Penyebab Kanker Otak

DITULIS OLEH:
Fery Irawan 

Juni 8, 2018


Penyebab kanker otak sebagian besar masih belum dapat dijelaskan oleh para ahli kesehatan. Namun mereka telah menemukan bahwa sejumlah perubahan yang terjadi di sel-sel otak normal dapat memicu mereka berubah menjadi tumor otak.

Sejumlah perubahan gen yang berbeda biasanya terjadi pada sel-sel normal sebelum mereka menjadi kanker. Para peneliti sekarang memahami beberapa perubahan gen yang terjadi pada berbagai jenis kanker otak. Tetapi masih belum jelas apa penyebab dari sebagian besar perubahan ini.

Beberapa perubahan mungkin diwariskan atau diturunkan dalam keluarga, namun kebanyakan kasus kanker otak bukanlah hasil dari kelainan yang diturunkan. Selain karena radiasi, belum pasti diketahui apa penyebab kanker otak yang berkaitan dengan gaya hidup atau lingkungan. Walaupun begitu ada sejumlah faktor risiko yang dapat meningkatkan kemungkinan Anda menderita penyakit ini.

Terkena Radiasi

Ini adalah faktor lingkungan yang paling dikenal sebagai penyebab kanker otak, seringnya dari terapi radiasi untuk pengobatan penyakit tertentu. Contohnya, dulu anak-anak penderita ringworm (infeksi jamur) di kulit kepala kadang diobati dengan terapi radiasi dosis rendah. Tetapi akhirnya diketahui bahwa ini memperbesar risiko mereka untuk mengembangkan kanker otak di masa depan.

Kini, kebanyakan kanker otak akibat radiasi disebabkan oleh tembakan radiasi ke kepala yang diberikan untuk pengobatan kanker lain. Mereka paling sering terjadi pada pasien yang menerima radiasi ke otak saat masih kecil sebagai bagian pengobatan leukemia mereka. Kanker otak ini biasanya berkembang sekitar 10 – 15 tahun setelahnya.

Kanker akibat radiasi masih cukup jarang. Tapi karena peningkatan risiko yang dipicunya, terapi radiasi ke kepala hanya diberikan setelah dengan cermat menimbang manfaat dan risikonya. Bagi sebagian besar pasien kanker lain yang mencakup otak atau kepala, manfaat terapi radiasi jauh lebih besar daripada risiko kanker otak yang ditimbulkannya bertahun-tahun kemudian.

Potensi risiko dari terkena radiasi dari tes pencitraan, seperti sinar-X atau CT scan, masih belum jelas diketahui. Tes-tes ini menggunakan tingkat radiasi yang jauh lebih kecil daripada terapi radiasi. Jadi kalaupun ada peningkatan risiko, kemungkinan itu sangat kecil. Tapi untuk amannya, kebanyakan dokter baru akan menganjurkan tes ini (terutama pada anak-anak dan ibu hamil) jika benar-benar sudah dibutuhkan.

Riwayat Keluarga

Kebanyakan penderita kanker otak tidak punya riwayat keluarga penderita kanker ini. Tapi dalam kasus-kasus yang jarang terjadi, kanker otak memang diturunkan dalam keluarga. Secara umum, pasien yang punya keturunan kanker cenderung memiliki banyak tumor yang pertama muncul saat mereka masih muda. Beberapa dari keluarga tersebut mengidap kelainan seperti:

  • Neurofibromatosis tipe 1 (NF1): Kelainan genetik ini adalah sindrom yang paling sering dikaitkan dengan penyebab kanker otak. Penderitanya punya risiko lebih besar untuk menderita kanker otak jenis schwannoma, meningioma, dan jenis glioma tertentu, serta neurofibroma (tumor jinak dari saraf perifer).
  • Neurofibromatosis tipe 2 (NF2): Kelainan ini, yang jauh lebih langka daripada NF1, dikaitkan dengan schwannoma vestibular (neuroma akustik), yang hampir selalu terjadi di kedua sisi kepala. Kelainan ini juga terkait dengan peningkatan risiko meningioma atau ependimoma sumsum tulang belakang.
  • Tuberous sclerosis: Penderita kelainan ini mungkin memiliki subependymal giant cell astrocytoma (SEGA), yang adalah astrositoma tingkat rendah yang berkembang di bawah sel ependimal dari ventrikel. Mungkin juga memiliki tumor jinak lain di otak, kulit, jantung, ginjal, serta organ lain.
  • Sindrom Von Hippel-Lindau: Penderita sindrom ini cenderung mengembangkan tumor ganas di berbagai bagian tubuh, termasuk hemangioblastoma (tumor pembuluh darah) di otak, sumsum tulang belakang, atau retina, juga tumor di telinga dalam, ginjal, kelenjar adrenal, dan pankreas.
  • Sindrom Li-Fraumeni: Penderita sindrom ini punya risiko lebih tinggi untuk mengembangkan glioma, juga kanker payudara, sarkoma jaringan lunak, leukemia, serta kanker kelenjar adrenal, dan jenis kanker lain.
  • Sindrom-sindrom lain: Kelainan lain yang diturunkan dalam keluarga yang juga dikaitkan dengan penyebab kanker otak diantaranya; sindrom Gorlin (sindrom nevus sel basal), sindrom Turcot, dan sindrom Cowden.

