Jangan Salah, Flu dan Pilek Itu Beda Loh!


By Cindy Wijaya

Sudah berhari-hari hujan dan Anda sering kehujanan, ketika bangung pagi ini badan terasa pegal-pegal. Mulai agak siang hidung jadi mampet, tenggorokan tidak enak, dan kepala mulai pening. Anda berpikir itu adalah gejala-gejala flu mulai menghampiri. Atau mungkin gejala pilek? Loh, memang apa bedanya flu dan pilek?

Flu dan pilek adalah nama sebutan untuk dua penyakit yang berbeda. Memang keduanya sama-sama menyerang saluran pernapasan, hanya saja perbedaannya ada pada penyebabnya. Flu disebabkan oleh virus influenza, sedangkan pilek seringkali disebabkan oleh virus rhinovirus.

Walaupun sering disamakan, tetapi karena memiliki gejala yang cukup berbeda, keduanya juga mempunyai cara penanganan yang relatif berbeda. Agar penanganan yang dilakukan tepat, Anda perlu mengetahui perbedaan antara gejala flu dan gejala pilek.

Secara garis besar, pilek adalah penyakit pernapasan yang lebih ringan daripada flu. Pilek biasanya membuat Anda merasa tidak enak badan hanya selama beberapa hari, sementara flu bisa menimbulkan gejala-gejala yang cukup berat sampai berminggu-minggu. Sakit flu yang parah juga dapat memicu masalah kesehatan serius seperti pneumonia.

Lalu, bagaimana kita bisa membedakan antara gejala pilek dan gejala flu? Mari kita cermati tanda-tanda dari masing-masing penyakit.

Apa Saja Gejala Pilek?

Pilek biasanya dimulai dengan rasa tidak nyaman pada tenggorokan, yang mungkin akan hilang setelah satu-dua hari. Kemudian akan diikuti dengan keluhan pada saluran pernapasan, yaitu hidung meler dan tersumbat yang disertai batuk pada hari keempat dan kelima.

Jika dialami orang dewasa, mungkin ia hanya akan mengalami demam ringan atau tidak sama sekali. Tetapi demam sampai meriang dapat dirasakan oleh penderita pilek anak-anak.

Bila disebabkan oleh pilek, gejala hidung meler dengan cairan ingus bening biasanya hanya akan dialami untuk beberapa hari pertama. Setelahnya, ingus akan tampak lebih kental dan berwarna lebih gelap. Tenang saja, perubahan ingus ini bukan berarti ada infeksi bakteri.

Keluhan-keluhan seperti di atas akan Anda rasakan sekitar satu minggu. Berhati-hatilah dalam tiga hari pertama, karena Anda berpotensi menularkan pilek kepada orang-orang di sekitar. Jadi lebih baik istirahat saja di rumah di tiga hari pertama itu.

Kalau kelihatannya gejala pilek tidak juga membaik setelah satu minggu berlalu, ada kemungkinan Anda telah terinfeksi bakteri. Dan jika benar, itu berarti Anda membutuhkan pengobatan antibiotik.

Kadang-kadang orang keliru mengira tanda-tanda pilek sebagai tanda adanya alergi rinitis (alergi musiman) atau malah infeksi sinus (sinusitis). Perhatikanlah jika keluhan-keluhan yang Anda rasakan cepat muncul lalu membaik setelah seminggu, maka biasanya itu adalah pilek, bukan alergi.

Tetapi kalau gejala pilek tampaknya tidak membaik meski sudah lewat seminggu, Anda disarankan periksa ke dokter untuk memastikan apakah mungkin Anda terserang alergi atau sinusitis.

Apa Saja Gejala Flu?

Sebagaimana telah disinggung di atas, flu adalah jenis penyakit pada saluran pernapasan yang lebih berat daripada pilek. Oleh sebab itu, gejala-gejala flu biasanya akan terasa lebih parah, tetapi datang dengan cepat.

Misalnya Anda mungkin merasakan sakit tenggorokan, demam, sakit kepala, nyeri otot dan ngilu-ngilu, hidung mampet, dan batuk. Jenis flu khusus, seperti flu babi, juga dapat menimbulkan gejala muntah-muntah dan diare. Keluhan-keluhan tersebut biasanya mulai pulih setelah dua sampai lima hari, tetapi tak jarang penderita flu akan merasakannya terus selama seminggu atau bahkan lebih.

Bagi yang sudah lansia atau memiliki masalah pada paru-paru atau jantung, Anda harus lebih berhati-hati ketika terserang flu. Karena ada banyak kasus terjadinya pneumonia (radang paru-paru) akibat komplikasi penyakit flu. Para orang tua yang anaknya sedang sakit flu juga perlu waspada terhadap risiko pneumonia.

Bila Anda merasakan atau melihat adanya gejala sesak napas, sebaiknya segera beritahukan pada dokter yang menangani. Tanda-tanda lain dari kehadiran pneumonia ialah demam yang muncul kembali padahal sudah hilang sejak satu atau dua hari lalu.

Sebenarnya proses infeksi virus pada penyakit ini mirip seperti infeksi yang menimbulkan pilek. Virus flu (influenza) masuk ke dalam tubuh melalui selaput lendir hidung, mata, atau mulut. Itu artinya setiap kali Anda menyentuh salah satu wilayah tubuh tadi dengan tangan yang kotor, Anda bisa menginfeksi diri sendiri dengan virus.

Karena itulah Anda sering sekali diingatkan, baik oleh dokter atau pada artikel-artikel kesehatan, untuk menjaga tangan tetap bebas dari kuman penyakit dengan sering mencucinya sampai benar-benar bersih. Hal sederhana seperti ini sangatlah efektif untuk mencegah flu maupun pilek.

