Sakit Pinggang: Apa Saja Penyebabnya & Bagaimana Cara Menghilangkannya?

DITULIS OLEH:
Cindy Wijaya 

September 3, 2020


Kebanyakan orang dewasa pernah mengalami sakit pinggang, entah di sebelah kiri, kanan, atau belakang. Bahkan sakit pinggang adalah salah satu penyebab utama orang-orang tidak masuk kerja. Sebuah survei besar menyebutkan ada lebih dari seperempat orang dewasa yang mengalami nyeri pinggang bawah dalam 3 bulan terakhir. Apakah Anda salah satunya? Jika ya, Anda mungkin bertanya-tanya apakah ada obat yang ampuh untuk mengatasi sakit pinggang ini.

Siapapun bisa mengalami nyeri pinggang yang rasa sakitnya bisa beragam, mulai dari nyeri yang terus terasa hingga nyeri tajam yang membuat orang itu jadi tidak berdaya. Dalam artikel ini akan dibahas mengenai gejala, penyebab, dan obat untuk sakit pinggang. Mari kita bahas satu per satu.

Bagaimana Gejala Sakit Pinggang?

Nyeri pinggang dapat muncul secara konstan, artinya terus-menerus, atau juga dapat muncul secara tiba-tiba dan sakitnya terasa menusuk sehingga membuat kita tidak berdaya. Rasa sakit yang tiba-tiba mungkin diakibatkan oleh cedera atau karena mengangkat beban berat. Rasa sakit yang muncul secara bertahap mungkin bertambah nyeri seiring waktu diakibatkan oleh faktor penuaan.

Nyeri pinggang biasanya bersifat akut, atau jangka pendek, dan hanya dirasakan selama beberapa hari atau minggu. Sering kali sakit pinggang akan sembuh sendiri meski tanpa diberi obat atau perawatan khusus apapun.

Ada juga jenis nyeri pinggang yang bersifat sub-akut. Artinya rasa sakitnya bertahan lebih lama, antara 4 sampai 12 minggu. Kemudian ada jenis yang bersifat kronis, atau jangka panjang, yang terus bertahan lebih dari 12 minggu, bahkan setelah cedera atau penyebab sakit pinggang lainnya sudah diatasi.

Sekitar 20 persen orang yang mengalami nyeri pinggang akut akan berkembang menjadi nyeri pinggang kronis dengan gejala-gejala yang terus dirasakan dalam satu tahun. Dalam beberapa kasus, ada perawatan atau obat yang berhasil mengurangi sakit pinggang kronis, tetapi dalam kasus lainnya rasa nyeri tetap ada meski sudah dilakukan perawatan medis dan operasi bedah.

Gejala dari sakit pinggang dapat bervariasi tergantung pada penyebab dibaliknya. Seseorang mungkin mengalami rasa nyeri tumpul (seperti ditekan atau diremas) yang berlangsung lama atau hilang-timbul. Orang lainnya mungkin mengalami nyeri tajam yang muncul mendadak. Rasa sakit mungkin hanya terjadi di pinggang sebelah kanan, kiri, atau belakang, atau mungkin juga terasa sampai ke kaki.

Apa Saja Penyebab Sakit Pinggang?

Sebagian besar penyebab dari gejala sakit pinggang bersifat mekanis, entah di sebelah belakang, kanan, atau kiri. Mekanis maksudnya rasa sakit dipicu oleh pergerakan dari tulang bekalang. Selain itu nyeri pinggang juga sering dikaitkan dengan masalah pada tulang belakang akibat penuaan. Untuk lebih jelasnya, berikut adalah beberapa penyebab mekanis dari sakit pinggang:

Cedera Terkilir atau Keseleo:

Ini adalah penyebab utama dari gejala sakit pinggang sebelah kanan, kiri, maupun belakang. Cedera ini terjadi karena ligamen yang meregang berlebihan atau yang robek, atau karena robekan di tendon atau otot.

Cedera ini dapat terjadi saat kita memutar atau mengangkat sesuatu secara tidak benar, mengangkat beban yang terlalu berat, atau meregang secara berlebihan. Gerakan seperti itu juga dapat memicu kejang pada otot punggung, yang juga bisa terasa menyakitkan.

