Gangguan Seksual pada Wanita

DITULIS OLEH:
Cindy Wijaya 

Juni 4, 2015


Pernahkah Anda merasakan ada sesuatu yang aneh ketika sedang berhubungan seks dengan suami tercinta? Jangan buru-buru menyalahkan suami Anda ketika ada sesuatu yang mengganjal atau kurang memuaskan dari hubungan seks kalian. Karena bisa jadi Anda lah yang mengalami gangguan seksual pada wanita.

Istilah gangguan seksual, atau disfungsi seksual, mengacu pada masalah yang terjadi pada setiap fase dari siklus respon seksual yang mencegah seseorang ataupun pasangan seksnya untuk menikmati kepuasan dan aktivitas seksual mereka.

Siklus respon seksual memiliki 4 tahap: gairah, plateau, orgasme, dan resolusi.

Meskipun penelitian menunjukkan bahwa disfungsi seksual adalah masalah yang umum (setidaknya ada 43% wanita dan 31% pria yang mengaku mengalami gangguan seksual), tetap saja ini adalah masalah yang tabu bagi banyak orang sehingga mereka enggan membahasnya dengan dokter. Padahal, kebanyakan kasus disfungsi seksual bisa diatasi, jadi penting bagi Anda untuk membahasnya dengan dokter.

Apa Penyebab Gangguan Seksual?

Gangguan seksual bisa jadi disebabkan oleh problem fisik maupun psikologi.

  • Penyebab fisik. Banyak keadaan fisik dan/atau medis dapat mengakibatkan gangguan pada fungsi seksual. Kondisi demikian diantaranya yaitu diabetes, penyakit jantung, penyakit saraf, ketidakseimbangan hormon, menopause, dan penyakit kronis semacam penyakit ginjal atau gagal hati, serta alkoholisme atau penyalahgunaan obat. Selain itu, efek samping dari jenis pengobatan tertentu, termasuk beberapa obat antidepresan, dapat memengaruhi gairah dan fungsi seksual.
  • Penyebab psikologis. Ini termasuk stres dan kecemasan akibat pekerjaan, kekhawatiran mengenai performa seks, problem perkawinan, depresi, perasaan bersalah, atau efek dari trauma seksual di masa lalu.
  • Baik pria maupun wanita sama-sama bisa mengalami disfungsi seksual. Gangguan seksual bisa terjadi pada tahap usia dewasa manapun. Di antara mereka yang sering mengalaminya adalah orang dewasa yang lebih tua—mereka mungkin mengalami penurunan gairah seks akibat proses penuaan.

    Bagaimana Disfungsi Seksual Memengaruhi Wanita?

    Masalah kesehatan yang paling umum berkaitan dengan gangguan seksual pada wanita meliputi:

  • Kurang gairah seks. Ada banyak faktor yang berkontribusi menyebabkan kurangnya gairah seksual. Ini termasuk perubahan hormon, pengobatan medis (misalnya pengobatan kanker dan kemoterapi), depresi, kehamilan, stres, dan kelelahan. Kebosanan dengan rutin seksual biasa juga bisa menyebabkan kurangnya antusiasme terhadap seks. Ada juga yang terlalu sibuk dengan karir dan mengurus anak sehingga tidak lagi bergairah untuk melakukan hubungan seks.
  • Ketidakmampuan untuk menjadi terangsang. Bagi wanita, ketidakmampuan untuk terangsang secara fisik selama aktivitas seksal seringkali diakibatkan oleh pelumasan organ intim yang kurang. Ketidakmampuan ini juga mungkin berhubungan dengan kecemasan atau stimulasi yang tidak memadai. Selain itu, para peneliti sedang menyelidiki bagaimana masalah aliran darah memengaruhi bagian organ intim yang berkontribusi menyebabkan gangguan rangsangan.
  • Kurang orgasme (anorgasmia). Ini memaksudkan tidak adanya klimaks dari hubungan seks (orgasme). Hal ini dapat disebabkan oleh kurang gairah seks, kurang pengetahuan, dan faktor psikologis seperti perasaan bersalah, kecemasan, dan trauma atau pelecehan seksual di masa lalu. Faktor-faktor lain yang turu berkontribusi ialah rangsangan yang tidak mencukupi, penggunaan obat-obaan, dan penyakit kronis.
  • Nyeri saat berhubungan seks. Rasa sakit yang dirasakan bisa disebabkan oleh beragam masalah, ini termasuk penyakit endometriosis, kelainan di panggul, kista ovarium, penyakit vaginitis, pelumasan organ intim yang tidak mencukupi, adanya jaringan parut bekas operasi, atau penyakit menular seksual. Sebuah kondisi yang disebut vaginismus adalah kondisi yang menyakitkan akibat adanya kejang dari otot-otot di sekeliling jalan masuk vagina. Ini bisa dialami oleh seorang wanita yang ketakutan saat berhubungan seksual dan mungkin juga sebagai akibat dari fobia seksual atau pengalaman traumatik atau menyakitkan sebelumnya.
  • Bagaimana Gangguan Seksual pada Wanita Didiagnosis?

    Untuk mendiagnosis suatu disfungsi seksual, dokter kemungkinan akan memulai dengan pemeriksaan fisik dan evaluasi menyeluruh dari gejala-gejala yang dialami. Dokter mungkin melakukan pemeriksaan panggul untuk mengevaluasi kesehatan organ reproduksi dan pemeriksaan Pap smear untuk mendeteksi perubahan sel-sel leher rahim (memeriksa keberadaan kanker atau kondisi pra-kanker). Ia mungkin harus meminta pasien menjalankan tes-tes lain guna memastikan masalah medis yang menjadi penyebab gangguan seksual.

    Suatu evaluasi mengenai pandangan Anda terhadap seks, serta faktor-faktor lain yang mungkin berkaitan—misalnya rasa takut, kecemasan, trauma/pelecehan seksual di masa lalu, problem perkawinan, atau penyalahgunaan alkohol/obat-obatan—akan membantu dokter memahami penyebab masalahnya dan membuat rekomendasi pengobatan yang tepat guna mengatasi gangguan seksual pada wanita.

    Tentang Penulis

    Artikel dibuat oleh tim penulisan deherba.com kemudian disunting oleh Cindy Wijaya seorang editor dan penulis beragam artikel kesehatan. Ia senang meriset dan berbagi topik-topik kesehatan dan pemanfaatan herbal. Tinggal di Bogor “kota hujan” sehingga mencintai suasana hujan dan sering mendapat inspirasi ketika hujan. Silakan klik di sini untuk kontak penulis via WhatsApp.

    Anda mendapat manfaat dari artikel-artikel kami? Mohon berikan ulasan untuk terus menyemangati kami menulis > Google Review

    {"email":"Email address invalid","url":"Website address invalid","required":"Required field missing"}