Protein Hewani Makan Daging Berbahaya Bagi Kesehatan Benarkah


By Fery Irawan

Berbagai media cetak ataupun artikel kesehatan yang beredar di internet seringkali memperlihatkan kebutuhan akan asupan makanan yang mengandung protein hewani. Hal ini juga dikaitkan dengan pandangan bahwa protein dapat berubah menjadi energi. Tentu saja kelihatannya tidak ada yang salah, tapi ingatlah bahwa bukan hanya protein saja yang dapat menjadi sumber tenaga bagi kehidupan manusia. Bahkan karbohidrat yang berasal dari tanaman pun dapat menjadi sumber tenaga. Sayangnya baik karbohidrat atau protein, keduanya dapat mengancam kesehatan Anda. Ya, semua makanan baik sekalipun dapat menjadi buruk jika dikonsumsi secara berlebihan.

Fokus utama kali ini akan menyoroti bagaimana protein hewani atau daging dapat menimbulkan bahaya bagi kesehatan Anda. Ada 6 resiko bagi Anda yang gemar makan daging, apa sajakah ini? Pertama, protein memiliki resiko terkontaminasi zat beracun. Keberadaan racun dalam daging dapat menjadi tempat pembibitan yang sangat disukai sel-sel kanker. Tak seperti racun pada umumnya yang langsung bereaksi seketika setelah Anda makan, produk sampingan beracun dari pencernaan lemak dan protein hewani yang berlebihan ini bekerja dengan senyap. Ia merusak DNA yang merupakan peta tubuh setiap makhluk hidup, sehingga Anda mudah terserang penyakit.

Kedua, protein dapat menyebabkan reaksi alergi. Pernahkah Anda mendengar ada seorang anak kecil yang alergi terhadap susu atau telur? Hal ini disebabkan oleh konsumsi protein hewani yang berlebihan, ketahuilah bahwa protein yang belum terurai menjadi nutrisi dapat dianggap sebagai zat yang tak dikenal oleh tubuh, sebagai reaksi atas zat ini terjadilah alergi. Hal demikian menyebabkan adanya peningkatan penyakit dermatitis atopik, penyakit kolagen, penyakit crohn, kolitis ulserativa dan kaligata. Bukankah sebaiknya Anda menghindari penyakit tersebut?

Ketiga, kelebihan protein membebani kerja ginjal dan hati. Anda tentu tahu bagaimana cara kerja ginjal dan hati dalam tubuh manusia. Kedua organ ini memiliki fungsi dalam menyaring darah dan mengeluarkan setiap zat yang tidak dibutuhkan tubuh. Ketahuilah bahwa masih banyak zat yang harus diuraikan sebelum dibuang, ini termasuk vitamin dan mineral yang dikonsumsi. Bila Anda mengonsumsi protein berlebihan, bukankah Anda hanya akan menambah beban kerja kedua organ ini? Jika berlangsung terus menerus, tentu fungsinya akan semakin merosot.

Keempat, kelebihan protein menyebabkan osteoporosis. Kadar fosfor yang tinggi dalam daging memaksa tubuh untuk mengeluarkan kalsium untuk menetralisasinya. Jika konsumsi daging dilakukan berlebihan, tubuh akan mengambil kalsium yang ada pada tulang dan gigi, sehingga terjadilah osteoporosis atau pengeroposan tulang.

Kelima, kelebihan protein menyebabkan kekurangan energi. Mengapa? Karena dibutuhkan energi yang sangat besar untuk mencerna protein, jika ini dikonsumsi secara berlebihan tentu akan sulit dicerna atau tidak dapat diserap sepenuhnya, hal ini menyebabkan terjadinya pembusukan di dalam usus, racun yang tersimpan ini akan menguras energi, sehingga Anda dapat cepat mengalami penuaan dan terserang berbagai jenis penyakit berat.

Keenam, protein memiliki resiko terjadinya ADHD pada anak-anak. Kebiasaan mengonsumsi makanan dari beberapa tempat atau ‘jajan’ turut memicu peningkatan protein dan gula yang berlebihan. Hal ini menyebabkan tubuh mengambil cadangan magnesium dan kalsium yang ada, sebagai akibatnya sistem saraf terganggu dan anak jadi mudah gelisah atau lekas marah, kondisi ini adalah salah satu ciri keberadaan penyakit ADHD pada anak.

Tentang Penulis

Artikel dibuat oleh tim penulisan deherba.com kemudian disunting oleh Fery Irawan seorang editor sekaligus penulis yang antusias dan sadar untuk memberikan informasi kesehatan yang tidak berat sebelah. Aktif menulis beragam artikel kesehatan selama beberapa tahun terakhir. Ia selalu berupaya menyampaikan informasi yang aktual dan terpercaya, sesuai dengan ketentuan dan prinsip jurnalistik yang ada. Silakan klik di sini untuk kontak penulis via WhatsApp.

Anda mendapat manfaat dari artikel-artikel kami? Mohon berikan ulasan untuk terus menyemangati kami menulis > Google Review

{"email":"Email address invalid","url":"Website address invalid","required":"Required field missing"}