Ilustrasi Penyebab Sakit Pinggang
Photo by tommaso79 from Getty Images via Canva

Degenerasi Cakram Tulang Belakang:

Ini adalah salah satu penyebab mekanisme paling umum dari sakit punggung sebelah belakang, kiri, maupun kanan. Ini terjadi ketika cakram kehilangan keutuhannya karena faktor penuaan.

Pada punggung yang sehat, cakram tulang belakang menyokong tinggi badan dan memungkinkan kita untuk menggerakkan pinggang dengan lentur. Saat kondisi cakram memburuk, mereka kehilangan kemampuan tersebut.

Hernia atau Pecah Cakram Tulang Belakang:

Ini dapat terjadi ketika cakram-cakram tulang belakang menjadi tertekan dan menonjol ke luar (hernia) atau pecah, lalu menjadi penyebab sakit pinggang.

Radikulopati:

Ini adalah suatu kondisi yang disebabkan oleh tekanan, peradangan, dan/atau cedera pada akar saraf tulang belakang. Tekanan pada akar saraf mengakibatkan rasa sakit, mati rasa, atau sensasi kesemutan yang berjalan atau menjalar ke area lain dari tubuh yang didukung oleh saraf itu. Radikulopati dapat terjadi ketika stenosis atau hernia cakram tulang belakang menekan akar saraf.

Linu Panggul (Sciatica):

Ini adalah suatu jenis radikulopati yang disebabkan oleh tekanan pada saraf sciatic, saraf besar yang berjalan melalui bokong dan meluas ke bagian belakang kaki. Tekanan ini menjadi penyebab sakit pinggang yang terasa seperti tersetrum atau terbakar yang disertai dengan rasa nyeri dari bokong turun ke salah satu kaki, dan kadang mencapai kaki bagian bawah.

Dalam kasus yang paling parah, ketika saraf terjepit di antara cakram dan tulang yang berdekatan, gejalanya mungkin tidak hanya rasa sakit, tetapi juga mati rasa dan kelemahan otot pada kaki karena sinyal saraf yang terganggu. Kondisi ini juga dapat disebabkan oleh tumor atau kista yang menekan saraf sciatic atau akarnya.

Spondilolistesis:

Ini adalah suatu kondisi dimana ruas dari tulang belakang bagian bawah terlepas dari tempatnya, lalu menjepit saraf yang keluar dari tulang belakang.

Cedera Traumatis:

Cedera traumatasi misalnya karena olahraga, kecelakaan, atau terjatuh, dapat melukai tendon, ligamen, atau otot yang menjadi penyebab sakit pinggang. Cedera traumatis juga dapat menyebabkan tulang belakang menjadi terlalu tertekan, yang pada akhirnya bisa menyebabkan hernia atau pecah cakram, lalu menimbulkan tekanan pada saraf yang berakar pada sumsum tulang belakang.

Jika saraf tulang belakang menjadi tertekan dan mengalami iritasi, itu bisa mengakibatkan nyeri punggung dan linu panggul.

Stenosis Tulang Belakang:

Ini adalah penyempitan kolom tulang belakang yang mengakibatkan tekanan pada sumsum tulang belakang dan saraf yang bisa menimbulkan rasa sakit atau mati rasa. Seiring waktu masalah ini bisa menyebabkan kelemahan pada kaki dan kaki kehilangan sensoriknya.

Kerusakan Tulang:

Kerusakan-kerusakan itu misalnya skoliosis, tulang belakang lengkung, yang biasanya tidak menyebabkan rasa sakit sampai usia paruh baya; lordosis, yaitu lengkungan aksentuasi abnormal di punggung bawah, dan kelainan bawaan lainnya dari tulang belakang.

Kondisi Serius Penyebab Sakit Pinggang


Nyeri pinggang jarang disebabkan oleh masalah kesehatan yang serius, tapi jika itu terjadi maka harus segera ditangani secara medis. Berikut adalah sejumlah masalah kesehatan serius yang dapat menyebabkan sakit pinggang sebelah kiri, kanan, maupun belakang.

Infeksi memang bukan penyebab umum dari nyeri pinggang, namun infeksi bisa menyebabkan rasa sakit jika terjadi di ruas tulang belakang (disebut osteomielitis), cakram tulang belakang (disebut diskitis), atau di sendi sakroiliaka yang menghubungkan tulang belakang bagian bawah dengan panggul (disebut sakroiliitis).

