Apakah Orang Tanpa Gejala Bisa Menularkan Virus Corona?

DITULIS OLEH:
Cindy Wijaya 

April 8, 2020


Sebagian besar penularan virus corona berasal dari orang yang bergejala, melalui kontak dekat dengan orang lain. Karena itu tindakan pencegahan yang disarankan kebanyakan didasarkan pada pengendalian penularan dari orang bergejala, misalnya menjaga jarak fisik dan memakai masker.

Bagaimana dengan orang yang terinfeksi COVID-19 tapi tidak menunjukkan gejala? Apakah orang tanpa gejala bisa menularkan virus corona? Dan jika bisa, bagaimana agar orang tanpa gejala tidak menularkan virusnya ke orang lain? Simaklah penjelasannya di artikel ini.

Apakah Orang Tanpa Gejala Bisa Menularkan Virus Corona?

Tidak sedikit orang yang terinfeksi COVID tapi tidak pernah mengalami gejala apapun sampai infeksinya sembuh. Mereka disebut sebagai kelompok orang tanpa gejala (OTG). Menurut data medRxiv infeksi tanpa gejala menyumbang 20% dari semua kasus infeksi COVID.

Apakah orang tanpa gejala bisa menularkan virus corona? Mari kita telusuri hasil analisis yang dilakukan oleh gabungan para peneliti dari China dan Amerika Serikat. Penelitian ini dimuat dalam jurnal Infecious Medicine Vol. 2 No. 1 tahun 2023.

Dijelaskan bahwa orang tanpa gejala tetap bisa menularkan virusnya kepada orang lain. Tapi, tingkat penularannya jauh lebih rendah daripada orang yang belum menunjukkan gejala (pra-simptomatik) dan orang yang bergejala (simptomatik). Tingkat penularan OTG hanya sebesar 1,79%, sedangkan tingkat penularan pra-simptomatik 5,02% dan simptomatik 5,27%.

Ini kemungkinan ada kaitannya dengan cara penularan COVID-19 yang terutama melalui partikel cairan yang dikeluarkan ketika orang yang terinfeksi batuk, bersin, atau bicara. Orang yang bergejala lebih mungkin untuk menyebarkan virus karena gejala-gejala mereka membuat mereka lebih banyak mengeluarkan partikel cairan tersebut.

Orang yang terinfeksi memiliki muatan virus terbanyak dan paling menular selama beberapa hari sebelum dan sesudah timbulnya gejala. Karena itu orang yang belum bergejala (pra-simptomatik) juga punya tingkat penularan yang lebih tinggi dibandingkan dengan orang tanpa gejala.

Pra-simptomatik maksudnya adalah orang yang terinfeksi virus corona, yang awalnya tidak bergejala selama suatu waktu tapi akhirnya menunjukkan gejala-gejala.

Temuan lain dari analisis tersebut adalah tingkat penularan melalui orang tanpa gejala dalam rumah tangga lebih tinggi (4,22%) dibandingkan tingkat penularan non-rumah tangga (1,03%). Itu berarti ada risiko lebih tinggi penularan dari OTG di antara orang-orang yang tinggal dalam satu rumah.

Jadi, apakah orang tanpa gejala bisa menularkan virus corona? Ya bisa. Meski kemungkinannya lebih kecil, tapi OTG tetap bisa menyebarkan virus corona, terutama pada orang-orang yang melakukan kontak dekat secara sering atau terus-menerus dengannya.

Bagaimana Agar OTG Tidak Menularkan Virus Corona ke Orang Lain?

Setelah tahu jawaban apakah virus corona dapat menular dari orang tanpa gejala, timbul pertanyaan lain. Bagaimana agar orang tanpa gejala tidak sampai menularkan virusnya ke orang lain?

Sulit untuk mengetahui apakah orang tanpa gejala benar-benar terinfeksi COVID atau tidak, kecuali dia melakukan tes untuk memastikannya. Jika Anda baru-baru ini melakukan kontak fisik dekat dengan seseorang yang terinfeksi COVID, ada baiknya untuk melakukan tindakan pencegahan tertentu, misalnya dengan isolasi mandiri selama setidaknya 5 hari.

Saat ini sudah tidak lagi diwajibkan untuk melakukan tes jika pernah kontak fisik dengan orang positif COVID, kecuali Anda menunjukkan gejala atau termasuk dalam kelompok risiko tinggi—misalnya berumur di atas 60 tahun, punya penyakit penyerta seperti diabetes, penyakit jantung, hipertensi, asma, kanker, imunitas lemah.

