Apa Penyebab Kematian Mendadak Setelah Olahraga?


By Cindy Wijaya

Kita kadang mendengar kabar menghebohkan dimana seseorang yang sehari-hari tampak sehat dan kuat tiba-tiba meninggal setelah berolahraga. Hal ini bahkan terjadi pada atlet yang masih muda. Apa sebenarnya penyebab kematian mendadak setelah olahraga? Bagaimana cara mencegahnya?

Dalam artikel ini akan dijelaskan mengenai penyebab kematian mendadak saat atau setelah berolahraga, serta bagaimana cara untuk mencegahnya. Agar tidak memberikan informasi yang keliru, kami mengambil referensi dari sumber-sumber yang dapat dipercaya. Silakan lihat sumber referensinya di bagian akhir artikel.

Apa Penyebab Kematian Mendadak Setelah Olahraga?

Kematian mendadak setelah olahraga bisa terjadi pada semua jenis olahraga, tetapi tampaknya hal ini lebih sering dilaporkan terjadi pada olahraga sepak bola dan basket. Pada sejumlah penelitian, risiko kematian mendadak setelah olaraga pada pria dilaporkan 5 kali lebih tinggi daripada wanita.

Apa penyebab kematian mendadak setelah olahraga? Penyebabnya adalah henti jantung mendadak atau sudden cardiac arrest. Ini adalah sebuah kondisi serius dimana jantung secara tiba-tiba berhenti memompa darah.

Apa yang bisa menyebabkan henti jantung mendadak? Kemungkinan penyebabnya antara lain masalah pada struktur atau aktivitas elektrik jantung; dehidrasi; ketidakseimbangan kalium, magnesium, atau mineral lain yang parah dalam darah; penyakit keturunan; atau pukulan ke dada.

Henti jantung mendadak berbeda dengan serangan jantung yang disebabkan oleh tersumbatnya peredaran darah, yang menghentikan aliran darah ke jantung. Serangan jantung dapat mematikan sebagian otot jantung, tetapi tidak selalu berakibat fatal.

Namun, serangan jantung bisa memicu kerusakan pada sistem elektrik jantung, yang dapat menyebabkan henti jantung mendadak. Dalam sebagian besar kasus ini, bilik jantung bawah berdetak dengan cepat dan kacau, suatu kondisi yang disebut sebagai fibrilasi ventrikel. Kemudian peredarahan darah berhenti, dan kematian dapat terjadi dalam hitungan menit.

Pada sebuah penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal Circulation edisi 21 April 2015, para peneliti meninjau 1.247 kasus henti jantung mendadak pada pria dan wanita paruh baya selama jangka 11 tahun. Dari 63 kasus henti jantung yang terjadi saat atau setelah olahraga, sebagian besar terjadi pada pria, yang kebanyakan berolahraga jogging, bermain basket, atau bersepeda.

Apa Penyebab Kematian Mendadak Setelah Olahraga pada Orang Muda?

Kadang kita mendengar berita seseorang yang masih muda meninggal tiba-tiba setelah berolahraga, bahkan hal ini bisa terjadi pada atlet. Penyebab utama kematian mendadak pada atlet yang masih muda adalah henti jantung mendadak.

Apa yang menyebabkan henti jantung mendadak pada orang muda? Penyebabnya bisa bervariasi, tetapi sebagian besar karena kelainan pada jantung. Kelainan jantung tersebut dapat membuat jantung berdetak secara tak terkendali. Irama detak jantung yang tidak normal ini disebut sebagai fibrilasi ventrikel.

Beberapa penyebab spesifik henti jantung mendadak pada orang muda antara lain:

  • Kardiomiopati hipertrofik: Ini biasanya kelainan keturunan, dimana dinding otot jantung menebal. Otot yang menebal bisa mengganggu sistem elektrik jantung, membuat detak jantung lebih cepat atau tidak teratur (aritmia), yang bisa mengakibatkan henti jantung mendadak. Ini merupakan penyebab utama kematian mendadak pada atlet.
  • Kelainan arteri koroner: Ada orang yang terlahir dengan kondisi arteri jantung yang terhubung secara tidak normal. Arteri dapat menjadi padat saat berolahraga dan tidak mengalirkan darah secara tepat ke jantung.
  • Sindrom QT panjang: Kelainan keturunan pada irama detak jantung ini dapat mengakibatkan detak jantung yang cepat dan kacau, dan sering menyebabkan orang pingsan. Orang muda yang memiliki sindrom QT panjang punya risiko lebih besar untuk mengalami kematian mendadak.

Waspadai Tanda-Tanda Awal Henti Jantung Mendadak!

Agar tidak sampai menjadi penyebab kematian mendadak setelah olahraga, kita perlu mewaspadai tanda-tanda awal kondisi henti jantung. Sekitar dua pertiga dari orang-orang yang mengalami henti jantung diketahui memiliki gangguan jantung. Hampir sepertiga dari mereka mengalami gejala khas seperti nyeri dada dan sesak napas selama seminggu sebelum henti jantung mendadak.

Tetapi orang-orang yang mengalami henti jantung saat berolahraga dua kali lebih mungkin untuk selamat daripada mereka yang mengalaminya akibat penyebab lain. Mungkin karena mereka berada di tempat umum yang mudah terlihat orang dan lebih mungkin untuk menerima pertolongan yang cepat.

