Apakah Obat-Obatan Diperlukan untuk Mengatasi Kolesterol Berlebih?


By Fery Irawan

Pada penderita kolesterol tinggi, dokter biasanya akan menganjurkan pasien untuk memperhatikan makanan yang dikonsumsi dan juga melakukan olahraga yang teratur guna menurunkan kadar kolesterol berlebih dalam tubuh.

Namun, jika cara tersebut kurang berhasil, dokter biasanya akan meresepkan obat-obatan tertentu untuk menurunkan kolesterol berlebih dalam tubuh guna mencegah terjadinya penyakit jantung, stroke, atau penyakit lain akibat penumpukan kolesterol dalam tubuh.

Pada waktu meresepkan obat-obatan penurun kolesterol, para dokter akan mempertimbangkan seberapa tinggi kadar kolesterol pasiennya, kemungkinan resiko terhadap tubuh pasien, riwayat penyakit pembuluh darah, efek samping yang mungkin terjadi, dan dosis yang tepat untuk dikonsumsi.

Karena pengobatan kolesterol dengan obat-obatan yang diberikan hasilnya akan berbeda dengan penderita lainnya. Waktu dan dosis pengobatan juga tidak dapat ditentukan secara pasti, bergantung pada kondisi tubuh seseorang.

Ada yang memiliki respon yang cepat, ada yang lambat. Bahkan ada juga yang tidak berefek positif sehingga obat-obatannya perlu diganti. Bila target penurunan kolesterol tercapai dan kondisi pasien stabil selama 3-6 bulan, konsumsi obat-obatan dapat dihentikan.

Jika tidak, maka akan terus dilanjutkan sesuai dengan yang ditetapkan oleh dokter. Walaupun mengonsumsi obat-obatan penurun kolesterol, pasien tetap harus menjaga pola makannya, aktif berolahraga, mengontrol berat badan, dan menghindari rokok.

Obat-obatan hanyalah pelengkap saja yang membantu tubuh mengatasi kolesterol berlebih. Sebanyak apa pun obat penurun kolesterol yang diminum, tidak akan ada pengaruh baik bagi tubuh jika tidak ada perubahan pola hidup.

Apa Saja Jenis Obat Kolesterol?

Obat-obatan yang diberikan pada pasien kolesterol akan berbeda pada pasien lainnya. Hal tersebut dipengaruhi oleh faktor resiko masing-masing yang berbeda satu sama lain, umur, kondisi tubuh, dan efek samping yang berbeda pada satu sama lain.

Inilah yang menjadi pertimbangan dokter dalam meresepkan obat-obatan tersebut. Mari kita simak beberapa jenis obat kolesterol yang umum digunakan.

Obat Kolesterol Statin

Statin membantu menurunkan kolesterol dengan meningkatkan pembuangan kolesterol LDL dari aliran darah dan menghambat kemampuan tubuh untuk memproduksi kolesterol di hati dengan menghalangi enzim dalam hati, hydroxy-methylglutaryl-coenzyme A reductase (HMG-CoA reductase), yang bertugas membuat kolesterol.  

Tidak hanya itu, obat-obatan golongan statin juga membantu mencegah terjadinya aterosklerosis dan penyumbatan pembuluh darah yang beresiko menyebabkan stroke dan serangan jantung yang membahayakan jiwa. Yang termasuk golongan statin antara lain Atorvastatin (Lipitor), Fluvastatin, Lovastatin, Pravastatin, Rosuvastatin, dan Simvastatin (Zocor).

Obat Kolesterol Bile Acid Sequestrants (Resin)

Jenis obat ini berfungsi menurunkan kadar LDL dalam darah. Namun, tidak seefektif statin. Obat jenis ini hanya mampu menurunkan sekitar 10-20% kadar LDL dalam darah. Jenis obat ini biasanya mengandung cholestyramine, colestipol, dan colesevelam yang tersedia dalam bentuk bubuk atau tablet.

Cholesterol Absorption Inhibitors (Ezetimibe)

Jenis obat ini mampu menurunkan kolesterol kadar kolesterol LDL sebesar 18-20%. Selain LDL, jenis obat ini dapat juga menurunkan kadar total kolesterold dan menaikkan kadar kolesterol HDL dalam darah dengan cara mengurangi penyerapan kolesterol di usus.

Nicotinic Acid atau Niacin (Asam Nikotinat)

Obat yang dikenal dengan nama asam nikotinat ini merupakan sejenis vitamin B3 yang larut di dalam air. Jenis obat ini diindikasikan mampu menurunkan total kolesterol, kolesterol LDL, dan trigliserida sekaligus meningkatkan kadar HDL dalam darah.

Jenis obat ini mudah didapatkan di pasaran tanpa resep dokter tetapi, penggunaannya yang bebas dapat pula menimbulkan efek samping yang merugikan tubuh. karena itu, penggunaannya harus di bawah pengawasan dokter.

Fibrates (Asam Fibrat)

Jenis obat ini baik untuk penurunan kadar kolesterol dan trigliserida dengan meningkatkan asupan asam lemak hati dan menurunkan produksi trigliserida hati.

Seringkali diberikan pada pasien yang mengonsumsi obat golongan statin untuk mengatasi efek samping yang dihasilkan statin. Yang termasuk golongan fibrates adalah Gemfibrozil, Fenofibrate, dan Cipofibrate.

Adakah Efek Sampingnya?

Pada umumnya penggunaan obat kolesterol terbilang aman tetapi kembali lagi bergantung pada kondisi fisik para penggunanya. Pada orang yang bermasalah dengan obat yang dikonsumsi biasanya akan merasakan gejala nyeri otot dan persendian, sakit perut, sembelit, mual, dan diare.

Oleh karena itu, penggunaan obat kolesterol sebaiknya dilakukan di bawah pengawasan dokter. Pasien-pasien harus mempertimbangkan lagi dan mengambil kesempatan untuk mendiskusikannya dengan dokter agar terapi yang diberikan dapat efektif bagi mereka.

Tentang Penulis

Artikel dibuat oleh tim penulisan deherba.com kemudian disunting oleh Fery Irawan seorang editor sekaligus penulis yang antusias dan sadar untuk memberikan informasi kesehatan yang tidak berat sebelah. Aktif menulis beragam artikel kesehatan selama beberapa tahun terakhir. Ia selalu berupaya menyampaikan informasi yang aktual dan terpercaya, sesuai dengan ketentuan dan prinsip jurnalistik yang ada. Silakan klik di sini untuk kontak penulis via WhatsApp.

Anda mendapat manfaat dari artikel-artikel kami? Mohon berikan ulasan untuk terus menyemangati kami menulis > Google Review

{"email":"Email address invalid","url":"Website address invalid","required":"Required field missing"}