Tapi jika mau Anda tetap boleh melakukan tes untuk memastikan. Dan ada beberapa tindakan pencegahan yang bisa dilakukan untuk menjaga diri sendiri dan orang-orang di sekitar kita tetap aman. Berikut beberapa contohnya:

  • Pakai masker—Gunakan masker yang pas dan berkualitas baik jika keluar rumah. Ini bantu melindungi diri sendiri dan orang lain dari virus, dan juga dari debu dan zat-zat lain pemicu alergi.
  • Jaga jarak fisik aman—Terutama di saat kasus-kasus COVID sedang naik, hindari kerumunan dan tempat-tempat yang punya ventilasi buruk.
  • Jaga kebersihan tangan—Sesering mungkin cuci tangan sampai bersih (selama minimal 40 detik) atau gunakan hand sanitizer jika air dan sabun tidak tersedia.
  • Perhatikan sanitasi—Pastikan selalu membersihkan paket kiriman yang diantarkan ke rumah.
  • Upayakan kebiasaan sehat—Makanlah makanan bergizi seimbang, olahraga secara teratur, minum air yang cukup, tidur malam yang cukup, dan hindari stres berlebihan.
  • Periksa ke dokter—Disarankan untuk periksa ke dokter jika memiliki gejala-gejala seperti batuk, demam, sulit bernapas, pilek, sakit tenggorokan, dan kelelahan.

Dengan melakukan tindakan-tindakan pencegahan, kita bisa melindungi diri dan orang-orang yang kita sayangi—termasuk orang tua atau anggota keluarga kita yang telah berumur atau memiliki penyakit penyerta.

Tingkatkan Imunitas dengan Suplemen yang Tepat

Dari sejak masa pandemi hingga sekarang, Noni juice, telah membantu banyak orang meningkatkan imun sehingga lebih terlindung dari dampak COVID-19. Penelitian juga menunjukkan bahwa Noni juice mampu meningkatkan aktivitas sistem imun dalam membunuh virus hingga 30%! (Sumber: Chinese Medical Research & Clinical. 6: 8-10)

Ilustrasi apakah virus corona dapat menular dari orang tanpa gejala
Photo by Ninetechno from Getty Images via Canva

Penelitian lain dalam jurnal Foods Vol. 7 No. 4 juga membuktikan bahwa rutin minum Noni 330 mL setiap hari dapat meningkatkan aktivitas sel kekebalan tubuh dan menurunkan tingkat stres. Ini karena suplemen herbal ini mengandung senyawa yang berfungsi sebagai imunomodulator untuk memperkuat sistem imun tubuh atau mengendalikannya secara positif.

Ingin tahu lebih banyak tentang manfaat Noni juice untuk melawan corona, silakan baca selengkapnya di artikel: Tolak Corona (COVID-19): Perkuat Imunitas Tubuh Anda dengan Jus Buah Noni!

Kesimpulan: Apakah Virus Corona Dapat Menular dari Orang Tanpa Gejala?

Ya bisa. Orang tanpa gejala (OTG) bisa menularkan virusnya ke orang lain, terutama ke mereka yang melakukan kontak dekat secara sering dan terus-menerus dengannya.

Tapi data menunjukkan bahwa tingkat penularannya lebih sedikit daripada penularan dari orang bergejala dan orang belum bergejala. Kontak fisik dengan orang bergejala tetap menjadi cara utama penularan virus corona.

Bagaimana cara agar OTG tidak menularkan virusnya ke orang lain? Bisa dengan mengupayakan tindakan-tindakan pencegahan seperti memakai masker, menjaga jarak fisik, menjaga kebersihan tangan, dan menjaga sanitasi. Jika memungkinkan, OTG juga bisa melakukan isolasi mandiri selama setidaknya 5 hari setelah kontak fisik dekat dengan orang terinfeksi.

Demikianlah artikel ini yang membahas tentang apakah orang tanpa gejala bisa menularkan virus corona. Semoga informasi ini dapat bermanfaat bagi Anda dan keluarga. Temukan juga artikel-artikel menarik lain seputar kesehatan hanya di Deherba.com.

Tentang Penulis

Artikel dibuat oleh tim penulisan deherba.com kemudian disunting oleh Cindy Wijaya seorang editor dan penulis beragam artikel kesehatan. Ia senang meriset dan berbagi topik-topik kesehatan dan pemanfaatan herbal. Tinggal di Bogor “kota hujan” sehingga mencintai suasana hujan dan sering mendapat inspirasi ketika hujan. Silakan klik di sini untuk kontak penulis via WhatsApp.

Anda mendapat manfaat dari artikel-artikel kami? Mohon berikan ulasan untuk terus menyemangati kami menulis > Google Review

{"email":"Email address invalid","url":"Website address invalid","required":"Required field missing"}