• Home
  • Blog
  • Gatal
  • 10 Penyebab Kulit Gatal dan Bentol yang Sering Terjadi

10 Penyebab Kulit Gatal dan Bentol yang Sering Terjadi

DITULIS OLEH:
Cindy Wijaya 

Juni 15, 2021


Entah Anda punya kulit jenis kering, berminyak, campuran, atau normal, kemungkinan besar Anda pernah mengalami gatal-gatal dan bentol-bentol. Atau bisa jadi gejala-gejala ini sedang dialami saat ini? Jika ya, mungkin Anda lagi mencari tahu apa sebenarnya penyebab kulit gatal dan bentol.

Anda datang ke artikel yang tepat, karena kali ini kami akan mengupas 10 penyebab umum yang dapat menyebabkan gejala gatal dan bentol di kulit. Dalam setiap bagian juga akan dijelaskan sedikit mengenai cara untuk mengatasi penyebab tersebut. Selamat membaca.

1. Dermatitis Kontak

Ini adalah jenis ruam kulit yang terjadi ketika Anda menyentuh bahan atau zat kimia yang Anda sensitif terhadapnya. Bahan atau zat kimia itu mungkin ada di dalam kosmetik, perawatan kulit, perawatan rambut, dan bahkan deterjen cucian Anda.

Ada dua jenis dermatitis kontak, yaitu alergi dan iritasi, yang pada dasarnya memiliki gejala yang sama seperti rasa perih, gatal, dan kemerahan.

Dermatitis Kontak Alergi: Terjadi ketika kulit Anda bersentuhan dengan zat penyebab alergi. Jika ini yang terjadi, Anda mungkin tidak mengalami reaksi saat pertama kali menyentuhnya. Tapi, setelah beberapa kali, kulit menjadi peka dan bereaksi. Dermatitis kontak alergi mungkin dicirikan dengan beberapa area yang bengkak dan kemerahan di kulit, yang melebihi area yang menyentuh zat tersebut.

Pada dasarnya Anda bisa alergi terhadap apapun yang ada di kosmetik dan produk perawatan kulit. Namun yang paling umum antara lain ekstrak tumbuh-tumbuhan, minyak esensial, wewangian, dan pewarna. Kadang, terkena sinar matahari atau berkeringat juga bisa memicu reaksi terhadap zat penyebab alergi, yang bisa membuatnya tampak seperti reaksi yang muncul tiba-tiba.

Dermatitis Kontak Iritasi: Terjadi jika kulit menjadi iritasi akibat suatu bahan dalam suatu produk. Anda lebih mungkin untuk mengalami reaksi segera setelah menggunakan produk untuk pertama kalinya. Beberapa penyebab umumnya termasuk bahan pengawet, zat asam yang kuat dalam produk perawatan kulit, wewangian, dan pewarna.

Sering kali cara terbaik mengatasi dermatitis kontak cukup dengan menghindari produk penyebab kulit gatal dan bentol itu. Sementara menunggu iritasinya sembuh, Anda perlu membilas kulit dengan air dingin untuk menenangkan kulit. Jika reaksi muncul di wajah, terus lakukan perawatan kulit dasar yang tidak mengandung zat-zat yang keras.

Anda juga bisa meminum obat alergi oral yang dijual bebas dan menggunakan produk hidrokortison 1 persen yang dijual bebas, keduanya membantu mengurangi rasa gatal.

2. Alergi Makanan atau Obat

Mengonsumsi makanan atau obat yang Anda alergi terhadapnya bisa menjadi penyebab kulit gatal dan bentol merah. Bentol-bentolnya dapat muncul kecil tapi berkelompok atau muncul besar-besar tapi terpisah.

Dalam kebanyakan kasus, gatal-gatal dapat diobati dengan obat antihistamin atau kortikosteroid untuk menenangkan reaksi alergi. Namun, dalam beberapa kasus, bengkak yang terjadi bersama gatal-gatal muncul lebih dalam di kulit, kondisi yang disebut angioedema, dan ini bisa berbahaya. Jika terjadi angioedema, Anda mungkin perlu mendapat penanganan medis segera.

Bagi kebanyakan orang, gatal-gatal akan hilang dalam satu atau dua hari. Tapi ada orang yang sering mengalami gatal-gatal, suatu kondisi yang disebut urtikaria kronis. Untuk mengobati urtikaria kronis, dokter kulit dapat membantu meresepkan obat yang tepat.

