Apa Obat Herbal Lepra Terbaik?


By Cindy Wijaya

Pada masa lalu nama penyakit lepra selalu memberi konotasi negatif dan menyeramkan. Bahkan pada jaman dulu, selalu ada sebuah pulau terpencil di setiap negara tempat pembuangan penderita lepra supaya bisa mengisolasi mereka.

Ini karena penyakit lepra dikenal sangat mudah menular dan kerap kali menyebabkan kerusakan sel dan otot secara permanen dan menyebabkan kecacatan. Bahkan muncul mitos mengenal mudahnya jari jemari putus begitu saja karena rusak oleh serangan lepra.

Demikian menyeramkan penyakit ini di mata masyarakat awam sampai pulau tempat pembuangan pasien lepra ini juga enggan disambangi orang karena takut tertular. Sebenarnya bagaimana penyakit lepra ini bisa menyerang seseorang? Benarkah penyakit ini demikian mudah untuk tertular? Dan mungkinkah penyakit ini untuk disembuhkan? Serta tentu saja adakah obat herbal lepra yang bisa membantu mengatasi keluhan?

Apa Itu Lepra?

Dalam dunia kesehatan modern, penyakit lepra dikenal dengan nama Hansen. Nama baru ini disematkan bukan sekedar karena GA Hansen adalah orang yang berhasil mengidentifikasi bakter penyebab lepra yakni Mycobacterium Leprae, tetapi karena kata Lepra memang terlalu berkonotasi negatif di mata awam.

Bakteri ini sangat mudah menular karena memang lebih suka hidup dalam tubuh manusia ketimbang dalam udara bebas. Mereka hanya sanggup hidup selama 10 hari di udara bebas dan akan sanggup berdiam dan berkembang di dalam tubuh manusia hingga puluhan tahun.

Bakteri ini berdiam pada sel-sel otot dan syaraf, terutama pada tangan dan kaki. Kemudian bakteri akan menyebabkan kerusakan sel menyeluruh mulai dari sel otot dalam, sel kulit, sel syaraf dan tulang bila sudah sangat berat. Dan ketika kerusakan yang terjadi sudah mencapai tulang, barulah muncul risiko jari-jemari yang putus. Namun kecenderungannya kasus ini tidak sering terjadi sebagaimana selama ini menjadi rumor.

Yang biasanya muncul justru efek lesi yang khas seperti ruam merah dan noda putih berbercak pada kulit. Pada bagian lesi ini kulit terasa kebas bahkan bisa mati rasa sepenuhnya. Pada kondisi lebih lanjut pada bagian dengan lesi tebal akan muncul kondisi otot melemah dan sulit untuk Anda gunakan untuk bergerak dan angkat beban.

Penyakit lepra sendiri terdiri dari beberapa jenis yakni lepra multibasiler, lepra tuberkuloid dan lepra lepromatosa. Gejala dari ketiganya bisa Anda kenali dari munculnya lesi dalam bentuk berbeda. Lepra tuberkuloid memiliki gejala lesi yang lebih ringan. Sedang pada lepra lepromatosa justru kerusakan lebih lebih kompleks karena disertai pendarahan, pembentukan nodul dan kerusakan syaraf dini.

Pengobatan Lepra Modern

Pada masa lalu pengobatan lepra lebih sebagai upaya menunda kerusakan sel belaka. Adapun obat anti bakteri yang diberikan yakni sejenis dapson pada akhirnya akan memberi efek kebal pada bakteri hingga bakteri tak lagi mempan pada anti bakteri tersebut.

Namun di era modern pengobatan terhadap lepra lebih inovatif dengan memadukan beberapa jenis obat atau model multi obat seperto perpaduan dapson, klofazimin, dan rifampin. Fungsi dari sistem multi obat adalah untuk membantu mengatasi lepra sekaligus menghindari efek kebal dari bakteri. Ini sebabnya secara modern, lepra sudah bisa disembuhkan.

Meski efektifitas pengobatan dengan metode multi obat relatif bervariasi namun pengobatan ini terbilang manjur dan banyak dipilih. Hanya saja pengobatan dengan metode ini sangat mahal dan memakan biaya serta waktu.

Pengobatan dengan Obat Herbal Lepra

Meski penyakit lepra atau Hansen ini terbilang jenis penyakit yang berat, memiliki risiko besar dan sangat menular, bahkan sampai memakan biaya dan waktu yang relatif besar untuk pengobatan secara medis, rupanya terbukti beberapa jenis obat herbal lepra cukup manjur untuk mengatasi keluhan.

Salah satu obat herbal lepra yang banyak dikenal di kalangan penggiat pengobatan tradisional dan alternatif adalah herbal dari tanaman bidara. Bahan yang digunakan adalah umbi dari pohon bidara dengan cara pembuatan sebagai berikut :

Siapkan beberapa bahan ramuan berupa satu ruas umbi bidara upas sebesar ¾ ruas jari dewasa, 4 sendok makan air matang atau air mineral dalam suhu panas sekitar suhu 70o c dan madu asli sebanyak 2 sendok makan.

Parut halus umbi bidara upas yang sudah dikupas dan dibersihkan, lalu tambahkan air panas 4 sendok makan dan diamkan sekitar 1 menit. Peras dengan menggunakan saringan halus, dan campur air hasil penyaringan ini dengan madu. Minum segera begitu siap, dengan dibagi menjadi 3 porsi dan diminum 3 kali sehari setiap hari. Ampas dari perasan umbi bidara bisa Anda gunakan sebagai kompres pada area luka dan lesi dari lepra untuk mengeringkan luka yang muncul.

Kandungan polifenol, triterpenoid, terpenoid, dan flavonoid dan serangkaian jenis anti bakteri, anti piretik serta anti inflamasi di dalam umbi bidara upas menjadi rahasia kemampuannya sebagai obat herbal lepra. Cukup manjur melawan bakteri Mycobacterium leprae yang memiliki kapsul selubung yang membuatnya sulit dibunuh. Juga mampu mengatasi kerusakan sel dalam stadium awal hingga menengah karena serangan bakteri lepra ini.

Untuk hasil lebih efektif, pasien membutuhkan tambahan imunitas yang akan membantu menguatkan benteng pertahanan dan perlawanan terhadap serangan bakteri ganas mycobacterium leprae. Dan di sini, mengkonsumsi juice noni akan memberi efek positif terhadap kebutuhan ini.

Kandungan scolopetin dan anti bakteri di dalamnya, senyawa unik khas buah noni menjadi rahasia di balik peningkatan imunitas yang optimal dan membanu meningkatkan perlawanan terhadap serangan penyakit lepra. Dan akan menyempurnakan kemampuan dan efektifitas terapi dengan obat herbal lepra.

Tentang Penulis

Artikel dibuat oleh tim penulisan deherba.com kemudian disunting oleh Cindy Wijaya seorang editor dan penulis beragam artikel kesehatan. Ia senang meriset dan berbagi topik-topik kesehatan dan pemanfaatan herbal. Tinggal di Bogor “kota hujan” sehingga mencintai suasana hujan dan sering mendapat inspirasi ketika hujan. Silakan klik di sini untuk kontak penulis via WhatsApp.

Anda mendapat manfaat dari artikel-artikel kami? Mohon berikan ulasan untuk terus menyemangati kami menulis > Google Review

{"email":"Email address invalid","url":"Website address invalid","required":"Required field missing"}