Apakah Ini Gejala Flu atau Gejala Pilek?

Bagi yang masih bingung membedakan mana gejala pilek dan mana yang tanda-tanda flu, sekarang coba ambil termometer lalu ukur suhu tubuh Anda. Meskipun gejala flu umumnya sangat mirip dengan gejala pilek, tetapi jika terserang pilek biasanya Anda tidak akan demam sampai 38 derajat C.

Kalau memang keluhan-keluhan yang sedang dirasakan adalah tanda sakit flu, Anda mungkin akan mengalami demam di hari-hari pertama infeksi virus flu—dan kondisi tubuh akan terasa sangat tidak enak. Nyeri dan ngilu pada otot atau sekujur tubuh lebih sering dialami oleh para penderita flu.

Tinjauan di bawah ini dapat membantu Anda untuk menentukan apakah sedang mengalami keluhan akibat pilek atau karena flu.

  • Demam—jarang dialami ketika pilek; tetapi penderita flu mungkin akan demam 38 derajat C atau lebih dan menghilang setelah 3-4 hari.
  • Sakit kepala—kadang-kadang dirasakan sewaktu pilek; tetapi penderita flu lebih sering merasakannya.
  • Nyeri dan linu—ada sedikit pada pilek; tetapi lebih sering dan lebih parah pada flu.
  • Lelah dan lemah—kadang-kadang penderita pilek merasakannya; tetapi penderita flu sering merasakannya sampai 2-3 minggu.
  • Keletihan ekstrim—pilek tidak pernah menyebabkannya; tetapi flu mungkin akan menimbulkannya pada hari-hari pertama.
  • Hidung meler—penderita pilek sering mengalaminya; tetapi penderita flu jarang.
  • Bersin—penderita pilek sering mengalaminya; tetapi penderita flu jarang.
  • Sakit tenggorokan—pilek lebih sering menyebabkan masalah ini; tetapi flu kadang-kadang juga menimbulkannya.
  • Batuk—pilek dapat menyebabkan batuk kering ringan sampai sedang; tetapi flu lebih sering menyebabkan batuk yang dapat semakin parah.
  • Komplikasi—pilek bisa mengarah ke sinus tersumbat dan infeksi telinga tengah; tetapi flu dapat memicu bronkitis, pneumonia, sinusitis, dan infeksi telinga yang lebih parah.

KAPAN SEBAIKNYA KE DOKTER?

Jika sedang mengalami pilek atau flu, Anda perlu waspada terhadap gejala-gejala seperti berikut:

  • Demam yang tidak juga hilang setelah 3 hari
  • Rasa sakit saat menelan
  • Batuk yang terus-terusan ada setelah 2-3 minggu
  • Sakit kepala dan hidung tersumbat yang tidak sembuh setelah 1 minggu
Selain berpatokan pada gejala-gejala di atas, Anda sebaiknya segera periksa ke dokter bila merasakan keluhan yang parah atau terasa tidak seperti biasanya.

Bagaimana Cara Mencegah Flu dan Pilek?

Cara paling utama agar tidak terserang pilek dan flu adalah sering-sering mencuci tangan. Anda disarankan untuk mencuci tangan secara menyeluruh dengan menggosokkan seluruh bagian tangan (termasuk bagian dalam kuku) dengan sabun selama kurang-lebih 20 detik. Dengan begitu Anda bisa menyingkirkan kuman penyakit apa pun dari kulit tangan.

Sebagai perlindungan tambahan, Anda juga boleh mendapatkan vaksin flu untuk mencegah terinfeksi flu musiman, yang terutama banyak menjangkit pada musim hujan. Dalam waktu dua minggu sejak vaksin, tubuh mengembangkan antibodi yang akan memberikan proteksi terhadap flu.

Dan bagi Anda yang berulang-kali berinteraksi dengan orang yang sedang flu, Anda bisa menangkal flu dengan obat antiviral (anti virus). Akan tetapi penggunaan obat antiviral untuk pencegahan tidaklah dianjurkan oleh beberapa pakar kesehatan, sebab dapat memicu terbentuknya virus flu yang kebal (resisten) terhadap obat antiviral.

Beberapa orang yang tidak ingin bergantung pada obat medis kemudian memutuskan untuk memanfaatkan herbal sebagai pendukung daya tahan tubuh guna mencegah flu dan pilek. Salah satu herbal yang tepat adalah Noni Juice yang sanggup meningkatkan daya tahan tubuh secara alami. Dengan ketahanan tubuh yang lebih kokoh, maka jauh lebih sulit bagi virus flu maupun pilek untuk menginfeksi Anda.

Anda yang sudah terlanjur mengalami gejala-gejala flu atau pilek pun dapat lebih cepat pulih jika rutin mengonsumsi herbal ini. Bahkan Noni Juice aman dikonsumsi oleh anak-anak, ibu hamil, hingga para lansia sebagai suplemen penyokong daya tahan tubuh mereka.

Tentang Penulis

Artikel dibuat oleh tim penulisan deherba.com kemudian disunting oleh Cindy Wijaya seorang editor dan penulis beragam artikel kesehatan. Ia senang meriset dan berbagi topik-topik kesehatan dan pemanfaatan herbal. Tinggal di Bogor “kota hujan” sehingga mencintai suasana hujan dan sering mendapat inspirasi ketika hujan. Silakan klik di sini untuk kontak penulis via WhatsApp.

Anda mendapat manfaat dari artikel-artikel kami? Mohon berikan ulasan untuk terus menyemangati kami menulis > Google Review

{"email":"Email address invalid","url":"Website address invalid","required":"Required field missing"}