Diagnosis Kanker Otak

DITULIS OLEH:
Cindy Wijaya 

Juni 9, 2018


Para dokter menggunakan beragam tes sebagai cara mendeteksi dan diagnosis kanker otak. Mereka juga melakukan tes-tes untuk mempelajari seberapa jauh perkembangan kanker di dalam tubuh. Dokter mungkin juga meninjau hasil-hasil tes untuk menentukan jenis pengobatan yang sesuai keadaan pasien.

Pada sebagian besar jenis kanker, satu-satunya cara pasti untuk mendeteksi kanker adalah dengan mengambil sampel dari jaringan yang dicurigai sebagai kanker/tumor. Prosedur itu disebut biopsi. Dalam biopsi, dokter mengambil sedikit sampel jaringan untuk diperiksa di laboratorium. Jika hal itu tidak mungkin dilakukan, maka beliau mungkin akan meminta pasien menjalankan tes-tes lain untuk mendapatkan diagnosis.

Diagnosis Kanker Otak

Umumnya, diagnosis kanker otak biasanya dimulai dengan melakukan tes MRI (magnetic resonance imaging). Begitu MRI menunjukkan bahwa ada tumor di otak, maka umumnya cara untuk memastikan jenis tumor tersebut adalah dengan memeriksa hasil dari pemeriksaan sampel jaringan setelah biopsi. Beragam prosedur atau tes kanker otak akan dijelaskan di bawah ini.

MRI

MRI menggunakan medan magnet, bukan sinar-X, untuk menghasilkan gambaran rinci tentang tubuh. MRI juga bisa digunakan untuk mengukur ukuran tumor. Zat pewarna khusus yang disebut media kontras diberikan sebelum pemindaian untuk menciptakan gambar yang lebih jelas. Pewarna bisa dapat disuntikkan melalui pembuluh vena atau diberikan dalam bentuk pil untuk ditelan.

MRI menciptakan gambar yang lebih rinci daripada CT scan, dan merupakan cara yang lebih disukai dokter untuk mendiagnosis kanker otak. MRI mungkin dilakukan di otak, sumsum tulang belakang, atau keduanya, bergantung pada jenis tumor yang dicurigai dan kemungkinannya untuk menyebar ke sistem saraf pusat (SSP).

Terdapat beberapa tipe MRI. Hasil pemeriksaan neuro, yang dilaksanakan oleh dokter ahli penyakit dalam atau ahli saraf, membantu menentukan tipe MRI mana yang akan digunakan.

  • Intravenous (IV) gadolinium-enhanced MRI biasanya digunakan untuk membantu menciptakan gambar yang lebih jelas dari tumor otak. Ini adalah saat pasien pertama kali mendapatkan MRI reguler, dan setelahnya diberi tipe media kontras khusus yang disebut gadolinium melalui IV (infus). Lalu, MRI ke-2 dilakukan untuk mendapatkan rangkaian gambar lagi menggunakan zat pewarna.
  • MRI tulang belakang dapat digunakan untuk mendiagnosis tumor pada atau di dekat tulang belakang.
  • Functional MRI (fMRI) memberikan informasi tentang lokasi area otak tertentu yang bertanggung jawab untuk pergerakan otot serta ucapan. Selama tes MRI, pasien diminta melakukan tugas tertentu yang menimbulkan perubahan di otak, sehingga bisa dilihat pada gambar fMRI. Tes ini digunakan untuk membantu merencanakan operasi, sehingga ahli bedah dapat menghindari kerusakan bagian fungsional otak saat mengangkat tumor.
  • Magnetic resonance spectroscopy (MRS) adalah tes kanker otak menggunakan MRI yang memberikan informasi tentang komposisi kimiawi otak. Ini dapat membantu membedakan mana jaringan mati yang disebabkan oleh pengobatan radiasi sebelumnya, dan mana yang adalah sel-sel tumor baru di otak.

Sampel Jaringan / Biopsi / Operasi Pengangkatan Tumor

Sampel dari jaringan tumor biasanya dibutuhkan untuk memperoleh diagnosis akhir. Biopsi adalah prosedur untuk mengambil sedikit jaringan dari tubuh untuk diperiksa di bawah mikroskop, dan merupakan satu-satunya cara pasti untuk memastikan diagnosis kanker otak.

Seorang ahli patologi akan menganalisis sampel. Ahli patologi adalah seorang dokter yang mengkhususkan diri dalam mengkaji tes-tes laboratorium lalu dan mengevaluasi sel-sel, jaringan-jaringan, dan organ-organ untuk keperluan diagnosis penyakit.

