Cuaca Panas Bisa Sebabkan Heat Stroke, Jangan Abaikan Tanda-Tandanya!

DITULIS OLEH:
Cindy Wijaya 

September 27, 2022


Heatstroke adalah jenis masalah kesehatan akibat suhu panas yang paling serius dan dianggap sebagai kondisi darurat medis. Jika Anda melihat ciri-ciri heat stroke pada orang di dekat Anda, segera hubungi tenaga medis terdekat dan berikan pertolongan pertama sampai ia mendapatkan perawatan medis.

Heat stroke dapat membahayakan nyawa atau menyebabkan kerusakan pada otak dan organ dalam lainnya. Meskipun heat stroke terutama rentan dialami orang yang berusia di atas 50 tahun, kondisi ini juga dapat terjadi pada orang-orang muda yang sehat.

Kondisi ini, yang disebut juga sebagai sengatan panas, sering terjadi sebagai tahap lanjut dari masalah terkait panas lain yang lebih ringan, seperti kram panas, sinkop panas (pingsan), dan kelelahan akibat panas. Tapi kondisi ini dapat terjadi bahkan meski Anda tidak mengalami masalah-masalah terkait panas lainnya tersebut.

Bagaimana Ciri-Ciri Heat Stroke?

Heat stroke membutuhkan perawatan darurat. Jika tidak segera diatasi kondisinya bisa dengan cepat merusak otak, jantung, ginjal, dan otot Anda. Semakin lama perawatan tertunda, semakin besar juga risiko komplikasi heat stroke. Segeralah bertindak begitu Anda melihat ciri-ciri heat stroke berikut:

  • Suhu badan tinggi: Suhu badan 40 derajat C atau lebih tinggi adalah ciri-ciri heat stroke yang utama.
  • Perubahan kondisi mental atau perilaku: Kebingungan, gelisah, bicara cadel, emosian, halusinasi, kejang, hingga koma.
  • Perubahan berkeringat: Pada heatstroke akibat cuaca panas, kulit akan terasa panas dan kering saat disentuh. Namun pada heatstroke akibat olahraga berat, kulit mungkin terasa kering atau sedikit lembap.
  • Mual dan muntah: Anda mungkin merasa mual atau muntah.
  • Kulit memerah: Kulit mungkin berubah menjadi merah karena suhu tubuh meningkat.
  • Napas cepat: Napas Anda mungkin menjadi cepat dan dangkal.
  • Jantung berdetak cepat: Denyut nadi Anda bisa sangat meningkat karena tekanan panas menempatkan beban yang luar biasa pada jantung untuk membantu mendinginkan tubuh.
  • Sakit kepala: Kepala Anda mungkin terasa berdenyut.

Kapan harus segera ke dokter? Jika Anda atau orang di dekat Anda mengalami ciri-ciri heat stroke seperti di atas, segera cari bantuan medis. Hubungi layanan darurat 112 atau rumah sakit terdekat.

Segera lakukan tindakan pertolongan pertama untuk mendinginkan suhu badan orang yang kepanasan sambil menunggu ia mendapat perawatan darurat.

Pertolongan Pertama pada Heatstroke

Pertolongan pertama pada sengatan panas harus segera dilakukan begitu Anda melihat adanya ciri-ciri heat stroke. Ini penting selagi menunggu pertolongan medis.

  • Pindahkan ke tempat yang memiliki AC atau yang sejuk, dan lepaskan pakaian yang tidak perlu.
  • Jika mungkin, ukur suhu badannya dengan termometer, dan upayakan pertolongan pertama untuk mendinginkinnya hingga ke 38 derajat C.
  • Arahkan kipas angin ke orang tersebut sambil membasahi kulitnya dengan air dari spons atau selang.
  • Tempelkan kompres es ke ketiak, selangkangan, leher, dan punggungnya. Karena di area ini ada banyak pembuluh darah yang dekat ke kulit; mendinginkannya dapat menurunkan suhu badan.
  • Benamkan badannya di dalam bak berisi air dingin atau di bawah air pancuran (shower).
  • Jika orang tersebut masih muda dan sehat, dan mengalami heatstroke akibat olahraga berat, ia mungkin bisa berendam di bak berisi air es untuk membantu mendinginkan tubuhnya.