Kelainan Sistem Kekebalan

Orang-orang yang punya gangguan sistem kekebalan tubuh punya risiko limfoma otak atau sumsum tulang belakang (dikenal sebagai limfoma CNS primer). Limfoma adalah kanker limfosit, sejenis sel darah putih yang melawan berbagai penyakit. Limfoma CNS primer kurang umum terjadi dibandingkan limfoma yang berkembang di luar otak.

Sistem kekebalan yang lemah bisa terjadi sejak lahir (bawaan lahir), atau dapat disebabkan oleh pengobatan jenis kanker lain, pengobatan untuk mencegah reaksi penolakan terhadap organ transplantasi, atau penyakit seperti acquired immunodeficiency syndrom (AIDS).

Apakah Penggunaan Ponsel Juga Penyebab Kanker Otak?

Persoalan ini sudah menjadi sumber perdebatan besar dalam tahun-tahun belakangan. Telepon seluler (ponsel) memancarkan sinar radiofrekuensi (RF). RF adalah energi pada spektrum elektromagnetik antara gelombang radio FM dan yang juga digunakan di microwave, radar, serta stasiun satelit.

Ponsel tidak memancarkan radiasi ionizing, jenis yang bisa menyebabkan kanker dengan cara merusak DNA di dalam sel-sel. Namun, ada kekhawatiran bahwa telepon, yang antenanya terpasang dan diposisikan dekat kepala saat digunakan, mungkin bisa memperbesar risiko kanker otak.

Sejumlah penelitian telah menunjukkan adanya kemungkinan meningkatnya risiko kanker otak atau schwannoma vestibular karena penggunaan ponsel. Tetapi kebanyakan penelitian yang lebih besar sejauh ini belum menemukan adanya peningkatan risiko.

Akan tetapi, masih sangat sedikit dilakukan penelitian pada penggunaan jangka panjang (10 tahun atau lebih). Dan keberadaan ponsel masih belum terlalu lama untuk ditentukan seberapa besar risikonya bagi perkembangan kanker. Teknologi ponsel juga terus berubah, sehingga cukup sulit untuk memastikan pengaruhnya bagi risiko kanker otak.

Risiko-risiko ini masih sedang diteliti, tapi kemungkinan diperlukan waktu bertahun-tahun sebelum kesimpulan kuat bisa dibuat. Sementara itu, bagi yang khawatir dengan penggunaan ponsel, bisa berupaya mengurangi pancaran radiasinya. Misalnya dengan pakai headset supaya tidak perlu mendekatkan ponsel ke kepala.

Mencegah Kanker Otak dengan Herbal

Herbal yang dapat diandalkan untuk membantu pencegahan kanker otak adalah Sarang Semut Papua. Herbal ini mengandung sejumlah antioksidan bermanfaat untuk melawan dampak buruk radikal bebas sebagai penyebab timbulnya kanker.

Sarang Semut juga mengandung multi-mineral yang dapat menjaga stamina tubuh secara keseluruhan. Sistem imun tubuh yang kuat akan membantu tubuh terhindari dari berbagai serangan penyakit.

Bahkan dengan beragam kandungan bermanfaat yang dimilikinya, herbal ini pun sering dimanfaatkan sebagai obat kanker otak.

Meskipun beberapa faktor penyebab kanker otak seperti di atas, bukan artinya Anda pasti akan mengidap penyakit ini. Karena banyak orang yang punya faktor-faktor tersebut namun tidak pernah mengembangkan kanker ini. Sedangkan banyak juga yang tidak memiliki faktor di atas tetapi menderita kanker otak.

Walaupun begitu, informasi mengenai berbagai hal yang berpotensi menjadi penyebab kanker otak ini diharapkan bisa membuat Anda lebih waspada dan upayakan cara mencegah kanker otak. Berhati-hatilah dengan faktor-faktor yang tak dapat dikendalikan, dan cegahlah yang bisa dihindari.

Tentang Penulis

Artikel dibuat oleh tim penulisan deherba.com kemudian disunting oleh Fery Irawan seorang editor sekaligus penulis yang antusias dan sadar untuk memberikan informasi kesehatan yang tidak berat sebelah. Aktif menulis beragam artikel kesehatan selama beberapa tahun terakhir. Ia selalu berupaya menyampaikan informasi yang aktual dan terpercaya, sesuai dengan ketentuan dan prinsip jurnalistik yang ada. Silakan klik di sini untuk kontak penulis via WhatsApp.

Anda mendapat manfaat dari artikel-artikel kami? Mohon berikan ulasan untuk terus menyemangati kami menulis > Google Review

{"email":"Email address invalid","url":"Website address invalid","required":"Required field missing"}