Benarkah Pengobatan Herbal Berbahaya untuk Terapi Medis?


By Cindy Wijaya

Dalam salah satu ulasan dari salah satu laman terkenal National Geographic disampaikan mengenai bagaimana pengobatan herbal berhaya bagi penyembuhan penyakit dan justru bisa mengganggu efektifitas pengobatan secara medis. Benarkah demikian?

Apakah itu berarti akan lebih baik bila Anda hindari saja metode pengobatan herbal demi memaksimalkan hasil dari metode terapi medis? Tetapi bagaimana dengan klaim dan bukti-bukti riset yang sudah memperlihatkan bagaimana pengobatan herbal bisa membantu menyembuhkan beberapa penyakit?

Untuk melihat kontroversi mengenai pengobatan herbal berbahaya bagi proses penyembuhan kami mencoba melihat ulasan ini dari beberapa sisi untuk melihat dengan lebih bijak beberapa pandangan dan wacana.

Dalam salah satu catatan Health.com dikatakan beberapa kasus kerusakan hati muncul dari latar belakang penggunaan obat herbal. Beberapa obat herbal memang mengandung beberapa senyawa yang terbukti memperberat fungsi hati. Tetapi sebagian besar lagi justru karena pemakaian berlebihan dari obat herbal sehingga kemampuan obat herbal sebagai terapi pengobatan justru berbalik menjadi racun.

Bicara soal racun dari obat, bahkan mengonsumsi parasetamol dalam dosis besar dan berketerusan juga bisa menyebabkan kerusakan hati. Artinya letaknya bukan pada kandungan dan senyawanya, melainkan pada penggunaannya yang tidak sesuai dosis anjuran.

Sedangkan dalam ulasan lain juga ditemukan adanya anggapan bahwa obat herbal justru menurunkan khasiat dari senyawa dalam terapi medis. Pernyataan ini dibenarkan oleh Mayoclinic, bahwa beberapa jenis herbal mengandung senyawa yang bekerja layaknya karbon dalam menyerap racun. Itu memang baik, namun sayangnya senyawa tersebut tidak bisa membedakan mana yang senyawa obat yang bekerja seperti racun dan mana yang benar-benar senyawa racun sehingga memukul rata keduanya. Senyawa herbal tersebut kemudian mematikan fungsi senyawa obat dan bahkan bisa juga menyerapnya sampai habis.

Selain itu, Mayoclinic juga mengutarakan mengenai adanya beberapa senyawa dalam herbal yang kadang justru menimbulkan efek samping ketika dipadukan dengan obat herbal tertentu. Itu sebabnya Mayoclinic menyertakan beberapa hal yang perlu menjadi perhatian Anda ketika memutuskan menggunakan pengobatan herbal, yakni:

  • Ketahui dengan Baik Isi Kandungan

    Selalu baca daftar kandungan dari suatu obat herbal, pastikan Anda benar-benar tahu apa saja khasiat dan manfaat dari obat herbal tersebut, berikut dengan risikonya. Ada baiknya hindari obat herbal dengan kandungan senyawa yang mengkorosi senyawa asing karena ini artinya terdapat sifat karbon dalam herbal. Bahkan herbal sederhana seperti bawang putih dan kunyit tergolong dalam kategori ini.

  • Konsultasikan dengan Dokter

    Bila Anda dalam terapi, ada baiknya Anda berkonsultasi atau setidaknya mencari tahu adakah efek samping dari herbal tersebut bila Anda padankan dengan pengobatan medis. Untuk amannya, meskipun Anda sudah mengonsumsi jenis herbal yang rendah efek samping (misalnya Noni juice), sebaiknya berikan jarak konsumsi dengan obat medis setidaknya 1 – 2 jam.

  • Pastikan Standar Dosis yang Benar

    Sebelum memutuskan satu jenis herbal, pastikan untuk mengetahui dengan tepat dosis yang aman dan sesuai untuk pengobatan. Hindari pengobatan rumahan , karena Anda tidak bisa menakar denga pasti dosis yang sudah Anda konsumsi. Pastikan pula pada daftar kandungan, terdapat jumlah dosis yang sesuai dengan takaran anjuran dari riset terpercaya. Jangan mengonsumsi lebih dari anjuran dan selalu maksimalkan meminum air putih selama menjalankan terapi, tidak peduli herbal apapun yang Anda konsumsi.

  • Perhatikan Kontraindikasi

    Beberapa herbal memang tidak cocok untuk ibu hamil dan menyusui, tidak tepat untuk pengobatan operasi, bukan untuk konsumsi anak-anak atau malah tidak cocok untuk pengobatan masalah hati. Perhatikan dengan baik setiap peringatan yang sudah dikeluarkan baik itu oleh BPPOM, FDA atau oleh riset-riset yang berkembang. Biasanya produk yang dikelola professional juga akan menyertakan kontraindikasi dalam label.

Kini Anda mengerti bahwa pengobatan herbal tidaklah berbahaya asalkan dalam dosis dan penggunaan yang tepat. Hanya saja kadang penggunaan oleh konsumen yang kurang bijak atau malah produsennya yang tidak professional dalam mengolah herbal sebagai suplemen pengobatan.

Obat medis sekalipun juga bisa memberikan beberapa kontraindikasi bagi kesehatan jika tidak dikonsumsi dengan cara dan dosis yang tepat. Jadi bijaklah dalam mengonsumsi herbal maka khasiat dari herbal akan Anda dapatkan secara maksimal tanpa perlu merasakan efek samping.

Tentang Penulis

Artikel dibuat oleh tim penulisan deherba.com kemudian disunting oleh Cindy Wijaya seorang editor dan penulis beragam artikel kesehatan. Ia senang meriset dan berbagi topik-topik kesehatan dan pemanfaatan herbal. Tinggal di Bogor “kota hujan” sehingga mencintai suasana hujan dan sering mendapat inspirasi ketika hujan. Silakan klik di sini untuk kontak penulis via WhatsApp.

Anda mendapat manfaat dari artikel-artikel kami? Mohon berikan ulasan untuk terus menyemangati kami menulis > Google Review

{"email":"Email address invalid","url":"Website address invalid","required":"Required field missing"}