Jangan gunakan es pada orang yang berusia tua, anak kecil, penderita penyakit kronis, atau siapa pun yang mengalami heatstroke bukan akibat olahraga berat. Melakukannya bisa berbahaya.

Apa Komplikasi Heat Stroke yang Harus Diwaspadai?

Ada berbagai risiko komplikasi heat stroke yang berbeda-beda, tergantung pada berapa lama suhu badan menjadi tinggi. Berikut sejumlah komplikasi heat stroke yang berat:

Kerusakan organ vital: Jika tidak segera diturunkan suhu badannya, sengatan panas bisa menyebabkan otak atau organ vital lain jadi membengkak, kemungkinan mengakibatkan kerusakan permanen.

Kematian: Tanpa perawatan medis yang cepat dan tepat, sengatan panas akhirnya bisa berakibat fatal.

Mengingat komplikasi heat stroke yang berbahaya seperti di atas, kondisi ini sebaiknya tidak dicoba ditangani sendiri. Penderitanya harus ditangani secara medis oleh tenaga profesional, yang mampu dengan tepat mendinginkan suhu badannya serta meminimalkan komplikasi heat stroke.

Bagaimana Cara Mengatasi Heat Stroke?

Cara mengatasi heat stroke berpusat pada pendinginan tubuh hingga ke suhu normalnya untuk mencegah atau meminimalkan kerusakan pada otak dan organ vital. Untuk melakukan ini, dokter mungkin mengupayakan cara mengatasi heat stroke berikut:

  • Membenamkan tubuh pasien di dalam air dingin: Mandi air dingin atau air es telah terbukti menjadi cara paling efektif untuk menurunkan suhu badan dengan cepat. Semakin cepat pasien menerima perendaman air dingin, semakin sedikit risiko kematian dan kerusakan organ.
  • Menggunakan teknik pendinginan evaporasi: Jika perendaman air dingin tidak bisa dilakukan, petugas kesehatan dapat mencoba menurunkan suhu tubuh menggunakan metode evaporasi (penguapan). Air dingin diarahkan uapnya ke badan pasien sementara udara hangat dikipaskan, menyebabkan air menguap dan mendinginkan kulit pasien.
  • Menggunakan kompres es dan selimut pendingin: Cara mengatasi heat stroke lain adalah dengan menyelimuti pasien dengan selimut pendingin khusus dan menempelkan kompres es ke ketiak, selangkangan, leher, punggung, untuk menurunkan suhu.
  • Memberi obat untuk menghentikan menggigil: Jika perawatan untuk menurunkan suhu tubuh membuat pasien menggigil, dokter mungkin akan memberi obat pelemas otot, seperti benzodiazepine. Menggigil meningkatkan suhu tubuh, membuat perawatan jadi kurang efektif.

Dokter atau petugas kesehatan mungkin akan menghentikan perawatan pendinginan begitu suhu badan pasien sudah mencapai 38,9 derajat C. Lamanya pasien akan dirawat di rumah sakit tergantung pada seberapa parah kondisi sengatan panas yang dialaminya dan seberapa baik organ-organnya berfungsi.

Apa Sebenarnya Penyebab Heatstroke?

Penyebab heatstroke adalah ketidakmampuan tubuh untuk mendinginkan dirinya sendiri. Hipotalamus (bagian di otak yang mengontrol banyak funsi tubuh) menyetel suhu inti tubuh Anda. Biasanya ia menyetel suhu tubuh pada 37 derajat C.

Tapi jika tubuh Anda menerima lebih banyak suhu panas daripada yang dikeluarkannya, maka suhu dalam tubuh akan naik melampaui titik setel ini. Kondisi heatstroke terjadi apabila suhu tubuh naik sampai di atas 40 derajat C.

