Percepat Pemulihan Gondongan Dengan Dua Resep Herbal Berikut

DITULIS OLEH:
Cindy Wijaya 

Oktober 11, 2018


Gondongan adalah penyakit infeksi menular yang menyerang kelenjar air liur (saliva). Penyakit yang juga disebut parotitis ini memiliki gejala yang khas, yakni pembengkakan pada satu sisi wajah. Sampai sekarang, belum ada obat yang dapat menyembuhkan penyakit ini. Namun, ada beberapa cara yang dapat kita lakukan untuk mempercepat pemulihannya. Ulasan kali ini akan membahas salah satu caranya, yaitu dengan resep herbal.

Apa saja bahan-bahan resep herbal tersebut? Bagaimana cara meramunya? Bagaimana aturan pakainya? Anda akan mendapatkan jawaban pertanyaaan-pertanyaan tersebut pada ulasan ini. Informasi penting lainnya seputar penyakit gondongan juga akan dimuat di ulasan ini. Jadi, pastikan Anda menyimaknya sampai akhir.

Resep Daun Belimbing Wuluh dan Bawang Merah

Siapa yang tidak kenal dengan belimbing wuluh atau belimbing sayur? Buah belimbing wuluh biasa dimanfaatkan sebagai bumbu masakan, bahkan juga sebagai bahan baku jamu. Menariknya, tidak hanya buah dari tumbuhan belimbing wuluh yang dapat dimanfaatkan sebagai obat alami. Daun belimbing wuluh juga diketahui memiliki khasiat untuk mengobati sejumlah penyakit, salah satunya adalah gondongan.

Resep herbal untuk gondongan
Daun Pohon Belimbing Wuluh (Credit: pixabay.com)

Direkomendasikannya daun belimbing wuluh sebagai resep herbal gondongan bukanlah tanpa alasan. Daun belimbing wuluh ternyata memiliki kandungan yang berkhasiat menghalau virus penyebab munculnya penyakit ini, yaitu asam format, peroksida, tannin, saponin, kalsium oksalat, kalium, sulphur, glukosid, sitrat, dan vitamin C.

Bahan baku kedua dalam ramuan herbal ini juga tidak asing bagi kita. Bawang merah dikenal baik sebagai bumbu masakan, pun juga sebagai obat alami multi manfaat. Bawang merah memang memiliki sejumlah efek samping, namun jika ditimbang-timbang, manfaat bawang merah jauh lebih besar dalam membantu pemulihan gondongan. Mari lihat bagaimana cara meramu dan memakai kedua bahan ini!

Resep Daun Belimbing dan Bawang Merah Untuk Gondongan

Bahan

30-60 gram daun belimbing wuluh mudah beserta rantingnya.
4 siung bawang merah.

Cara Meramu Resep

Cuci terlebih dahulu semua bahan sampai bersih, lalu haluskan bahan tersebut. Ramuan herbal siap digunakan sebagai obat luar.

Aturan Pakai

Kompres pada bagian yang mengalami pembengkakan menggunakan resep herbal ini.

Kembang Sepatu dan Waru Landak

Berbeda dengan belimbing wuluh dan bawang, tanaman ini mungkin sedikit asing di telinga Anda. Kembang sepatu merupakan tanaman yang berasal dari Asia timur, yang sering dibudidayakan sebagai tanaman hias. Di Indonesia sendiri tanaman ini sering digunakan dalam beberbagai pengobatan tradisional.

Resep herbal untuk gondongan
Bunga Kembang Sepatu (Credit: veilqueen.com)

Salah satu khasiatnya yang terkenal ialah kembang sepatu dapat dijadikan obat alami untuk gondongan. Ramuan herbal bunga kembang sepatu dan waru landak akan menjadi perpaduan yang tepat untuk mengatasi penyakit infeksi virus ini.

Resep Kembang Sepatu dan Waru Landak

Bahan

Daun atau bunga kembang sepatu segar, secukupnya.
Daun waru landak, secukupnya.

Cara Meramu Resep

Giling daun atau Bungan kembang sepatu dan daun waru landak bersamaan. Pastikan keduanya digiling sampai halus.

Aturan Pakai

Kompres pada bagian yang mengalami pembengkakan menggunakan resep herbal ini.

