Jangan biarkan diare lama-lama. Segera atasi dengan resep herbal diare yang sudah teruji secara ilmiah. Jika ditangani dengan baik, diare bisa cepat pulih dan Anda juga tidak akan mengalami dehidrasi atau kekurangan cairan.
Dalam artikel ini Anda akan belajar caranya membuat ramuan herbal diare dari bahan-bahan ini: daun jambu biji, daun salam, dan kulit buah delima & buah pala. Juga diberikan tips-tips praktis untuk meringankan gejala-gejala diare.
Herbal 1: Daun Jambu Biji
Daun dari pohon jambu biji (Psidium guajava) secara tradisional digunakan untuk mengatasi penyakit, termasuk diare. Manfaat daun jambu biji sebagai obat diare herbal telah diteliti secara ilmiah, salah satunya diulas pada artikel ilmiah “Antidiarrhoeal activity of Psidium guajava Linn. Myrtaceae) leaf aqueous extract in rodents.”
Penelitian itu menguji aktivitas anti-diare dari ekstrak daun jambu biji pada tikus-tikus percobaan yang mengalami diare setelah diberikan minyak jarak. Hasilnya didapati bahwa pemberian ekstrak daun jambu biji berhasil mengurangi frekuensi diare dan keparahan dari gejala-gejala diare. Ekstrak itu juga mengurangi jumlah, berat, dan tingkat kebasahan dari kotoran tinja.
Hasil temuan ini menunjukkan bahwa daun jambu biji memang memiliki aktivitas anti-diare. Dan dengan begitu juga memberikan dasar ilmiah untuk penggunaan tradisional daun jambu biji sebagai obat alami untuk perawatan diare di dalam masyarakat. Untuk membuat ramuan herbal diare dari daun ini, ikutilah langkah-langkah berikut.
Resep Herbal Diare – Daun Jambu Biji
Bahan:
Daun jambu biji yang masih segar, 30 gram.
Garam, 1 ujung sendok teh.
Cara Meramu Resep:
Cuci bersih daun lalu tumbuk sampai lumat.
Tambahkan garam dan ½ cangkir air panas.
Aduk sampai rata.
Setelah dingin, peras dan saring airnya.
Aturan Minum:
Minum ramuan herbal diare ini sekaligus habis.
Jika penderita masih diare, lakukan pengobatan ini 2 – 3 kali sehari.
Herbal 2: Daun Salam
Masyarakat Indonesia sudah secara tradisional menggunakan daun salam (Syzygium polyanthum) untuk mengatasi diare, kolesterol, hipertensi, gastritis, dan diabetes melitus. Untuk membuktikan kemampuan daun salam untuk diare, maka telah dilakukan sejumlah penelitian secara ilmiah. Salah satunya diulas pada artikel berjudul “ANTIDIARRHEAL ACTIVITY OF ETANOLIC EXTRACT OF BAY LEAVES (SYZYGIUM POLYANTHUM [WIGHT.] WALP.)”
Penelitian itu menguji aktivitas anti-diare dari ekstrak daun salam pada tikus-tikus percobaan yang mengalami diare setelah diberikan minyak jarak. Aktivitas anti-diare diukur dengan metode transit usus. Metode ini menggunakan marker arang sebagai indikator dimana aliran marker ke usus besar dari phundus ke phylorus ditentukan. Hasilnya memperlihatkan bahwa ekstrak daun salam menunjukkan aktivitas anti-diare pada tikus-tikus percobaan.
Artikel tersebut juga menjelaskan bahwa ekstrak daun salam mengandung fenoik, polifenol seperti tannin dan flavonoid, 10-epigazanioplida, gazaniolid, spirafolida, costunolid, reinosin, santamarin, dan senyawa volatil seperti citral. Daun salam bekerja secara aktif melawan bakteri Streptococcus, S. enterica, dan E. coli. Aktivitas tersebut kemungkinan terkait dengan senyawa fenolik yang dimilikinya. Dan fenolik, seperti tannin, diketahui berkhasiat sebagai anti-diare.
Kemudian disimpulkan bahwa ekstrak daun bayam memang memiliki efek positif untuk mengatasi diare. Hasil temuan ini juga bisa menjadi dasar untuk penelitian yang lebih dalam terhadap kegunaan daun salam sebagai fitofarmaka. Untuk membuat ramuan herbal diare, ikutilah langkah-langkah berikut.
Resep Herbal Diare – Daun Salam
Bahan:
Daun salam yang masih segar, 15 lembar.
Garam, secukupnya.
Cara Meramu Resep:
Cuci daun salam sampai bersih.
Rebus daun bersama 2 gelas air sampai mendidih selama 15 menit.
Masukkan sedikit garam.
Setelah dingin, saring air rebusannya.
Aturan Minum:
Minum ramuan herbal diare ini sekaligus habis.
Herbal 3: Kulit Buah Delima & Buah Pala
Kulit buah delima: Secara tradisional, tanaman delima (Punica granatum) sudah lama digunakan untuk mengobati diare, disentri, pendarahan, TBC, dan periodontitis kronis. Sejumlah penelitian juga telah meneguhkan penggunaan tradisional dari kulit buah delima untuk pengobatan diare. Salah satunya dibahas dalam artikel “Antidiarrhoeal activity of rind of Punica granatum.”
Dalam penelitian itu diuji efek ekstrak kulit buah delima dalam dosis 200 dan 400 mg/kg pada tikus-tikus percobaan yang mengalami diare setelah diberikan minyak jarak. Hasilnya memperlihatkan aktivitas anti-diare yang signifikan pada dua dosis tersebut. Ekstrak dengan dosis 200 mg/kg berhasil menghambat BAB (defekasi) sebesar 31,25%, dan dosis 400 mg/kg menghambat BAB sebesar 53,75%.