Tumor juga jarang menyebabkan nyeri pinggang. Kadang, tumor muncul pertama kali di punggung, tapi lebih sering mereka muncul di punggung akibat penyakit kanker yang sudah menyebar dari tempat lain di tubuh.

Sindrom cauda equina adalah komplikasi serius yang jarang terjadi pada tulang belakang yang pecah. Ini terjadi jika material cakram didorong ke dalam kanal tulang belakang dan menekan bundel akar saraf lumbar dan sakral, menyebabkan hilangnya kendali pada kandung kemih dan usus. Kerusakan neurologis permanen bisa terjadi jika sindrom ini tidak diobati.

Aneurisma aorta perut terjadi bila pembuluh darah besar yang memasok darah ke perut, panggul, dan kaki menjadi membesar secara tidak normal. Nyeri pinggang bisa menjadi tanda bahwa aneurisma menjadi lebih besar dan ada risiko untuk pecah. Batu ginjal bisa menyebabkan rasa sakit yang tajam di pinggang, biasanya di satu sisi, yaitu di sebelah kanan atau kiri.

Bagaimana Cara Mengatasi Sakit Pinggang?

Perawatan untuk nyeri pinggang perlu disesuaikan dengan tingkat rasa sakitnya, apakah bersifat akut (berlangsung singkat) atau kronis (berlangsung lama). Pada umumnya, operasi hanya disarankan kalau ada kerusakan saraf yang terus memburuk dan jika hasil tes menunjukkan adanya perubahan pada struktur tulang belakang yang perlu diperbaiki dengan pembedahan.

Cara-cara yang biasa digunakan untuk mengobati atau mengatasi sakit pinggang sebelah kanan, kiri, ataupun belakang, antara lain:

Kompres Panas atau Dingin:

Kompres panas dan/atau dingin membantu meringankan rasa nyeri dan mengurangi peradangan pada nyeri pinggang yang bersifat akut, sub-akut, atau kronis. Kompres panas atau dingin juga dapat membantu mempermudah untuk bergerak.

Kegiatan:

Jangan terlalu lama beristirahat di tempat tidur. Anda harus mulai latihan peregangan dan melanjutkan kegiatan normal sehari-hari sesegara mungkin, sambil berupaya menghindari gerakan yang bisa memperburuk rasa sakit.

Seseorang yang melanjutkan aktivitasnya tanpa istirahat di tempat tidur setelah timbulnya nyeri pinggang tampaknya memiliki kelenturan punggung yang lebih baik daripada mereka yang terus beristirahat di tempat tidur selama seminggu.

Bahkan istirahat di tempat tidur juga dapat memperburuk rasa nyeri dan bisa menyebabkan komplikasi sekunder, seperti depresi, berkurangnya bentuk (tonus) otot, dan pembekuan darah di kaki.

Latihan Kekuatan:

Lakukan juga latihan kekuatan di samping melakukan kegiatan sehari-hari. Latihan kekuatan tidak disarankan untuk nyeri pinggang yang akut, tetapi dapat efektif untuk mempercepat pemulihan dari nyeri pinggang sub-akut atau kronis.

Latihan ini akan mempertahankan atau membangun kekuatan otot, yang sangat penting bagi orang-orang yang punya masalah pada tulang belakangnya. Cobalah berkonsultasi dengan dokter atau ahli terapi yang berpengalaman mengenai latihan-latihan yang tepat bagi Anda untuk meningkatkan koordinasi serta memperbaiki postur dan keseimbangan otot.

Terapi Fisik:

Ada program terapi fisik yang bertujuan untuk memperkuat otot-otot inti yang mendukung punggung bagian bawah, meningkatkan mobilitas dan fleksibilitas, serta memperbaiki posisi dan postur.

