Waspadai 5 Penyakit Selama Musim Kemarau Ini!


By Cindy Wijaya

Kondisi cuaca yang sangat panas akan memicu terjadinya kekurangan pasokan air dan berkembangnya sejumlah penyakit selama musim kemarau. Terbatasnya persediaan air akan membuat virus dan bakteri terkonsentrasi dan menjadi banyak dalam pasokan air yang tersedia.

Selain itu kondisi selama musim kemarau yang disertai angin kencang dan udara kering juga menjadi faktor lain yang berisiko memicu sejumlah penyakit. Berikut adalah beberapa penyakit selama musim kemarau yang perlu diwaspadai.

Diare

Risiko diare bisa meningkat tajam selama musim kemarau. Ini ada hubungannya dengan tingkat higienitas yang rendah. Persediaan air yang lebih sedikit karena mengeringnya sumber air dapat membuat kualitas air menurun.

Debu yang mengandung kuman dan bakteri beterbangan pada musim kemarau. Debu itu bisa saja mendarat dan menempel di makanan atau minuman yang akan dikonsumsi. Selain itu, peningkatan suhu di musim kemarau juga mempercepat penularan kuman penyebab penyakit.

Beberapa gejala diare yang perlu diwaspadai antara lain: kram atau sakit perut, kembung, mual, muntah, demam, BAB berdarah, BAB berlendir, dan sering BAB.

Bagaimana cara mencegah diare selama musim kemarau?

Cara mencegahnya sama saja dengan mencegah diare pada umumnya: Rajin cuci tangan dengan air dan sabun, hanya konsumsi makanan dan minuman yang matang atau sudah dimasak, hindari konsumsi buah dan sayuran yang mentah atau tidak dipotong sendiri, dan melakukan vaksinasi rotavirus pada bayi untuk melindunginya dari serangan virus yang paling umum menyebabkan diare.

Dehidrasi

Dehidrasi juga umum menjadi penyakit selama musim kemarau. Dehidrasi adalah kondisi kurangnya jumlah cairan talam tubuh, yang rentan terjadi saat udara sedang panas dan kering. Hal itu memicu produksi keringat berlebihan sehingga tubuh lebih cepat kehilangan cairan.

Bukan hanya karena udara kering dan panas, dehidrasi juga bisa dipicu oleh kurangnya konsumsi cairan dan melakukan aktivitas fisik yang intens, apalagi saat cuaca panas. Jika terjadi dehidrasi, tubuh akan menjadi gampang lelah, muncul migrain, kejang-kejang, bahkan pingsan.

Beberapa gejala dehidrasi yang mesti diwaspadai antara lain: merasa sangat haus, jarang buang air kecil, urin berwarna gelap, kelelahan, pusing, dan kebingungan.

Bagaimana cara mencegah dehidrasi selama musim kemarau?

Minumlah air setidaknya 8 gelas atau 2 liter setiap hari. Konsumsi makanan yang mengandung banyak cairan, seperti buah dan sayuran. Saat sedang beraktivitas fisik, terlebih sewaktu cuaca panas, pastikan minum yang cukup. Dan batasi asupan kafein dan minuman beralkohol karena dapat semakin mengurangi cairan dalam tubuh.

Batuk-Pilek

Perubahan cuaca secara umum dapat meningkatkan risiko batuk-pilek. Perubahan suhu yang ekstrem (dari dingin ke panas atau sebaliknya) dapat membuat siapa saja batuk. Polusi dan asap yang meningkat juga dapat mengganggu fungsi paru-paru dan memicu kondisi batuk-pilek.

Musim kemarau dengan angin kencang juga membuat serbuk sari, debu, jamur, atau alergen lainnya beterbangan kemana-mana. Hal itu dapat membuat Anda lebih rentan mengalami batuk-pilek akibat alergi.

Sejumlah gejala batuk-pilek yang perlu diwaspadai antara lain: hidung tersumbat atau berair, tenggorokan gatal atau sakit saat menelan, bersin-bersin, suara serak, batuk ringan, demam ringan, sakit kepala, nafsu makan berkurang, mata berair, badan lelah, dan pegal-pegal.

Bagaimana cara mencegah batuk-pilek selama musim kemarau?

Karena meningkatnya risiko paparan partikel-partikel yang menyebabkan batuk-pilek di udara, Anda dapat menggunakan masker saat keluar rumah, apalagi saat angin sedang kencang. Anda juga dapat berupaya meningkatkan daya tahan tubuh guna mengurangi risiko terserang penyakit yang menyebabkan batuk-pilek.

Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA)

Musim kemarau identik dengan udara kering. Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) menjadi salah satu penyakit selama musim kemarau yang banyak menyerang karena udara yang kering. Udara yang kering dan debu yang terbawa angin menjadi salah satu penyebab partikel debu itu bisa terhirup dan masuk ke dalam saluran pernapasan.

Penyakit ISPA bisa disebabkan oleh paparan debu. Biasanya orang-orang yang berada di lingkungan gersang lebih mudah terpapar penyakit ini.

Berikut adalah sejumlah gejala infeksi saluran pernapasan akut yang mesti diwaspadai: pernapasan tersumbat, hidung meler, batuk, sakit tenggorokan, pegal-pegal, dan kelelahan.