Resep Alternatif Gondongan Dengan Sarang Semut

Resep herbal lainnya yang tidak kalah bermanfaat adalah Sarang Semut. Sarang Semut merupakan tanaman obat yang berasal dari pedalaman hutan Papua. Kepopuleran Sarang Semut di tempat asalnya tidak perlu diragukan lagi. Sarang Semut telah digunakan secara turun temurun untuk mengobati berbagai jenis penyakit, termasuk gondongan. Bagaimana mekanisme Sarang Semut dalam menggempur penyakit infeksi yang merepotkan ini?

Resep herbal untuk gondongan
Ilustrasi Sarang Semut Papua (Credit: botanik.kit.edu)

Untuk melawan virus gondongan, sistem imun tubuh tidak boleh lemah. Disinilah Sarang Semut memainkan perannya. Sarang Semut dapat meningkatkan sistem imun tubuh guna membantu pemulihan gondongan berjalan maksimal.

Sarang Semut juga mengandung senyawa aktif yang bernama flavonoid. Flavonoid sendiri diketahui mampu meredakan peradangan dan pembengkakan yang terjadi akibat virus gondongan. Secara khusus, flavonoid dapat membantu mengurangi dampak dari peradangan tersebut.

Sarang Semut terbilang cukup efektif, namun manfaat dari Sarang Semut dapat berkurang apabila Anda mengolahnya dengan tidak benar. Manfaat sarang Semut dapat kita rasakan secara utuh apabila Sarang Semut telah melalui proses ekstraksi. Ekstraksi merupakan proses pengambilan zat-zat aktif aktif dari tanaman obat. Proses ekstraksi menghasilkan kandungan zat aktif yang lebih tinggi dibanding bentuk olahan lainnya (direbus, diseduh, dan lain-lain).

Pastikan selalu produk Sarang Semut yang hendak Anda konsumsi merupakan 100% hasil ekstraksi. Perhatikan juga izin edarnya. Produk ekstrak Sarang Semut yang kualitasnya baik pasti memiliki izin depkes dari BPOM, dan sertifikasi halal MUI. Aturan pakai yang dianjurkan yakni 2 kapsul 3 kali sehari.

Apa Sebenarnya Penyebab Gondongan?

Penyebab dari gondongan adalah sebuah virus yang bernama paramixovirus. Media penyebaran virus ini adalah air liur dan lendir. Hal ini membuat paramixovirus dapat dengan mudah menyebar dari orang ke orang.

Apabila Anda belum mendapatkan vaksin gondongan, Anda akan tertular jika menghirup tetesan air liur dari orang yang terinfeksi, yang baru saja batuk atau bersin. Memakai peralatan bersama dengan orang yang terinfeksi juga dapat membuat Anda terkena infeksi virus ini. Hal ini juga berlaku apabila Anda tidak mencuci tangan setelah menyentuh benda yang juga disentuh olah orang yang terinfeksi.

Penularan virus ini terbilang cukup cepat. Saat-saat penularan yang paling rawan adalah beberapa hari sebelum membengkaknya kelenjar parotis penderita, sampai lima hari setelah pembengkakan dimulai. Di luar waktu tersebut, virus masih bisa menular kepada orang yang sehat, namun risiko penularannya tidak sebesar saat-saat rawan tadi.

Perbedaan Gondongan (Parotitis) dengan Gondok Biasa (Goiter Nontoksik)

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, gondongan adalah penyakit infeksi, dimana virus bermana paramixovirus yang menjadi penyebabnya. Hal ini tentu berbeda dengan gondok, yang merupakan penyakit tiroid. Kelenjar yang diserang pun berbeda. Jika gondongan menyerang kelenjar liur (saliva), gondok menyerang kelenjar tiroid.

Komplikasi Gondongan

Kemungkinan untuk terjadinya komplikasi cukup kecil, namun Anda tetap perlu mengetahui hal ini karena beberapa komplikasi dari gondok dapat menjadi masalah yang serius. Komplikasi gondok leibh banyak melibatkan pembengkakan dan peradangan pada tubuh. Berikut komplikasi yang dimaksud:

  • Orchitis. Kondisi dimana satu atau kedua buah pelir membengkak. Orchitis terjadi apabila laki-laki yang terinfeksi virus gondongan telah mengalami pubertas. Meski menyakitkan, komplikasi ini jarang sekali menyebabkan kemandulan.
  • Radang otak (ensefalitis). Penyakit yang mengancam jiwa ini juga bisa disebabkan oleh virus gondongan. Adanya penyakit ini juga dapat menimbulkan masalah neurologis pada penderitanya.
  • Meningitis. Komplikasi ini dapat terjadi apabila virus gondongan menyebar melalui darah dan menginfeksi sistem saraf pusat Anda.
  • Pankreatitis. Sama halnya dengan ketiga komplikasi sebelumnya, pankreatitis dapat terjadi akibat virus gondongan yang menyebar. Gejala umum dari pankreatitis adalah rasa sakit di bagian perut atas, serta mual dan muntah.