Obat Sakit Pinggang:

Ada beragam jenis obat yang dapat digunakan untuk mengobati sakit pinggang akut maupun kronis. Beberapa obat dapat dibeli tanpa resep dokter, sedangkan yang lainnya harus dengan resep dokter. Ada jenis-jenis obat yang tidak aman dikonsumsi selama kehamilan, atau bisa menyebabkan efek samping serius. Jadi konsultasikanlah dengan dokter sebelum mengonsumsi obat untuk sakit pinggang. Berikut adalah beberapa jenis obat yang umum digunakan untuk sakit pinggang:

    • Obat analgesik untuk meredakan rasa sakit. Contoh obat analgesik adalah asetaminofen, aspirin, dan opioid resep seperti kodein, oksikodon, dan morfin. Obat opioid hanya dibolehkan untuk jangka waktu singkat dan di bawah pengawasan dokter. Opioid dapat menimbulkan berbagai efek samping yang merugikan.
    • Obat anti-Inflamasi nonsteroid (OAINS) untuk meredakan rasa sakit dan peradangan. Contohnya adalah ibuprofein, ketoprofen, dan sodium naproksen. Beberapa obat OAINS lain, seperti COX-2 inhibitor, harus dengan resep dokter. Namun penggunaan OAINS dalam jangka panjang bisa menimbulkan berbagai efek samping yang merugikan. Dan OAINS sering kali tidak bisa dikonsumsi bersamaan dengan jenis obat lainnya karena dapat memengaruhi cara tubuh memproses atau mengeliminasi obat lainnya itu.
    • Obat antikonvulsan adalah obat yang terutama digunakan untuk kejang-kejang. Jenis obat ini dapat berguna untuk mengobati sakit pinggang yang disebabkan oleh radikulopati.
    • Obat antidepresan seperti tricyclic, serotonin, dan norepinephrine reuptake inhibitor sering diresepkan untuk sakit pinggang yang bersifat kronis.
    • Obat penghilang iritasi seperti krim atau spray dapat menstimulasi saraf-saraf di kulit untuk memberikan rasa hangat atau dingin sehingga menghilangkan rasa sakit di pinggang. Ada juga obat analgesik oles yang dapat mengurangi peradangan dan merangsang sirkulasi darah.

Kesimpulan tentang Sakit Pinggang

Sakit pinggang adalah masalah kesehatan umum yang dapat dialami oleh siapapun, tetapi lebih sering terjadi pada orang-orang dewasa di usia 30 sampai 50 tahun. Gejala nyeri pinggang bisa beragam, mulai dari nyeri yang terus terasa hingga nyeri menusuk yang membuat seseorang jadi tidak berdaya.

Sebenarnya rasa nyeri yang dialami bergantung pada penyebab dibaliknya. Ada cukup banyak masalah yang dapat menjadi penyebab sakit pinggang, yang paling sering ialah cedera terkilir atau keseleo dan degenerasi cakram tulang belakang karena faktor penuaan.

Untuk mengatasi nyeri pinggang, ada beberapa cara yang dianjurkan. Misalnya dengan menggunakan kompres panas atau dingin untuk meringankan rasa nyeri dan mengurangi peradangan. Selain itu juga ada jenis-jenis obat untuk mengatasi sakit pinggang, seperti obat analgesik dan obat anti-inflamasi nonsteroid. Namun dianjurkan untuk konsultasi dengan dokter sebelum mengonsumsi obat apapun.

Demikianlah artikel ini yang mengulas tentang sakit pinggang. Semoga informasi ini dapat membantu Anda yang sedang mengalami masalah ini. Temukan juga ulasan-ulasan menarik lain seputar masalah kesehatan hanya di Deherba.com.

Sumber

Referensi Sakit Pinggang:

National Institute of Neurological Disorders and Stroke. Low Back Pain Fact Sheet. URL: https://www.ninds.nih.gov/disorders/patient-caregiver-education/fact-sheets/low-back-pain-fact-sheet

Tentang Penulis

Artikel dibuat oleh tim penulisan deherba.com kemudian disunting oleh Cindy Wijaya seorang editor dan penulis beragam artikel kesehatan. Ia senang meriset dan berbagi topik-topik kesehatan dan pemanfaatan herbal. Tinggal di Bogor “kota hujan” sehingga mencintai suasana hujan dan sering mendapat inspirasi ketika hujan. Silakan klik di sini untuk kontak penulis via WhatsApp.

Anda mendapat manfaat dari artikel-artikel kami? Mohon berikan ulasan untuk terus menyemangati kami menulis > Google Review

{"email":"Email address invalid","url":"Website address invalid","required":"Required field missing"}