Ternyata Diabetes Bisa Dipicu Kebiasaan Begadang

DITULIS OLEH:
Fery Irawan 

Mei 22, 2012


Apakah Anda memiliki kebiasaan begadang? Kata penyanyi dangdut Rhoma Irama dalam salah satu lirik lagunya “begadang jangan begadang kalau tiada artinya. Begadang boleh saja, kalau ada perlunya”.

Ternyata, apa yang ada dalam lirik lagu tersebut banyak benarnya, setidaknya dengan adanya beberapa penelitian yang pernah dilakukan. Banyak begadang ternyata bisa menjadi pemicu penyakit diabetes. Mengapa demikian? Sebuah riset yang dilakukan oleh University of Chicago di Amerika Serikat menyatakan bahwa keseimbangan metabolisme tubuh akan terganggu bila begadang minimal 3 hari berturut-turut.

Kebiasaan begadang akan berdampak pada sekresi hormon insulin yang tidak sempurna sehingga gula yang seharusnya diubah menjadi energi hanya menumpuk di dalam darah.

Tingginya kadar gula dalam darah itulah yang menyebabkan diabetes melitus. Oleh sebab itu, tidur yang cukup harus dijalankan secara konsisten karena sangat berkaitan erat dengan metabolisme tubuh, nafsu makan, pengurangan resiko diabetes dan kebugaran tubuh.

Eva Van Cauter pernah melakukan penelitian terhadap beberapa responden yang bertubuh sehat dan berusia antara 20-31 tahun. Semua responden ditempatkan di laboratorium untuk menginap dengan jumlah jam tidur teratur dari jam 23.00-07.30 selama lima malam berturut-turut.

Pada dua hari pertama, semua responden tersebut dibiarkan tidur nyenyak. Dan mulai hari ketiga, kemudian diletakkan pengeras suara yang memperdengarkan suara rendah ketika para responden tersebut sedang tertidur nyenyak.

Meskipun suaranya rendah, namun ternyata suara tersebut mengurangi kualitas tidur nyenyak menjadi 90%. Suara rendah itu telah membawa mereka kembali dari fase tidur nyenyak ke fase tidur ringan.

Hasilnya, sensitivitas insulin pada responden menurun menjadi 25%. Kondisi kurang tidur membutuhkan banyak hormon insulin untuk mengatur kadar glukosa dalam darah. Jika jenis makanan sama namun jumlah jam tidurnya berkurang maka kadar glukosa darah menjadi naik 23%.

Sedangkan dalam penelitian lainnya oleh Profesor Philippe Forguel dan Imperial London, Inggris menemukan bahwa begadang bisa menyebabkan penyakit diabetes dan jantung. Kontrol gula darah merupakan salah satu dari banyak proses yang diatur oleh jam biologis tubuh-dan salah satu jam biologis tubuh ialah tidur.

Oleh sebab itu, orang yang terganggu jam tidurnya akan berdampak pada terganggunya kontrol gula dalam darah. Dalam sebuah penelitian yang dipublikasikan oleh Nature Genetics dan dilakukan terhadap 20 ribuan pekerja shift malam terbukti bahwa pekerja shift malam sangat rentan terhadap penyakit diabetes dan juga penyakit jantung.

Dalam penelitian ini ditemukan adanya empat varian gen yang beresiko terkena diabetes maupun penyakit jantung. Makanya, mulai saat ini sebaiknya Anda mengontrol jam tidur untuk meminimalisir terkena resiko penyakit diabetes melitus. Secara lebih lengkap berikut merupakan hal-hal negatif yang akan Anda derita ketika “rajin” begadang.

Kurangnya Konsentrasi

Anda harus mewaspadai bahwa kurangnya jam tidur akan menyebabkan daya konsentrasi Anda menjadi melemah-bahkan kadang-kadang bisa blank.

Menurut Sean Drummond Ph.D yang merupakan peneliti masalah tidur dari University of California, San Diego AS, orang yang sedang capek-salah satunya disebabkan oleh begadang-biasanya lebih mudah mengambil resiko dengan harapan mendapatkan hasil maksimal. Padahal yang terjadi justru sering kebalikannya dimana rencana malah berantakan akibat kurang/hilangnya konsentrasi.

Mudah Lapar

Dalam penelitian disebutkan bahwa kurang tidur dapat mengganggu kadar gula dalam darah sehingga menyebabkan tubuh memproduksi sedikit leptin yang merupakan hormon pengendali nafsu makan.

Sebaliknya, tubuh malah menghasilkan lebih banyak ghrelin yang merupakan kebalikan dari leptin sehingga nafsu makan Anda menjadi tidak terkontrol.

Orang yang mengalami kelelahan fisik kronis biasanya lebih suka mengonsumsi gula dan karbohidrat sederhana sehingga menyebabkan tubuh selalu menagih karbohidrat karena gula darah turun dengan cepat dan perut terus terasa lapar.

Mudah Sekali Sakit

Orang yang memiliki jam tidur yang kurang sangat rentan sekali terkena infeksi. Menurut banyak penelitian, orang yang cukup istirahatnya memiliki sistem imun yang lebih kuat dibandingkan mereka yang kekurangan waktu tidur. Tidak mengherankan kalau orang yang tidurnya kurang mudah sekali terserang beberapa penyakit pada punggung atau arthritis.

Meningkatkan Kadar Stres

Kebiasaan tidur yang kurang dari 7 jam dalam sehari, menurut penelitian yang pernah dilakukan Universitas Chicago AS, akan menyebabkan meningkatnya produksi kortisol atau hormon stres.

Oleh sebab itu, disarankan bagi Anda yang memiliki kebiasaan kurang tidur sebaiknya diperbaiki mulai saat ini untuk kepentingan kesehatan sendiri.

Jangan karena alasan menyelesaikan tugas kantor atau tugas perkuliahan Anda begadang terus-menerus yang berdampak buruk bagi kesehatan.

Begadang 1-2 kali saja tentu dibolehkan, terlebih kalau dalam keadaan mendesak. Yang tidak boleh adalah memiliki kebiasaan begadang dalam jangka waktu yang lama.

Tentang Penulis

Artikel dibuat oleh tim penulisan deherba.com kemudian disunting oleh Fery Irawan seorang editor sekaligus penulis yang antusias dan sadar untuk memberikan informasi kesehatan yang tidak berat sebelah. Aktif menulis beragam artikel kesehatan selama beberapa tahun terakhir. Ia selalu berupaya menyampaikan informasi yang aktual dan terpercaya, sesuai dengan ketentuan dan prinsip jurnalistik yang ada. Silakan klik di sini untuk kontak penulis via WhatsApp.

Anda mendapat manfaat dari artikel-artikel kami? Mohon berikan ulasan untuk terus menyemangati kami menulis > Google Review

{"email":"Email address invalid","url":"Website address invalid","required":"Required field missing"}