Waspadai Timbulnya Kanker Nasofaring


By Fery Irawan

Kata “kanker” bagi siapapun pastinya menjadi kata yang sangat menyeramkan dan menakutkan. Karena menurut pengalaman dan yang banyak orang ketahui bahwa penyakit kanker adalah penyakit yang sulit untuk disembuhkan dan perlu perjuangan keras untuk mengatasinya. Kanker memang sejenis penyakit yang harus betul-betul diwaspadai dan diberikan penanganan yang maksimal.

Kanker dimulai ketika terjadi mutasi gen yang mengakibatkan sel normal mengalami pertumbuhan di luar kendali, kemudian menyebar ke area sekitar dan akhirnya menyerang jaringan atau organ tubuh yang lainnya. Kanker sendiri banyak jenis dan ragam, salah satunya ialah kanker nasofaring.

Penyebab pasti kanker nasofaring belum diketahui. Namun, beberapa faktor yang disinyalir kuat menjadi penyebab terjadinya kanker nasofaring diantaranya: ras, usia seseorang, makanan yang diasinkan, keturunan, merokok, dan juga konsumsi alkohol.

Kanker jenis ini memang masih kalah popularitasnya dibandingkan kanker-kanker lainnya yang dianggap lebih mengerikan seperti kanker hati, kanker otak, dan lainnya. Namun, dari tahun ke tahun, terdapat peningkatan angka kejadian kanker nasofaring yang tentunya harus diwaspadai semua pihak.

Gejala Kanker Nasofaring

Adapun yang menjadi gejala umum ketika seseorang terserang kanker nasofaring ialah sebagai berikut:

  • Air liur yang mengandung darah.
  • Terjadinya pembengkakan kelenjar getah bening yang mengakibatkan timbulnya benjolan di leher.
  • Mengalami hidung tersumbat.
  • Keluarnya darah dari lubang hidung.
  • Terjadinya gangguan pendengaran.
  • Sering mengalami sakit kepala.
  • Kerap terkena infeksi pada telinga.

Jika Anda merasa sering mengalami beberapa ciri yang mengarah pada kemungkinan besar timbulnya kanker nasofaring, waspadalah dan segera mengonsultasikannya dengan pekerja medis.

Diagnosa Kanker Nasofaring

Jika seseorang diduga kuat menderita kanker nasofaring, maka biasanya dokter akan mencari pembengkakan yang terjadi di sekitar leher pasien. Dokter juga biasanya memasukkan tabung fleksibel atau yang sering disebut dengan nasoskop untuk memeriksa kondisi nasofaring sang pasien. Dokter juga biasanya akan mengambil potongan jaringan ketika melakukan pemeriksaan dengan maksud untuk keperluan diagnosis.

Jika ternyata dokter menemukan adanya benjolan disekitar leher pasien, maka jaringan benjolan tersebut akan diambil potongan-potongan kecilnya dengan menggunakan jarum setelah sebelumnya sang pasien dibius terlebih dulu.

Jaringan yang telah diambil tersebut kemudian diperiksa dengan menggunakan mikroskop untuk mencari sel-sel kankernya. Jika mengandung sel kanker, maka tes akan dilanjutkan untuk memastikan apakah kanker sudah menyebar dari nasofaring ke bagian tubuh lainnya atau belum.

Pemeriksaan standar yang biasanya dilakukan meliputi pemeriksaan fisik sang pasien, CT-Scan, dan pemeriksaan sinar X untuk memastikan apakah sel kanker telah menyebar ke bagian paru-paru atau belum.

Pengobatan Kanker Nasofaring

Pengobatan secara medis biasanya dilakukan dengan mempertimbangkan banyak faktor, mulai dari kondisi kesehatan pasien, stadium kanker, dan juga efek samping pengobatan yang mungkin akan timbul.

Tahap pengobatan awal pada pasien yang diindikasikan kuat telah menderita kanker nasofaring ini yakni dengan terapi radiasi atau kombinasi antara radiasi dan kemoterapi.

Terapi radiasi biasanya dilakukan ketika pasien belum lama mengalami kanker ini. Efek samping yang ditimbulkan dari terapi ini seperti mulut terasa kering, terganggunya pendengaran, dan adanya resiko kanker pada lidah dan tulang.

Sedangkan kemoterapi merupakan pengobatan yang menggunakan obat-obatan. Tujuannya untuk mereduksi sel-sel kanker yang telah menyebar. Efek negatifnya, seringkali sel-sel yang tidak terkena kanker dapat ikut tereduksi yang menyebabkan pasien mengalami kerontokan pada rambut, terasa mual, dan lemas.

Sedangkan pilihan pengobatan berikutnya ialah pembedahan yang ditujukan untuk mengambil kelenjar getah bening pada leher yang telah terkena kanker.

Memang, kanker ini terbilang jarang ditemukan kasusnya. Namun, bukan berarti mesti diabaikan begitu saja karena walau bagaimanapun “sedia payung sebelum hujan” tetap mesti dilakukan untuk mencegah terjadinya kanker nasofaring.

Patut diingat, ketika Anda menemukan gejala-gejala yang mengindikasikan timbulnya kanker nasofaring ini maka jangan segan untuk segera memeriksakan kondisi tubuh ke dokter. Jangan sampai semuanya terlambat!

Tentang Penulis

Artikel dibuat oleh tim penulisan deherba.com kemudian disunting oleh Fery Irawan seorang editor sekaligus penulis yang antusias dan sadar untuk memberikan informasi kesehatan yang tidak berat sebelah. Aktif menulis beragam artikel kesehatan selama beberapa tahun terakhir. Ia selalu berupaya menyampaikan informasi yang aktual dan terpercaya, sesuai dengan ketentuan dan prinsip jurnalistik yang ada. Silakan klik di sini untuk kontak penulis via WhatsApp.

Anda mendapat manfaat dari artikel-artikel kami? Mohon berikan ulasan untuk terus menyemangati kami menulis > Google Review

{"email":"Email address invalid","url":"Website address invalid","required":"Required field missing"}