Jika Anda tahu apa penyebab kulit gatal dan bentol merah, sebaiknya selalu hindari penyebab itu. Karena bisa jadi reaksi yang disebabkannya dapat menjadi parah dan mengancam jiwa. Tetapi jika Anda tidak yakin apa penyebabnya, Anda dapat berkonsultasi dengan dokter untuk mengetahuinya.

3. Rosacea

Rosacea adalah kondisi kulit yang dapat menimbulkan banyak gejala iritasi, paling sering kemerahan di wajah dan/atau bentol-bentol seperti jerawat. Wajah mungkin terasa panas saat memerah, dan karena rosacea membuat wajah lebih sensitif, Anda mungkin juga sering merasa gatal atau perih.

Gejala-gejala ini mungkin dipicu oleh bahan-bahan tertentu dalam suatu produk (seperti pengawet atau wewangian), tapi juga bisa dipicu oleh kebiasaan gaya hidup dan faktor lingkugnan. Itu misalnya makanan tertentu (misalnya makanan pedas), alkohol, sinar matahari, keringat, dan suhu panas.

Jika Anda melihat wajah Anda menjadi panas atau sering memerah atau muncul bentol-bentol di wajah yang mirip jerawat tapi tidak sembuh dengan obat jerawat, ada baiknya untuk periksakan diri ke dokter kulit.

4. Keratosis Pilaris

Kadang kondisi kulit ini disebut “kulit ayam”, karena menimbulkan bentolan kecil disertai bercak kasar dan kulit yang kering. Bentolannya, yang bisa berwarna kemerahan atau cokelat, paling sering muncul di bagian belakang lengan dan kaki, dan biasanya tidak gatal. Tapi jika kulit menjadi sangat kering atau teriritasi, keratosis pilaris juga bisa menjadi penyebab kulit gatal dan bentol.

Karena bentolannya tidak berbahaya, biasanya tidak perlu mendapat perawatan medis. Anda mungkin hanya perlu memastikan untuk terus menjaga kelembapan kulit agar tidak menjadi gatal. Tapi jika ingin mencoba mengurangi bentolan, Anda bisa mencoba produk yang mengandung bahan pengelupasan seperti urea atau lactic acid.

5. Gesekan

Memakai pakaian yang menggesek di bagian-bagian tubuh tertentu dapat menjadi penyebab kulit gatal dan bentol merah. Ini sering dialmai ketika Anda berolahraga dan pakaian mulai menempel di kulit yang berkeringat.

Jika Anda mengalami bentolan merah yang gatal setelah berolahraga, periksa apakah itu karena pengaruh bahan pakaian Anda. Bahan katun biasanya tidak menyebabkan iritasi kulit, tapi bahan yang kasar seperti wol dapat mengiritasi kulit.

6. Gigitan Serangga

Gigitan serangga biasanya menjadi penyebab kulit gatal dan bentol merah di satu atau beberapa tempat berbeda. Biasanya ini terjadi setelah digigit nyamuk.

Jika Anda bangun pagi dengan gigitan merah gatal yang tidak jelas sebabnya, itu mungkin tanda gigitan dari kutu kasur. Gigitan ini umumnya ada di kulit yang terbuka saat tidur, seperti di lengan, bahu, leher, dan wajah.

Anda bisa mengobati sendiri gigitan serangga dengan krim hidrokortison yang dijual bebas. Namun jika gigitan terlihat mengalami infeksi, tidak kunjung sembuh, atau mengeluarkan nanah, sebaiknya periksakan ke dokter.

7. Miliaria

Miliaria disebut juga biang keringat, dan ini menyebabkan berbagai gejala. Kondisi ini terjadi jika pori-pori menjebak keringat di kulit, lalu membentuk lepuh dan bentol berisi cairan.

Tapi jika kondisinya terjadi di lapisan kulit yang lebih dalam, dapat menyebabkan gejala yang lebih serius, seperti bentol merah, gatal, dan rasa seperti ditusuk-tusuk. Bahkan gejala yang lebih parah lagi bisa termasuk benjolan yang meradang dan berisi nanah.

Pada orang dewasa, miliaria biasanya muncul di area kulit tertutup, terutama saat berolahraga atau di lingkungan yang panas dan lembap.

Jika gejala yang Anda alami masih ringan, itu mungkin akan sembuh sendiri begitu suhu kulit sudah mendingin. Tapi jika gejalanya parah dan disertai rasa gatal, Anda bisa coba mengoleskan losion kalamin (calamine) yang dijual bebas. Dalam kasus yang lebih parah, Anda mungkin perlu obat resep dokter untuk menenangkan kulit.