Bagaimana cara mencegah ISPA selama musim kemarau?

Anda bisa memakai masker jika keluar rumah untuk mengurangi serangan ISPA karena paparan debu. Selain itu, Anda juga perlu menjaga daya tahan tubuh supaya bisa kuat melawan serangan ISPA maupun berbagai macam penyakit. Perhatikan juga kebersihan diri dan lingkungan sekitar untuk meminimalkan keberadaan virus penyebab ISPA.

Penyakit Mata

Udara panas dan kering, debu, serta asap membuat Anda lebih mudah terserang penyakit mata. Itulah sebabnya gangguan mata adalah salah satu penyakit selama musim kemarau yang sering terjadi. Setidaknya ada tiga jenis penyakit mata yang kerap menyerang di musim kemarau, yaitu sindrom mata kering, bisul mata, dan konjungtivitis (mata merah).

Udara kering saat musim kemarau dapat meningkatkan penguapan air mata, sehingga dapat memicu mata kering. Udara dan debu yang beterbangan dapat mempermudah penyebaran bakteri, lalu menyentuh mata dengan tangan kotor juga bisa memindahkan bakteri ke kelopak mata, sehingga bisa menyebabkan bisul mata.

Musim kemarau yang disertai angin kencang menerbangkan virus yang bercampur debu sehingga mengenai mata. Hal ini bisa mengakibatkan kondisi mata merah.

Sejumlah gejala sindrom mata kering yang perlu diperhatikan yaitu: rasa menyengat, terbakar, atau gatal di mata, lendir berserat di dalam atau sekitar mata, sensitif terhadap cahaya, mata merah, seperti ada sesuatu di mata, susah memasang lensa kontak, mata berair, dan penglihatan kabur atau kelelahan mata.

Beberapa gejala bisul atau bintitan mata antara lain: bintil merah misip bisul kecil di dalam atau di luar kelopak mata, mata merah, mata berair, serta kelopak mata bengkak dan terasa nyeri.

Sedangkan gejala-gejala konjungtivitis (mata merah) antara lain: mata terasa panas dan gatal, mengeluarkan lendir, mata berair, mata kemerahan, dan penglihatan sedikit kabur.

Bagaimana cara mencegah penyakit mata selama musim kemarau?

Hindari penggunaan lensa kontak karena mata cenderung kering sehingga bisa menyebabkan iritasi, lebih baik memakai kacamata. Selalu cuci tangan sebelum menyentuh mata dan wajah. Gunakan pelindung mata saat berada di luar ruangan untuk mencegah debu dan udara kering mengiritasi mata.

Dengan mengetahui beberapa penyakit selama musim kemarau seperti di atas, Anda bisa lebih mengupayakan langkah pencegahan. Langkah-langkah tersebut antara lain dengan menjaga kebersihan diri dan lingkungan, mencukupi asupan cairan harian untuk tubuh, menggunakan masker, serta mengonsumsi makanan sehat dan suplemen (jika perlu) untuk menjaga daya tahan tubuh.

Apabila Anda mengalami gejala-gejala penyakit, sebaiknya segera periksakan diri ke fasilitas kesehatan terdekat, supaya bisa memperoleh penanganan yang cepat dan tepat sesuai kondisi Anda.

Demikianlah artikel ini yang mengulas tentang penyakit selama musim kemarau. Semoga informasi ini dapat menambah kewaspadaan Anda terhadap gangguan-gangguan kesehatan yang umum terjadi. Baca juga ulasan-ulasan menarik lain seputar kesehatan hanya di Deherba.com.

Sumber

Pusat Krisis Kesehatan. 6 Penyakit Penyerta Selama Musim Kemarau yang Wajib Diwaspadai. https://pusatkrisis.kemkes.go.id/6-penyakit-penyerta-selama-musim-kemarau-yang-wajib-diwaspadai

Mayo Clinic. Diarrhea. https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/diarrhea/symptoms-causes/syc-20352241

Mayo Clinic. Dehydration. https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/dehydration/symptoms-causes/syc-20354086

Alodokter. Batuk Pilek. https://www.alodokter.com/batuk-pilek

Healthline. Acute Respiratory Infection. https://www.healthline.com/health/acute-respiratory-disease

Mayo Clinic. Dry eyes. https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/dry-eyes/symptoms-causes/syc-20371863

Alodokter. Bintitan. https://www.alodokter.com/bintitan

WebMD. Conjunctivitis (Pinkeye). https://www.webmd.com/eye-health/eye-health-conjunctivitis

Tentang Penulis

Artikel dibuat oleh tim penulisan deherba.com kemudian disunting oleh Cindy Wijaya seorang editor dan penulis beragam artikel kesehatan. Ia senang meriset dan berbagi topik-topik kesehatan dan pemanfaatan herbal. Tinggal di Bogor “kota hujan” sehingga mencintai suasana hujan dan sering mendapat inspirasi ketika hujan. Silakan klik di sini untuk kontak penulis via WhatsApp.

Anda mendapat manfaat dari artikel-artikel kami? Mohon berikan ulasan untuk terus menyemangati kami menulis > Google Review

{"email":"Email address invalid","url":"Website address invalid","required":"Required field missing"}