Diuji juga aktivitas anti-diare ekstrak kulit buah delima pada tikus-tikus percobaan yang mengalami diare setelah diberikan magnesium sulfat. Hasilnya serupa, dimana terjadi penghambatan BAB sebesar 45,71 dan 57,14% pada dosis ekstrak masing-masing 200 dan 400 mg/kg.
Pengujian fitokimia terhadap ekstrak mengungkapkan bahwa kandungan flavonoid dan alkaloid lah yang terutama berperan dalam aktivitas anti-diare tersebut. Hasil penelitian ini meneguhkan dan membenarkan penggunaan tradisional dari kulit buah delima untuk mengobati diare.
Biji pala: Tanaman pala (Myristica fragrans), terutama bagian buah dan bijinya, terutama digunakan secara tradisional untuk mengobati penyakit pencernaan seperti diare. Beberapa penelitian telah dilangsungkan untuk membuktikan manfaatnya itu. Salah satunya diulas dalam artikel “Potential of Myristica fragrans (Myristicaceae) in Ayurvedic antidiarrhoeal formulation.”
Penelitian itu mengevaluasi efek anti-diare dari ekstrak pala pada tikus-tikus percobaan yang mengalami diare setelah diberikan minyak jarak. Hasilnya terbukti bahwa ekstrak pala menghasilkan efek anti-diare yang signifikan. Tikus-tikus percobaan mengalami penurunan jumlah tinja basah yang signifikan.
Cari produk herbal untuk penyakit Anda? Ayo konsultasi gratis dengan ahli herbal DEHERBA.COM!
WHATSAPP SEKARANGKemudian dijelaskan bahwa aktivitas anti-diare tresebut kemungkinan berasal dari mekanisme anti-sekresi yang dihasilkan oleh ekstrak pala. Dengan demikian hasil temuan ini menjadi dasar ilmiah untuk penggunaan biji pala dalam mengobati diare. Untuk membuat ramuan herbal diabetes dari kulit buah delima dan biji pala, ikutilah langkah-langkah berikut.
Resep Herbal Diare – Delima & Pala
Bahan:
Kulit buah delima, 15 gram.
Buah pala, 10 gram.
Cara Meramu Resep:
Cuci bersih semua bahan, potong tipis-tipis kulit delima dan buah pala.
Rebus dalam panci berisis 2 gelas air bersih dan biarkan sampai airnya tersisa setengahnya.
Angkat, dinginkan, dan saring airnya.
Aturan Minum:
Minum ramuan herbal diare ini 2 kali sehari, masing-masing ½ gelas.
Tips-Tips Praktis untuk Meringankan Diare
Jika dibiarkan terlalu lama, diare bisa mengakibatkan tubuh dehidrasi atau kekurangan cairan. Selain meramu dan mengonsumsi resep herbal diare, Anda bisa membantu meringankan diare dengan tips-tips praktis di bawah ini.
Cegah Dehidrasi
Minumlah banyak cairan, tapi jangan yang mengandung alkohol atau kafein. Anda juga boleh minum susu, karena meskipun dapat memperlama diare tetapi mengandung nutrisi-nutrisi penting yang dibutuhkan penderita diare. Untuk diare yang cukup parah, sebaiknya Anda mengonsumsi larutan oralit.
Yogurt Probiotik
Bakteri “baik” di dalam yogurt dapat meringankan gejala-gejala diare dan memperpendek durasinya. Penelitian menunjukkan bahwa konsumsi yogurt yang mengandung probiotik dapat mengurangi durasi diare ringan, setidaknya 1 hari.
Diet BRAT
BRAT adalah singkatan dari Banana (pisang), Rice (nasi), Apple sauce (saus apel atau apel yang dihaluskan), dan Toast (roti panggang). Diet atau pola makan ini dapat membantu mempersingkat lama waktu seseorang menderita diare. Jenis makanan dalam diet ini lebih mudah dicerna dan bisa memadatkan tinja. Tapi setelah diare pulih, Anda harus kembali mengonsumsi pola makan yang bergizi seimbang.
Periksa ke Dokter
Ramuan herbal diare dan tips-tips praktis di atas memang bisa membantu Anda, tetapi jika gejala diare tidak kunjung membaik segera lah periksa ke dokter. Amatilah kondisi-kondisi ini yang mengharuskan Anda konsultasi ke dokter:
- Diare lebih dari 3 hari
- Tinja mengandung darah, berwarna hitam, atau seperti berminyak
- Sakit perut yang tidak hilang meski sudah BAB
- Tanda-tanda dehidrasi seperti pusing, merasa lemah, atau kram otot
- Disertai demam lebih dari 38 derajat C
- Diare setelah mulai konsumsi obat baru
Dalam sebagian besar kasus diare, yang perlu dilakukan adalah menunggu hingga gejala-gejala diare membaik sendiri. Tubuh hampir selalu merespon infeksi atau ingesti (menelan) sesuatu yang buruk dengan membersihkan sendiri racun atau bakteri dan setelah selesai, proses BAB akan kembali normal. Tapi jika diare berlangsung lebih dari beberapa hari atau sering kambuh, kemungkinan masalahnya disebabkan oleh sesuatu yang lebih serius dan harus ditangani oleh dokter.
Demikianlah artikel ini yang membahas 3 resep herbal diare. Semoga Anda memperoleh manfaatnya dengan segera menerapkan informasi yang disediakan di sini. Temukan juga info-info herbal khas Indonesia lainnya hanya di Deherba.com.