8. Alergi Sinar Matahari

Alergi sinar matahari adalah istilah umum yang menggambarkan beberapa jenis reaksi terhadap sinar matahari. Jenis paling umumnya adalah keracunan sinar matahari (sun poisoning atau polymorphic light eruption).

Kondisi ini menjadi penyebab kulit gatal dan bentol merah kecil-kecil yang terasa nyeri sebagai respons terhadap sinar matahari. Bentol-bentolnya mungkin berair atau melepuh atau bergabung menjadi bercak kulit merah yang terangkat. Biasanya terjadi di lengan bawah atau tempat lain yang telah tertutup selama berbulan-bulan dan kemudian tiba-tiba terkena sinar matahari.

Ada juga yang dipicu oleh obat-obatan atua paparan bahan tertentu (termasuk jeruk nipis) yang membuat kulit menjadi lebih sensitif terhadap sinar matahari.

Anda bisa mengatasinya dengan menghindari sinar matahari selama beberapa hari sampai gejalanya sembuh. Tapi pada kasus yang lebih parah, mungkin perlu obat kortikosteroid untuk mengobatinya. Dokter juga dapat merekomendasikan perawatan fototerapi (terapi cahaya) untuk secara bertahap membangun toleransi terhadap sinar matahari.

9. Eksem

Dermatitis atopik adalah jenis ruam kulit yang dapat muncul dalam berbagai bentuk. Bentuk yang paling umum adalah eksem, yang biasanya menyebabkan kulit merah, kering, dan berisisk. Selama eksem kambuh, kulit mungkin juga sangat gatal. Bercak eksem paling sering muncul di lipatan siku dan di belakang lutut.

Eksem biasanya merupakan kondisi kronis (menetap), tapi gejalany dapat menjadi lebih baik atau lebih buruk pada waktu-waktu tertentu. Kondisinya lebih cenderung parah sewaktu kulit terkena pemicu, seperti sabun atau deterjen yang keras, debu, serbuk sari. Stres juga bisa menjadi pemicu.

Untuk mengatasi eksem, Anda perlu melakukan beberapa pendekatan. Pertama, kenali dan hindari pemicu sebisa mungkin. Kedua, jaga kelembapan kulit dengan krim dan losion yang cocok. Terakhir, pastikan Anda bekerja sama dengan dokter kulit untuk mencari perawatan yang tepat bagi Anda.

10. Psoriasis

Ini adalah penyakit autoimun yang dapat menjadi penyebab kulit gatal dan bentol merah tebal, juga berisisik. Bentol atau bercak psoriasis muncul akibat sel-sel kulit tumbuh terlalu cepat, sehingga terjadi penumpukan sel-sel kulit.

Jenis psoriasi ini, disebut psoriasis plak, adalah yang paling umum. Tapi ada juga jenis lain yang dapat muncul di kuku atau menyebabkan benjolan merah dan gatal berisi nanah. Beberapa penderita psoriasi juga mengalami artritis, yang menyebabkan nyeri dan bengkak pada persendian.

Psoriasis plak dapat diobati sendiri di rumah dengan menggunakan moisturizer atau pelembap yang cocok. Tapi jika gejalanya lebih parah, biasanya Anda membutuhkan obat resep dokter, terapi cahaya, atau obat suntik—terutama kalau ada gejala artritis yang menyertai.

Demikianlah artikel ini yang mengupas 10 penyebab kulit gatal dan bentol. Semoga informasi ini dapat bermanfaat bagi Anda dan keluarga. Temukan juga ulasan-ulasan informatif lain hanya di Deherba.com.

Sumber

Sumber Referensi:

Medical News Today. Why is my skin itchy?. URL: https://www.medicalnewstoday.com/articles/311473

SELF. 10 Common Causes of Itchy, Red Bumps and Skin Rashes. URL: https://www.self.com/story/the-7-most-common-causes-of-itchy-red-bumps

Tentang Penulis

Artikel dibuat oleh tim penulisan deherba.com kemudian disunting oleh Cindy Wijaya seorang editor dan penulis beragam artikel kesehatan. Ia senang meriset dan berbagi topik-topik kesehatan dan pemanfaatan herbal. Tinggal di Bogor “kota hujan” sehingga mencintai suasana hujan dan sering mendapat inspirasi ketika hujan. Silakan klik di sini untuk kontak penulis via WhatsApp.

Anda mendapat manfaat dari artikel-artikel kami? Mohon berikan ulasan untuk terus menyemangati kami menulis > Google Review

{"email":"Email address invalid","url":"Website address invalid","required":"Required field missing"}