Biopsi dapat dilakukan pada waktu operasi pengangkatan seluruh tumor. Atau, operasi mungkin dilakukan sebagai prosedur terpisah jika pengangkatan seluruh tumor tidak mungkin dilakukan, entah karena lokasi tumornya atau karena kondisi kesehatan pasien.

CT Scan

Tes diagnosis kanker otak ini berfungsi untuk menciptakan gambar 3 dimensi dari dalam tubuh pasien menggunakan sinar-X yang diambil dari berbagai sudut pandang. Kemudian komputer menggabungkan gambar-gambar tersebut menjadi sebuah gambar rinci yang menunjukkan apakah ada kelainan atau tumor.

CT scan bisa membantu mendeteksi perdarahan dan pembesaran dari ruang-ruang berisi cairan pada otak, yang disebut ventrikel. Perubahan pada tulang tengkorak juga dapat dilihat sewaktu CT scan, dan bisa digunakan untuk mengukur ukuran tumor. CT scan juga bisa digunakan jika pasien tidak bisa mendapatkan MRI, misalnya karena di dalam tubuhnya tertanam alat pacu jantung.

Terkadang, media kontras diberikan sebelum pemindaian untuk memberikan detail yang lebih baik pada gambar. Zat pewarna ini bisa disuntikkan melalui pembuluh vena atau diberikan dalam bentuk pil untuk ditelan pasien.

PET Scan

PET (positron emission tomography) scan digunakan pada awal untuk mengetahui lebih banyak mengenai tumor sementara pasien menerima perawatan atau obat kanker otak. Tes ini juga dapat digunakan jika tumor kambuh kembali setelah pengobatan selesai. PET scan biasanya digabungkan dengan CT scan, sehingga disebut PET-CT scan.

PET scan adalah satu cara untuk menciptakan gambaran dari organ-organ dan jaringan-jaringan di dalam tubuh. Sejumlah kecil zat gula radioaktif disuntikkan ke dalam tubuh pasien. Zat gula ini kemudian diserap oleh sel-sel yang sebagian besar menggunakannya sebagai energi.

Karena sel-sel tumor cenderung lebih aktif menggunakan energi, maka mereka akan lebih banyak menyerap zat gula ini. Sebuah alat pemindai lalu mendeteksi zat ini untuk menghasilkan gambaran tentang keadaan di dalam tubuh pasien.

Cerebral Arteriogram atau Cerebral Angiogram

Tes diagnosis kanker otak ini adalah pemeriksaan menggunakan sebuah sinar-X, atau serangkaian sinar-X, ke kepala untuk memperlihatkan pembuluh-pembuluh arteri di otak. Sinar-X diambil setelah media kontras disuntikkan ke dalam pembuluh arteri utama di kepala pasien.

Lumbar Puncture atau Spinal Tap

Lumbar puncture adalah prosedur dimana dokter memakai sebuah jarum untuk mengambil sampel dari cairan serebrospinal (CSF) untuk mendeteksi marker sel-sel tumor, darah, atau tumor. Marker atau biomarker adalah zat-zat yang ditemukan lebih tinggi daripada jumlah normalnya pada darah, urin, cairan spinal, plasma, atau cairan tubuh lain dari penderita jenis kanker tertentu. Biasanya sebelum prosedur diberikan bius lokal untuk membuat punggung pasien mati rasa.

Myelogram

Dokter mungkin menyarankan pasien melakukan myelogram untuk mencari tahu apakah tumor sudah menyebar ke cairan spinal, bagian otak lain, atau ke sumsum tulang belakang. Myelogram menggunakan zat pewarna yang disuntikkan ke CSF yang mengelilingi sumsum tulang belakang.

Pewarna itu terlihat pada sinar-X dan bisa menggambarkan garis luar sumsum tulang belakang sehingga membantu dokter mendeteksi keberadaan tumor. Tes diagnosis kanker otak ini jarang disarankan; tes lumbar puncture di atas lebih sering disarankan.

Tes Molekuler Tumor

Dokter Anda mungkin menyarankan untuk menjalankan tes laboratorium pada sampel tumor untuk mengidentifikasi gen, protein, dan faktor spesifik lain, misalnya marker tumor, unik untuk tumor. Beberapa biomarker dapat membantu dokter menentukan prognosis (prediksi kelangsungan hidup) pasien.