Cepat Tanggap dengan Tanda-Tanda Henti Jantung:


Seseorang kemungkinan sedang mengalami henti jantung apabila ia:

  • Tiba-tiba jatuh atau tidak sadarkan diri
  • Berhenti bernapas
  • Tidak memiliki denyut nadi
  • Mungkin memiliki otot yang berkedut

Apabila Anda melihat seseorang tidak sadarkan diri yang kemungkinan karena henti jantung, segera hubungi nomor telepon darurat 112 atau rumah sakit terdekat untuk meminta ambulans. Lebih cepat ia mendapat pertolongan, lebih besar kemungkinannya untuk selamat.

Jika Anda punya pengetahuan mengenai cara melakukan pertolongan CPR, lakukanlah itu. Pertolongan CPR dapat mencegah henti jantung menjadi penyebab kematian mendadak setelah olahraga. Bahkan faktanya, segera memberikan CPR pada orang yang mengalami henti jantung bisa meningkatkan peluang selamatnya hingga dua – tiga kali lipat.

Ilustrasi Pertolongan CPR (Photo by Peopleimages.com – YuriArcurs via Canva)

Namun sebelum melakukan CPR, periksa dulu:

  • Apakah lingkungan sekitar aman bagi orang tersebut?
  • Apakah orang itu masih sadar atau sudah tidak sadarkan diri?
  • Jika tampak tidak sadar, coba tepuk atau goyangkan pundaknya dan tanyakan dengan keras, “Apa kamu baik-baik saja?”
  • Jika tidak merespons dan ada orang lain di dekat Anda, mintalah dia menelepon nomor telepon darurat 112 atau rumah sakit terdekat untuk minta ambulans segera.
  • Jika Anda sendirian atau sedang membawa HP, hubungi dulu 112 atau rumah sakit terdekat, sebelum memulai CPR.
  • Setelah itu, langsung mulai lakukan CPR. Atau langsung lakukan CPR jika Anda tidak membawa HP atau tidak ada yang bisa dihubungi.

Bagi Anda yang belum pernah belajar mengenai cara melakukan CPR, mungkin sekaranglah saatnya untuk mempelajarinya, sebelum Anda berada pada situasi darurat. Kami telah membuat artikel khusus yang menjelaskan cara melakukan CPR pada Dewasa dan Anak, silakan klik tautan ini.

Apakah Seseorang yang Punya Gangguan Jantung Harus Menghindari Olahraga?

Kadang seseorang yang punya gangguan jantung perlu menghindari olahraga tertentu agar tidak mengalami henti jantung yang menjadi penyebab kematian mendadak setelah olahraga. Tapi apakah itu berarti mereka harus benar-benar menghindari olahraga?

Apabila Anda punya gangguan jantung dan berisiko untuk mengalami kondisi henti jantung, sebaiknya konsultasikan dulu dengan dokter sebelum memulai rutinitas olahraga apapun. Apakah Anda dapat melakukan jenis olahraga atau latihan fisik tertentu, itu tergantung pada kondisi Anda.

Untuk beberapa jenis gangguan jantung, misalnya kardiomiopati hipertrofik, sering kali disarankan agar menghindari olahraga yang bersifat kompetitif, seperti sepak bola atau basket.

Jika Anda memiliki alat defibrilator kardioverter yang diimplan di dalam dada Anda, ada baiknya untuk menghindari jenis olahraga yang intens.

Namun bukan berarti Anda harus sama sekali menghindari olahraga atau latihan fisik. Bicarakanlah dengan dokter untuk mengetahui dengan jelas apa yang terbaik bagi kondisi tubuh Anda.

Demikianlah artikel ini yang mengulas tentang penyebab kematian mendadak setelah olahraga. Semoga informasi ini dapat menambah kewaspadaan Anda terhadap situasi kesehatan darurat yang bisa terjadi di kehidupan sehari-hari. Nantikan juga ulasan menarik lain seputar kesehatan hanya di Deherba.com.

Sumber

Sumber Referensi:

Harvard Health Publishing. Don’t worry about sudden cardiac arrest during exercise. Updated: 2015-07-17. URL: https://www.health.harvard.edu/heart-health/dont-worry-about-sudden-cardiac-arrest-during-exercise

Najari, Fares, dkk. (2016). Sudden Death Following Exercise; a Case Series. Emergency. 4(2): 97–100. URL: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4893759/

Mayo Clinic. Sudden death in young people: Heart problems often blamed. Published: 2019-01-09. URL: https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/sudden-cardiac-arrest/in-depth/sudden-death/art-20047571

Tentang Penulis

Artikel dibuat oleh tim penulisan deherba.com kemudian disunting oleh Cindy Wijaya seorang editor dan penulis beragam artikel kesehatan. Ia senang meriset dan berbagi topik-topik kesehatan dan pemanfaatan herbal. Tinggal di Bogor “kota hujan” sehingga mencintai suasana hujan dan sering mendapat inspirasi ketika hujan. Silakan klik di sini untuk kontak penulis via WhatsApp.

Anda mendapat manfaat dari artikel-artikel kami? Mohon berikan ulasan untuk terus menyemangati kami menulis > Google Review

{"email":"Email address invalid","url":"Website address invalid","required":"Required field missing"}