Urat?

Pada waktu periksa ke dokter untuk pemeriksaan rutin, adakalanya Anda akan diminta untuk melakukan tes-tes kesehatan, termasuk tes asam urat. Dokter mungkin akan meminta Anda melakukan tes asam urat jika Anda memiliki kondisi-kondisi di bawah ini:

Sakit Asam Urat:

Ini adalah jenis artritis dimana terbentuk kristal dari asam urat di persendian Anda sehingga menimbulkan rasa sakit. Anda mungkin merasakannya di jempol kaki, atau bisa juga di pergelangan kaki, kaki, tangan, lutut, dan pergelangan tangan.

Sakit asam urat juga dapat menyebabkan pembengkakan, kemerahan, dan ketidaknyamanan pada sendi-sendi tersebut, dan dapat membatasi jangkauan gerak Anda.

Batu Ginjal:

Ini adalah massa keras berukuran kecil—seperti batu-batu kecil—yang terbentuk di ginjal Anda akibat dari terlalu banyak asam urat. Kondisi ini dapat menimbulkan rasa sakit parah di punggung bagian bawah yang kambuh-kambuhan, muncul darah di urin, muntah, sakit perut, dan sering ingin buang air kecil.

Asam Urat Tinggi saat Kemo atau Radiasi:

Perawatan kemoterapi (kemo) dan terapi radiasi dapat menaikkan kadar asam urat. Tes asam urat digunakan untuk mengecek apakah kadarnya menjadi terlalu tinggi.

Selain bisa menjadi berlebihan, adakalanya kadar asam urat juga dapat menjadi terlalu rendah, tetapi dokter biasanya akan meminta Anda melakukan tes lain untuk mencari tahu penyebabnya.

Bagaimana Tes Asam Urat Dilakukan?

Biasanya Anda tidak diminta untuk melakukan hal khusus apapun. Tapi adakalanya dokter meminta Anda untuk tidak makan dan minum apapun selama 4 jam atau lebih sebelum tes. Dokter mungkin juga meminta Anda untuk berhenti mengonsumsi obat apa pun.

Jadi pastikan Anda memberitahu dokter mengenai obat, herbal, dan suplemen yang sedang dikonsumsi, termasuk obat warung, obat resep, dan obat-obatan lain. Obat atau suplemen, termasuk obat diuretik yang membuat Anda lebih sering pipis, vitamin B-3, dan aspirin, bisa memengaruhi hasil tesnya.

Tes asam urat seperti tes darah biasa dan hanya butuh waktu beberapa menit. Seorang petugas laboratorium akan:

  • Membersihkan area kulit yang akan disuntikkan jarum
  • Melekatkan tali karet di sekitar lengan atas—untuk menciptakan tekanan sehingga pembuluh darah menonjol
  • Memasukkan jarum tipis ke pembuluh darah, biasanya di bagian dalam lengan di siku atau di punggung tangan
  • Mengambil darah
  • Melepaskan tali karet dan memasang perban di area lengan atau tengan yang disuntik

Biasanya dokter akan meminta Anda melakukan tes lain di waktu bersamaan untuk mencari tahu apa yang menyebabkan gejala-gejala yang sedang Anda rasakan (bila ada). Dokter kemudian akan membantu Anda mengerti apa arti dari hasil-hasil tes tersebut dan apa yang harus Anda lakukan selanjutnya.

Tes Lain Apa yang Mungkin Dibutuhkan?

Berdasarkan pada gejala-gejala yang dirasakan (bila ada) dan apa yang sedang ingin dicari tahu oleh dokter Anda, Anda mungkin diminta untuk:

  • Melakukan tes-tes untuk sakit asam urat, termasuk tes yang mengambil cairan dari sendi yang terkena gejala-gejala asam urat
  • Urinalisis, yaitu tes urin untuk mencari tahu tanda-tanda batu ginjal, termasuk memeriksa darah, sel-sel darah putih, dan kristal-kristal dalam urin Anda

Kalau dari hasil-hasil tes itu Anda tampaknya tidak memiliki penyakit asam urat ataupun batu ginjal. Dokter mungkin akan meminta Anda melakukan tes darah atau urin lain. Ini bertujuan untuk mencari tahu apa yang sebenarnya memicu terjadinya kenaikan kadar asam urat Anda.

Kondisi asam urat tinggi tidak selalu menimbulkan gejala atau keluhan yang terlihat jelas. Jika kristal urat terbentuk di persendian besar—paling sering di jempol kaki—maka baru akan timbul rasa sakit, kemerahan, dan pembengkakan yang adalah tanda-tanda serangan asam urat.

Jika kadar asam urat Anda sudah melebihi batas normal, cobalah kurangi asupan zat purin dari makanan-makanan. Makanan tersebut antara lain daging jeroan, daging sapi muda, ikan asin, ikan teri, ikan sarden, kerang, remis, dan tuna. Dengan begitu Anda bisa memiliki kadar asam urat normal sehingga tidak terjadi pembentukan batu ginjal maupun penyakit-penyakit lain yang berkaitan.

Tentang Penulis

Artikel dibuat oleh tim penulisan deherba.com kemudian disunting oleh Cindy Wijaya seorang editor dan penulis beragam artikel kesehatan. Ia senang meriset dan berbagi topik-topik kesehatan dan pemanfaatan herbal. Tinggal di Bogor “kota hujan” sehingga mencintai suasana hujan dan sering mendapat inspirasi ketika hujan. Silakan klik di sini untuk kontak penulis via WhatsApp.

Anda mendapat manfaat dari artikel-artikel kami? Mohon berikan ulasan untuk terus menyemangati kami menulis > Google Review

{"email":"Email address invalid","url":"Website address invalid","required":"Required field missing"}