Para peneliti memeriksa biomarker-biomarker untuk mencari tahu cara-cara diagnosis kanker otak bahkan sebelum muncul gejala-gejalanya. Pada akhirnya, hasil tes ini dapat membantu memutuskan apakah pilihan pengobatan Anda mencakup jenis pengobatan yang disebut terapi tertarget. Marker yang paling sering ditemui untuk tumor otak antara lain:

  • Untuk oligodendroglioma, hilangnya bagian kromosom 1 pada bagian p dari kromosom, dan hilangnya bagian kromosom 10 pada bagian 1 dari kromosom. Ini disebut 1p and 19q co-deletion. Dan dihubungkan dengan kemungkinan pengobatan yang lebih berhasil, terutama dengan kemoterapi, serta dapat digunakan untuk membantu merencanakan pengobatan, terutama untuk oligodendroglioma anaplastik.
  • Mutasi pada gen isocitrate dehydrogenase (IDH) ditemukan di sekitar 70 – 80% glioma tingkat rendah pada orang dewasa. Tumor tingkat tinggi juga dapat memiliki mutasi gen IDH, yang menunjukkan bahwa tumor ini awalnya adalah tumor tingkat rendah yang berkembang menjadi tingkat tinggi. Mutasi ini dihubungkan dengan prognosis yang lebih baik pada tumor tingkat rendah maupun tinggi.
  • Untuk glioblastoma, perubahan pada gen yang disebut methyl guanine methyl transferase (MGMT) dapat membantu dokter memahami prognosis pasien juga seberapa baik pengobatan akan bekerja. Perannya dalam menentukan manfaat pengobatan masih sedang diuji coba dalam pengujian klinis.

Tes Neurologis, Penglihatan, dan Pendengaran

Tes-tes diagnosis kanker otak ini membantu menentukan tumor memengaruhi caranya otak berfungsi. Tes mata bisa mendeteksi perubahan-perubahan yang terjadi di saraf optik, serta perubahan pada bidang penglihatan seseorang.

Penilaian Neurokognitif

Ini terdiri dari penilaian terperinci dari semua fungsi utama otak, seperti penyimpanan dan pengambilan memori, kemampuan bahasa ekspresif dan reseptif, perhitungan, ketangkasan, dan kesehatan keseluruhan pasien.

Tes-tes ini dilakukan oleh ahli neruopsikologi klinis berlisensi, yang akan menulis laporan resmi yang akan digunakan untuk dibandingkan dengan hasil penilaian-penilaian yang berikutnya, atau untuk mengidentifikasi masalah-masalah tertentu yang dapat dibantu melalui pengobatan.

Electroencephalography (EEG)

EEG adalah tes non-invasif dimana digunakan elektroda-elektroda yang ditempelkan di luar kepala pasien untuk mengukur aktivitas listrik di dalam otaknya. Tes ini digunakan untuk memantau gejala kejang-kejang yang mungkin dialami pasien.

Evoked Potential

Evoked potential melibatkan penggunaan elektroda-elektroda untuk mengukur aktivitas listrik dari saraf-saraf dan sering kali bisa mendeteksi schwannoma akustik, yaitu tumor otak yang bersifat non-kanker. Tes ini juga bisa digunakan sebagai panduan saat dokter mengangkat tumor yang tumbuh di sekitar saraf-saraf penting.

Setelah tes-tes untuk cara mendeteksi kanker otak selesai, dokter akan mengulas seluruh hasilnya dengan Anda. Jika dokter memberikan Anda diagnosis kanker otak, bisa saja beliau akan meminta Anda untuk menjalankan lebih banyak tes-tes kanker otak untuk mempelajari kanker ini lebih jauh. Hasil-hasil dari tes-tes yang Anda jalankan akan membantu dokter untuk memahami keadaan kanker serta menentukan rencana pengobatan kanker otak yang sesuai kondisi Anda.

Tentang Penulis

Artikel dibuat oleh tim penulisan deherba.com kemudian disunting oleh Cindy Wijaya seorang editor dan penulis beragam artikel kesehatan. Ia senang meriset dan berbagi topik-topik kesehatan dan pemanfaatan herbal. Tinggal di Bogor “kota hujan” sehingga mencintai suasana hujan dan sering mendapat inspirasi ketika hujan. Silakan klik di sini untuk kontak penulis via WhatsApp.

Anda mendapat manfaat dari artikel-artikel kami? Mohon berikan ulasan untuk terus menyemangati kami menulis > Google Review

{"email":"Email address invalid","url":"Website address invalid","required":"Required field missing"}