Ada beberapa hal yang bisa menjadi penyebab heatstroke, berikut diantaranya:

  • Lingkungan yang panas: Pada satu jenis heatstroke, yang disebut heatstroke non-eksersional (klasik), berada di lingkungan yang panas menyebabkan kenaikan suhu inti tubuh. Jenis heatstroke ini biasanya terjadi setelah berada di cuaca panas dan lembap, terutama untuk waktu yang lama. Paling sering terjadi pada orang dewasa yang berusia tua dan pada orang dengan penyakit kronis.
  • Aktivitas fisik yang berat: Jenis heatstroke eksersional disebabkan oleh peningkatan suhu inti tubuh akibat aktivitas fisik yang intens dalam cuaca panas. Siapapun yang berolahraga atau bekerja di cuaca panas bisa terkena heatstroke eksersional, tapi kemugnkinan besar terjadi jika Anda tidak terbiasa dengan suhu panas.
  • Mengenakan pakaian berlebihan: Pakaian yang berlebihan atau berlapis-lapis bisa menghambat penguapan keringat dan mempersulit tubuh mendinginkan dirinya.
  • Mengonsumsi alkohol: Alkohol dapat memengaruhi kemampuan tubuh Anda untuk mengontrol suhu tubuh.
  • Dehidrasi: Dehidrasi bisa terjadi karena kurang minum air untuk mengisi kembali cairan yang hilang melalui keringat.

Di samping sejumlah kondisi penyebab heatstroke di atas, ada beberapa faktor yang dapat membuat seseorang lebih rentan mengalami heatstroke. Orang lebih berisiko mengalami sengatan panas apabila: berusia di atas 65 tahun atau masih sangat kecil, sedang hamil atau menyusui, kelebihan berat badan, bekerja atau berolahraga di cuaca panas, menderita penyakit kronis seperti penyakit jantung atau diabetes, sedang mengonsumsi obat tertentu.

Kesimpulan tentang Heatstroke

Bagaimana ciri-ciri heat stroke? Suhu badan tinggi, perubahan kondisi mental atau perilaku, perubahan berkeringat, mual dan muntah, kulit memerah, napas cepat, jantung berdetak cepat, dan sakit kepala.

Apa saja komplikasi heat stroke? Jika tidak segera diatasi atau diturunkan suhu badannya, bisa menyebabkan kerusakan organ vital hingga kematian.

Bagaimana cara mengatasi heat stroke? Dokter atau petugas kesehatan akan berusaha untuk mendinginkan suhu badan pasien dengan perendaman air dingin, teknik evaporasi, kompres es, atau selimut pendingin.

Apa sebenarnya penyebab heatstroke? Kenaikan suhu badan hingga di atas 40 derajat C bisa terjadi akibat lingkungan yang panas, aktivitas fisik yang berat, mengenakan pakaian berlebihan, mengonsumsi alkohol, atau dehidrasi.

Demikianlah artikel ini yang membahas tentang kondisi heatstroke. Semoga informasi ini dapat menambah kewaspadaan Anda terhadap kondisi darurat medis ini. Temukan ulasan-ulasan menarik lain seputar kesehatan hanya di Deherba.com.

Sumber

WebMD. Heat Stroke: Symptoms and Treatment. URL: https://www.webmd.com/a-to-z-guides/heat-stroke-symptoms-and-treatment

Cleveland Clinic. Heatstroke. URL: https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/21812-heatstroke

Mayo Clinic. Heatstroke. URL: https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/heat-stroke/symptoms-causes/syc-20353581

Tentang Penulis

Artikel dibuat oleh tim penulisan deherba.com kemudian disunting oleh Cindy Wijaya seorang editor dan penulis beragam artikel kesehatan. Ia senang meriset dan berbagi topik-topik kesehatan dan pemanfaatan herbal. Tinggal di Bogor “kota hujan” sehingga mencintai suasana hujan dan sering mendapat inspirasi ketika hujan. Silakan klik di sini untuk kontak penulis via WhatsApp.

Anda mendapat manfaat dari artikel-artikel kami? Mohon berikan ulasan untuk terus menyemangati kami menulis > Google Review

{"email":"Email address invalid","url":"Website address invalid","required":"Required field missing"}