Komplikasi ini dapat menjadi ancaman apabila tidak segera ditangani. Untuk itu, apabila Anda merasa Anda menderita gondongan atau orang di sekitar Anda menderita gondongan, Anda perlu memeriksakan diri ke dokter.

Tips Mencegah Gondongan

Gondongan dapat dicegah dengan vaksinasi. Vaksinasi gondongan biasanya akan diberikan pada anak-anak bersamaan dengan vaksin campak dan rubella (MMR). 12 sampai 15 bulan adalah waktu yang ditentukan untuk anak-anak mendapatkan vaksinasi pertama. Vaksinasi kedua juga diperlukan, dan biasanya dilakukan saat anak-anak berusia 4 sampai 6 tahun.

Orang yang lahir sebelum tahun 1957 kemungkinan belum mendapatkan vaksin. Untuk itu, bagi mereka yang belum mendapatkan vaksin namun bekerja atau tinggal di lingkungan yang berisiko tinggi terhadap penularan gondongan, vaksinasi tetap perlu dilakukan meski sudah dewasa.

Vaksin untuk gondongan (MMR)
Ilustrasi Vaksin Gondongan (Credit: phys.org)

Vaksin MMR tidak boleh diberikan hanya jika orang tersebut memiliki sistem kekebalan tubuh yang sudah rusak, alergi terhadap gelatin atau neomisin, dan sedang hamil. Jangan ragu untuk berkonsultasi pada dokter mengenai pemberian vaksin ini untuk Anda dan anak-anak Anda. Ingatlah, mencegah lebih baik daripada mengobati.

Demikianlah akhir dari ulasan ini. Jika Anda menderita gondongan, tidak ada obat apapun yang dapat Anda konsumsi untuk menyembuhkannya. Namun, ada langkah penting yang dapat Anda lakukan untuk mempercepat pemulihannya. Dua resep herbal di atas adalah contohnya.

Langkah pencegahan juga perlu diperhatikan. Vaksinasi adalah langkah terbaik untuk mencegah gondongan. Bagi beberapa orang yang belum mendapatkan vaksinasi saat masih kecil, langkah pencegahan dapat dilakukan dengan tidak berbagi alat makan dan mandi, menggunakan masker, dan menjaga kebersihan tangan. Semoga bermanfaat!

Sumber

Dalimartha, Setiawan. 2008. 1001 Resep Herbal. Jakarta: Penebar Swadaya.

Wijayakusuma, M. Hembing. 2008. Ramuan Lengkap Herbal Taklukkan Penyakit. Jakarta: Pustaka Bunda.

Renee A. Alli, MD. What Are the Mumps?. WebMD. 2017-01-06. URL:https://www.webmd.com/children/vaccines/what-are-the-mumps. Accessed: 2018-10-10. (Archived by WebCite® )

Mayo Clinic. Mumps. 2018-09-26. URL:https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/mumps/diagnosis-treatment/drc-20375366. Accessed: 2018-10-10.(Archived by WebCite® )

Erica Roth; Debra Rose Wilson. Mumps: Prevention, Symptoms, and Treatment. Healthline. 2017-07-31. URL:https://www.healthline.com/health/mumps#treatment. Accessed: 2018-10-10. (Archived by WebCite® )

Tentang Penulis

Artikel dibuat oleh tim penulisan deherba.com kemudian disunting oleh Cindy Wijaya seorang editor dan penulis beragam artikel kesehatan. Ia senang meriset dan berbagi topik-topik kesehatan dan pemanfaatan herbal. Tinggal di Bogor “kota hujan” sehingga mencintai suasana hujan dan sering mendapat inspirasi ketika hujan. Silakan klik di sini untuk kontak penulis via WhatsApp.

Anda mendapat manfaat dari artikel-artikel kami? Mohon berikan ulasan untuk terus menyemangati kami menulis > Google Review

{"email":"Email address invalid","url":"Website address invalid","required":"Required field missing"}